Share

Bab 2

Author: Roselina
Rangga mencibir pelan. "Yang seperti kamu ini ... paling cocok kerja di Grup Baskara jadi petugas kebersihan. Kamu bahkan masih kalah dari Coco yang baru lulus itu."

Saat aku hendak membuka mulut, Coco keluar dari kamar tidur. "Kak Rangga, aku cantik nggak pakai baju ini?"

Yang dia kenakan adalah pakaian yang setiap tahun dibelikan Rangga untuk cinta pertamanya. Waktu itu aku pernah tidak sengaja menyentuh baju itu saat bersih-bersih, lalu Rangga langsung menamparku. Namun sekarang, dia malah menatap Coco dengan puas.

"Bagus. Kalau mau, semua baju di dalam bisa kamu pakai sesuka hati."

Coco tersenyum bangga, lalu sengaja menoleh padaku dan berkata, "Kak Rinoa, menurutmu aku cantik nggak?"

Aku mengangguk tulus padanya, lalu memuji, "Cantik! Cocok sekali untukmu."

Ucapanku membuat dia sempat terpaku sejenak. Sebelum dia sempat merespons, aku sudah berbalik masuk ke kamar.

Tiga hari lagi aku bisa pergi dari sini. Aku harus mulai membereskan barang-barangku.

....

Baru saja aku berbaring di atas tempat tidur, ponselku berdering. Ternyata panggilan dari Rangga. "Coco mau balik ke kampus. Kamu antar dia."

Aku mengerutkan kening dan menjawab, "Bukannya ada sopir di rumah?"

Rangga sudah dua kali ditolak hari ini, nada bicaranya mulai terdengar agak marah. "Susah sekali ya sekarang kamu disuruh bantu-batu?"

Sebelum dia semakin marah, aku langsung menyetujuinya. Barulah dia terdengar puas, "Bukannya bagus kalau dari awal kamu setuju ...."

Aku berganti pakaian, lalu keluar kamar. Di halaman, Rangga sedang berdiri bersama Coco menungguku. "Cepat! Coco mau ujian, jangan tunda-tunda waktunya!"

Coco tersenyum manis padaku, "Makasih ya, Kak Rinoa."

Sebelum berpisah, Coco dan Rangga berciuman panas di halaman depan. Setelah masuk ke dalam mobil, Coco melirik ke arahku dengan tatapan penuh tantangan. "Maaf ya, Kak Rinoa. Kak Rangga terlalu panas. Dia begitu juga nggak sama kamu?"

Melihat aku tidak menjawab, Coco tertawa puas. "Laki-laki seperti Kak Rangga mana mungkin tertarik sama kamu. Wanita tua yang membosankan."

Mungkin karena sejak tadi aku tidak menanggapi, Coco pun merasa ucapannya tidak seru lagi. Tak lama kemudian, dia jadi diam.

Saat kami hampir tiba di kampusnya, tiba-tiba sebuah mobil kecil dari arah berlawanan kehilangan kendali dan menabrak ke arah kami. Aku buru-buru membanting setir untuk menghindar.

Meski aku sudah bereaksi secepat mungkin, tetap saja mobil itu menabrak kami. Mobil berhenti total dan seketika rasa nyeri yang luar biasa menjalar di kakiku.

Terdengar suara rintihan Coco dari belakang. Saat aku menoleh, kulihat hanya ada luka gores kecil di tangannya. Waktu itu aku sempat berpikir, mungkin dia mengalami luka dalam yang tidak terlihat.

Tak lama kemudian, petugas medis tiba di lokasi dan segera mengevakuasi kami.

Hasilnya, tulang kering di kaki kiriku patah. Sementara Coco ternyata benar-benar hanya mengalami sedikit luka gores di lengan.

Setelah lukanya selesai dibalut, Rangga datang ke lokasi. Dia langsung berlari menghampiri Coco dan bertanya dengan panik apakah dia baik-baik saja.

Coco mengatakan bahwa tangannya sakit dengan nada manja. Rangga pun segera menyuruh sopir mengantar Coco ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut.

Dua kali dia berjalan melewatiku, dan dua kali itu pula matanya tidak pernah sekali pun berhenti menatap ke arahku.

