Share

Perjanjian Pernikahan

Satu Minggu Kemudian, di Kediaman Mahardika

“Om, aku takut,” ujar Kenzie seraya menghentikan langkah.

“Apa yang membuatmu takut?” tanya Kenzo.

Mereka telah berada di depan rumah kedua orang tua Kenzo. Namun tiba-tiba, rasa ragu, takut, khawatir, dan tidak percaya diri menyergap. Kenzie dilema, haruskah dia menemui mertua yang sudah jelas membencinya? Bagaimana jika hatinya kembali terluka? Apa ia siap?

“Lain kali saja, ya.” Kenzie menatap Kenzo dengan pandangan berkaca-kaca, mencoba bernegosiasi agar setidaknya lelaki itu mau memberi jeda.

“Sayang, percayalah, Mama dan Papa sudah bisa menerimamu, tidak seperti dulu.” Kenzo meyakinkan.

“Tapi…aku tidak yakin,” cicitnya.

“Ada aku,” balas Kenzo. “Kita masuk?” sambungnya lembut.

Setelah mengalami pergolakan batin yang cukup menguras hati dan pikiran, Kenzie mengangguk pasrah. Ia menguatkan diri , memejamkan mata sejenak kemudian melangkah dengan yakin.

“Tunggu!” Kenzo menahan Kenzie yang hendak berjalan lebih dulu.

“Kenap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status