Home / Romansa / Tak Sengaja Bersahabat Dengan Kekasih Suamiku / 6. G: kasihan tapi harus bagaimana

Share

6. G: kasihan tapi harus bagaimana

Author: Ria Abdullah
last update Last Updated: 2023-07-04 08:09:05

"Kemarilah ...." aku langsung mendekap wanita itu ke dalam pelukanku, sementara ia semakin tergugu di bahu ini dengan pilu.

Aku mengerti sekali bagaimana dilema perasaan yang sedang dialami wanita itu. Ia pasti sangat jatuh cinta dengan kekasih kebanggaannya di mana ia selalu menceritakan hal baik-baik tentang pria pujaannya itu. Dia bahagia bersamanya dan bangga memilikinya.

Tapi di sisi lain lelaki itu punya istri. Bagaimanakah perasaan istrinya yang sudah setia menunggu di rumah. Pasti wanita itu akan tercabik-cabik perasaannya kalau tahu suaminya berkhianat. Ketika seorang wanita sudah dilukai dan kecewa maka akan sulit mengembalikan perasaan dan kepercayaannya. Jika wanita itu merasa murka dan memilih bercerai bagaimana pula nasib anak-anak mereka. Ah, aku harus menghentikan Miranda untuk terus berada di antara hubungan pasangan halal. Dia cantik dan karirnya cemerlang, dia pantas mendapatkan lelaki yang lebih baik dan hanya mencintai dia satu-satunya sebagai wanita.

"Kemarilah, duduk di sini," ucapku sambil menarik tangannya lalu mengajaknya duduk di teras samping. Anak-anak masih sibuk dengan gambar dan cat air mereka di depan TV.

"Kemarilah Miranda, biar aku bicara." Wanita yang masih mengusap air matanya itu seolah tidak berdaya untuk mengikuti semua perkataanku.

"Dengar Dik, aku mengerti perasaan bahwa kau sangat mencintai lelaki itu, siapapun dia. Tapi coba kau pikirkan andai kau jadi istri dari lelaki itu. Tidakkah kau akan sangat terluka jika kau tahu suamimu berhubungan dengan wanita lain?"

Ia mengangguk dan air matanya semakin deras, ia mencoba menghalau tangisannya tapi semakin ia mencoba semakin saja ia menangis. Aku jadi semakin kasihan saja.

"Aku merasa bersalah sampai puncaknya aku menelan banyak pil tidur untuk bunuh diri. Kekasihku mengetahui hal itu dan dia langsung melarikanku ke rumah sakit, dia menangis dan meraung di pelukanku serta memohon kepadaku agar tidak melakukan hal bodoh lagi. Dia bersumpah dia tidak bisa hidup tanpa aku dan kalau aku mati maka dia pun akan ikut bunuh diri."

"Separah itukah? Apakah perasaan dan hubungan kalian sudah begitu jauh?" tanyaku dengan leher tercekat, aku jadi merasa iba kepada wanita yang diselingkuhi oleh suaminya itu tapi di sisi lain aku kini bersahabat dengan pelakornya.

Tidak menjawab perkataanku tapi, Miranda semakin saja tenggelam dalam tangisannya.

"Aku tidak melihat kebohongan di wajah kekasihku saat ia mengatakan kalau dia akan mengakhiri hidupnya begitu aku meninggalkannya. Dia bilang selama kehidupannya sudah begitu tertekan oleh kepentingan istri dan perintah mertuanya! Dia bilang hanya saat bersamaku saja dia bisa bernafas saja dan menikmati hidupnya dengan baik."

"Sungguhkah?"

"Iya Mbak."

"Ya Tuhan.... Lalu kenapa lelaki itu tidak bercerai saja dari istrinya Jika dia memang memilih dirimu. Jujur dan memilih salah satunya, lebih baik dibandingkan dia harus Jadi pecundang yang terus menyembunyikan permainan kotornya."

Miranda semakin tenggelam dalam tangis begitu aku menyebut perselingkuhan mereka sebagai permainan yang kotor.

