Share

Bab 2

Author: Wuyu
"Mulai sekarang, jangan biarkan Logan mengambil barang-barang milikku."

"Paman nggak tahu, tadi dia memaksa merebut daging yang dibuat ibuku untukku, lalu memberikannya pada Eva."

"Katanya tubuh Eva lemah, makanya harus makan daging untuk menambah tenaga. Bahkan dia bilang, orang desa sepertiku hanyalah babi hutan yang nggak pantas menikmati makanan enak, dan memberikannya kepadaku hanyalah sia-sia."

Begitu mendengarnya, Paman Dylan langsung menghentakkan kipas di tangannya ke meja, lalu menatapku sambil berkata keras, "Apa?"

"Benarkah Logan berkata seperti itu?"

"Apa salahnya berasal dari desa?"

"Kaum petani itu paling mulia. Itu dagingmu, kenapa harus diberikan pada orang lain?"

"Nggak bisa! Aku harus menemui ibunya dan membicarakannya!"

Aku buru-buru menahan Paman Dylan dan pura-pura bersikap teraniaya.

"Nggak perlu, Paman."

"Kondisi tubuh Bibi Lina lemah, bagaimana kalau dia jadi sakit karena marah?"

"Hanya saja, yang terang-terangan saja dia berani ambil, apalagi yang diam-diam dan nggak aku ketahui, entah sudah berapa banyak yang dia berikan ke orang lain."

"Itulah sebabnya aku ingin meminta Paman Dylan untuk lebih memperhatikannya."

"Mulai sekarang, untuk semua barang yang penerimanya atas namaku, jangan berikan pada siapa pun selain aku."

"Kebetulan, semangkuk daging ini sebagai rasa terima kasih atas bantuan Paman Dylan."

Paman Dylan masih ingin menolak, tetapi karena aku memohon berulang kali, akhirnya dia tetap menerimanya.

Setelah urusan ini selesai, aku kembali ke rumah sambil membawa mangkuk kosong.

Begitu sampai rumah, orang tuaku yang melihat mangkuk kosong di tanganku bertanya dengan terkejut, "Nancy, cepat sekali kamu menghabiskannya."

Aku meletakkan mangkuk itu, lalu menggelengkan kepala.

"Bukan aku yang menghabiskannya."

"Aku memberikannya ke Paman Dylan."

Ibu baru saja hendak berbicara, tiba-tiba suara penuh amarah menyeruak masuk.

"Nancy?"

"Apa maksudmu?"

"Dengan hak apa kamu memberikan daging itu ke Paman Dylan?"

Aku menoleh ke belakang, lalu berkata dengan nada meremehkan, "Kenapa? Menggunakan barang milikku sendiri pun harus dengan persetujuanmu?"

Ibu menggenggam tanganku, lalu ikut bertanya, "Nancy, Logan juga benar."

"Bukankah daging itu diberikan untuk kamu makan bersama Logan?"

"Kenapa..."

Aku diam-diam mengepalkan tangan, lalu tersenyum tipis.

"Logan, kenapa kamu nggak mengatakannya dengan jelas?"

"Kamu ingin merebut dagingku untuk diberikan kepada Eva."

"Kamu bilang, kalau orang desa seperti kami yang memakannya, itu hanya sia-sia, sebaiknya daging itu diberikan ke Eva untuk menyehatkan tubuhnya."

"Mengapa barang milik keluarga kami harus kamu ambil untuk menyenangkan hati orang lain?"

Logan seketika panik, lalu buru-buru membantah.

"Jangan bicara sembarangan!"

"Siapa yang berbohong, semoga disambar petir dan mati mengenaskan!"

Aku segera menyambung kalimatnya dan mendekatinya.

"Bagaimana? Di hadapanku kamu berani berkata seenaknya."

"Tapi di hadapan orang tua malah nggak berani?"

"Logan, kakekmu memang pernah menyelamatkan kakekku, itu nggak salah."

"Tapi selama bertahun-tahun keluargaku juga telah banyak membantu kalian, bukan? Kalau kalian minta uang, kami kasih. Kalau kalian minta makan, kami kasih."

"Ayahku sampai kehilangan satu tangannya demi menyelamatkan ayahmu."

"Budi itu sudah lunas, bukan?"

"Apa kalian hendak membebani kami sampai delapan belas generasi ke depan!"

Setelah aku mengatakannya, raut wajah orang tuaku langsung berubah suram.

Awalnya, pernikahan ini adalah janji yang dibuat orang tuaku kepada almarhum kakek demi memenuhi wasiat terakhirnya.

Orang tuaku tentu paham, itu hanyalah cara kakek memanfaatkan diriku untuk memaksa orang tuaku terus membantu Keluarga Simpson.

Melihat Logan cukup baik, ditambah lagi kakek sampai mengancam dengan nyawanya, akhirnya mereka setuju.

Namun, jika memaksaku untuk menafkahi selingkuhannya, orang tuaku pasti akan melawan mati-matian.

