Share

Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an
Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an
Author: Wuyu

Bab 1

Author: Wuyu
"Nancy, kita akan segera menikah, kenapa kamu masih saja membuat keributan?"

Suara teguran yang begitu familier terdengar di telingaku, membuat kesadaranku yang semula kacau seketika jernih.

Aku benar-benar kembali ke 40 tahun lalu, saat aku belum menikah dengan Logan Simpson. Dia juga belum sempat mencuri surat penerimaanku.

Segalanya... segalanya masih bisa diperbaiki!

Logan di depanku masih terus berkoar.

"Hanya semangkuk daging saja. Apa kalau kamu nggak memakannya, kamu akan mati?"

"Sudah kukatakan, aku hanya menganggap Eva sebagai adik. Kenapa kamu terus berpikiran kotor tentang kami?"

"Kalau kamu terus membuat keributan, pernikahan ini nggak perlu dilanjutkan!"

Aku menahan gejolak di hatiku, lalu berkata dengan dingin, "Kalau begitu, kita nggak usah menikah."

Kalimat singkat itu membuat Logan tertegun di tempat.

"Nancy, apa yang kamu katakan?"

"Aku bilang, kita nggak usah menikah!"

Aku langsung merampas mangkuk daging dari tangan Logan, menahan niat membunuh di dalam hati, lalu berkata, "Seorang pecundang yang mengambil daging tunangannya untuk orang lain."

"Aku nggak sudi menikahimu!"

Melihat aku hendak pergi, Logan merenggut tanganku dengan panik dan marah.

"Nancy, maksudmu apa?"

"Kalau nggak mau menikah denganku, kamu mau menikah dengan siapa?"

"Dengan kepalamu yang sebodoh itu, apa kamu kira kamu seperti Eva yang bisa lulus ujian perguruan tinggi?"

"Sadarlah diri! Kalau sampai nanti kamu memohon padaku untuk menikahimu, aku nggak akan mau menerimanya!"

Plak!

Aku menampar Logan dengan keras, lalu menatapnya tajam seraya berkata, "Logan, dengarkan baik-baik, aku, Nancy Bartlett, nggak menginginkan pria brengsek sepertimu yang selalu bermain api!"

Sebelum Logan sempat bereaksi, aku membawa mangkuk daging itu dan melangkah pergi dengan cepat.

Rasa sakit di telapak tanganku terus-menerus mengingatkanku bahwa semua ini nyata.

Aku memang terlahir kembali!

Di kehidupan sebelumnya, kakek mengenang budi kakek Logan yang pernah menyelamatkan nyawanya. Menjelang ajalnya, kakek membuat wasiat agar orang tuaku berjanji, jika aku tidak lulus ujian masuk perguruan tinggi, aku harus menikah dengan Logan.

Aku ingat harapan orang tuaku. Aku belajar keras siang dan malam, tetapi yang kuterima justru kabar bahwa aku gagal dalam ujian masuk perguruan tinggi.

Aku yang terpukul dan bingung, akhirnya menikah dengan Logan.

Selama 40 tahun penuh, demi Logan, aku merawat ibu Logan yang sakit, membesarkan adik-adiknya, mengurus segala hal besar maupun kecil di rumah.

Kupikir semua pengorbananku bermakna.

Hingga setelah Logan meninggal, aku tidak diizinkan menghadiri pemakamannya. Bahkan hartanya diberikan kepada anak-anak dan wanita yang telah mengikatnya selama separuh hidupnya.

Logan mengaku menikah denganku hanya karena rasa bersalah karena mengambil surat penerimaanku dulu.

Menjelang ajal, Logan bahkan berkata bahwa dirinya tidak berutang padaku!

Aku seharusnya lulus ujian perguruan tinggi, membangun karierku sendiri, serta memulai kehidupan yang baru.

Namun, Logan telah menghancurkan hidupku, membuatku bekerja keras tanpa henti selama 40 tahun hingga sakit parah, dan dia malah mengatakan bahwa akulah yang telah menikmati hidup.

Begitu teringat semuanya, aku ingin menggigit setiap tulang Logan.

Aku segera bergegas ke kantor pos desa dan menanyakan apakah surat penerimaan sudah datang.

Paman Dylan mengibaskan kipas sambil melambaikan tangan.

"Kenapa orang-orang terus berdatangan dan menanyakan hal yang sama?"

"Kalau surat penerimaan yang membawa kabar gembira itu sudah sampai, pasti akan kukabarkan."

