Short
Terima Kasih, Mantan!

Terima Kasih, Mantan!

Oleh:  RihannaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Belum ada penilaian
10Bab
2.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Josua memakai pakaian pengiring pria datang bergandengan tangan dengan Hani di pesta pernikahan, sementara jas pengantin pria ditelantarkan ke sofa. "Josua, hari ini 'kan hari pernikahan ki ..." "Neti!" Josua memotong pembicaraanku dan tatapannya penuh dengan peringatan. "Aku rasa kau tahu apa saja yang boleh dibicarakan. Berlapang dadalah. Jangan sampai aku membencimu." Aku tersenyum pahit. Oleh karena cinta pertama Josua hilang ingatan, semua orang bermain permainan mencari ingatan. Jadi, kami tidak diperbolehkan untuk merangsangnya. Demi menghiburku, Josua berjalan ke depan dan memelukku, lalu berbisik, "Neti, kau bisa memahamiku, 'kan?" Aku menunduk setuju, lalu berpaling menikah dengan pengiring pria sesungguhnya. Kemudian, saat aku hamil dan berbelanja di mal, Josua malah menghentikanku dan menangis, "Neti, bukankah kita sedang berakting? Kenapa kau hamil?"

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Pada hari pernikahan itu, Josua Hutapa tidak muncul.

Saat aku mengira Josua tertimpa kecelakaan, tapi dia muncul dengan mengenakan jas pengiring pria dan bunga kecil berwarna hijau muda yang tersemat di dada sambil menggandeng Hani Jolena yang mengenakan gaun putih kembang masuk ke aula. Seolah-olah merekalah pengantin pria dan wanitanya.

Para pengiring pria segera mendekat dan menariknya ke samping.

“Apa kau gila? Sudahlah kau terlambat, kenapa bawa dia kemari?”

Josua mengerutkan alisnya dan berkata dengan pasrah, “Ingatan Hani kembali ke hari saat kami berciuman di SMA. Dia kira kami terus pacaran setelah lulus. Mana mungkin aku biarkan dia sendirian?”

Hani berdiri di samping dengan wajah polos dan terus melintir jarinya seperti anak SMA.

Aku kaget karena dia mengenakan cincin pernikahanku.

Josua membawa Hani berjalan ke arahku. Dia menggenggam tangannya dan mengucap selamat padaku, “Neti, semoga pernikahanmu membahagiakan.”

Suasana sekitar tiba-tiba hening.

Aku memelototinya dan berkata dengan nada penuh kepedihan, “Kau mengucap selamat padaku? Hari ini ‘kan pernikahan …”

“Neti Sagita!”

Josua segera memotong pembicaraanku dan melihat ke sekitar dengan cemas. Setelah memastikan Hani tidak paham akan maksudnya, Josua baru berpaling dan menatapku dengan kesal.

Aku tercengang karena sebelumnya dia tidak pernah bersikap kasar padaku.

Dulu, saat aku ketakutan hingga tidak bisa tidur setelah melihat berita mengenai kekerasan dalam rumah tangga dan pembunuhan istri, Josua memelukku dan menghiburku. Dia berjanji bahwa dia tidak akan bersikap kasar padaku seumur hidupnya. Jika berbuat demikian, dia akan masuk ke neraka.

Janji manisnya masih terngiang-ngiang di telingaku, tetapi kini dia menganggap aku cemburu dan tidak dewasa.

“Kau bisa mengerti, ‘kan?”

Saat sadar dari kenangan, aku pas mendengarkan ini. Setelah menatapnya cukup lama, aku akhirnya menganggukkan kepalaku.

Josua tampak lega, tetapi aku malah menolaknya.

Aku berjalan ke depan Hani dan mengulurkan tanganku, “Maaf, Nona Hani. Cincin di tanganmu itu adalah cincin pernikahanku. Mohon kembalikan padaku.”

Hani tercengang lalu menangis pada detik berikutnya. Dia melihat ke arah Josua dan berkata, “Josua, bukankah ini hadiah untuk mengenang hari jadi kita? Kok jadi cincinnya?”

“Kau bohong aku?”

Josua kewalahan saat mengusap air mata Hani.

“Jangan menangis sayangku. Melihatmu menangis, hatiku pun hancur.”

Aku masih berdiri di tempat sambil melihat calon suamiku menghibur wanita lain. Orang-orang di sekitar bahkan menyalahkanku telah membuat “si kecil manis” mereka menangis.

Salah seorang sahabat Josua berkata, “Salahku! Hari ini aku yang bertugas menyimpan cincinnya dan kebetulan ketukar dengan hadiah yang dipersiapkan Josua untukmu.”

Hani sejak kecil dimanja bak putri. Dia menyeringai kesal lalu melemparkan cincinnya ke lantai.

“Aku nggak mau pakai cincin nikah orang lain!”

Cincin menggelinding ke dekat kaki seseorang. Aku membungkuk dan mengulurkan tanganku untuk memungutnya. Saat baru menyentuh cincinnya, tanganku diinjak oleh hak sepatu tinggi.
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
10 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status