Share

19. Rasa Yang Teramat Menyenangkan

“Hei, jangan begitu.” Jun menyikut Shima yang beraut datar. Tersenyum sambil menaik-turunkan alisnya. “Cemburu, ya?”

“Dalam mimpimu.” Shima menampar punggung Jun dengan telapak tangan kanannya. Cukup keras, hingga pria itu terkejut dan mengaduh.

“Demi apa, kekuatanmu saat marah mengerikan!” Pura-pura kesal, Jun mencubit pipi kanan Shima.

“Henti—”

“Jun Hongli!” Xana Herby muncul, dia terburu-buru menghampiri mereka berdua.

Raut wajah Jun berubah seketika. Campur aduk yang menandakan tidak senang, tapi tidak juga benci.

“Katanya ibumu menunggu. Ini ibumu?” ejek Xana. Kecemburuan langsung berubah menjadi sindiran. Shima jelas bukan ibunya Jun, dia tahu itu. Cuma provokasi agar mereka saling serang.

Shima membuang muka. Tidak sudi melihat ke arah Xana, apalagi Jun.

“Ada apa?” Jun tegang. Bukan karena berpikir ada kemungkinan keduanya saling serang, tapi bisa saja dia yang salah memihak.

Keduanya bukan sekedar cantik, tapi luar biasa. Pada Shima Naomi, Jun merasakan hasrat tak kenal puas,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status