Share

Bab 2

Author: Badriyah Munirah
Kata-katanya bertindak bagai sihir, memikatku untuk maju.

Aku ingin mengambil air itu, tetapi Shella tiba-tiba menghabiskan semuanya.

Dia terkekeh-kekeh, "Aku hanya bercanda. Aku ambilkan botol baru untukmu."

Dia membuatku merasa gatal di sekujur tubuh, perut bagian bawahku terasa tidak nyaman, mulutku kering.

"Bu Shella, kamu menari dengan sangat baik..."

Shella tersipu dan menyerahkan sebotol air padaku. Entah itu sengaja atau tanpa sengaja, saat aku mengambil air, ujung jarinya yang hangat mengenai telapak tanganku.

Sentuhan itu membuat hatiku bergetar dan lemas, aku ingin segera mendekapnya di bawahku...

"Ah!" Shella tiba-tiba menjerit dan jatuh ke lantai sambil memegangi kakinya.

Aku terkejut dan membuang air di tanganku, lalu menatapnya dengan cemas, "Ada apa?"

"Kakiku kram. Ayah Kina, bisakah kamu bantu memijatnya?" Dia menatapku dengan polos.

Ini kesempatan bagus untuk bisa mendekatinya.

Aku tidak menolak, tanganku yang besar menyentuh betisnya dan mulai meremasnya.

Kulitnya begitu halus dan lembut sehingga aku tidak berani mengerahkan tenaga karena takut melukainya.

Mungkin karena pijatanku terlalu nyaman, Shella malah mengerang, lalu menopang dirinya dengan kedua tangan, tampak sangat menikmati.

Suasana ambiguitas meningkat di seluruh studio tari.

Tanganku tanpa sadar meluncur ke pangkal pahanya dan menyentuhnya...

Dia tidak menolak, aku menjadi lebih berani dan lancang, seakan-akan dia telah memberiku persetujuannya.

Tanganku mendekat lagi...

Celana dalam kostum tarinya tampak basah.

Aku sungguh tercengang, tak kusangka dia begitu sensitif.

Kemudian, dia tiba-tiba memelukku dan tubuh lembutnya jatuh ke dalam pelukanku.

Dia berkata, "Ayah Kina, aku sudah menyukaimu sejak lama. Aku jatuh cinta padamu pada pandangan pertama saat kamu pertama kali mengantar Kina ke studio."

Hatiku bergetar ketika mendengar ini, tak kusangka kalau dia ini penggemarku.

Aku menatapnya dengan penuh nafsu.

"Tapi, aku punya istri, apa kamu bersedia menerimanya?"

Shella mengangguk patuh, "Aku bisa berada dalam kegelapan."

Ketika mendengar ini, aku tidak tahan lagi, aku langsung mendorongnya ke lantai.

Entah berapa lama waktu berlalu.

Aku mendesah dan berbaring di sampingnya dengan puas, dia pun tertidur.

Saat ini, aku merasa diriku ini pria paling bahagia di dunia.

Keesokan paginya dia tergesa-gesa mengenakan pakaiannya, tampak malu-malu dan tidak berani menatapku.

Aku mengakui hubungan kami berdua karena kejadian tadi malam.

Aku mencubit pinggangnya, membuatnya terkikik-kikik.

Tak lama kemudian satpam datang dan membukakan pintu untuk kami.

"Kak, datanglah ke rumahku malam ini." Shella menatapku seperti gadis kecil yang baru mengenal cinta.

Panggilannya padaku berubah menjadi Kak, aku merasa sangat gembira.

Tak kusangka akan jatuh cinta lagi pada usiaku yang hampir 40 tahun.

Aku mengangguk dan menambahkannya di WeChat, membayangkan hal-hal gila apa yang akan aku lakukan bersamanya malam ini.

Begitu sampai di rumah, putriku langsung berlari ke pelukanku dan memanggilku ayah dengan manis.

Istriku masih menyiapkan sarapan di dapur sambil melirik ke arahku.

