Share

Bab 48

Author: El khiyori
last update Huling Na-update: 2025-05-24 20:46:36
Mendadak ia ingin menyuruh orang untuk mengikuti Serena kemanapun wanita itu pergi, tapi setelah kembali berpikir, Morgan akhirnya mengurungkan niatnya.

Ia merasa tak rela ada orang lain yang memperhatikan Serena.

"CK ... arghhh .... "

Morgan mengerang frustasi. Belum selesai ia dengan pikirannya, Maxime sudah kembali mengirimkan pesan yang membuat otaknya semakin penuh.

Ternyata sejak tadi sang ibu berusaha menghubunginya. Tak ingin membuat ibunya khawatir, Morgan langsung balik menghubungi.

"Ada apa Bu? sepertinya ada hal penting sampai harus menelepon berkali-kali?"

Bukannya jawaban, namun helaan nafas panjang yang pertama kali Morgan dengar sebelum akhirnya Lucia mengajukan pertanyaan.

"Boleh lbu tahu, apa alasanmu berfokus pada perusahaan parfum itu? sampai-sampai kau rela menetap di Paris beberapa waktu lamanya?"

Morgan merasa aneh dengan pertanyaan yang ibunya lontarkan, tapi ia tetap bersikap tenang.

"Entahlah, Morgan hanya tertarik pada perusahaan ini. Tak te
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Tawanan Hati sang Penguasa    Bab 56

    Meski pelayan sudah pergi, Serena masih menempatkan William dalam gendongannya. Ia menatap tak percaya pada apa yang ada di hadapannya saat ini.Rumah yang berada di antara taman itu memang hanya rumah kecil dengan satu kamar, namun apa yang ada di dalamnya membuat Serena tak bisa berkata-kata. Tempat tidur yang nyaman untuk dirinya dan bayinya sudah tertata rapi di sana. Ada lemari khusus yang di dalamnya juga terdapat berbagai macam makanan, dan yang paling menyita perhatian adalah beberapa kotak susu formula juga diapers untuk William. Semua itu sesuai dengan apa yang biasa ia kenakan pada putranya.Serena mendekati benda-benda tersebut. Barang-barangnya benar-benar masih baru semua. Artinya, semua itu memang sengaja disiapkan secara khusus untuknya."Orang seperti apa pemilik rumah ini, kenapa sampai menyiapkan kebutuhanku dengan sedetail ini," gumam Serena sambil memegangi kotak susu yang diperuntukkan untuk William. Baru setelah itu ia duduk di sofa yang terletak di sudut ruan

  • Tawanan Hati sang Penguasa    Bab 55

    Setelah mencari kemana-mana dan hampir putus asa, akhirnya Felix benar-benar muncul di depan Serena. Pria itu menatap takut-takut karena amarah jelas terlihat dari wajah Serena. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir wanita itu, namun tatapan matanya sama sekali tak beralih dari wajah Felix.Felix sendiri masih diam. Ia menunggu langkah Serena yang kian mendekat hingga tiba-tiba, plakkk ....Satu tamparan Serena daratkan di pipi Felix begitu keduanya sudah saling berhadapan.Pria itu masih diam membisu. Ia hanya menunduk sambil memegangi pipinya, namun saat Serena hendak berlalu, tangannya buru-buru menahan."Aku sungguh minta maaf Serena," ujarnya kemudian."Sudah aku maafkan, aku juga minta maaf karena selama ini sangat merepotkanmu, kupikir kau benar-benar tulus, tapi ternyata tak setulus yang kubayangkan," sahut Serena yang masih tak mau menatap ke arah Felix.Pria itu tentu tak terima dianggap demikian. Faktanya ia sangat tulus terhadap apa yang dilakukannya pada Serena,

  • Tawanan Hati sang Penguasa    Bab 54

    Awalnya langkah Serena begitu mantap, tapi saat matanya sudah bisa menjangkau keberadaan Morgan, kedua kaki yang semula berdiri tegak kini justru bergetar hebat."William? itukah bayi yang dimaksud orang tadi?" tanya Serena pada diri sendiri. Tampak di depan sana, Morgan tengah meletakkan kembali tubuh William ke dalam stroller. Serena hampir saja mendekat karena tak rela Morgan menyetuh putranya, namun ia segera tersadar. Kalau sampai dirinya melakukan itu, sama artinya dengan memberitahu Morgan siapa William sebenarnya. Namun Serena ingin mendengar apa yang pria itu katakan. Karenananya kakinya mulai bergerak semakin mendekat dengan langkah mengendap-endap."Lain kali jangan lupa memastikan rem strollernya aktif saat sedang berhenti," ucap Morgan pada bibi May. Serena pun bisa mendengar samar-samar ucapan itu. Sekarang ia mengerti kenapa Morgan berinteraksi dengan putranya. Besar kemungkinan karena dia berusaha menolong stroller William yang tergelincir karena mungkin bibi May lupa

