Teratai Yang Layu

Teratai Yang Layu

last updateLast Updated : 2021-08-10
By:  Iis ErnawatiOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 ratings. 4 reviews
35Chapters
3.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Agista memilih setia pada Yuda, laki-laki yang sudah mengambil kegadisannya setelah tiga tahun berpacaran. Dia menolak perjodohan dengan anak dari sahabat orang tuanya dengan alasan akan tetap menunggu Yuda kembali dari Jakarta. Namun setelah setahun menunggu, Agista kehilangan jejak Yuda yang entah di mana. Bagaimana nasib Agista? Apakah tetap memilih setia atau ikhlas dengan sistem perjodohan dari orang tuanya? Baca terus sampai tuntas ceritanya, dijamin kamu nggak nyesel!.

View More

Chapter 1

Tragedi Putih Abu

"Kita berpisah hanya sementara, aku akan pergi ke Jakarta untuk mengejar cita-cita," ujar Yuda seraya melepaskan kancing baju seragam SMA Agista dan melucuti semua bajunya hingga tak ada selembar kain pun yang menempel di tubuh Agista.

   

    Suasana rumah sang nenek yang sepi dan jauh dari penduduk lainnya membuat pertarungan ranjang   mereka semakin panas dan banjir desahan asmara.

   Namun setelah mereka saling melepas rasa kepuasan, Agista menundukkan kepalanya dan bulir-bulir bening dari matanya mengalir deras karena menyesal mahkotanya sudah diserahkan begitu saja  pada Yuda.

   "Kenapa kamu nangis sayang? Bukankah kamu mencintaiku dan kita sangat menikmatinya?" Yuda mengangkat dagu Agista, menatap matanya dan merangkai kata-kata rayuan.

    "Bagaimana jika aku hamil? Sedangkan kamu akan pergi jauh dari kampung ini," sanggah Agista sangat meragukan kesetiaan Yuda.

    "Aku akan kembali dan menikahi mu, percayalah aku sangat mencintaimu dan bertanggung jawab!" Yuda tak berhenti merayu Agista untuk memberikan kegadisannya dengan segudang janji manis.

 

    Setelah puas Yuda segera beranjak pergi dan mengucapkan kata-kata perpisahan.

   "Hilangnya mahkotamu akan ku balas dengan kesetiaan! Jangan takut!" Rayuan mautnya Yuda membuat Agista tak berdaya walau pun Agista tidak berhenti menangis.

   

     Agista dan Yuda berpacaran dari mulai mereka masuk SMA hingga akhirnya mereka sama-sama lulus dan merayakan kelulusannya itu dengan bercinta.

     Berulang kali Yuda mengkhianati tapi Agista selalu memaafkan, setiap tahun ajaran baru pasti ada saja murid baru yang didekati oleh Yuda. Berkali-kali Yuda mengkhianati berkali-kali pula Agista memaafkan.

    

   Hingga tibalah pada hari kelulusan Yuda merenggut paksa keperawanan Agista di rumah nenek Yuda. 

    Kini Yuda dijemput sang ayah untuk berangkat ke Jakarta. Karena orang tua  Yuda adalah keluarga terpandang Agista segan untuk mendekati mereka. 

   Untuk melepas kepergian sang kekasih Agista hanya mampu bersembunyi dibalik pohon besar yang ada di pinggir danau. Tempat mereka berdua memadu kekasih jika pulang sekolah.

    Tak ada nomor telepon yang bisa dihubungi, tak ada pula alamat yang Yuda tinggalkan kepada Agista. Dia hanya ikhlas kepada takdir jika suatu hari nanti Yuda berkhianat.

    "Hai, Bunga teratai! Kini nasibku sama dengan dirimu," Setelah Yuda hilang dari pandangan mata Agista duduk termenung di tepi danau dan bicara pada bunga teratai yang tumbuh  banyak di sana.

     "Kegadisanku sudah tidak ada, begitu pula dengan laki-laki yang aku cintai dan merenggutnya,"bulir-bulir bening pun yang mengalir di pipi manis Agista mengiringi setiap kata yang keluar dari mulutnya.

    "Haruskah aku menyesal?" ucapan Agista seolah membuat bunga teratai pun ikut bersedih karena pada saat yang bersamaan banyak sekali yang layu.

