Share

Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!
Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!
Author: Allina

1. MALAM KELAM

Author: Allina
last update Last Updated: 2025-04-10 17:16:48

Malam yang sunyi di Villa Dhananjaya, suara teriakan menggema dari lantai dua. Suara itu diyakini oleh para pelayan terdengar dari kamar sang tuan muda, Varen dan istrinya Kinan.

Varen Dhananjaya adalah putra dan pewaris tunggal Revorma Group, sedangkan istrinya adalah Dewi Kinantri seorang model dengan paras yang ayu dan tinggi semampai. Jika dilihat dari wajah dan penampilannya, Kinan adalah wanita idaman setiap pria yang memandangnya.

“Ren, aku harus pergi sekarang!” teriak Kinan pada Varen.

Varen masih mencerna apa yang kini terjadi dalam keluarganya, perusahaan yang sedang diambang kehancuran dan juga wanita yang sangat dia cintai justru lebih memilih untuk pergi, ketimbang berada di sampingnya, menguatkan dan juga memberikannya dukungan.

Bukan hanya meninggalkan dirinya, tapi Kinan bahkan tega meninggalkan putrinya yang baru berumur satu tahun. Dimanakah letak hati nuraninya sebagai seorang ibu?

“Ren, kamu gak denger aku ngomong apa?” Lagi-lagi Kinan berucap dengan nada tinggi sampai-sampai cicak di dinding pun seakan mendengar perdebatan mereka.

“Sayang, aku mohon lebih pelan sedikit, kasian Aerin bangun denger suara kamu, kita bisa bicarakan baik-baik, Sayang. Kita bisa mulai semuanya dari awal lagi,” bujuk Varen kepada sang istri.

Varen tentu tidak mau semudah itu kehilangan Kinan karna Kinan adalah wanita yang dia cintai sejak duduk di bangku SMA.

Dan Varen lah yang selama betahun-tahun selalu mendukung karier Kinan hingga bisa menjadi model terkenal.  Namun Kinan seolah lupa semuanya, lupa jika Varen lah yang menemaninya dari nol.

Karena bertepatan dengan itu, Kinan tahu bahwa Revorma Group telah runtuh, perusahaan manufaktur yang sempat menduduki jajaran 5 besar industri tanah air kini tengah berada di ambang kehancuran.

Tentu di tengah terpuruknya Revorma pasti ada saja pihak-pihak lawan yang sengaja mengambil keuntungan.

Rama Dhananjaya pemilik sekaligus Direktur Utama Revorma Group tidak bisa berkutik untuk saat ini.

Usia yang semakin tua dan dan kondisi jantung yang semakin melemah membuat Rama harus dilarikan ke Rumah Sakit.

Kini setelah Kinan tahu bahwa perusahaan orang tua Varen bangkrut Kinan lebih memilih untuk pergi, dia tidak mau jatuh miskin dan tidak mau jika uang dan kariernya yang saat ini dia miliki dimanfaatkan oleh Varen.

Sepicik itukah Kinan?

Seakan tidak peduli dengan Aerin yang kini tengah menangis, Kinan beranjak membawa koper yang telah disiapkannya sedari tadi.

“Sayang, Aerin nangis! Aku mohon jangan pergi, jangan tinggalkan aku dan Aerin.”

Varen berlutut di hadapan Kinan, namun Kinan seolah tidak mendengar ucapan Varen dan berlalu pergi sambil membanting pintu.

Suara tangis Aerin semakin menggema mengiringi derasnya hujan yang malam ini sedang turun, menambah kacaunya hati Varen.

Varen duduk di lantai dengan lutut ditekuk sambil sesekali menggusar rambutnya ke belakang.

Apa yang akan dia lakukan besok, lusa dan seterusnya. Apakah dia masih mampu memandang dunia? Bahkan rintik hujan pun menertawakan kekalahannya hari ini.

Jangankan perusahaan bahkan keluarganya pun tidak mampu dia pertahankan. Apakah masih pantas jika dia di panggil papa oleh Aerin?

Mengingat Aerin, Varen lantas keluar dari kamarnya menuju kamar putrinya. Aerin yang kini berusia 1 tahun, sedang menangis di dalam gendongan baby sitter.

“Tuan, tubuh Nona Aerin panas. Sepertinya dia demam,” ucap sang baby sitter panik.

Varen lalu memegang kening putrinya dengan telapak tangan. Benar saja, suhu tubuhnya diperkirakan sudah mencapai 39 derajat celcius.

