Beranda / Romansa / Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku! / 120. ORANG TUA YANG TIDAK TAHU MALU

Share

120. ORANG TUA YANG TIDAK TAHU MALU

Penulis: Allina
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-29 18:00:40

Alexa berterima kasih dan mengambil mangkuk tersebut, membayangkan harganya, dia masih tidak rela untuk memakannya. Tapi setelah mencicipinya, dia baru tahu kenapa sayuran ini semahal itu. Fokusnya berada pada soup. Ini jelas sekali menggunakan berbagai macam bahan makanan dan dibuat menjadi soup. Rasanya enak, manis dan menyegarkan, dengan rasa akhir yang membuat orang terkesan dan ketagihan.

Lalu bagi orang seperti Alexa yang hanya bisa mengumpulkan uang sedikit demi sedikit, meskipun ketagihan juga tidak akan membelinya lagi. Mengeluarkan uang 10 juta hanya untuk makan di sini, rasanya itu tidak masuk akal.

Tapi perbedaannya sekarang adalah, dia sudah menjadi istrinya CEO Revorma Group, orang terkaya nomor dua di tanah air. Jadi dia juga harus membiasakan diri untuk makan di tempat seperti ini, jika dia makan di tempat biasa maka itu sama saja mencoreng nama baik Varen.

Saat waktu sudah menunjukkan hampi

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   173. ANCAMAN DARI KENZO UNTUK VAREN 

    Varen mengerutkan keningnya, “Kenapa dia bisa bersama dengan Kenzo? Rumah sakit? Apa yang terjadi?”Varen bergegas melajukan mobilnya menuju rumah sakit yang disebutkan oleh Bayu, kebetulan rumah sakit itulah yang paling dekat dengan tempat ini.Sementara di rumah sakit, Alexa kembali tertidur setelah mendapatkan pijatan lembut dari Kenzo. Otak kecilnya terasa sakit sekali dan perlahan-lahan dia mulai hilang kesadaran. Ternyata Alexa sudah bermimpi berada di suatu tempat yang sunyi.Ada gerbang besar yang bersinar dalam mimpinya, dia melihat ayahnya yang berada di sisinya, sementara ada Varen, Aerin dan kakaknya yang berada di seberang. Masing-masing dari mereka semua memanggilnya. Berharap dirinya bangun dari dalam mimpi.Sementara Alexa seolah tidak ingin berjuang untuk hidup, karena itu sia-sia. Ternyata orang-orang yang mendekati kematian tidak akan merasa takut.

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   172. ALEXA DICULIK

    Ekspresi wajah Damar mengerut, “Apa hubungannya denganmu, meskipun aku menyentuhnya juga dia bukanlah istrimu. Cepat kembalikan dia padaku!”Kenzo memandangnya semakin tajam, “Apakah kamu tidak bersedia mengatakannya? Kalau begitu, sepertinya kamu tidak menginginkan kedua tanganmu lagi.”Kenzo lalu mengambil sebuah kayu yang sudah dia lihat dari tadi, dia lalu mengangkat kayu itu dan mengayunkannya pada tangan Damar. Kenzo adalah seorang dokter, dia tentu tahu titik-titik mana yang jika dipukul akan membuat orang itu menjadi cacat.Setiap gerakannya sudah dia pelajari sejak duduk di bangku SMP, selain sebagai seorang dokter, Kenzo juga adalah pelatih taekwondo. Tidak ada gunanya medali yang dipajang di kamarnya jika dia tidak berhasil mematahkan tangan pria dihadapannya ini.Damar juga tidak dapat melarikan dirinya dari hal ini. Setelah 20 menit menyelesaikan tug