    Bunga teratai itu cepat mekar dan indah namun cepat pula layu, tapi bunga teratai mampu bertahan tumbuh walau pun di genangan air yang kotor sekali pun. Mungkin itulah kenapa Agista lebih memilih berteman dengan bunga teratai jika dia memiliki masalah ketimbang curhat pada teman-temannya.

  "Tidak!" Agista menjawab pertanyaannya sendiri.

   Dia bersikukuh untuk tidak menyesal dengan perbuatan yang sudah dia lakukan dengan Yuda dan dia akan tetap setia dan cinta pada Yuda.

     Hari-hari pun ia lalui dengan membantu ibunya membuat kue kering untuk didagangkan ke pasar. 

   Setiap hari Agista mengirim kue buatan ibunya ke pasar dengan naik sepeda. Setiap hari pula dia selalu tidak pernah lupa untuk meminum ramuan untuk mencegah kehamilan.

   Hingga pada suatu hari, dia mengalami sakit perut yang sangat hebat dan mengeluarkan banyak darah dari kemaluannya.

    Ibunya pun panik dan segera memanggil mantri kesehatan dari puskesmas terdekat.

     "Maaf Bu, anak ibu mengalami keguguran," jawaban sang mantri membuat ibu syok dan tensi darahnya langsung naik.

    "Bagaimana bisa kamu keguguran, nikah pun belum? Siapa yang sudah merenggut kehormatan kamu nak?" Ayah Agista mencecar Agista dengan pertanyaan yang membuatnya tak mampu menjawab apa pun.

    Mulut Agista tertutup rapat, namun wajahnya banjir dengan air mata.

    Setelah semua keadaan memungkinkan Agista pun memilih untuk bicara sejujurnya pada kedua orang tuanya.

   Mendengar penuturan Agista kedua orang tuanya kembali dilanda kegelisahan karena Yuda adalah putra dari salah satu orang terpandang di kampungnya.

   Bagaimana caranya mereka bisa minta pertanggung jawaban? Apa yang bisa membuktikan jika Yuda lah yang sudah membuat Agista hamil dan akhirat keguguran.

    Setengah mati pun orang tua Agista tidak punya alasan untuk menemui keluarga Yuda apalagi meminta pertanggung jawaban mereka.

      Namun karena kedua orang tuanya Agista begitu sangat menyayangi anaknya, mereka tidak mau anaknya berharap lebih akan kesetiaan Yuda dan diperbudak oleh cinta.

    Kedua orang tuanya Agista berniat untuk menjodohkan Agista dengan anak dari sahabat mereka yang ada di kampung sebelah.

   "Nak, untuk menjaga harga diri keluarga kita. Menikahlah dengan Yusuf anak teman Ayah! Anaknya sudah dewasa dan bekerja di kantor Kepada Desa," tawar sang Ayah kepada Agista.

   Namun Agista bersikukuh tidak mau, dan akan tetap menunggu kedatangan Yuda untuk menikahinya.

    "Ayah sangat tahu siapa dan bagaimana keluarga Yuda, Ayahnya saja beristri empat. Jadi tidak menutup kemungkinan jika anaknya pun akan sama," jelas Ayahnya Agista.

    "Yuda tidak seperti itu Ayah, kami sudah tiga tahun berhubungan," Agista terus menyanggah pernyataan Ayahnya.

    Tanpa sepengetahuan Agista, Ayah dan Ibunya mengundang Yusuf dan orang tuanya untuk datang ke rumah. 

    Mereka pun berkenalan, Agista hanya menunduk saja tidak mengucapkan kata-kata walau hanya sepatah kata pun.

   

     Namun Yusuf sangat bijak karena secara umur dia sudah dewasa, dan mengajak Agista untuk duduk di teras depan rumahnya agar bisa ngobrol berdua.

Mereka saling bertukar nomor W******p dan saling bicara satu sama lain.

    "Kakak akan kecewa jika menikahi ku!" Agista langsung mengawali pembicaraannya dengan Yusuf.

    "Kenapa kamu langsung menghukumi seperti itu? saling kenal saja belum," sahut Yusuf seraya mengangkat bahunya bahunya.

    "Karena aku sudah tidak perawan lagi kak," dengan lantang Agista menyatakan hal yang sebenarnya pada Yusuf tanpa ada rasa sedikit pun malu. Karena bagi Agista kejujuran itu modal utama dalam hidup.

