Share

Prioritas

last update Huling Na-update: 2025-06-23 22:55:57

Setelah kepergian Maureen dan Martin, Gina berjalan menghampirinya secara perlahan dan. Brukk!! Gina pura-pura tersandung hingga kedua aset besarnya menghimpit tubuh bosnya.

"Ah, ma-maaf, Tuan, saya tidak sengaja!" ucapnya bersuara membangkitkan gelora, sambil dengan sengaja dia menggesek kedua milik besarnya di dada Max.

Wajah Gina merah padam. Hasratnya memuncak. Max berdiri dan menghempaskan tubuh wanita itu di lantai.

“Berani sekali kau menyentuhku! Sudah bosan hidup rupanya kau!” delik Max berteriak penuh kemurkaan.

Leher Gina seperti tercekik. Dia tak menyangka siasatnya dapat terbaca. Dia berkeyakinan kalau dengan wanita seperti Maureen saja dia luluh, apalagi dengannya.

Max menekan tombol ruangannya. Tidak berapa lama dua pengawalnya masuk.

“Tembak kepalanya di tempat biasa dan buang mayatnya untuk buaya peliharaanku!” Max memberikan perintah dengan eratan giginya.

Tubuh Gina bergetar. Wajahnya menjadi pucat saat mendengar perintah yang tidak pernah dibayangkan, “Ma-maafkan ak
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Terjebak Cinta Tuan Arogan    Menjebaknya

    Tangannya menahan tubuh Martin. Dengan gerakan itu membuat Martin berhenti. Dia membuka matanya. Sejak menikmati ciuman tadi, mata Martin juga ikut terpejam.Martin juga benar—benar menikmati momen ciuman pertama baginya.“Aku mohon, jangan dilanjutkan lagi!” ucap Lola, pipinya memerah, seperti bunyi suara kucing mengeong di telinga Martin.Diantara dia ingin terus melanjutkan atau semakin gemas saat menatap wajahnya yang jadi terlihat imut.Disaat seperti ini Martin tidak boleh terlihat seperti pemula. Dia harus bisa mengendalikan situasi.“Hoah! Aku benar—benar bisa gila. Pantas saja tuan suka sekali melakukannya. Ternyata ini benar—benar enak dan manis,” bisik hati Martin di hati.Tapi, perasaan bergemuruh itu harus Martin sembunyikan. Dia tidak boleh terlihat senang juga melakukan itu. Harus tetap bisa menjebak Lola agar tetap menjadi miliknya.Apalagi Martin sepertinya merasakan perasaan aneh yang membuat sekujur tubuhnya ikut memanas. Sekali mencoba, dia ingin mencoba lagi dan

  • Terjebak Cinta Tuan Arogan    Ciuman Pertama

    “Argh! Ma–maafkan, Aku. Aku tidak bermaksud melarangmu. Tapi, seharusnya kau tidak ingkar janji!”Meski takut-takut Lola memberanikan berbicara pada Martin.Wajahnya tetap ketus, kaku dan dingin.Dia benar-benar terlihat seperti tidak suka dengan ucapan Lola.“Rupanya … seperti ini menggoda seseorang. Menyenangkan juga!” sahut Martin di hati.Namun, tatapannya tetap tidak dapat terbaca oleh Lola.Martin mengambil ponselnya dengan tangan lain dan menaruhnya di meja. Lola terus mengikuti gerakan tangannya.Dia tidak sadar kini lengannya yang sudah dicengkeram oleh Martin.Lola menghela napas karena sudah merasa lega. Dia berpikir, ancaman tadi akan dijalankan oleh Martin.“Nah seperti itu dong. Kau ini laki-laki harus menepati janji. Kalau seperti ini baru bisa dibilang adil. Ini dokumennya,” tanpa ragu Lola menurunkan tas yang sedang berada di bahu kirinya. Memberikan tas tadi yang berisi berkas miliknya.Martin menerima dan meletakkan di meja, dekat ponselnya.Lola menghela napas lag