Aku tersenyum tipis tanpa bersuara. Rasa sakit di kakiku seolah tertutupi oleh nyeri di tempat lain yang lebih dalam. Saat aku dibawa ke rumah sakit, aku mendengar dua perawat berbicara, "Pak Rangga baik sekali sama pacarnya ya. Tangannya cuma luka gores sedikit, tapi dia sampai heboh minta dokter spesialis untuk periksa."

"Mau cari ke mana pria yang segitu sayangnya sama pacar dan kaya pula. Kalau nikah sama dia, pasti bahagia sekali, 'kan?"
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Takkan Kembali ke Dekapan Penderitaan   Bab 9

    "Aku baru sadar sekarang, ternyata sejak lama aku sudah menyukaimu. Ikut aku pulang, ya?"Aku menatapnya dengan bingung dan bertanya, "Itu ada hubungannya denganku?"Rangga baru hendak bicara lagi, tapi tiba-tiba terdengar suara seorang pria muda dari belakangku. "Kak Rinoa, kamu belum pulang juga? Nanti mau makan bareng nggak?"Waldo berjalan mendekat sambil menatapku, lalu menoleh ke arah Rangga. "Ini siapa?"Rangga menatapku dan dalam sorot matanya tampak sedikit harapan. Aku menjawab dengan tenang, "Itu mantan suami yang pernah selingkuh sama banyak perempuan."Waldo sudah pernah mendengar soal hubunganku dengan Rangga dari cerita Anita. Dia langsung menatap Rangga dengan pandangan merendahkan. "Jadi sekarang nyesal? Mau balikan, ya?" Nada bicaranya yang sinis membuat wajah Rangga langsung menggelap."Urusan aku dan Rinoa, apa hubungannya sama kamu?"Aku hanya tersenyum kecil karena malas menanggapi. Lalu, aku menoleh ke Waldo. "Mau makan di mana? Kebetulan Anita nggak masuk hari i

  • Takkan Kembali ke Dekapan Penderitaan   Bab 8

    Para netizen langsung dipenuhi semangat bergosip. Di bawah komentar itu, mereka ramai-ramai bertanya lebih lanjut. Tak lama kemudian, akun tersebut membongkar semua tentang hubunganku dengan Rangga. Topik ini pun langsung meroket ke daftar trending.Banyak yang menyerbu akun Coco, menanyakan apakah benar dia adalah orang ketiga.Hari itu juga, Coco mengunggah sebuah video. Dalam video itu, dia memohon padaku agar mengembalikan Rangga kepadanya dengan air mata yang berlinang. Dia memintaku untuk tidak merusak hubungan mereka.Coco tidak menjawab secara langsung pertanyaan dari netizen, tapi cara bicaranya membuat banyak orang mengira akulah orang ketiga dalam hubungan mereka.Saat aku sedang diam-diam mengagumi keahliannya mempermainkan kata, Rangga tiba-tiba mengunggah video dari akun resminya. Dalam video itu, dia mengakui sendiri bahwa dia memang berselingkuh.Dengan satu langkah ini, dia langsung membenarkan bahwa Coco adalah selingkuhan. Netizen yang sebelumnya tertipu langsung ber

  • Takkan Kembali ke Dekapan Penderitaan   Bab 7

    Namun dia lupa, hari aku pergi waktu itu adalah hari pertunangannya dengan Coco. Terlebih lagi, pernikahan kami sedari awal hanya bertahan karena selembar perjanjian, mana mungkin aku peduli dia menikah dengan siapa?Setelah hari itu, berita pernikahan Rangga dan Coco menyebar luas di internet. Coco memanfaatkan momen itu dengan membuat akun media sosial pribadi, isinya dokumentasi persiapan pernikahannya dengan Rangga.Saat Anita memberitahuku soal ini, aku meletakkan berkas di tanganku dan bertanya dengan heran, "Kamu akhir-akhir ini lagi senggang, ya?"Anita terkikik, "Aku cuma mau berbagi sesuatu yang lucu sama kamu."Aku hanya sekilas melirik video di ponselnya, lalu langsung mengalihkan pandangan. "Rangga memang memanjakan perempuan itu."Melihat aku tidak merespons lebih jauh, Anita mendecak kesal karena tak seru. Sebelum pergi, dia tiba-tiba bertanya, "Kamu sudah resmi cerai belum sama dia?"Tanganku sempat terhenti sejenak sebelum menjawab dengan nada tak berdaya, "Baru saja p