    Bukannya kecewa Yusuf malah bangga sama sikap Agista tersebut. Dia malah ingin lebih jauh mengenalnya.

    "Gis, aku tidak akan mencari perempuan yang masih perawan atau tidak. Aku hanya akan mencari perempuan yang bisa menerima aku apa adanya," jawaban Yusuf membuat Agista tercengang. 

   Agista mengira kejujurannya akan membuat Yusuf mundur dari perjodohan tersebut, namun itu di luar ekspektasinya.

Setiap hari Yusuf selalu mengirim pesan W******p walau hanya sekedar bertanya ,"Kamu sehat kan Gis?"

    

     Sebaliknya Agista selalu merespon Yusuf dengan datar-datar saja.

    Seminggu sekali Yusuf selalu berkunjung ke rumahnya dengan selalu membawa buah-buahan kesukaan Ibu dan ayah Agista.

    Hingga pada bulan ke lima mereka saling mengenal, Yusuf nekad untuk menikahi Agista.

   Namun ....,

Bersambung

***

Akan ada hal seru apa yang akan terjadi dengan kehidupan Agista? Apakah dia akan menerima Yusuf ? ataukah bertahan Yusuf Yuda?

Jawabannya akan kalian temukan di bab selanjutnya!

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-29 08:34:05
0
user avatar
Ayunina Sharlyn
Sabar agista. Kebahagiaan yang baru pasti nunggu kamu 😃😃😍
2021-07-09 21:25:41
1
user avatar
Ariandani Rissa
wanita selalu menyerahkan mahkotanya tanpa berpikir masa depannya. Kasihan Agista
2021-06-19 19:55:48
1
user avatar
Frank R
Mantap. Lanjutkan!
2021-06-07 00:46:30
1
35 Chapters
Tragedi Putih Abu
"Kita berpisah hanya sementara, aku akan pergi ke Jakarta untuk mengejar cita-cita," ujar Yuda seraya melepaskan kancing baju seragam SMA Agista dan melucuti semua bajunya hingga tak ada selembar kain pun yang menempel di tubuh Agista.       Suasana rumah sang nenek yang sepi dan jauh dari penduduk lainnya membuat pertarungan ranjang   mereka semakin panas dan banjir desahan asmara.   Namun setelah mereka saling melepas rasa kepuasan, Agista menundukkan kepalanya dan bulir-bulir bening dari matanya mengalir deras karena menyesal mahkotanya sudah diserahkan begitu saja  pada Yuda.   "Kenapa kamu nangis sayang? Bukankah kamu mencintaiku dan kita sangat menikmatinya?" Yuda mengangkat dagu Agista, menatap matanya dan merangkai kata-kata rayuan.    "Bagaimana jika aku hamil? Sedangkan kamu akan pergi jauh dari kampung ini," sanggah Agista sangat meragukan kesetiaan Yuda.
last updateLast Updated : 2021-06-05
Read more
Setia Tak Berbalas
Namun Agista tetap pada pendiriannya, dia tidak menganggap jika  dirinya seperti sampah.     Setelah lulus SMA dan setelah Yuda merenggut mahkotanya, Agista lebih sering menghabiskan waktunya di tepi danau melihat dan ngajak ngobrol teratai - teratai yang ada di sana. Dan di sana pula dulu Agista dan Yuda sering memadu kasih.     Sore itu teratai yang dilihat Agista kebanyakan sudah layu namun sebagian ada pula ada yang baru mekar.   "Hai, teratai aku sudah jujur pada Yusuf. Tapi mengapa dia tetap ingin menikahi ku? Kenapa dia tidak merasa jijik dengan aku?" Agista bertanya pada bunga teratai yang dia anggap sebagai sahabatnya.    "Wahai, teratai! Semakin dia menolak semakin ingin aku memilikinya," Yusuf datang tiba-tiba dan sama-sama bicara pada bunga teratai.     Yusuf pun melangkahkan kakinya ke tepi danau dan memetik satu bunga teratai seraya berujar ke
last updateLast Updated : 2021-06-06
Read more
Ternyata Yuda?
