Share

Bab 3

Author: Wuyu
Aku mengangguk keras.

Beberapa hari berikutnya, aku dan orang tuaku bergantian menjaga di kantor pos setiap hari, karena khawatir Logan mencari kesempatan untuk berbuat curang.

Sementara itu, Logan dan Eva sendiri juga tidak hidup tenang.

Eva adalah tenaga muda yang ditugaskan ke desa. Begitu datang, dia langsung menjalin hubungan dengan Logan.

Pekerjaan berat itu tidak bisa dilakukan Logan dengan alasan perbedaan laki-laki dan perempuan, jadi dia selalu menyuruhku membantu Eva.

Saat itu aku percaya saja pada ucapannya, aku mengira Logan melakukan itu supaya Eva bisa mengajar adik-adiknya. Karena itu, aku selalu mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.

Namun setelah sadar, aku tentu tidak mau lagi melakukan pekerjaan itu.

Tanpa tenagaku, Eva hanya bertahan beberapa hari sebelum mengeluh lelah. Pada akhirnya, Logan terpaksa turun tangan sendiri.

Tidak lama kemudian, gosip mulai menyebar. Sementara masa cuti Logan hampir berakhir dan dia harus kembali ke satuan militer.

Setelah berpikir panjang, akhirnya Logan datang menemuiku.

"Nancy, aku tahu perkataanku waktu itu keterlaluan."

"Tapi, di antara aku dan Eva memang nggak ada apa-apa. Lagi pula, dia akan segera pergi setelah lulus ujian perguruan tinggi."

"Menurutmu, kami bisa punya hubungan apa?"

"Aku benar-benar hanya ingin dia membantu mengajari Kerry dan Noel."

"Nanti kamu juga akan menjadi kakak ipar mereka, apa nggak bisa kamu sedikit mengalah?"

Aku yang kesal mendorongnya pergi, lalu berkata tegas, kata demi kata, "Jangan coba-coba sok akrab denganku. Sekalipun harus menikah dengan babi atau anjing, aku nggak akan menikah denganmu!"

Logan yang kudorong langsung naik pitam.

"Nancy, perempuan kasar sepertimu, mana mungkin bisa lulus ujian perguruan tinggi!"

"Tunggu saja!"

Aku malas menanggapi Logan dan bergegas pergi ke tempat lain.

Saat aku kembali melihat sosok familier itu di bawah pohon, akhirnya aku bisa bernapas lega.

Syukurlah, masih sempat.

Di kehidupan sebelumnya, ketika aku sedang bekerja, aku secara tidak sengaja menolong seorang pria paruh baya yang pingsan di sini.

Aku semula mengira itu hanya sebuah pertolongan kecil. Karena itu, setelah dia menanyakan namaku, aku pun menjawab dengan jujur, lalu tidak pernah memikirkannya lagi.

Belakangan aku baru tahu, pria itu bernama Orion Conley, seseorang yang memiliki kedudukan tinggi di militer.

Setelah Logan mengetahui bahwa akulah yang menyelamatkannya, dia memanfaatkan jasa itu untuk meminta bantuan Orion meraih kenaikan pangkat, hingga akhirnya mencapai posisi pimpinan.

Namun, di kehidupan sebelumnya, Logan berkali-kali menghinaku sebagai orang yang tidak berguna. Dia selalu membandingkanku dengan latar belakang istri orang lain, sambil menyembunyikan jasa yang kuberikan.

Di kehidupan ini, aku pasti tidak akan membiarkan Logan mendapat keuntungan darinya lagi.

Memikirkan hal itu, aku segera melakukan beberapa langkah pertolongan pertama seperti yang kulakukan di kehidupan sebelumnya.

Tidak lama kemudian, pria itu perlahan siuman.

"Gadis kecil, terima kasih sudah menolongku."

"Boleh aku tahu siapa namamu?"

Aku sempat tertegun, lalu tersenyum sambil berkata, "Nama saya Nancy Bartlett, itu hanya pertolongan kecil saja."

"Saya masih harus pergi bekerja, saya pamit dulu."

Tanpa menunggu Orion bertanya lebih lanjut, aku melambaikan tangan lalu segera pergi.

Aku memang tidak berniat memanfaatkan Orion untuk apa pun. Aku pernah mendengar namanya, dia adalah seorang tentara berintegritas tinggi.

Orang baik seperti dia tidak seharusnya mati di sini. Aku hanya ingin memastikan bahwa kelak dia tidak akan dijadikan alat oleh Logan dengan dalih balas budi.

Setelah menyelesaikan satu urusan besar, hatiku terasa jauh lebih ringan.

Beberapa hari berikutnya, Logan jarang membuat keributan. Bahkan Eva pun tidak lagi muncul di hadapanku untuk memamerkan kebaikan Logan padanya.