“Tolong panggilkan dokter!” titah Varen pada pelayan rumah yang lain.

Varen masih berdiri di sana, mencoba menghubungi Kinan sekali lagi. Mungkin saja dengan mendengar kondisi Aerin, Kinan mau merubah niatnya dan kembali lagi bersamanya.

Tapi begitu panggilan tersambung, apa yang Varen harapkan seolah berbanding terbalik dengan kenyataan.

“Ren, apa lagi sih?” tanya Kinan dari seberang sana.

“Sayang, aku mohon, kembalilah! Aerin, Aerin sedang demam, badannya panas sekali.”

“Ren, itu urusanmu, ya! Aku sudah serahkan semua kepadamu. Jadi aku harap kamu bisa menjaga dan merawat Aerin tanpa aku. Sekali lagi aku ingatkan, jangan pernah menghubungi aku lagi dengan alasan Aerin.”

Seolah batu yang menghujani hatinya, Varen berdiri, mengumpulkan sisa-sisa tenaga yang dia miliki untuk kembali melanjutkan hidupnya.

Setelah Dokter melakukan pemeriksaan dan memberikannya obat penurun panas, barulah Aerin bisa tidur dengan tenang. Lampu tidur dengan cahaya temaram menyinari wajah kecil Aerin yang cantik.

Varen memandang Aerin, memandang setiap lekukan dari wajah putrinya. Hati Varen semakin memanas kala dia melihat wajah Kinan dalam diri Aerin.

“Kenapa Kinan, kenapa kamu menyisakan satu kenanganmu untukku. Tidak bisakah kau ambil semua yang kupunya?” ucapnya lirih di dalam hati.

***

Kini empat tahun sudah berlalu, bersama dengan kepingan hati yang telah hancur Varen bekerja siang dan malam membangun kembali Revorma Group.

Dalam kurun waktu yang terbilang cukup singkat, Revorma Group kembali ke masa kejayaannya di bawah pimpinan Presiden Direktur Varen Dhananjaya.

Tapi apa yang telah dia bangun di luar tidak sama dengan apa yang ada pada dirinya. Sosoknya yang dingin setelah kepergian istrinya membuat setiap wanita tidak berani menyentuhnya.

Hatinya bagaikan gunung es yang tidak akan pernah mencair, sikap dinginnya pun dia tunjukkan bukan hanya kepada orang lain, tapi juga putrinya Aerin.

Aerin tidak hanya kehilangan mamanya, tapi juga telah kehilangan kasih sayang dari papanya. Setiap hari Aerin selalu memanjatkan doa agar papanya mau menemaninya bermain dan mengantarnya ke sekolah seperti yang dia lihat pada teman-temannya.

Bahkan di hari ulang tahunnya, papanya selalu pulang larut malam. Tidak pernah sekalipun menemaninya hanya sekedar meniup lilin apalagi memberikan ucapan selamat kepadanya.

Varen tidak pernah melihat kehadiran putrinya di rumah itu.

“Hai, Sayang. How are you?” tanya Bayu kepada Aerin.

Good, Uncle, how about you?”

“Awesome, I miss you so badly. Baby!”

“Me Too!”

Tentu saja Aerin akrab dengan siapa saja kecuali dengan papanya, Aerin sering takut jika melihat papanya karena Varen pun tidak pernah bersikap manis layaknya seorang ayah dengan anaknya.

Seperti hari ini dia memang tampak akrab dengan Bayu. Bayu adalah orang kepercayaan Varen, sahabatnya pada masa kuliah. Tidak bisa di pungkiri bahwa Bayu pun turut andil dalam kesuksesan Varen, bahkan Bayu lah yang membawa Varen keluar dari masa-masa terpuruknya.

Jangan lihat kepintaran Aerin, di usia 5 tahun dia sudah bisa menguasai 3 bahasa asing. Tentu saja karna darah yang mengalir dari tubuhnya adalah darah Dhananjaya, tidak terlepas juga karna aerin bersekolah di sekolah elit bertaraf internasional.

Meski Varen tidak pernah peduli akan Aerin namun kakek dan neneknya sangat menyayangi Aerin, karna aerin satu-satunya penerus keluarga mereka.

Di gedung mewah nan megah setinggi 60 lantai, di tempat inilah Revorma Group berdiri.