"Sayang, apa kamu bekerja lembur tadi malam?"

Istriku mengenakan rok pendek. Meski tubuhnya tidak sekurus Shella, dia tampak lebih berisi seperti wanita dewasa.

Shella dan istriku memiliki gaya yang berbeda.

Melihatnya masih sibuk memasak dan mengurus anak, entah kenapa aku merasa bersalah atas perbuatanku tadi malam.

Aku beinisiatif memeluknya dari belakang.

Aroma mawar yang memikat terpancar dari tubuhnya, memenuhi hidungku.

Itu seperti obat yang menggodaiku.

Tubuhku terasa panas lagi di pagi hari, lalu aku menjilat daun telinganya.

Tubuh istriku agak gemetar, "Sayang, ayo makan dulu."

Sekarang, aku sama sekali tidak ingin makan. Aku melirik putriku di ruang tamu dan dia tidak memandang ke sini.

Aku menutup pintu dapur, menggendong istriku dan mendudukkannya di atas kompor.

Dia berinisiatif memeluk leherku.

Wanita dewasa berbeda, dia tidak akan tersipu seperti Shella saat digoda.

Lagi pula, dia memiliki lebih banyak pengalaman dalam hal-hal ini dan tidak lagi terkejut olehnya.

Aku mengangkat roknya dan mengangkat salah satu kakinya...

Seperti yang diduga, tubuh istriku masih sangat kaku seperti sebelumnya dan tak bersuara.

Dia melahirkan putri secara alami, aku tidak dapat menemukan kebahagiaan dan kenyamanan yang sama dalam dirinya seperti yang kulakukan dengan Shella.

Aku tidak berperasaan sama sekali saat lakukan dengan istriku.

Setelah selesai, aku berangkat kerja dengan perasaan hampa.

Sosok istriku masih belum bisa dibandingkan dengan Shella yang masih muda dan cantik.

Tubuh Shella lebih fleksibel dan dia lebih kooperatif denganku.

Aku dan istri menjalani kehidupan pernikahan yang sangat biasa, tanpa ada ketertarikan apa pun.

Dia tidak pernah berinisiatif merayuku, dia seperti aseksual dalam hal itu.

Aku tidak pernah bahagia dengannya.

Jadi, menurutku apa yang terjadi tadi malam adalah hal yang normal.

Istriku tidak bisa memuaskanku, jadi aku hanya bisa cari di luar.

Asal jangan sampai dia tahu.

Malamnya, aku tiba di rumah Shella sesuai jadwal. Rumahnya berada di daerah pemukiman lama dan lingkungannya tidak terlalu bagus.

Ketika melihatku, dia meraih tanganku dengan senang hati.

"Kak, akhirnya kamu sampai juga."

Dia menarikku masuk ke dalam rumah dan melepaskan mantelnya.

Mataku terbelalak melihat adegan di depanku.

Tak kusangka dia akan mengenakan pakaian dalam yang seksi hari ini.

Kain kasa tipis menguraikan tubuhnya yang menawan, ada ekor kecil berbulu yang bergoyang di belakang pantatnya.

Shella sangat memahami preferensi pria.

Arus hangat mengalir cepat melalui tubuhku dan memengaruhi kesadaranku.

Tubuhku tergoda dan jantungku berdetak kencang.

Aku menjilat bibirku yang kering dan ingin maju memeluknya.

Alhasil, dia menghindar dan berkata, "Kak, kejar aku."

Sambil berkata demikian, Shella mulai berlari, ekor kecilnya bergoyang-goyang.

Aku hampir gila, setiap gerakannya merangsang sarafku. Aku ingin melepaskan hasrat dalam hatiku secepatnya.

Aku pun langsung mengejarnya, ingin menangkap dan menghajarnya...

Saat dia melewati sofa, aku menemukan saat yang tepat untuk menekannya ke sofa yang empuk.

Shella tertawa dalam pelukanku, "Kak, kamu hebat."