Namun, hari demi hari berlalu, surat penerimaan itu tetap belum juga muncul.

Akhirnya, ketika aku kembali menanyakannya, Paman Dylan pun tidak kuasa untuk tidak bertanya, "Nancy, bisa jadi kamu memang nggak lulus?"

Tentu saja aku tahu itu tidak mungkin, jadi aku segera bertanya lagi, "Paman Dylan, apa Paman tahu Eva lulus atau nggak?"

Paman Dylan menggeleng sambil berkata, "Itu juga belum ada kabarnya, tapi ada yang melihat Eva sedang membereskan barang-barangnya."

"Katanya, meskipun dia nggak lulus ujian, keluarganya datang untuk menjemputnya pulang."

Mendengar itu, aku langsung merasa ada yang janggal.

Di kehidupan sebelumnya, Logan bersikeras mengambil surat penerimaanku untuk diberikan kepada Eva, karena keluarga Eva menolak membawanya kembali ke kota kecuali dia bisa lulus ujian perguruan tinggi.

Sekarang, bagaimana mungkin bisa berbeda?

Tiba-tiba, aku seolah baru saja tersadar akan kemungkinan lain, aku buru-buru bertanya lagi, "Paman Dylan, tukang pos yang mengantarkan surat baru saja pergi, 'kan?"

Melihat Paman Dylan mengangguk, aku tidak sempat berkata apa-apa lagi dan segera berlari tergesa-gesa menuju gerbang desa.

Akhirnya di pintu masuk desa, aku berhasil menghentikan tukang pos yang hendak pergi.

"Halo, boleh saya tanya, apakah ada paket atas nama Nancy Bartlett?"

Tukang pos itu mengingat-ingat sejenak, lalu bertanya dengan ragu, "Bukankah sudah diambil?"

"Katanya, dia suami Nancy."

"Aku bahkan sempat bertanya pada warga Desa Dahee kalian, dan mereka semua bilang memang benar."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an   Bab 10

    Aku melepaskan Tom yang sudah ketakutan sampai menangis, lalu memungut bungkus permen di tanah."Permen seperti ini, kalau nggak salah Logan yang khusus membawanya pulang, 'kan?""Waktu itu Kerry dan Noel masih sempat pamer di desa, katanya hanya diberikan pada Eva dan mereka berdua.""Orang lain nggak mendapat sebutir pun.""Apalagi, saat makan malam kemarin aku justru sedang membantu Bibi Anna mengangkat barang.""Logan, perbuatan kotor kalian sendiri, mengapa harus dilimpahkan kepadaku?"Melihat keadaan yang janggal, Bibi Anna segera marah dan membentak, "Tom, katakan yang sebenarnya.""Siapa sebenarnya yang menyuruhmu mencampurkan obat?"Tubuh Tom langsung bergetar hebat, lalu dengan suara lirih dia berkata, "Itu Kak Logan. Dia yang menyuruhku memberi air itu pada Kak Nancy.""Tapi aku benar-benar nggak tahu kalau ada sesuatu yang dicampurkan ke dalamnya.""Kak Logan bilang aku sudah mencelakai orang, katanya kalau nggak membantu dia, aku akan dibawa ke polisi."Sampai di situ, keb

  • Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an   Bab 9

    Eva terjatuh lemas, aku pun memaksakan diri untuk merangkak bangun dengan sisa tenagaku.Logan langsung menubruk Eva dan merobek-robek pakaiannya.Eva sempat terpaku karena hantamanku, begitu sadar dia segera berusaha menutupi tubuhnya."Logan!""Lihat baik-baik, aku bukan Nancy!""Lepaskan aku!"Awalnya, dia masih mencoba membangunkan kesadaran Logan. Namun, karena mereka ingin sandiwaranya sempurna, obat bubuk yang diberikan terlalu banyak, sehingga membuat Logan kehilangan akal sehatnya.Logan sudah bertahun-tahun berada di militer, jadi kekuatannya dengan mudah menekan Eva.Akhirnya, Eva panik. Dia meronta sambil menangis, memohon pada Logan untuk melepaskannya, bahkan sampai memohon padaku."Nancy, tolong aku!""Aku tahu aku salah, kumohon, kumohon selamatkan aku."Aku melemparkan batu yang tadi kugunakan untuk menghantam Logan ke tanah. Sekilas rona bahagia melintas di wajah Eva. Dia segera merangkak, ingin mengambil batu itu dan meniru perbuatanku untuk membuat Logan pingsan.Na

  • Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an   Bab 8

    Aku ingin segera menyelesaikan semuanya, tapi tampaknya ada orang yang tidak mau membiarkannya begitu saja.Hari itu, aku baru saja bersiap untuk pulang setelah selesai bekerja, tapi langkah kakiku terasa ringan dan hampir goyah.Pada saat yang sama, rasa panas aneh menyebar ke seluruh tubuh.Aku menahan diri dengan bersandar pada pohon, lalu mendongak dan melihat Logan muncul di hadapanku."Kamu?"Dalam sekejap aku menyadari bahwa dia telah membiusku."Logan, kamu sangat rendahan dan nggak tahu malu, memakai cara-cara licik seperti ini!"Logan menatapku dengan mata penuh kemarahan sambil bersungut."Nancy, salahkan saja dirimu yang keras kepala.""Kenapa nggak mau menikah denganku dengan baik-baik?""Kenapa harus pergi ke Universitas Bexley dan membuatku malu di hadapan Komandan Orion!""Apa kamu tahu, seharusnya aku bisa naik pangkat kali ini!"Aku menahan tubuhku sambil berkata dengan terengah-engah, "Logan, jangan kira aku nggak tahu maksudmu.""Kamu ingin menikahiku supaya orang t

  • Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an   Bab 7

    Aku menatap Komandan Orion dengan bingung, dia mengangguk kepadaku sebelum berbicara, "Sejak awal, ketika aku mengetahui kamu nggak menerima surat penerimaan itu, aku sudah mengirim orang untuk meminta Universitas Bexley mengirimkan lagi satu surat untukmu.""Surat penerimaan itu sudah aku perintahkan secara khusus.""Harus dipastikan sampai langsung ke tanganmu sendiri.""Gadis kecil, kamu berhasil masuk Universitas Bexley.""Sudah selayaknya kamu yang menerimanya."Mataku berkaca-kaca, aku berulang kali membungkuk sambil berterima kasih kepada Komandan Orion."Komandan Orion, terima kasih banyak!"Orang tuaku pun menangis bahagia. Mereka juga terus berterima kasih kepada Komandan Orion dan yang lainnya.Para warga desa yang menyaksikan juga lega, mereka satu per satu mengucapkan selamat kepadaku."Syukurlah, Nancy bisa melanjutkan sekolah!""Desa Dahee kita juga punya mahasiswa sekarang!""Iya, siapa bilang desa kita nggak bisa melahirkan orang hebat? Nancy itu benar-benar permata la

  • Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an   Bab 6

    Aku sempat terkejut, lalu tidak kuasa menahan kegembiraan dan menatap Komandan Orion. Aku buru-buru bertanya, "Komandan Orion, apa Anda punya cara?"Komandan Orion memiringkan badan, memperlihatkan orang yang sebelumnya berada di belakangnya."Kepala Sekolah Marvin!"Aku menatap Kepala Sekolah Marvin dengan penuh kegembiraan. Untuk sesaat, aku tidak tahu harus berkata apa."Bukankah Anda sudah kembali ke kota?""Kenapa sekarang bisa ada di sini?"Kepala Sekolah Marvin mengelus kepalaku dengan penuh kasih, lalu berkata dengan nada sedikit tidak berdaya, "Sebenarnya, aku memang berencana kembali ke kota.""Tapi kebetulan Komandan Orion menemuiku dan menanyakan tentangmu, jadi aku ikut datang ke sini."Setelah itu, Kepala Sekolah Marvin menatap Eva dengan wajah serius."Eva, apa aku harus menjelaskannya dengan jelas?""Yang lulus ujian perguruan tinggi adalah Nancy, bukan kamu.""Di pihak sekolah semua tercatat rapi. Apa kamu mau memakai nama Nancy untuk masuk kuliah?"Mendengar itu, waj

  • Takdirku yang Kedua: Kembali ke Tahun 70-an   Bab 5

    "Kapten Liam, kenapa Anda ada di sini?"Wajah Liam Murphy penuh kekecewaan dan amarah."Kenapa aku ada di sini? Lebih baik kamu tanyakan pada dirimu sendiri, apa yang sudah kamu lakukan!""Dia adalah Komandan Orion. Gadis ini yang telah menyelamatkan Komandan Orion.""Komandan Orion secara khusus datang untuk menyampaikan terima kasih.""Hasilnya, begitu Komandan Orion datang, kamu malah menuduhnya seenaknya. Kamu benar-benar mempermalukan seluruh Kompi 17 kita!"Dalam sekejap, wajah Logan menjadi pucat pasi. Tatapannya pada Orion pun berubah menjadi ketakutan."Komandan Orion, maafkan saya.""Saya nggak tahu itu Anda..."Belum sempat Logan menyelesaikan kata-katanya, Orion sudah mengibaskan tangannya dengan wajah dingin.Tanpa memberi kesempatan untuk menjelaskan lebih lanjut, Orion menoleh kepadaku dan berkata lembut, "Gadis kecil, kamu yakin dia yang mengambil surat penerimaanmu?"Aku mengangguk yakin."Ya, benar dia.""Mengingat dia beberapa hari ini terus menerus berhubungan denga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status