Share

Bab 145

Bab 145

Tangan Amina gemetar membaca screenshoot yang diberikan Bu Hesti. Di sana ada nomor dan foto dirinya yang mengekspos bagian – bagian vital tubuhnya. Matanya mengamati dengan jeli dan menemukan keganjilan. Andai ada Eril, pria itu pasti akan menolongnya.

“Semua ini salah paham dan saya menduga ada orang yang sengaja mau menfitnah saya,” ucap Amina dengan suara bergetar.

“Tidak usah muter – muter, jelaskan semuanya pada saya sekarang!” perintah Bu Hesti.

Amina menarik napas dan menghembuskannya pelan. Berat rasanya menceritakan sebagian masalahnya pada orang lain. Meski itu kepada Bu Hesti. “Saya tidak pernah pinjam kepada rentenir, Bu. Yang meminjam uang itu adalah Bapak. Dia meminjam uangnya dari Jazuli, lelaki yang menyekap saya.”

Suara Amina tercekat di tenggorokannya. “Sayangnya, uang saya dibawa Eril, dan dia tidak bisa dihubungi.” Ia menyusut air mata yang mulai menggenang di sudut matanya. “Saya sangat bodoh, saya amat percaya kepada Eril, dan saya tidak pernah mengira k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status