Setiap orang berlomba- lomba untuk bisa mengadu nasib dan kepintaran di sini, namun Varen tetaplah Varen, dia tidak akan sembarangan memilih orang-orang kepercayaannya. Dia tidak akan pernah membuat Revorma Group runtuh untuk kedua kalinya, apalagi saat ini dibangun dengan hasil jerih payah dan kinerjanya yang tentu sudah tidak diragukan lagi.

Di depan jendela kaca berukuran 82x100 cm Varen berdiri memandang indahnya kota Jakarta siang itu, tiba-tiba ketukan pintu membuyarkan lamunannya.

“Selamat siang, Pak. Satu jam lagi kita akan rapat dengan dewan direksi!” pinta Bella sang sekretaris andalan.

Namun selama 2 tahun bekerja di Revorma dan selama itu pula Bella diam-diam menjadi pengagum rahasia Varen, ya tanpa tanpa Varen sadari jika Bella sudah menaruh hati padanya.

Tidak hanya Bella bahkan seluruh staff wanita di Revorma Group tergila-gila dengan atasannya yang tampan meski hatinya dingin bagai gunung es yang tidak bisa tersentuh.

Sikap dingin Varen membuat Bella bergumam di dalam hati, “Lihat saja, Tuan Varen, kamu pasti akan bertekuk lutut di hadapanku!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   97. MENIKAH DIAM-DIAM

    Namun, berbeda dengan Bayu. Dibandingkan dengan karyawan lainnya, dia memang memilki akses khusus untuk menanyakan masalah pribadi bosnya.Bayu menatap Varen sambil meninggikan alisnya, lalu berkata, “Apakah itu Alexa?”Varen menatap Bayu dengan santai, “Kenapa lo ingin tahu, apa kerjaan lo akhir-akhir ini terlalu santai hingga harus memikirkan kehidupan pribadi gue?”Bayu berdecak sebal kepada sahabatnya ini. “Lalu apa?” tanya Bayu lagi.“Iya, gue ada hubungan sama dia. Wanita yang gue maksud hari itu adalah Alexa.”“Nyokap lo dan pertunangan lo yang tersebar luas itu?”“Gue nggak peduli, justru gue punya niat buat nikahin Alexa secepatnya. Meskipun tanpa restu, gue akan menikah diam-diam.” Varen sudah mencetuskan rencananya kepada Bayu, hanya tinggal menunggu ekskusi saja.“Gue nggak salah denger, Ren! Lo bisa saja nggak peduli, tapi Alexa? Apa dia sanggup menanggung beban setelah menikah sama lo, lo tahu sendiri kalau nyokap lo nggak mudah untuk ditaklukkan.”“Lo tahu, kan! Gue buk

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   96. MENCINTAI PRIA YANG SAMA

    “Jika ada kesulitan, menangislah! Jika menangis itu berguna, aku akan menangis bersamamu. Aku bahkan tidak tahu harus tertawa atau menangis, melihat putri yang ku besarkan dengan kasih sayang justru lebih memilih berjuang untuk menyelamatkan perusahaan kekasihnya, dibandingkan dengan menyelamatkan ayahnya.”“Pa, aku baru saja memarahi putrimu. Jangan salahkan Aurel lagi, dibandingkan dengan Alexa, Aurel jauh lebih berbakti. Sebelumnya juga telah membujuk Damar untuk membantu perusahaan kita. Saat terjadi masalah besar seperti ini, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan.” Tentu saja mulut manis Danita selalu berperan dalam mempengaruhi seseorang.Aurel jelas merupakan putri kandungnya, tidak sebanding dengan Alexa. Baron mana bisa marah kepadanya.***Dua hari kemudian, kebahagiaan Alexa terusik lagi oleh kehadiran Aurel di apartemennya. Ketika mendapati bahwa Alexa sedang tidak ada di

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   95. GANAS DI RANJANG

    Varen lalu memutar tubuh Alexa agar menghadapnya, “Mulai sekarang aku akan melakukan apapun yang bisa membuatmu bahagia. Terima kasih telah memberikan malam pertamamu untukku, aku akan menjaganya dengan baik. Tidak akan membiarkan orang lain menyakitimu lagi.”Tidak terasa air mata Alexa mengalir mendengar ucapan Varen, dia lalu memeluk Varen dengan sangat erat. Dia tidak bisa membayangkan jika ke depannya dia akan hidup tanpa pria yang kini telah menjadi miliknya.“Masih sakit tidak?” tanya Varen lagi.Alexa hanya menganggukkan kepala, tidak bisa merasakan sakitnya seperti apa.Varen medekatkan kepalanya, lalu memberikan kecupan pada kening Alexa. “Cuma kali ini saja sakitnya, ke depannya tidak akan sakit lagi.”“Masih ada lain kali?” Alexa terkagok, wajahnya kembali memerah mengingat kejadian semalam. Dia tidak membayangkan bagaimana liarnya dia kemarin malam. Pasti semalam Varen menertawakan tingkahnya.Alexa menutup matanya. Astaga! Jika tiap hari begitu, apakah dia masih sanggup.

