Home / Romansa / Terjebak Gairah Panas Majikanku / Bab 11: Membuat Evi jadi Bingung

Share

Bab 11: Membuat Evi jadi Bingung

last update Last Updated: 2025-07-05 22:35:28

“Belum sarapan, Evi?” tanya Liam dengan suara lembutnya, bahkan jarak mereka begitu dekat membuat Evi gugup melihatnya.

“Sebentar lagi, Pak. Saya mau menyiapkan—”

Namun sebelum ia sempat menyelesaikan kalimatnya, Liam sudah melangkah mendekat dan membuatnya terdiam.

Tidak seperti biasanya, kali ini Liam tersenyum hangat. Di tangannya tampak sebuah kotak kecil berbalut kertas kado biru tua.

“Aku punya sesuatu untukmu,” katanya lalu meletakkan kotak itu di telapak tangan Evi.

Evi tertegun menatap kotak kecil berwarna biru tua itu di tangannya. “U-untuk saya, Pak?” tanyanya gugup.

“Ya,” jawab Liam lembut. “Buka saja.”

Dengan hati-hati, Evi membuka kado itu. Di dalamnya ada sebuah gelang perak sederhana berhiaskan batu safir mungil. Sebuah benda indah dan begitu kontras dengan hubungan mereka yang selama ini kaku dan beracun.

“Pak Liam …,” bisik Evi dengan perasaan bingung menjalar pikirannya.

Liam kemudian menatapnya dalam. “Aku cuma mau kasih sesuatu sebagai tanda terima kasih,” katany
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (7)
goodnovel comment avatar
yesi rahmawati
Nala klo di cuekin suami sendiri gak enak kan? Itu yg dirasakan liam waktu itu
goodnovel comment avatar
Mbak Nana
sudah lah Evi tak usah mengikuti drama rumah tangga mereka . biarkan saja liam bersikap kaku pada Nala juga ada penyebabnya
goodnovel comment avatar
SumberÃrta
udah video.. ikutin aja alur permainan mereka.. . siapa yg bermain peran sebenernya. siapa yg seliiingkuh duluan
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Kadang Orang akan Kehilangan Logika

    Satu minggu telah berlalu sejak kabar besar itu mengguncang semua pihak.Perusahaan milik Sarah kini resmi berpindah tangan kepada pihak yang membeli saham mayoritasnya.Surat penyerahan dan dokumen legal sudah ditandatangani, dan nama keluarga Liam perlahan mulai menghilang dari pemberitaan.Meski begitu, bayang-bayang masa lalu masih terasa menggantung di udara, seperti debu yang tak mudah hilang walau sudah disapu berulang kali.Di kantor, suasana kembali normal. Ardi dan Liam kini bisa bekerja tanpa harus sembunyi-sembunyi, tanpa harus menutupi wajah dari kamera wartawan yang dulu selalu mengintai setiap langkah mereka.Liam duduk di ruangannya, menatap layar laptop dengan fokus, sementara Ardi masuk membawa dua cangkir kopi panas.“Untuk bos yang akhirnya bisa kerja tanpa dikejar-kejar wartawan,” ucap Ardi dengan nada menggoda sambil meletakkan satu cangkir di meja Liam.Liam tersenyum tipis. “Terima kasih. Rasa

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Pasti Bisa Melewati Semuanya

    Malam itu rumah terasa begitu tenang. Hanya suara detak jam di dinding yang terdengar lembut menyatu dengan hembusan angin dari jendela kamar.Setelah memastikan Lucas tidur nyenyak di pelukannya, Evi perlahan menurunkannya ke boks bayi yang berada tepat di sisi ranjang mereka.Bayi mungil itu tampak damai, wajahnya tenang, dada kecilnya naik turun dengan ritme yang begitu lembut.Evi menatap anaknya beberapa saat dengan senyum yang begitu hangat. Sentuhan jari kecil Lucas di tangannya membuat hatinya terasa hangat dan penuh cinta.Ia lalu menunduk dan mencium kening bayi mungil itu pelan, lalu berbisik lirih, “Tidurlah, sayang. Mama selalu di sini.”Setelah memastikan selimut Lucas terpasang dengan rapi, Evi melangkah keluar kamar perlahan.Lampu ruang tengah sudah diredupkan, tapi dari balik pintu ruang kerja Liam, masih terlihat cahaya terang. Ia menghela napas kecil, lalu mengetuk pelan.Tok. Tok.Tidak

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Nala Target Selanjutnya?