  • Takkan Kembali ke Dekapan Penderitaan   Bab 6

    Saat Rangga melihat tanggal berakhir dalam perjanjian itu, dia pun teringat akan perubahan sikapku pada waktu itu. Dia tidak bisa percaya bahwa kebaikan dan perhatianku selama delapan tahun ini semuanya hanya karena perjanjian itu."Rinoa, tanpa izinku, jangan pernah bermimpi bisa lepas dariku."Rangga langsung mengangkat ponsel dan menelepon asistennya. Dia memerintahkan agar segera mencari tahu keberadaanku.....Sementara itu, di Negara Norwegia yang jauh, aku sama sekali tidak tahu bahwa Rangga sedang menyuruh orang untuk mencariku. Saat ini, aku sedang berdiskusi dengan Waldo soal data produk terbaru.Karena sebelumnya cukup lama terlepas dari dunia kerja, awalnya aku sedikit kesulitan menyesuaikan diri. Namun karena kesibukan pekerjaan, aku tidak sempat terlalu memikirkan ketidaknyamanan itu.Beberapa hari lalu, studio kami menerima proyek pengembangan produk perawatan kulit. Setiap hari aku dan Waldo bekerja lembur bersama tim.Saat kami baru saja menyelesaikan diskusi penting,

  • Takkan Kembali ke Dekapan Penderitaan   Bab 5

    Pesawat mendarat di Negara Norwegia yang dingin. Aku merapatkan jaket tebal di tubuhku dan melihat Anita melambai padaku dengan antusias. Begitu aku berjalan mendekat, dia langsung memelukku erat."Selamat, kamu akhirnya meninggalkan masa lalu."Aku meninju pelan bahunya. Detik berikutnya, ekspresi Anita langsung berubah."Ayo, masih banyak urusan studio yang harus diurus. Oh ya, ini asisten yang sudah kucarikan untukmu, namanya Waldo."Sambil bicara, dia memperkenalkan seorang pria muda yang sejak tadi mengikuti dari belakang. Setelah kami saling menyapa, aku langsung dibawa ke studio.Sejak bertemu Anita, aku langsung memasuki ritme kerja yang sibuk. Hari itu saja, aku baru kembali ke apartemen sewaan lewat pukul sebelas malam. Pagi harinya pukul delapan, aku sudah keluar rumah lagi.Selama seminggu, aku hidup dalam rutinitas padat dari studio ke rumah berulang-ulang. Akhirnya, studio itu pun resmi berdiri.Di hari peresmian, tubuhku benar-benar kelelahan. Namun, kepuasan batin yang

  • Takkan Kembali ke Dekapan Penderitaan   Bab 4

    Sebab, katanya bau hotpot yang membekas di tubuh bisa mencoreng nama baik Keluarga Baskara. Selain makan hotpot, masih banyak hal lain yang bisa mencoreng nama baik. Di tempat umum, aku tidak boleh tertawa lepas, tidak boleh bicara keras ....Delapan tahun ini, aku seakan menjadi alat tanpa emosi. Kini, seolah aku bisa mencium aroma kebebasan yang mulai mendekat, mataku terasa panas.Saat aku pulang setelah makan hotpot, waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Begitu pintu rumah dibuka, aku melihat Rangga duduk di ruang tamu dengan ekspresi dingin. Hari ini dia menelepon lebih dari sepuluh kali, tapi tak satu pun kuangkat."Kamu ke mana?" Aku mengganti sepatu, mencuci tangan, lalu menjawab dengan datar, "Makan bersama teman."Rangga melangkah mendekat. Begitu mencium bau hotpot di tubuhku, wajahnya makin menggelap. "Bukannya sudah kubilang jangan makan hotpot? Baunya terlalu menyengat."Aku menatapnya sambil tersenyum, lalu bertanya dengan heran, "Kenapa nggak masalah waktu Coco m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status