"Mbak, kau pasti berada di pihak wanita itu!"

"Tidak juga Miranda, aku juga kasihan padamu," jawabku sambil meraih tangannya.

"Meski aku tidak tahu apa yang harus kuputuskan tapi makasih ya mbak,.sudah mendengarkan semua curhatanku..."

"Iya Miranda... Keputusanku tetap ingin kau mengakhiri hubungan dengan lelaki itu selama ia tidak memilih sendiri keputusannya."

"Aku akan coba bicara padanya."

"Baguslah, semoga lelaki itu bisa mengambil keputusan," jawabku sambil menghela napas.

Usai makan siang dengan anak-anak Miranda yang sudah terjebak dengan kesedihannya akhirnya memutuskan untuk pulang. Ia mencium tanganku lalu melambaikan tangan pada anak-anak lalu meluncur pulang.

Ah, dalam hatiku, Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik semoga wanita cantik itu menemukan takdir terbaik dalam hidupnya. Sayang sekali wanita muda berprestasi sepertinya harus menjadi istri kedua, dia akan menerima cacian dan stigma buruk di mata masyarakat. Ah, sungguh kasihan.

*

Beberapa saat kemudian suamiku pulang, ia nampak penat dan kusut sekali dengan jas yang sudah ia sampirkan di bahunya. Melihat ia lesu seperti itu aku segera menyambut dan memeluknya.

"Bagaimana hari ini?"

"Baik, tapi aku lelah sekali, sepertinya otakku menciut disedot oleh tekanan yang banyak."

"Pergilah ganti baju dan cuci tanganmu akan ku tunggu Kau Di meja makan Mas."

"Iya,sayang," ucapnya sambil membelai lembut tanganku.

"Ayah ... liat ini, kami menggambarnya dengan sahabat Bunda..."anak-anak keempat anakku menghambur ke arah ayahnya lalu memperlihatkan lukisan tangan mereka dehn antusias.

"Bagus sekali."

"Tante Miranda mengajarkan kami cara menggambar yang baik."

"Wow, kalau begitu dia baik sekali, Ayah harus berterima kasih padanya karena dia akan membuat anak-anak Ayah menjadi ahli gambar yang hebat."

"Iya ayah."

Melihat gambar anak-anakku dan mereka ceria dengan hasilnya, suamiku langsung tersenyum padaku dan berkata,

"Sepertinya wanita yang kau rekomendasikan padaku itu cukup berbakat..."

Aku hanya tersenyum dan mengangkat bahu lalu menjawabnya,

"Sudah kubilang."

*

Malam ini suamiku tidak kemana-mana iya memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama anak-anak dan menonton tayangan kesukaan mereka.

Aku sendiri segera mandi dan langsung berdandan cantik serta mengenakan pakaian tidur terbaik. Aku minta pada asisten untuk menidurkan anak-anak tepat waktu sehingga aku dan suami masih punya momen untuk bersama.

Saat masuk ke kamar dan mendapati diri ini sudah duduk cantik di atas tempat tidur suamiku tersenyum dan langsung, ia menggodaku, sambil mencoba mengacak rambutku. Ia memperlakukan diriku dengan mesra sampai aku tidak kuasa jatuh ke dalam pelukannya.

Tring ...

Entah kenapa ponselnya selalu berdering di jam 10.00 malam dan seperti biasa dia pasti akan selalu meninggalkanku.

Suamiku tidak menjawab ponselnya tapi ia langsung bangun dan mengambil jaketnya.

"Ada apa sih sebenarnya Mas, Kenapa setiap malam kau selalu pergi?"

"Selalu saja ada masalah. Sungguh kalau aku bisa memilih aku tidak ingin terus berada dalam situasi seperti ini. Percayalah aku juga mendambakan bisa tidur dan bermesraan denganmu istriku," ujarnya sambil mendekat dan mengecup keningku lalu melangkah pergi begitu saja.

"Haruskah aku mengikutimu!" Tiba-tiba kalimatku membuat Mas Alfian berubah wajahnya menjadi tidak senang.

