Share

Tak Di Anggap Pangeran
Tak Di Anggap Pangeran
Author: Arfa Surya.P

BAB 1 Konflik Wilayah Barat dan Timur

Pada tahun 1000 (seribu) Masehi terdapat sebuah benua bernama benua Arcific yang mana di dalam benua tersebut terdapat 4 (empat) istana yang amat sangat megah dan mewah, masing-masing dari istana tersebut memiliki kekuasaan-nya masing-masing, Istana Sun Empire adalah istana megah yang menguasai wilayah timur, wilayah barat benua Arcifc di kuasai oleh kerajaan Stronghold, wilayah selatan di kuasai oleh Dinasti Flying, dan wilayah utara dikuasai oleh Ice Kingdom.

 4 (empat) kerajaan yang menduduki benua Arcific ini tidak memiliki hubungan yang akur, beberapa diantara mereka saling menindas dan saling berebut kekuasaan, wilayah, harta, dan sumber daya alam juga sumber daya manusia.

Saat king Artur yang merupakan seorang raja di wilayah barat dengan nama kerajaan Stronghold mengalami konflik besar-besaran dengan kerajaan wilayah timur yaitu Sun Empire. Berawal dari perang dingin diantara kedua belah pihak kerajaan tersebut sampai pada titik klimaks-nya permusuhan itupun memuncak karena terbunuh-nya seorang mata-mata dari kerajaan Sun Empire yang selama ini berpura pura menjadi pengawal istana kerajaan Stronghold.

Mendapatkan bukti mengenai jasad pengawal istana itu yang ternyata adalah mata-mata dari wilayah timur menjadikan tamparan yang amat sangat keras bagi kerajaan Stronghold.

“Ternyata selama ini mereka mengumpulkan informasi mengenai perkembangan wilayah barat,” ucap king Artur yang tidak menyangka jika wilayah timur telah berbuat hingga sejauh ini

  Saat itu queen Alicia sedang mengandung anak dari king Artur namun entah kenapa dirinya merasa cemas dengan apa yang terjadi hari ini.

Tuanku saya sangat takut jika perang itu terjadi lagi, saat ini saya sedang mengandung anakmu. Maka dari itu saya sangat khawatir jika anak ini lahir tanpa di dampingi oleh seorang ayah,” cetus queen Alicia yang terlihat cemas.

Mendengar hal itu king Artur pun tersentuh hatinya, namun perdana mentri pertahanan yang bernama Slavia bersih keras membujuk raja untuk segera mengirim surat pernyataan perang kepada penguasa wilayah timur yakni Sun Empire dengan dalih demi keamanan bangsa barat.

Mendengar hal itu king Artur pun tidak tinggal diam, mau tidak mau akhirnya ia pun memerintahkan salah satu kesatria integritas dari barat untuk mengirimkan surat pernyataan perang ke wilayah timur.

Salah satu kesatria integritas itu bernama Pico, dengan senang hati Pico menerima perintah dari king Artur. Namun perdana mentri Slavia itu semakin menambah sensasi terhadap wilayah timur dengan berkata kepada Pico bahwa:

“Sampaikan surat pernyataan perang ini kepada penguasa wilayah timur yakni king Salmanan dengan istana-nya yang bernama Sun Empire dan bawalah kepala mata-mata ini sebagai bukti nyata atas tindakan mereka terhadap wilayah barat.”

Kemudian perdana mentri Slavia itu menepuk tangan-nya sebanyak 3 (tiga) kali dan tak lama kemudian prajurit istana pun membawa jasad mata-mata dari wilayah timur itu di hadapan king Artur dan kesatria Pico.

“Apakah kau berniat untuk memenggal kepala orang yang sudah mati?,” tanya king Artur kepada perdana mentri Slavia itu.

Tanpa adanya pesetujuan dari king Artur, perdana mentri Slavia itu menghembuskan pedang ke arah jasad mata-mata itu.

SING (Suara hembusan pedang)

PLAK (Suara tangkisan ke arah tangan perdana mentri Slavia itu).

“Hei bodoh kenapa kau menghalangiku? Ingat kau itu hanyalah kesatria, kau tidak berhak untuk menghalangiku!,” pekik perdana mentri Slavia itu kepada kesatria Pico dengan tatapan yang sangat tajam.

Dengan santai-nya kesatria Pico itu membalas:

“Lalu siapa dirimu? Se-enaknya saja bertindak tanpa adanya keputusan dari raja.”

Mendengar hal itu perdana mentri Slavia pun terdiam dan merasa malu di hadapan king Artur.