"Nancy, kamu tunggu saja."

Orang-orang?

Aku segera menyadari ada yang tidak beres dan langsung bertanya, "Paman Dylan, maksud Anda ada orang lain yang juga menanyakannya? Memangnya siapa lagi yang menanyakannya?"

Paman Dylan memandangku heran, lalu meledekku, "Siapa lagi selain Logan dan Eva."

"Bukankah Eva juga ikut ujian tahun ini bersamamu."

"Logan mungkin sedang mengkhawatirkanmu."

"Katanya kalau kamu lulus, dia akan menunggumu beberapa tahun. Kalau nggak lulus, dia akan langsung mengajukan permohonan pernikahan untuk memberimu status."

"Nancy, lihatlah betapa pedulinya dia padamu."

"Dia itu pemuda yang baik."

Tanpa kusadari aku meremas jemariku. Di hadapan orang lain, Logan memang berlagak baik. Semua orang mengira dia sangat mencintaiku.

Jadi, di kehidupan sebelumnya, tidak ada yang menyangka Logan tega mengambil surat penerimaanku untuk diberikan kepada Eva Carter.

Memikirkan hal itu, aku menunduk dan mataku segera memerah.

"Paman Dylan, bolehkah saya minta tolong satu hal?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an   Bab 10

    Aku melepaskan Tom yang sudah ketakutan sampai menangis, lalu memungut bungkus permen di tanah."Permen seperti ini, kalau nggak salah Logan yang khusus membawanya pulang, 'kan?""Waktu itu Kerry dan Noel masih sempat pamer di desa, katanya hanya diberikan pada Eva dan mereka berdua.""Orang lain nggak mendapat sebutir pun.""Apalagi, saat makan malam kemarin aku justru sedang membantu Bibi Anna mengangkat barang.""Logan, perbuatan kotor kalian sendiri, mengapa harus dilimpahkan kepadaku?"Melihat keadaan yang janggal, Bibi Anna segera marah dan membentak, "Tom, katakan yang sebenarnya.""Siapa sebenarnya yang menyuruhmu mencampurkan obat?"Tubuh Tom langsung bergetar hebat, lalu dengan suara lirih dia berkata, "Itu Kak Logan. Dia yang menyuruhku memberi air itu pada Kak Nancy.""Tapi aku benar-benar nggak tahu kalau ada sesuatu yang dicampurkan ke dalamnya.""Kak Logan bilang aku sudah mencelakai orang, katanya kalau nggak membantu dia, aku akan dibawa ke polisi."Sampai di situ, keb

  • Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an   Bab 9

    Eva terjatuh lemas, aku pun memaksakan diri untuk merangkak bangun dengan sisa tenagaku.Logan langsung menubruk Eva dan merobek-robek pakaiannya.Eva sempat terpaku karena hantamanku, begitu sadar dia segera berusaha menutupi tubuhnya."Logan!""Lihat baik-baik, aku bukan Nancy!""Lepaskan aku!"Awalnya, dia masih mencoba membangunkan kesadaran Logan. Namun, karena mereka ingin sandiwaranya sempurna, obat bubuk yang diberikan terlalu banyak, sehingga membuat Logan kehilangan akal sehatnya.Logan sudah bertahun-tahun berada di militer, jadi kekuatannya dengan mudah menekan Eva.Akhirnya, Eva panik. Dia meronta sambil menangis, memohon pada Logan untuk melepaskannya, bahkan sampai memohon padaku."Nancy, tolong aku!""Aku tahu aku salah, kumohon, kumohon selamatkan aku."Aku melemparkan batu yang tadi kugunakan untuk menghantam Logan ke tanah. Sekilas rona bahagia melintas di wajah Eva. Dia segera merangkak, ingin mengambil batu itu dan meniru perbuatanku untuk membuat Logan pingsan.Na

  • Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an   Bab 8

    Aku ingin segera menyelesaikan semuanya, tapi tampaknya ada orang yang tidak mau membiarkannya begitu saja.Hari itu, aku baru saja bersiap untuk pulang setelah selesai bekerja, tapi langkah kakiku terasa ringan dan hampir goyah.Pada saat yang sama, rasa panas aneh menyebar ke seluruh tubuh.Aku menahan diri dengan bersandar pada pohon, lalu mendongak dan melihat Logan muncul di hadapanku."Kamu?"Dalam sekejap aku menyadari bahwa dia telah membiusku."Logan, kamu sangat rendahan dan nggak tahu malu, memakai cara-cara licik seperti ini!"Logan menatapku dengan mata penuh kemarahan sambil bersungut."Nancy, salahkan saja dirimu yang keras kepala.""Kenapa nggak mau menikah denganku dengan baik-baik?""Kenapa harus pergi ke Universitas Bexley dan membuatku malu di hadapan Komandan Orion!""Apa kamu tahu, seharusnya aku bisa naik pangkat kali ini!"Aku menahan tubuhku sambil berkata dengan terengah-engah, "Logan, jangan kira aku nggak tahu maksudmu.""Kamu ingin menikahiku supaya orang t

  • Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an   Bab 7

    Aku menatap Komandan Orion dengan bingung, dia mengangguk kepadaku sebelum berbicara, "Sejak awal, ketika aku mengetahui kamu nggak menerima surat penerimaan itu, aku sudah mengirim orang untuk meminta Universitas Bexley mengirimkan lagi satu surat untukmu.""Surat penerimaan itu sudah aku perintahkan secara khusus.""Harus dipastikan sampai langsung ke tanganmu sendiri.""Gadis kecil, kamu berhasil masuk Universitas Bexley.""Sudah selayaknya kamu yang menerimanya."Mataku berkaca-kaca, aku berulang kali membungkuk sambil berterima kasih kepada Komandan Orion."Komandan Orion, terima kasih banyak!"Orang tuaku pun menangis bahagia. Mereka juga terus berterima kasih kepada Komandan Orion dan yang lainnya.Para warga desa yang menyaksikan juga lega, mereka satu per satu mengucapkan selamat kepadaku."Syukurlah, Nancy bisa melanjutkan sekolah!""Desa Dahee kita juga punya mahasiswa sekarang!""Iya, siapa bilang desa kita nggak bisa melahirkan orang hebat? Nancy itu benar-benar permata la

  • Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an   Bab 6

    Aku sempat terkejut, lalu tidak kuasa menahan kegembiraan dan menatap Komandan Orion. Aku buru-buru bertanya, "Komandan Orion, apa Anda punya cara?"Komandan Orion memiringkan badan, memperlihatkan orang yang sebelumnya berada di belakangnya."Kepala Sekolah Marvin!"Aku menatap Kepala Sekolah Marvin dengan penuh kegembiraan. Untuk sesaat, aku tidak tahu harus berkata apa."Bukankah Anda sudah kembali ke kota?""Kenapa sekarang bisa ada di sini?"Kepala Sekolah Marvin mengelus kepalaku dengan penuh kasih, lalu berkata dengan nada sedikit tidak berdaya, "Sebenarnya, aku memang berencana kembali ke kota.""Tapi kebetulan Komandan Orion menemuiku dan menanyakan tentangmu, jadi aku ikut datang ke sini."Setelah itu, Kepala Sekolah Marvin menatap Eva dengan wajah serius."Eva, apa aku harus menjelaskannya dengan jelas?""Yang lulus ujian perguruan tinggi adalah Nancy, bukan kamu.""Di pihak sekolah semua tercatat rapi. Apa kamu mau memakai nama Nancy untuk masuk kuliah?"Mendengar itu, waj

  • Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an   Bab 5

    "Kapten Liam, kenapa Anda ada di sini?"Wajah Liam Murphy penuh kekecewaan dan amarah."Kenapa aku ada di sini? Lebih baik kamu tanyakan pada dirimu sendiri, apa yang sudah kamu lakukan!""Dia adalah Komandan Orion. Gadis ini yang telah menyelamatkan Komandan Orion.""Komandan Orion secara khusus datang untuk menyampaikan terima kasih.""Hasilnya, begitu Komandan Orion datang, kamu malah menuduhnya seenaknya. Kamu benar-benar mempermalukan seluruh Kompi 17 kita!"Dalam sekejap, wajah Logan menjadi pucat pasi. Tatapannya pada Orion pun berubah menjadi ketakutan."Komandan Orion, maafkan saya.""Saya nggak tahu itu Anda..."Belum sempat Logan menyelesaikan kata-katanya, Orion sudah mengibaskan tangannya dengan wajah dingin.Tanpa memberi kesempatan untuk menjelaskan lebih lanjut, Orion menoleh kepadaku dan berkata lembut, "Gadis kecil, kamu yakin dia yang mengambil surat penerimaanmu?"Aku mengangguk yakin."Ya, benar dia.""Mengingat dia beberapa hari ini terus menerus berhubungan denga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status