Aku baru saja hendak mengambil langkah berikutnya, istriku tiba-tiba menelepon.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terjebak Jurang Penyesalan   Bab 6

    Aku tidak tahu bagaimana dia tahu tentang aku dan Shella.Aku tidak tahu bagaimana dia menangkap Shella.Ivy memberitahuku bahwa dia merasa heran kenapa seorang pria tiba-tiba muncul di ranjangnya.Jadi, dia menyelidiki dan menemukan keberadaan Jimmy.Jimmy mengakui semuanya karena takut.Saat itu, Ivy sama sekali tidak percaya, tapi dia mencoba tetap tenang.Kemudian, dia menemukan rekaman CCTV dari studio tari.Ivy tahu tentang perselingkuhanku dan mengetahui kalau aku bersama Shella pada hari putriku meninggal.Baru pada saat itulah Ivy tahu alasan kenapa aku menceraikannya.Dia membenciku dan ingin menggeroyokku.Jadi, dia pun bersiap membalas dendam untuk dirinya dan juga putri kami.Ivy juga menemukan kalau Shella adalah seorang pembohong yang selalu menipu orang dengan wajahnya yang polos.Jadi, dia selalu mengikuti Shella dan menemukan kalau Shella menaiki kapal yang menuju ke luar negeri dan bersiap untuk kabur.Ivy segera menemukan seseorang untuk menangkap Shella.Dia mencen

  • Terjebak Jurang Penyesalan   Bab 5

    Dia langsung setuju.Saat pulang ke rumah, aku menaruh obat tidur ke dalam makanan istriku.Kemudian, membiarkan Jimmy masuk dan naik ke ranjangnya.Melihatnya membuka pakaian istriku dan menyentuhnya.Aku merasa agak tidak nyaman.Namun, sudah terlambat bagiku untuk menyesal.Maafkan aku, Sayang.Aku menyalakan lampu dan berteriak, "Apa yang kalian lakukan!"Istriku tiba-tiba terbangun dan berteriak melihat pria di depannya.Dia menatapku dengan bingung, air mata mengalir di wajahnya.Aku berpura-pura putus asa."Ivy, ayo kita bercerai."Tak peduli seberapa keras dia memohon, aku tetap tak menyerah.Dia sendiri juga tidak tahu apa yang terjadi, tetapi kenyataan bahwa dia berselingkuh tidak dapat diubah.Ivy terdiam dan menandatangani surat perceraian sambil menangis, lalu jatuh lumpuh ke lantai.Aku bertekad untuk pergi.Keesokan harinya, aku dan Ivy pergi ke Biro Urusan Sipil untuk membahas prosedur perceraian.Dia memegang tanganku seakan berusaha menahanku, tetapi aku menepis tanga

  • Terjebak Jurang Penyesalan   Bab 4

    Aku merasa mual melihat mukanya yang penuh jerawat.Aku menolaknya dengan alasan aku sedang tidak enak badan.Namun, dia tiba-tiba menangis dan memelukku erat.Dia ingin membuka kancing celanaku seperti orang kerasukan.Aku mendorongnya dan berteriak, "Cukup! Kina sedang melihat kita!"Foto Kina diletakkan di kepala ranjang, menghadap kami berdua.Wajah imutnya tampak seolah belum mati.Istriku tertegun dan menyeka air mata dari wajahnya."Aku... aku hanya ingin Kina kembali ke perutku lagi."Aku tercengang ketika mendengar ini.Ternyata itulah yang dibicarakan Yulia padanya siang tadi.Tak heran dia begitu senang saat itu, kupikir dia sudah bisa menerima kenyataan itu.Ternyata karena ini.Meskipun aku sangat merindukan Kina, aku sangat enggan melakukan hal seperti itu padanya yang sedang bertambah gemuk.Aku menekan rasa jijik untuk memeluk dan menepuk pundaknya."Hal ini tidak bisa terburu-buru, kita lakukan saja saat tubuhku kembali pulih."Dia tampaknya percaya dengan ucapanku, me