"Kalau kau sudah tidak percaya denganku maka berperanlah sebagai tulang punggung keluarga maka aku akan duduk di rumah saja dan mengurus anak-anak." Begitu jawabnya dengan wajah tak senang.

Aneh sekali suamiku

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tak Sengaja Bersahabat Dengan Kekasih Suamiku    52. putusan akhir

    "Anda yakin akan melakukan itu pada ayah keempat anak ibu?""Iya, kenapa aku harus ragu? saat ia mengelabuiku, aku sama sekali tidak mencurigainya. Aku percaya dan yakin bahwa dia akan menjaga kami semua, termasuk perusahaan dan karyawan yang bekerja. Dia sudah merugikan dan menipu. Kukira aku mengalami kemerosotan penjualan ternyata aku sedang ditipu oleh suamiku sendiri, aku terpaksa memangkas gaji karyawan dan melakukan hal-hal yang tidak terduga, jadi aku tidak akan mengampuni Alfian.""Tolong netralisir perasaan benci Anda karena kehilapan dia berselingkuh ini juga tentang perusahaan dan reputasi anda, orang-orang membicarakan anda sebagai wanita yang tidak bijaksana."Aku langsung berdiri begitu pengacara itu berkata dengan lancang."Beraninya kau mempertanyakan kebijaksanaanku, apapun keputusan yang kuambil sudah kupikirkan dengan detail, Aku tidak akan mengampuni lelaki itu dan kemanapun ia melangkah untuk coba lari dari tanggung jawab, maka aku akan mengejar dan tidak aka

  • Tak Sengaja Bersahabat Dengan Kekasih Suamiku    51. M: hasil tes

    Hasil tes laboratorium benar-benar mengejutkanku, di dalam keadaan yang sudah susah bertambah-tambah dan begitu besar usahaku untuk lepas dari Alfian, kini aku seakan disambar petir mendengar kenyataan bahwa sakit yang selama ini kutakuti telah menjangkiti diri ini.Ya, kanker vagina!Aku begitu shock begitu dokter mengatakan hal itu kepadaku, meski dia mengatakannya dengan lembut dan tetap berusaha untuk menguatkan hatiku bahwa semuanya masih bisa ditangani, tetap saja itu membuatku langsung putus asa dan drop."Kami akan segera lakukan biopsi dan radiotherapi, jangan takut, banyak kok orang-orang yang bisa survive dari kanker terlebih Anda baru berada stadium awal.""Tapi kenapa ini bisa terjadi dok, kenapa bisa secepat ini, kenapa penyakit itu bisa menjangkiti saya?""Maka hanya hal ini yang bisa saya sampaikan Mbak, bahwa tidaklah Tuhan menurunkan penyakit kecuali dengan obatnya, juga setiap kali kita diberi ujian, Tuhan tahu bahwa kita bisa melewatinya.""Saya takut dok, Saya

  • Tak Sengaja Bersahabat Dengan Kekasih Suamiku    50. M: kena kanker

    Aku tidak tahu apa yang terjadi pada tubuhku selama memutuskan berpisah dengan mas Alfian. Apakah ini respon hati secara alamiah tiba-tiba mengalami kesepian? Ataukah siklus menstruasi yang terganggu dan frekuensi hubungan seks yang sudah jarang membuat diri ini sering pusing dan merasa tidak nyaman sendiri. Entahlah, tapi belakangan berat badanku turun dan rambut ini mulai rontok setiap kali mandi. Aku terkejut setiap kali menyisir rambutku dan tidak menyangka bahwa perubahan ini sangat signifikan.Kupikir setelah usai operasi dan luka kering semuanya akan selesai, tapi entah kenapa aku sering mengalami flek dan pendarahan juga nyeri yang tak tertahankan pada bagian kewanitaan padahal tidak seharusnya itu terjadi. Aku juga sering pusing, mual dan merasa lemah otot, tubuhku juga sakit semua, kadang pandangan mata ini berkunang-kunang dan tiba-tiba saja aku merasa drop.Menyadari semua ini, maka aku memutuskan untuk segera mengunjungi dokter untuk berkonsultasi.*Setelah pulang dari