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   171. ALEXA BUKAN ISTRIMU

    Sambil berbicara tangan Damar telah terulur ke depan lalu mencengkram dagu Alexa. Kemudian mengertakkan giginya dan berkata satu demi satu, “Alexa, apakah kamu mengira aku tidak berani menggerakkan tanganku? Dirimu yang hari ini bagaikan seekor semut untukku, yang dapat dengan mudah kusentuh. Apakah kamu mengira aku sungguh menghargai dirimu?”Alexa tersakiti oleh cengkramannya, dia merasa dagunya akan segera lepas dan langsung memarahinya, “Damar, apa kamu sudah gila? Apa yang mau kamu lakukan? Lepaskan aku!”Alexa berusaha keras untuk melepaskan, pandangannya kini dipenuhi dengan rasa benci dan menjijikkan. Akhirnya dengan segala kekuatannya, Alexa berhasil melepaskan diri dari cengkraman Damar.Damar terdorong hingga melangkah mundur, wajahnya menegang.“Pergi kamu dari sini, aku tidak ingin bertemu denganmu lagi.”Setela

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   170. VAREN TIDAK MAMPU MENAFKAHINYA

    Ketika mereka pergi dari pusat perbelanjaan, langit sudah mulai gelap. Bayu mengendarai mobil sambil bertanya, “Makan malam dulu baru pulang, kamu ingin makan apa?“Apa saja, asal mahal!” Krystal menjawab dengan cepat.“Aku tidak bertanya padamu,” jawab Bayu dengan lebih cepat.Krystal mencebikkan bibirnya kesal, “Kalau bukan aku, lalu Om bertanya pada siapa?”“Tentu saja pada wanita disebelahku.”Reaksi Olivia masih datar, dia lalu berkata, “Aku masih harus pergi ke rumah sakit, kalian makanlah!”“Ayolah, Tante, sebentar saja! Kita habiskan uang Om Bayu sekali-kali. Jika hanya aku dan Om Bayu, tidak seru.”“Krystal, kamu sudah dewasa, berhentilah merengek seperti anak kecil. Jika tidak makan di luar, maka kamu bisa makan di rumah!” Bay

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   169. SATU HARI BERSAMA OLIVIA

    “Kamu kangen dengan Tante Olivia, ya?” Dalam ucapannya muncul sebuah ide untuk membawa Olivia jalan-jalan, jika hanya berdua tentu saja Olivia akan menolak dengan tegas.“Iya, aku sangat merindukannya. Pasti Tante Olivia bertambah cantik, aku ingin meminta tips merawat diri darinya.”Bayu menggelengkan kepala tak berdaya, “Apakah kamu mau meneleponnya?”“Mau!” Dengan cepat Krystal menganggukkan kepalanya.Bayu lalu menekan tombol panggil pada nomor Olivia, lama sekali Olivia tidak mengangkat telepon darinya. Olivia pasti sengaja lantaran ingin menghindarinya.Lalu akhirnya panggilan itu tersambung, namun belum sempat wanita di seberang sana berbicara, Krystal sudah lebih dulu berkata, “Hallo, Tante Olivia ini Krystal.”“Hai, Krystal apa kabar?” Di seberang sana Olivia tak la

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   168. HARAPAN KELUARGA UNTUK BAYU

    Di sisi lain, Bayu sedang tidak memiliki kesibukan lain. Hari ini adalah akhir pekan, jika orang lain mungkin akan menghabiskan waktunya bersama dengan pasangan. Tapi kali ini dirinya memutuskan akan pulang ke rumah orang tuanya.Mobilnya berhenti tepat pada sebuah rumah minimalis berlantai dua, rumah sederhana tempat kedua orang tuanya tinggal. Tidak hanya kedua orang tua, ada kakak dan juga kakak iparnya beserta dengan satu ponakan perempuan yang masih duduk di bangku SMP.Bayu mendorong pintu dan turun dari mobilnya. Melihat abangnya sedang berdiri di depan pintu sambil menatapnya.“Kakak, apa kabarmu?” Bayu berkata sembari menepuk bahu kakaknya.Tubuh sang kakak yang tegap dan wajahnya yang tegas membuat dia kelihatan sangat berwibawa dan juga jarang sekali tersenyum. Dia adalah seorang anggota militer, tentu saja dalam hal memaki orang juga tidak ada ampunnya.&n

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status