"Sayang ayo kita pulang! Kamu lagi ngapain sih?" teriak Yuni.      Yuni adalah perempuan yang kini dekat dengan Yuda, mereka bertunangan setelah perusahaan keluarga Yuda hampir bangkrut.     "Kamu menginginkan aku untuk jauh dari kamu dan melupakan semua yang sudah terjadi dengan kita," ungkap Agista.      "Kalau memang iya kenapa Gis? Aku sekarang punya kehidupan baru yang tidak mungkin bisa kamu pahami," sahut Yuda.     Agista menahan mulutnya dengan tidak mengeluarkan kata-kata ketika sang perempuan yang tadi  bermadu kasih dengan Yuda menghampirinya seraya berujar.    "Sayang, dia siapa?"  dengan  wajah ketus  Yuni mengelilingi tubuh Agista dan kembali menggandeng tangan dan mencium pipi Yuda.    "Seharusnya aku yang harus bertanya seperti itu!" Namun kata-kata itu hanya terucap dalam hatinya.
last updateLast Updated : 2021-06-07
Read more
Kecurigaan Sukma Beralasan
Pagi ini cuaca sangat cerah sekali, Agista memulai aktifitas di rumah Yuda dengan memasak di dapur membantu bi Tuti.     Dia melihat ada beberapa stok sayur di dalam kulkas, ketika tangannya ingin meraih beberapa sayuran dan bumbu-bumbu. Tiba-tiba ada tangan yang menggenggam tangannya.    Agista langsung membalikkan badannya dan segera melepaskan tangan itu.     "Kamu!" suara Agista pelan namun matanya melotot tajam ke arah wajah Yuda yang tadi memegang tangannya.   "Tanganmu sangat dingin, sedingin ruangan kulkas itu!" pekik Yuda dengan tatapan sinis.    Agista tidak menghiraukan perkataan Yuda, dia terus melanjutkan niatnya untuk mengeksekusi resep masakan andalan ibunya di kampung.     Yuda tidak beranjak dari tempat duduknya, dia terus memandang wajah polos Agista yang tengah memotong sayuran.  &nbs
last updateLast Updated : 2021-06-07
Read more
Handoko si Mata Keranjang
"Sepertinya kamu sudah paham dengan apa yang saya jelaskan barusan, saya akan membantumu semampunya namun kamu jangan berharap banyak karena yang menentukan hasil akhir dari sebuah usaha adalah do'a!" Bu Sukma menyimpulkan pertemuan mereka sudah cukup.    Demikian pula dengan Agista, dia berniat untuk mengurungkan niatnya untuk menuntut Yuda tapi Bu Sukma terlanjur simpati pada Agista.     "Bu, kalau begitu saya mohon pamit untuk pulang kampung saja. Percuma juga saya berlama-lama di sini, sekeras apa pun saya memohon tidak akan mengubah pendirian Yuda," keluh Agista.   "Tidak, Kamu tidak boleh pergi dulu! Tunggu komando dari saya!" Bu Sukma mencegah Agista pulang.    Bu Sukma lebih simpati pada Agista dari pada Yuni, namun Agista tidak tahu apa yang direncanakan Bu Sukma hingga menahannya untuk pergi.   "Jika saya harus memilih antara kamu dan Yun
last updateLast Updated : 2021-06-08
Read more
Masih Sama-sama Cinta
Nggak biasanya pak Handoko sepagi ini sudah rapi dan duduk di meja makan. Sedangkan Yuda masih terjaga dari tidurnya karena semalam benar-benar matanya tidak bisa terpejam meski hanya sedetik karena harus menjaga kamar Agista dari laki-laki mata keranjang yang tiada lain adalah papanya sendiri.     "Pagi pah?" sapa Bu Sukma kepada pak Handoko dengan wajah cerianya.    Namun pak Handoko tidak menjawab meski sepatah kata pun, dia asyik dengan benda pipih yang ada di tangannya. Namun ketika sang bunga teratai muncul dan menyuguhkan makanan di meja, seketika pak Handoko langsung melepaskan handphonenya dan  menyapa nya dengan bahasa genitnya.     "Sayang sekali wajah cantik mu harus ditutupi, berapa lama kamu pacaran sama anak saya?" tanya sang mata keranjang Handoko.    Agista tidak menjawab dan langsung permisi ke dapur,"Maaf Pak, Bu, pekerjaan saya masih banyak. Saya permisi!" 
last updateLast Updated : 2021-06-09
Read more
Terjebak Pilihan Berat