“Maafkaan atas tindakan saya yang sudah di luar batas tuan,” ujar perdana mentri Slavia itu sambil menundukan kepalanya di hadapan king Artur.

“Aku sangat mengetahui betapa besar semangat mu untuk membela negri ini, namun untuk mengambil sebuah keputusan di perlukan sebuah ketenangan, aku tidak ingin membuat keputusan karena nafsu pribadiku. Maka dari itu sampaikan surat peringatan kepada king Salmanan penguasa wilayah timur atas tindakan-nya yang ceroboh ini,” balas king Artur dengan bijak.

Namun perdana mentri Slavia itu seakan tidak terima dengan keputusan raja,

“Maaf tuanku, jika kita hanya mengirimkan surat peringatan kepada mereka maka mereka akan menganggap kita takut, dan mereka akan bertindak se-enaknya terhadap penguasa wilayah barat,” selah perdana mentri Slavia itu.

“Kenapa pemikiran mu selalu saja negatif, keputusan ku sudah bulat dan tidak dapat diganggu gugat, sampaikan surat peringatan kepada king Salmanan, karena aku tidak ingin perang terjadi karena sesuatu yang tidak jelas dan aku sudah muak mengorbankan banyak nyawa karena adanya peperangan,” balas king Artur yang teguh dengan pendirian-nya.

“Maakan saya tuanku, saya hanya memberikan saran,” ucap perdana mentri Slavia itu sambil membungkukan badan-nya sebagai tanda penghormatan-nya kepada king Artur.

  Ketika sudah mendapatkan keputusan yang jelas dari raja, kesatria integritas Pico pun mulai melaksanakan perintah dengan pergi ke wilayah timur benua Arcific dengan membawa 1.500 (Seribu lima ratus) prajurit kerajaan Stronghold untuk berjaga-jaga.

Saat kesatria integritas Pico hendak pergi bersama dengan 1.500 (Seribu lima ratus) prajurit ke istana Sun Empire yang berada di wilayah timur, tiba-tiba dirinya di kejutkan dengan kehadiran kesatria integritas yang bernama Zuko, menghalangi kepergian-nya kemudian ia pun bertanya:

“Apakah prajurit sebanyak ini akan di pimpin oleh 1 (Satu) kesatria integritas saja?.”

Kemudian kesatria integritas Pico pun menjawab:

“Sepertinya begitu, tolong jangan halangi jalanku karena ini adalah perintah king Artur.”

Mendengar hal itu kesatria integritas Zuko pun tertawa terbahak-bahak, kemudian ia pun membalas,

“Apakah kau tidak berpikir bagaimana jika disana kau tewas mengenaskan di tangan para kesatria integritas dari wilayah timur? Siapa yang akan memimpin 1.500 (Seribu lima ratus) prajurit ini? Apakah nasib para prajurit ini akan menjadi tawanan atau budak di wilayah timur?.”

Seketika kesatria integritas Pico pun tercengang saat mendengar pertanyaan dari kesatria integritas Zuko, ia pun hanya bisa diam tak berdaya.

Kemudian kesatria integritas Zuko pun menunggangi kuda perangnya, dan menempatkan dirinya di samping kesatria integritas Pico, tak lama kemudian ia pun berkata:

“Aku disini bukan untuk menghalangimu, tetapi aku di perintahkan oleh perdana mentri Slavia untuk membantu mu menyelesaikan tugas dari king Artur dan aku juga di tugaskan untuk melindungi nyawamu beserta dengan nyawa 1.500 (Seribu lima ratus) prajurit ini.”

Kesatria integritas Pico pun tersenyum saat mendengar perkataan dari kesatria integritas Zuko, namun dirinya curiga kepada Zuko dengan tas yang di bawanya,

“Dimana pedangmu? Kenapa kau malah membawa tas bukan pedang?,” tanya Pico dengan raut wajah penasaran.

“Dalam tugasku kali ini isi dalam tas lebih berharga dari pada pedang yang kau bawa,” jawab Zuko dengan lirih.

Kemudia kesatria integritas Pico pun kembali bertanya,

“Lalu apa isi dalam itu?.”

“Nanti juga kau akan tahu, apakah kita akan terus berbicara seperti ini?,” balas kesatria integritas Zuko yang tidak ingin memberi tahu isi dalam tas tersebut.

Kesatria Pico pun menghela nafas-nya dalam-dalam lalu mengerahkan 1.500 (Seribu lima ratus) prajurit itu untuk berangkat besama dengan-nya ke istana Sun Empire yang berada di wilayah timur benua Arcific.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status