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   94. PENYATUAN YANG SESUNGGUHNYA

    “Iya, aku seperti anjing, tukang gigit kamu si kelinci kecil!” Bibir Varen turun lagi untuk memberikan kecupan pada bibir Alexa.Alexa tidak menyangka jika dia mendapatkan serangan bertubi-tubi dari Varen. Dia bergerak sedikit saja tetapi langsung ditahan oleh lawan, dia hanya bisa menerima serangan itu tanpa bisa melawan.Varen mau meninggalkan jejaknya di tubuh Alexa, supaya dia tidak memilki niat untuk meninggalkannya. Varen tidak pernah berpikir akan ada hari ini, di mana dia merasa terikat dengan seorang wanita seumur hidupnya.Bercumbu sudah tidak bisa memuaskan Varen, dia mau lebih daripada ini. Tapi makhluk kecil di hadapannya ini masih belum siap. Varen melepaskan Alexa dengan perasaan yang kacau, pandangan Alexa telah buram karena dia juga sebenarnya menginginkan hal itu. Alexa ingin malam ini dia juga memilki Varen seutuhnya, ingin sekali malam ini dia egois tanpa memikirkan masalah yang ada.Seandainya pun pada akhirnya dia tidak berjodoh dengan Varen, dia ikhlas untuk mal

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   93. SENTUHAN DI KAMAR MANDI

    Ucapan Alexa membuat hati Varen menjadi lunak.“Alexa, aku tidak bisa menjanjikanmu kebahagiaan yang sempurna. Aku tidak bisa berjanji tidak akan pernah menyakitimu, karena kita hidup di dunia nyata bukan di dunia dongeng.”“Tapi, selama kamu percaya denganku, selama kamu meyakinkan hatimu untukku, aku berjanji akan menjaganya dengan baik. Kehidupanku tidak biasa Alexa, banyak orang yang menginginkan kehidupanku.”“Ada juga mama yang akan selalu menentang hubungan kita, aku hanya minta kepadamu untuk percaya. Kita akan melewati semua itu bersama, wanita yang berada di sampingku harus kuat, Alexa.”Varen memberikannya kekuatan, kekuatan untuk tetap mencintai. Alexa tidak tega menolak segala cara pendekatannya. Alexa bersandar di dalam pelukan Varen, keduanya berpelukan dengan romantis.Petir menyambar di langit yang gelap, hujan terdengar turun dan semakin deras menambah kesan romantis malam ini. Merasakan ketenangan jiwa yang tidak pernah dirasakan satu sama lain.Saat ini hati mereka

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   92. JANJI VAREN

    “Lihat, Ren! Ini kelakuan pembantumu, orang seperti ini kamu bayar untuk mengasuh putrimu?! Kamu nggak salah kan, jangan-jangan putrimu udah diajarkan menjadi preman sama wanita ini!” Ellina bagai menabur garam di dalam luka, semakin membuat suasana menjadi kacau.“Kamu lihat wajah Glara, baru saja datang ke Indonesia tapi udah mendapat perlakuan yang tidak adil. Mau ngomong apa kita sama orang tuanya, dikira kita gak bisa menjaga putrinya.” Lagi-lagi Ellina menambahkan kalimatnya.Alexa yang merasa dirinya dipojokkan hanya diam tak bergeming, dia ingin menyaksikan sandiwara yang lucu ini.Glara bersembunyi di dalam pelukan Ellina, dia kemudian berkata dengan air mata yang sudah membasahi wajahnya. “Aku dan Alexa dulu adalah sahabat baik, tanpa sengaja aku bertemu dengannya di apartemenmu. Aku dengan antusiasnya menceritakan tentang persahabatan kita dulu, tapi sayang responnya sangat tidak baik. Dia bahkan menuduhku telah menghancurkan hidupnya, lalu dia menamparku tanpa mengatakan a

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status