  • Terjebak Cinta Tuan Arogan    Digempur

    Perjalanan pulang kali ini mereka tidak memakai heli. Max tidak ingin istrinya kembali muntah akibat mabuk perjalanan.Dia memilih pesawat pribadi yang lebih nyaman dan bisa beristirahat.Max menariknya ke ranjang yang disediakannya dalam pesawat pribadi itu.“Kemarilah!” Max sudah melepaskan ikat pinggang dan mengeluarkan benda bersarang miliknya.Benda itu terlihat sudah mengeras dan tegak sepertinya sudah sangat ingin dimanjakan oleh istrinya.“Max kau yakin ingin melakukannya disini?” Maureen sedikit menoleh kanan dan kiri.Dia hanya takut suaranya nanti terdengar oleh Martin, ada satu pramugari dan dua pilot khusus.“Tenanglah, jika memang Martin mendengar dan menginginkan nya, disana masih ada satu pramugari!” jawabnya tidak peduli, menarik istrinya duduk di pangkuan, sebelum itu Max menurunkan kain penghalang milik istrinya.“Max, apa kau tidak punya malu sama sekali?” meskipun berkata seperti itu, kedua tangan istrinya bertumpu pada bahu dan mulai mengangkat bokongnya.Max sud

  • Terjebak Cinta Tuan Arogan    Penurut dan Patuh

    “Benarkah, kau tidak sedang membohongiku kan? Aku benar-benar berharap mama bisa selamat. Setelah aku tahu mama begitu menderita saat bercerita tadi, aku sudah memutuskan jangan sampai dia menderita lagi.”“Selama ini aku selalu menerima dan sabar ketika papa, ibu dan kakak tiriku berbuat semaunya. Karena semua alasanku tetap bersabar adalah mamaku.”“Aku terus bertahan dan akhirnya sampai hari ini tiba, aku benar-benar tidak ingin mama ikut menderita lagi. Aku akan melindunginya dengan sangat baik.“Max menatap wajahnya , dia geram mendengar curahan hati istrinya. “Apakah Kau perlu aku membalaskan dendam pada mereka?”Andaikan Max mendapatkan izin, dia tidak akan ragu untuk menghancurkan semua. “Selama mereka tidak menyakiti mama lagi dan mengusikku, aku anggap tidak pernah ada kejadian apapun.”“Apa yang sudah aku alami dulu, Aku akan anggap sebagai suatu pelatihan pertahanan diriku. Kalau bukan mereka melakukan ini semua padaku, mungkin aku yang sekarang tidak ada.”Maureen m

  • Terjebak Cinta Tuan Arogan    Aku benar-benar beruntung

    “Baiklah Max, Aku mempercayakan sepenuhnya putriku padamu. Tolong jaga dan jangan buat dia menangis!” pesannya sambil mengusap tangan Max.Perasaan hangat yang tidak pernah Max dapatkan. Dia juga kehilangan kasih sayang orang tua akibat kecelakaan.Dia tumbuh besar dalam pengawasan kakeknya. Lalu kakek nya pun meninggalkan dirinya.Jadi, pesan ini sangatlah berarti.“Ayo, kita makan malam dulu, Tante!” ucap Max mencoba menjadi menantu yang berbakti.“Uhm, sebaiknya Kau juga mulai membiasakan diri untuk mengubah cara memanggilku,” ucap ibu Maureen beranjak dari duduk dan Maureen menggandeng tangannya.Kali ini Max tidak boleh cemburu. Itu adalah ikatan kasih sayang orang tua.Max mengangkat wajahnya, dia tidak menyangka kalau restu itu langsung dia dapatkan.“Ayo, sayang, Aku sudah lapar!” ucap Maureen berbalik, memanggil suaminya yang masih tertegun.“Dia benar-benar jadi bodoh setelah menjadi seorang suami. Dasar laki-laki tidak berguna!” ejek Adolf di hatinya.“Rupanya kalau benar-b

  • Terjebak Cinta Tuan Arogan    Meminta Restu

    Di depan pintu dua pengawal memberi hormat dan membuka pintu tersebut perlahan.Itu adalah sinar matahari terbenam berwarna oranye saat pintu itu terbuka.Maureen melihat seseorang sedang duduk di kursi memandangi pantai dari beranda kamarnya.Pemandangan asing yang membuat jantungnya tiba-tiba bergetar.Dia perlahan melangkah masuk dan langkah kakinya yang semakin mendekat membuat detak jantungnya kian berdebar.“Apa ini yang Max siapkan? Kejutan? Apa yang sedang direncanakan?”Saat hatinya masih bertanya-tanya, seseorang itu berbalik.Mata kami berhenti sejenak.Ada gelombang yang tidak bisa aku lukiskan.Air mataku tiba-tiba saja mengalir keluar.“Mama ….”Maureen berlari ke pelukan dan menangis dengan kuat.Rasa rindunya, selama bertahun-tahun ini terwujud. Dia masih bisa melihat ibunya berdiri menyambut nya datang.“Mama … Kau sudah sembuh, Ma …”Tangan lembut gadis itu menyapu wajahnya yang tetap cantik meskipun sudah bertambah dengan usia.Air matanya juga tidak bisa dibendung.

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status