    Rafael melangkah dengan tenang melewati lorong penjara yang dingin dan sunyi.Suara langkah sepatunya bergema di antara dinding batu. Di ujung lorong, dua petugas membukakan pintu sel tempat Nala berada.Wajah wanita itu tampak lelah, rambutnya berantakan, namun matanya masih menyimpan sisa arogansi yang dulu membuatnya terlihat kuat.“Rafael?” ucap Nala begitu melihat pria itu datang menghampiri. Suaranya datar, tapi ada sedikit keheranan di sana. “Kamu datang lagi? Untuk apa? Mengejekku?”Rafael tidak langsung menjawab. Ia menarik kursi besi di depan Nala dan duduk dengan perlahan. Tatapannya serius, tanpa senyum seperti biasanya.“Aku tidak datang untuk itu. Aku datang membawa kabar penting.”Nala mengernyit. “Kabar penting?”Rafael menautkan jari-jarinya di atas meja, suaranya turun pelan. “Tentang Sarah.”Mendengar nama itu, Nala langsung menegakkan tubuhnya. “Sarah kenapa?” tanyanya cepat, nada curiga langsung muncul.

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Berita sudah Muncul

    Pagi itu, rumah Liam dipenuhi cahaya lembut dari jendela besar ruang tengah. Aroma teh hangat dan pizza sisa semalam samar-samar masih tercium.Evi duduk di sofa sambil memangku bayi kecilnya yang baru berusia beberapa hari, Lucas. Ia menatap wajah mungil itu dengan tatapan penuh kasih.Selly, yang duduk di sebelahnya, membantu membetulkan selimut kecil yang melilit tubuh si bayi. “Lihat deh pipinya, kayak marshmallow,” ujarnya sambil terkikik.Ardi duduk di kursi seberang, menyalakan televisi untuk mencari berita pagi. “Kalian mau nonton apa? Aku cari berita ringan aja, ya. Jangan yang aneh-aneh.”Liam baru saja keluar dari kamar, masih mengenakan kamus abu dan celana panjang santai. Rambutnya sedikit berantakan. “Cari yang tenang aja, Ardi. Evi baru tidur dua jam semalam.”“Siap, bos,” balas Ardi ringan. Ia lalu menekan tombol remote, dan saluran berita nasional muncul di layar besar.Namun,

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Eksekusi Sarah

    Sarah membuka matanya setelah pingsan beberapa jam yang lalu. Dia menoleh ke kanan kiri dengan kepala yang masih terasa pening.“Di mana aku?”Tangan dan kakinya diikat dengan erat. Sarah mulai panik, bertanya-tanya dia ada di mana. Gedung itu sangat asing baginya. Gelap, hanya ada cahaya lampu tepat di kepalanya.“Lepaskan aku! Kalian gila! Kalian tidak tahu siapa aku!” jerit Sarah dengan suara parau dan napasnya tersengal-sengal.Tak lama setelahnya, suara derit pintu besi yang terbuka pelan menggema di ruangan gelap itu. Sarah menegang di kursinya dan tubuhnya gemetar hebat.Udara malam begitu dingin, menusuk kulit, tapi yang membuat darahnya membeku adalah tatapan mata pria yang melangkah perlahan mendekat dari balik cahaya lampu.Langkah sepatu kulit bergema di lantai semen yang lembap.“...Y-Yonas,” bisiknya nyaris tak terdengar, suara parau karena berjam-jam berteriak minta tolong. “Apa yang kamu lakukan padaku? Lepaskan aku!”Yonas tersenyum tipis. Senyum yang tidak membawa ke

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Mungkin Sesuatu yang Buruk akan Terjadi

    Udara sore yang tadinya hangat berubah menegang dalam sekejap begitu Yonas melangkah masuk.Bayangan pria paruh baya itu seolah memenuhi seluruh ruang tamu dengan auranya yang dingin dan berwibawa.Evi yang sedang berdiri di sisi sofa langsung kaku. Napasnya tercekat di tenggorokan saat tatapan mata tajam Yonas menatap lurus ke arahnya—tatapan yang membuat jantungnya berdetak tak karuan.Namun sebelum Yonas sempat mendekat, Liam sudah melangkah cepat dan berdiri di belakang Evi, seolah menjadi benteng pelindung bagi istrinya.“Ada apa? Kalau hanya ingin melihat cucumu, lihat saja dari sini. Tapi jangan pernah mendekati istriku.” Suaranya keluar datar namun sarat dengan ancaman.Yonas tidak menjawab segera. Sebaliknya, dia hanya menatap anaknya dengan senyum tipis yang sukar dibaca, kemudian melangkah santai ke arah sofa dan duduk dengan tenang, seolah tak terganggu dengan nada keras putranya.Tatapannya beralih pada Evi yang masih berdiri tegang di tempat. “Tentu saja aku ingin meliha

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status