  • Tak Sengaja Bersahabat Dengan Kekasih Suamiku    49 g : sulit bicara

    "Dengar Sayang, papa itu membuat kesalahan dan kesalahannya sudah sampai ke tahap kejahatan, Papa merugikan aset perusahaan di mana itu bukan uang mama secara pribadi. Itu uang milik orang lain dan titipan korporasi, tidak kita tidak boleh korupsi, mencuri atau menggelapkan.""Jadi papa mencuri?""Secara tersirat... begitulah.""Masak sih papa mencuri, bukankah selama ini Papa selalu mengajarkan kita yang baik-baik? Kenapa Papa mencuri?""Ada beberapa hal yang sulit untuk dimengerti dan hanya orang-orang dewasa saja yang tahu apa maksud kehendak dan keputusan mereka.""Jadi Mama tidak mengerti Kalau Papa seperti itu?""Tidak.""Tapi mama kan istrinya?""Memang betul mama istrinya, tapi, tidak semua hal yang Papa lakukan diceritakan pada mama.""Ya ampun, kasihan sekali Papa," ujar Malik mendesah sambil menepuk keningnya."Papa pasti akan membereskan semua masalah ini dan kembali menemui kalian.""Emangnya kalau Papa sudah membersihkan semua kesalahannya dan bertaubat Mama mau kembali

  • Tak Sengaja Bersahabat Dengan Kekasih Suamiku    48. SALAH UPDATE, SKIP

    "Sudah cukup, jangan bising di tempat usahaku aku harus menjahit dan memotong pola jadi aku persilahkan kalian untuk pulang ke rumah kalian sendiri!""Kamu ya Mbak, kamu sudah memutuskan untuk melepaskan Mas Nabil jadi tolong dong jangan beri Dia kesempatan untuk datang menemuimu dan merayumu!""Hei, kau! Tolong jaga ucapanmu, jika aku memukulmu aku akan terlihat tidak punya belas kasihan kepada hewan," ucapku mengejeknya, wanita itu makin gusar dan emosi. Dia melotot padaku sambil menarik nafas dengan dalam yang menandakan bahwa ia terkejut dengan perkataanku barusan."Jaga ucapanmu, Mbak, kenapa kamu menyebut tempat Sofia sebagai binatang?!" ujar Cici."Hei Sofia, apa kau tidak bisa menghancurkan diriku sendiri hingga kau harus membawa orang lain, apa kau lemah sampai harus melibatkan adikmu?""Hah?!" Wanita itu kehilangan kata-kata, dia benar-benar geram, dia berusaha untuk tegar dan tangguh di hadapanku padahal sebenarnya wanita itu akan mulai menangis karena tidak sanggup melawan

  • Tak Sengaja Bersahabat Dengan Kekasih Suamiku    47. dan meski ia menyakiti

    Meski Miranda telah menyakitiku tapi hati ini perih mendengar ia berkata kalau kini sedang sakit dan mengalami kenyataan yang begitu pahit kalau rahimnya diangkat.Di samping aku puas karena kejahatannya Tapi tetap saja hati nurani menolak bahwa aku tidak bisa sekejam itu untuk merayakan kemenangan dan bahagia di atas penderitaan orang lain. Bicara tentang penderitaan Miranda dan Alfian sudah membuat hidup mereka menderita oleh perbuatan mereka sendiri.Sebenarnya keputusanku hanya alasan untuk Karma Tuhan yang kini berlaku atas mereka. Lewat kami dan klien yang membatalkan kontrak di situ Alfian mendapatkan hukumannya Kini dia sedang berada di titik terendah di mana tidak ada satupun jalan keluar dan tempat untuk dia melarikan diri dari masalah. Pun tidak ada tempat baginya untuk mengadu, hendak memusingkan orang tua pun, orang tuanya sudah tidak berdaya karena sudah senja. Seharusnya seorang anak tidak menyakiti orang tua mereka dengan menambahkan beban meski mereka orang tua y

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status