Melihat wajah orang tuaku yang berubah muram, Logan buru-buru berkata, "Nancy, apa yang kamu bicarakan?"

"Aku dengan Eva sama sekali nggak ada hubungan apa-apa. Kamu sendiri jangan merasa terlalu senang dulu."

"Selama kamu gagal ujian, pernikahan ini tetap harus berlangsung!"

Usai mengucapkan itu, dia berlari pergi dengan penuh amarah.

Mendengar kutukan Logan tadi, wajah ayah makin suram.

"Nancy, kalau kamu benar-benar nggak ingin menikah, sekalipun harus mengorbankan nyawa, Ayah pasti akan melindungimu."

Ibu juga menahan tangis sambil memelukku erat.

"Anak perempuanku yang baik, bagaimana bisa mereka tega memperlakukanmu seperti ini?"

Aku merasakan kehangatan dalam pelukan ibu, hatiku pun terasa makin perih.

Meskipun begitu, di desa kami selalu ada anggapan bahwa berbakti pada orang tua lebih penting dari segalanya.

Kini Kakek sudah tiada, tetapi nenek masih ada.

Selama ini, nenek selalu menuruti kata kakek. Jika aku benar-benar menolak menikah, bukan tidak mungkin nenek akan mengancam bunuh diri.

Saat itu, orang-orang di desa pasti akan mencemooh ayah dan ibu habis-habisan.

Bagaimana mungkin aku tega melihat mereka diperlakukan begitu?

Aku menghapus air mataku dan berusaha menenangkan mereka.

"Nggak apa-apa, Ayah, Ibu."

"Selama aku bisa lulus ujian perguruan tinggi, orang-orang desa juga nggak akan punya alasan untuk membicarakannya lagi."

Ibu sempat tertegun, lalu baru menyadari sesuatu.

"Jadi kamu pergi mengantarkan daging untuk Paman Dylan, karena khawatir Logan akan berbuat curang?"

"Tapi, hal sebesar itu..."

"Hal sebesar itu pun bukan mustahil dilakukan."

Ayah berdiri dan mengusap kepalaku.

"Nancy, biarkan Ayah yang menanganinya."

"Ayah percaya kamu pasti bisa lulus. Ayah juga nggak akan membiarkan orang lain merampas apa yang seharusnya menjadi milikmu."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an   Bab 10

    Aku melepaskan Tom yang sudah ketakutan sampai menangis, lalu memungut bungkus permen di tanah."Permen seperti ini, kalau nggak salah Logan yang khusus membawanya pulang, 'kan?""Waktu itu Kerry dan Noel masih sempat pamer di desa, katanya hanya diberikan pada Eva dan mereka berdua.""Orang lain nggak mendapat sebutir pun.""Apalagi, saat makan malam kemarin aku justru sedang membantu Bibi Anna mengangkat barang.""Logan, perbuatan kotor kalian sendiri, mengapa harus dilimpahkan kepadaku?"Melihat keadaan yang janggal, Bibi Anna segera marah dan membentak, "Tom, katakan yang sebenarnya.""Siapa sebenarnya yang menyuruhmu mencampurkan obat?"Tubuh Tom langsung bergetar hebat, lalu dengan suara lirih dia berkata, "Itu Kak Logan. Dia yang menyuruhku memberi air itu pada Kak Nancy.""Tapi aku benar-benar nggak tahu kalau ada sesuatu yang dicampurkan ke dalamnya.""Kak Logan bilang aku sudah mencelakai orang, katanya kalau nggak membantu dia, aku akan dibawa ke polisi."Sampai di situ, keb

  • Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an   Bab 9

    Eva terjatuh lemas, aku pun memaksakan diri untuk merangkak bangun dengan sisa tenagaku.Logan langsung menubruk Eva dan merobek-robek pakaiannya.Eva sempat terpaku karena hantamanku, begitu sadar dia segera berusaha menutupi tubuhnya."Logan!""Lihat baik-baik, aku bukan Nancy!""Lepaskan aku!"Awalnya, dia masih mencoba membangunkan kesadaran Logan. Namun, karena mereka ingin sandiwaranya sempurna, obat bubuk yang diberikan terlalu banyak, sehingga membuat Logan kehilangan akal sehatnya.Logan sudah bertahun-tahun berada di militer, jadi kekuatannya dengan mudah menekan Eva.Akhirnya, Eva panik. Dia meronta sambil menangis, memohon pada Logan untuk melepaskannya, bahkan sampai memohon padaku."Nancy, tolong aku!""Aku tahu aku salah, kumohon, kumohon selamatkan aku."Aku melemparkan batu yang tadi kugunakan untuk menghantam Logan ke tanah. Sekilas rona bahagia melintas di wajah Eva. Dia segera merangkak, ingin mengambil batu itu dan meniru perbuatanku untuk membuat Logan pingsan.Na

  • Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an   Bab 8

    Aku ingin segera menyelesaikan semuanya, tapi tampaknya ada orang yang tidak mau membiarkannya begitu saja.Hari itu, aku baru saja bersiap untuk pulang setelah selesai bekerja, tapi langkah kakiku terasa ringan dan hampir goyah.Pada saat yang sama, rasa panas aneh menyebar ke seluruh tubuh.Aku menahan diri dengan bersandar pada pohon, lalu mendongak dan melihat Logan muncul di hadapanku."Kamu?"Dalam sekejap aku menyadari bahwa dia telah membiusku."Logan, kamu sangat rendahan dan nggak tahu malu, memakai cara-cara licik seperti ini!"Logan menatapku dengan mata penuh kemarahan sambil bersungut."Nancy, salahkan saja dirimu yang keras kepala.""Kenapa nggak mau menikah denganku dengan baik-baik?""Kenapa harus pergi ke Universitas Bexley dan membuatku malu di hadapan Komandan Orion!""Apa kamu tahu, seharusnya aku bisa naik pangkat kali ini!"Aku menahan tubuhku sambil berkata dengan terengah-engah, "Logan, jangan kira aku nggak tahu maksudmu.""Kamu ingin menikahiku supaya orang t

  • Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an   Bab 7

    Aku menatap Komandan Orion dengan bingung, dia mengangguk kepadaku sebelum berbicara, "Sejak awal, ketika aku mengetahui kamu nggak menerima surat penerimaan itu, aku sudah mengirim orang untuk meminta Universitas Bexley mengirimkan lagi satu surat untukmu.""Surat penerimaan itu sudah aku perintahkan secara khusus.""Harus dipastikan sampai langsung ke tanganmu sendiri.""Gadis kecil, kamu berhasil masuk Universitas Bexley.""Sudah selayaknya kamu yang menerimanya."Mataku berkaca-kaca, aku berulang kali membungkuk sambil berterima kasih kepada Komandan Orion."Komandan Orion, terima kasih banyak!"Orang tuaku pun menangis bahagia. Mereka juga terus berterima kasih kepada Komandan Orion dan yang lainnya.Para warga desa yang menyaksikan juga lega, mereka satu per satu mengucapkan selamat kepadaku."Syukurlah, Nancy bisa melanjutkan sekolah!""Desa Dahee kita juga punya mahasiswa sekarang!""Iya, siapa bilang desa kita nggak bisa melahirkan orang hebat? Nancy itu benar-benar permata la

  • Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an   Bab 6

    Aku sempat terkejut, lalu tidak kuasa menahan kegembiraan dan menatap Komandan Orion. Aku buru-buru bertanya, "Komandan Orion, apa Anda punya cara?"Komandan Orion memiringkan badan, memperlihatkan orang yang sebelumnya berada di belakangnya."Kepala Sekolah Marvin!"Aku menatap Kepala Sekolah Marvin dengan penuh kegembiraan. Untuk sesaat, aku tidak tahu harus berkata apa."Bukankah Anda sudah kembali ke kota?""Kenapa sekarang bisa ada di sini?"Kepala Sekolah Marvin mengelus kepalaku dengan penuh kasih, lalu berkata dengan nada sedikit tidak berdaya, "Sebenarnya, aku memang berencana kembali ke kota.""Tapi kebetulan Komandan Orion menemuiku dan menanyakan tentangmu, jadi aku ikut datang ke sini."Setelah itu, Kepala Sekolah Marvin menatap Eva dengan wajah serius."Eva, apa aku harus menjelaskannya dengan jelas?""Yang lulus ujian perguruan tinggi adalah Nancy, bukan kamu.""Di pihak sekolah semua tercatat rapi. Apa kamu mau memakai nama Nancy untuk masuk kuliah?"Mendengar itu, waj

  • Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an   Bab 5

    "Kapten Liam, kenapa Anda ada di sini?"Wajah Liam Murphy penuh kekecewaan dan amarah."Kenapa aku ada di sini? Lebih baik kamu tanyakan pada dirimu sendiri, apa yang sudah kamu lakukan!""Dia adalah Komandan Orion. Gadis ini yang telah menyelamatkan Komandan Orion.""Komandan Orion secara khusus datang untuk menyampaikan terima kasih.""Hasilnya, begitu Komandan Orion datang, kamu malah menuduhnya seenaknya. Kamu benar-benar mempermalukan seluruh Kompi 17 kita!"Dalam sekejap, wajah Logan menjadi pucat pasi. Tatapannya pada Orion pun berubah menjadi ketakutan."Komandan Orion, maafkan saya.""Saya nggak tahu itu Anda..."Belum sempat Logan menyelesaikan kata-katanya, Orion sudah mengibaskan tangannya dengan wajah dingin.Tanpa memberi kesempatan untuk menjelaskan lebih lanjut, Orion menoleh kepadaku dan berkata lembut, "Gadis kecil, kamu yakin dia yang mengambil surat penerimaanmu?"Aku mengangguk yakin."Ya, benar dia.""Mengingat dia beberapa hari ini terus menerus berhubungan denga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status