  • Tawanan Hati sang Penguasa    Bab 53

    Sayangnya meski sudah diberi aba-aba, Serena masih diam tak bergerak. Ia sungguh tak tahu harus berbuat apa. Tak sanggup rasanya mempertontonkan lekuk tubuhnya di depan semua orang. Mungkin di kamera, tubuhnya memang tak terlihat sepenuhnya, tapi di hadapan orang di sekitarnya, tetap saja ia harus mempertontonkan lsemuanya. Belum lagi jika air sudah dinyalakan, Serena sungguh tak sanggup membayangkannya. "Aku tidak bisa," ucapnya kemudian yang membuat sutradara menatap tajam ke arahnya. "Hai Nona!! ayolah ... kita tidak sedang bermain-main tapi bekerja!!" Seketika ruangan tersebut hening. Mereka semua kini menatap ke arah Serena yang tampak diam tak bergerak. Merasa semakin kesal, sutradara tersebut memerintahkan pada asisten Felix untuk mengambil jubah mandi dari tubuh Serena. "Kita langsung ke adegan inti dulu! ambil pakaian luarnya dan air akan langsung dinyalakan." Mendengar itu asisten Felix pun langsung bergerak untuk mendekati Serena, tapi ternyata yang terjadi

  • Tawanan Hati sang Penguasa    Bab 52

    Felix benar-benar lega, akhirnya ia sudah menemukan solusi atas masalahnya. Sore itu Serena tampak cantik dengan menggunakan turtleneck dress nuansa cokelat yang dipadukan dengan long coat dan ikat pinggang bernuansa senada.Ia juga memakai sepasang pumps dan membawa sebuah handbag warna cokelat yang tadi sempat dibelikan oleh Arthur. Bibi May yang melihat penampilan Serena sampai terharu."Kenapa Bibi menatapku seperti itu?" tanya Serena sambil mengambil alih putranya yang juga mengenakan pakaian senada dengannya. Di usianya yang ke 7 bulan, William semakin tampak menggemaskan."Kau sangat cantik, mengingatkan Bibi pada ibumu.""Ibu ... ayolah, tolong jangan bahas hal-hal yang menyedihkan, kita harus bersemangat hari ini. Ayo kita berangkat sekarang," sela Felix yang kemudian sigap membawakan handbag milik Serena.Setelah berpamitan pada sang paman, ketiganya lalu berjalan beriringan menuju ke mobil."Bibi, lihatlah! William senang sekali melihat pemandangan di luar!!" seru Serena ya

  • Tawanan Hati sang Penguasa    Bab 51

    Serena semakin salah tingkah karena dua pria yang ada di hadapannya sama-sama memperhatikan dirinya."Kenapa, kalian menatapku seperti itu?" tanyanya kemudian."Kurasa Felix memilihmu untuk menjadi modelnya kali ini," tebak Arthur yang ternyata dibenarkan oleh Felix.Seketika Serena tertawa."Bagaimana mungkin kalian berpikir seperti itu.""Serena ... kau sangat cantik. Kecantikanmu melebihi apapun yang ada di dunia ini. Jadi ... kenapa tidak?" ujar Felix yang membuat Arthur terdiam.Mungkin itu adalah gombalan, tapi ia merasa tatapan Felix terhadap Serena bukanlah tatapan sayang selayaknya seorang saudara, melainkan tatapan kekaguman sama seperti yang ia rasakan."Apa Felix juga menyukai Serena."Batin Arthur terus berkecamuk seiring tatapan Felix yang terasa semakin dalam. Diam-diam Arthur terus memperhatikan ekspresi pria itu dan ia semakin yakin kalau Felix memang menyukai Serena. Sama seperti dirinya.Kini Felix masih berusaha membujuk Serena yang ternyata cukup sulit."Tapi aku

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status