  • Terjebak Jurang Penyesalan   Bab 3

    Deringan ponsel merusak kebahagiaan kami berdua.Aku melirik Shella dan memberi isyarat agar dia tidak mengeluarkan suara.Dia mengangguk seolah mengerti.Saat menjawab telepon, aku mendengar istriku menangis, nadanya agak cemas."Sayang, Kina demam. Bisakah kamu pulang dan antar kami ke rumah sakit?"Aku merasa kesal saat mendengar suaranya.Kina hanya demam, kenapa meneleponku?Sambil memandangi si cantik dalam pelukanku, aku memijat dahiku dan berkata dengan sabar, "Aku sedang bekerja, kamu urus saja sendiri."Mendengar ini, tangisannya pun berhenti, "Aku mengerti, Sayang, lanjutkan saja pekerjaanmu."Setelah mengatakan itu, telepon ditutup.Shella menggeliat dalam pelukanku dan tanpa sengaja menyentuh...Aku melupakan panggilan telepon istriku dan memeluk erat pinggangnya.Bibirnya mengusap jakunku, "Kak, ayo kita lanjutkan."Dorongannya mengembalikan kejantananku, aku pun membungkuk dan menciumnya.Aku buru-buru merobek pakaiannya, perasaan ambigu di udara muncul lagi.Aku menggen

  • Terjebak Jurang Penyesalan   Bab 2

    Kata-katanya bertindak bagai sihir, memikatku untuk maju.Aku ingin mengambil air itu, tetapi Shella tiba-tiba menghabiskan semuanya.Dia terkekeh-kekeh, "Aku hanya bercanda. Aku ambilkan botol baru untukmu."Dia membuatku merasa gatal di sekujur tubuh, perut bagian bawahku terasa tidak nyaman, mulutku kering."Bu Shella, kamu menari dengan sangat baik..."Shella tersipu dan menyerahkan sebotol air padaku. Entah itu sengaja atau tanpa sengaja, saat aku mengambil air, ujung jarinya yang hangat mengenai telapak tanganku.Sentuhan itu membuat hatiku bergetar dan lemas, aku ingin segera mendekapnya di bawahku..."Ah!" Shella tiba-tiba menjerit dan jatuh ke lantai sambil memegangi kakinya.Aku terkejut dan membuang air di tanganku, lalu menatapnya dengan cemas, "Ada apa?""Kakiku kram. Ayah Kina, bisakah kamu bantu memijatnya?" Dia menatapku dengan polos.Ini kesempatan bagus untuk bisa mendekatinya.Aku tidak menolak, tanganku yang besar menyentuh betisnya dan mulai meremasnya.Kulitnya be

  • Terjebak Jurang Penyesalan   Bab 1

    Hari ini hujan deras, embusan angin kencang membuat pintu studio tari tertutup.Di studio tari yang besar hanya sisa aku dan guru tari putriku.Hari ini aku lembur dan datang terlambat. Saat aku tiba, putriku sudah dijemput oleh istriku.Dikarenakan sudah terlalu malam, semua orang di kelas pelatihan tari sudah pulang.Tidak ada seorang pun yang bisa bukakan pintu untuk kami.Shella tidak membawa ponselnya.Ponselku kehabisan baterai karena dipinjam olehnya untuk bertelepon tadi, jadi dia meletakkannya di luar untuk mengisi daya.Serangkaian kebetulan menyebabkan kami terkunci di sini.Sepasang pria dan wanita berada di dalam sebuah ruangan.Shella duduk di lantai dengan frustrasi, payudaranya yang montok terbungkus erat dalam kostum tarinya.Seolah-olah akan melambung keluar kapan saja.Rambutnya diikat sanggul dan wajahnya tanpa riasan.Dia terlihat polos seperti siswa SMA.Biasanya aku tidak terlalu memperhatikan Shella, tak kusangka dia begitu cantik dan memiliki bentuk tubuh yang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status