Share

Terjebak Pilihan Berat

"Yud, benarkah apa yang kau katakan itu?" 

   Agista seolah tak percaya dengan apa yang didengarnya, karena dari pertama dia ke Jakarta. Hanya pengkhianatan dan pengkhianatan yang dia lihat. 

   "Aku bicara jujur di depan mama, bagaimana kamu bisa meragukan itu?" Yuda menjawab dengan sedikit mengangkat bahunya. 

    Reaksi Bu Sukma pun tersenyum bahagia, dan memberi semangat pada anaknya untuk memperjuangkan apa yang menjadi haknya. 

   "Nak, kamu berhak bahagia," ucap Bu Sukma.

   "Yuda akan bahagia hidup bersama aku Tante!" Yuni datang dan menyanggah pernyataan Bu Sukma. 

    

  Yuda,Agista dan Bu Sukma terkejut dengan kedatangan Yuni yang secara tiba-tiba. 

    "Kenapa kalian terkejut?" tanya Yuni.

     "Bukankah itu benar sayang?" Yuni langsung bertanya pada Yuda namun Yuda tak mampu menjawabnya. 

     Karena di dalam ruangan kamar itu tidak ada satu orang pun yang merespon, maka Yuni segera memperlihatkan sesuatu. 

    Yuni berjalan ke arah Agista dan menunjukkan sesuatu yang membuat Agista semakin terpukul. 

   "Coba kamu lihat ini wahai gadis desa?" 

    Yuni memperlihatkan sebuah hasil tespack  bergaris dua pada Agista. Lalu Yuni pun  berjalan menuju Bu Sukma dengan memperlihatkan tespack juga seraya berujar. 

   "Lihat ini Tante! Tante akan segera punya cucu," dengan tatapan penuh percaya diri jika Yuda dan Bu Sukma tidak mungkin mengelak dari kenyataan itu. 

   Agista menghampiri Yuda sambil menangis dan bertanya sambil menggoyahkan badannya,"Katakan Yud, bahwa itu bukan kamu yang melakukannya!" 

   "Jika aku harus mundur aku ikhlas Yud, aku akan pergi sejauh-jauhnya dari kehidupan kamu!" Agista menyambung pernyataannya pada Yuda. 

    Yuda teriris hatinya melihat Agista yang sangat terpukul dengan situasi itu, dia menjatuhkan badannya di hadapan Agista dan memohon maaf serta memegang kakinya.

    "Aku mohon maaf, aku terjebak dengan situasi ini Gis! Aku masih sayang sama kamu, sungguh hanya kamu yang terbaik," 

  Yuda lemah di hadapan Agista dengan menangis, memeluk kakinya serta memohon maaf. 

   Begitu pun dengan Bu Sukma, dia menangis melihat anaknya harus mengorbankan kebahagiaan demi hutang papanya.

    Yuni tersulut api cemburu menyaksikan Yuda bersikap lemah pada Agista. Sontak dia langsung menghampiri Yuda dan mengangkat tubuhnya dari Agista. 

    "Bangun Yud! Kemarin sebelum ada gadis kampung ini muncul kamu baik-baik saja, bahkan sangat menikmati hubungan kita. Ada apa dengan mu? Sekarang aku mau kamu memilih pilih dia atau hidupmu akan sengsara?" 

   Yuni mencecar banyak pertanyaan pada Yuda, namun Yuda tak mampu menjawabnya dan hanya diam. 

  Lalu Bu Sukma bangkit dari ranjang lalu menghampiri anaknya.

  "Bersikaplah jantan nak!" ucap Bu Sukma sambil menepuk bahu anaknya. 

    "Yuni!" panggil Yuda.

      "Iya sayang," jawab Yuni.

      "Kamu memiliki segalanya," 

    Ungkapan Yuda membuat hidung Yuni melambung tinggi, namun ....

       "Kamu pasti mampu membeli laki-laki yang kamu suka dan bisa mempertanggung jawabkan kehamilanku," 

     Pernyataan Yuda membuat hati Yuni tersentak. 

    "Apa kamu bilang? Kamu pikir bayi yang ada di perutku ini anak siapa?" teriak Yuni seolah tak percaya jika Yuda lebih memilih Agista dari pada dirinya yang memiliki banyak harta

    Yuda melihat Agista pergi diam-diam dari kamar mamanya namun ketika Agista baru selangkah kakinya menuju luar ruangan Yuda menahannya. 

   "Agista tunggu! Aku sayang kamu, aku akan menikahi mu!" ucap Yuda.

    Namun Agista tak menghiraukan seruan Yuda, dia terus menunduk dan berjalan. Pas di ambang pintu kamar, pak Handoko berhasil menahan langkahnya. 

   "Tunggu dulu anak manis, biarkan aku yang mempertanggung jawabkan perbuatan anakku. Dan biarkan anakku menebus semua hutang-hutangku pada keluarga Yuni!" ucap pak Handoko dengan memegang tangan Agista dan mencolek dagunya yang lancip itu. 

    Mimik  wajah dan suara genit pak Handoko membuat Bu Sukma dan Yuda geram. 

    "Bapak biadab kamu! Mengorbankan anakmu sendiri demi perbuatan laknatmu memperistri banyak wanita,"ungkap Bu Sukma dengan wajah memerah.

