Share

Pergi Dulu

“Zie, jalan yuk!” ajak Anggita. Waktu menunjukkan pukul lima sore, Kenzie sudah mengganti seragam dengan pakaian biasa. Saat ia hendak pulang, Anggita mengajaknya pergi. Tanpa pikir panjang, Kenzie mengangguk setuju. Lagipula, ia sedang malas pulang.

“Yuk, gas!”

“Semangat amat,” ledek Anggita.

“Gak papa dong. Lagian udah lama juga kita gak keluar bareng.”

Memang benar, sejak Kenzie menikah intensitas mereka bertemu selain di tempat kerja tidak pernah terjadi lagi. Bukan karena Kenzie lupa pada sahabatnya, melainkan Anggita sendiri yang merasa tidak enak untuk mengajak Kenzie yang sekarang sudah bersuami.

“Hahaha iya sih, bener juga,” ujar Anggita disertai tawa khasnya.

Mereka merapikan penampilan lebih dulu, sebelum akhirnya benar-benar meninggalkan kafe tersebut. Kenzie berharap, semoga hati dan pikirannya menjadi lebih tenang setelah jalan-jalan dengan Anggita.

“Eh, kamu gak mau minta izin suami dulu?”

Kenzie menggeleng. “Enggak perlu, pasti diizinin, lagian cuma sebentar,” u
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status