"Yud, benarkah apa yang kau katakan itu?"    Agista seolah tak percaya dengan apa yang didengarnya, karena dari pertama dia ke Jakarta. Hanya pengkhianatan dan pengkhianatan yang dia lihat.    "Aku bicara jujur di depan mama, bagaimana kamu bisa meragukan itu?" Yuda menjawab dengan sedikit mengangkat bahunya.     Reaksi Bu Sukma pun tersenyum bahagia, dan memberi semangat pada anaknya untuk memperjuangkan apa yang menjadi haknya.    "Nak, kamu berhak bahagia," ucap Bu Sukma.   "Yuda akan bahagia hidup bersama aku Tante!" Yuni datang dan menyanggah pernyataan Bu Sukma.       Yuda,Agista dan Bu Sukma terkejut dengan kedatangan Yuni yang secara tiba-tiba.     "Kenapa kalian terkejut?" tanya Yuni.     "Bukankah itu benar sayang?" Yuni langsung bert
last updateLast Updated : 2021-06-10
Read more
Sakit Berlapis
Di dalam mobil Agista tidak bicara sepatah kata pun, meski Yusuf  sebatas bertanya.   "Apakah kamu sehat?"   Agista tidak bergeming, dia hanya diam dengan pandangan kosong lalu meneteskan air mata. Yusuf pun paham dan mencoba mengikuti alurnya dia. Mungkin Agista ingin merasakan ketenangan meski hanya sejenak.    Lama kelamaan Agista tertidur lelap, dan dia tidak sadar kepalanya jatuh di bahu Yusuf. Yusuf senyum dan hanya mengusap kepalanya berharap Agista bangun dalam keadaan bahagia.    "Tidurlah! Temukan ketenangan meski hanya lewat mimpi!" ucap Yusuf sambil mengelus kepala Agista.    Bahu Yusuf sudah sangat pegal, namun dia tidak tega untuk membangunkan Agista. Dia memarkirkan mobil ke pinggir jalan yang dia rasa aman untuk sekedar menghilangkan sedikit  rasa pegal.     Diangkatnya kepala Agista secara perlahan dari ba
last updateLast Updated : 2021-06-12
Read more
Bulan Madu Yang Kelabu
Setelah melaksanakan pernikahan mewah, Yuda dan Yuni akan segera pergi ke Paris Perancis untuk bulan madu.     Namun tak seperti pasangan suami istri lainnya yang sangat bahagia menikmati momen bahagia ini.     Wajah Yuda nampak muram, yang ada di memorinya cuma Agista. Dia merasa benci pada dirinya sendiri, di saat dia membutuhkan seseorang untuk menyandarkan kesedihan dia malah bahagia di atas penderitaannya.     Yuda tahu jika kini, Agista tengah berduka atas meninggalnya kedua orang tuanya. Walau pun dia sudah sedikit mambantu meringankan beban biaya rumah sakit namun sesungguhnya Agista membutuhkan lebih dari sekedar materi.     Yuni segera mengalihkan perhatian Yuda agar terfokus hanya pada dia seorang.     "Sayang, coba pegang perutku! Di sini ada buah cinta kamu!"    Yuni memegang tangan Yuda lalu menemp
last updateLast Updated : 2021-06-14
Read more
Kecurigaan Mulai Datang
Yuda dan Yuni sudah seminggu di Paris, mereka menghabiskan banyak waktu untuk berdua tanpa ada seorang pun yang mengganggu termasuk keluarganya sendiri.    Bersikeras Yuda untuk melupakan Agista dengan terus menyetubuhi Yuni yang kini jadi istrinya, sekali pun Yuni sadar jika Yuda melakukannya tidak sepenuh hati.    Di lain kesempatan di kala Yuni terus berusaha memiliki hati Yuda sepenuhnya, diam-diam Yuda menemukan sebuah chat WhatsApp yang muncul di layar handphone Yuni.    Mungin Yuni lupa mengunci layar handphonenya sehingga Yuda begitu mudah membuka semua yang ada di handphone istrinya tersebut.    "Yuni sayang, bagaimana kesannya bulan madu dengan laki-laki yang bukan ayah kandung dari anakmu itu?"  Yuda tersentak hatinya untuk menghancurkan handphone Yuni, tapi ia urungkan. Isi chat WhatsApp tersebut dia kirimkan ke WhatsApp dia dan menghapus
last updateLast Updated : 2021-06-17
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status