    "Yuda lepaskan Agista dari jeratan papamu!" seru Bu Sukma. 

    Namun badan Yuda ditahan oleh Yuni, Agista pun ditahan oleh pak Handoko.

   "Tidak semudah itu Sukma! Yuda harus tetap menikah dengan Yuni, aku tak peduli anak yang ada dalam kandungan Yuni itu darah daging siapa!" 

    "Kamu juga Yuda, jika kamu mengikuti kemauan papa. Gadis ini akan papa lepaskan! Cepat pilih!" teriak pak Handoko dengan mata yang melotot tajam ke arah Yuda.

   Yuda terdiam dan hanya bergumam dalam batinnya,"Agista kamu yang terbaik, sekali pun aku beberapa kali mengkhianati namun kau selalu menjaga hati untuk ku. Namun untuk kali ini aku mohon maaf!" 

   Mata Yuda memerah dan berkaca-kaca melihat Agista jadi korban atas keserakahan papanya. 

   "Lepaskan Agista pah! Aku akan menikahi Yuni," lirih Yuda mengiris hati Agista dan Bu Sukma.

    "Maafkan aku mah, maafkan aku Gis!" sambung Yuda dengan nafas yang terengah-engah. 

     Sikap genit Yuni memeluk mesra Yuda dan mencium pipi Yuda sangat menghancurkan perasaan Bu Sukma dan Agista. Namun apalah daya, Yuda tidak mau Agista menjadi korban ambisi papanya. 

    "Andai saja om tidak ada, aku akan segera telepon papa untuk mencabut semua aset saham yang ada di perusahaan om, dan Yuda anak om ini akan mati kelaparan," pekik Yuni .

    "Terimakasih sayang ya, om akan selalu menjaga anak om untuk kamu!" sahut pak Handoko dan melepaskan Agista tapi tetap dengan tatapan genit pada Agista seolah dia penasaran. 

    Tidak selamanya apa yang kita pikirkan sesuai dengan apa yang kita rasakan. Semua kembali pada takdir. 

   Agista segera mengemasi barang-barangnya dan memutuskan untuk pulang kampung. Namun lagi-lagi Bu Sukma menahannya. 

   "Jangan pergi nak! Saya mohon!" 

    Agista menjawab dengan suara serak karena menahan sesak di dada,"Apalagi yang harus saya pertahankan Bu? Semuanya sudah sangat jelas, Yuda lebih memilih Yuni dari pada saya," 

    "Saya yakin pasti ada jalan lain!" ucapan Bu Sukma seolah memberi motivasi kepada Agista untuk bertahan kembali. 

    "Nggak Bu, saya harus pergi! Orang tua saya sudah menjodohkan saya dengan anak sahabatnya, dan sekarang laki-laki tengah menuju ke sini untuk menjemput saya," sanggah Agista.

    Bu Sukma tidak mau kalah ide, dia terus berusaha mencegah kepergian Agista. 

    "Apa kamu mencintai laki-laki tersebut?" ucapan Bu Sukma seolah mengintrogasi Agista. 

   Namun Agista tak kalah cerdas dengan Bu Sukma, dia pun punya balik bertanya dan membuat Bu Sukma bingung untuk menjawabnya.

   "Kenapa ibu bertanya seperti itu kepada saya? Bukankah putra ibu juga tidak mencintai Yuni tapi kenapa dia malah lebih memilih Yuni dari pafa saya Bu?" Agista mencecar Bu Sukma pertanyaan dengan suara yang sedikit meninggi. 

  Bu Sukma sudah tidak punya jawaban atas pertanyaan Agista, dia pun tidak mampu lagi mencegah kepergian Agista karena Yusuf sudah ada di depan pintu gerbang rumahnya yang siap menjemput Agista pulang kampung. 

    Yuda dan Yuni melihat Agista pulang dan dijemput oleh Yusuf. Bu Sukma dan bi Tuti turut mengantarnya sampai Agista masuk ke dalam mobil. 

   Bu Sukma memeluk dan mencium Agista dengan penuh haru,"Hati-hati di jalan ya nak! Jika ada apa-apa jangan segan untuk mengabari!" 

   Yusuf dengan sangat sopan dan hormat mencium tangan Bu Sukma dan bi Tuti. Lalu mereka pun pergi dan saling  melambaikan tangan. 

   Agista dan Yusuf sudah pergi, bi Tuti mengungkapkan sesuatu pada Bu Sukma, Jika Agista itu adalah wanita yang sangat sopan dan hormat kepada orang yang lebih tua. Tak peduli jika orang yang ada di hadapannya itu adalah seorang pembantu. 

  Bi Tuti juga menilai jika Yunj terlampau sombong dan jauh dari kata ramah dan santun. 

   "Saya pun berpikir yang sama Bi! Tapi situasi yang memaksa Yuda harus memilih Yuni," ungkap Bu Sukma. 

    "Siapa pun yang dipilih Tuan Yuda semoga itu menjadi pilihan terbaik ya Bu!" sahut Bi Tuti. 

Hai reader, tidak terasa aku sudah up 7 bab nih. Tinggalkan komen supaya aku bisa lebih semangat menulis !

     

    

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Syahlan cahyo seputro
ceritanya cukup menarik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status