Share

Terjebak Jurang Penyesalan
Terjebak Jurang Penyesalan
Penulis: Badriyah Munirah

Bab 1

Penulis: Badriyah Munirah
Hari ini hujan deras, embusan angin kencang membuat pintu studio tari tertutup.

Di studio tari yang besar hanya sisa aku dan guru tari putriku.

Hari ini aku lembur dan datang terlambat. Saat aku tiba, putriku sudah dijemput oleh istriku.

Dikarenakan sudah terlalu malam, semua orang di kelas pelatihan tari sudah pulang.

Tidak ada seorang pun yang bisa bukakan pintu untuk kami.

Shella tidak membawa ponselnya.

Ponselku kehabisan baterai karena dipinjam olehnya untuk bertelepon tadi, jadi dia meletakkannya di luar untuk mengisi daya.

Serangkaian kebetulan menyebabkan kami terkunci di sini.

Sepasang pria dan wanita berada di dalam sebuah ruangan.

Shella duduk di lantai dengan frustrasi, payudaranya yang montok terbungkus erat dalam kostum tarinya.

Seolah-olah akan melambung keluar kapan saja.

Rambutnya diikat sanggul dan wajahnya tanpa riasan.

Dia terlihat polos seperti siswa SMA.

Biasanya aku tidak terlalu memperhatikan Shella, tak kusangka dia begitu cantik dan memiliki bentuk tubuh yang bagus.

Aku agak terpana.

"Ayah Kina, maafkan aku. Ini semua gegara aku."

Suaranya membuatku kembali sadar.

Angin kencang yang begitu dingin membuatku menggigil.

"Ayah Kina, aku carikan sesuatu untuk dipakai."

Selesai berkata, dia berjongkok dan mulai mencari di rak lemari paling bawah. Bokongnya terangkat tinggi dan terus bergerak.

Seolah-olah dia sedang mengundangku.

Aku menelan ludahku ketika melihat adegan yang begitu indah.

Aku merasakan aliran hangat mengalir ke perut bagian bawahku dan aku mencubit pahaku.

Aku mencoba menenangkan diri dan menyadari kalau aku tidak boleh melakukan hal seperti itu.

Kalau memang begitu, aku benaran tidak manusiawi.

Aku memalingkan wajahku untuk tidak menatapnya, entah sejak kapan dia tiba-tiba datang dan menepuk pundakku.

Dia menghampiriku dan menyerahkan sebuah mantel merah muda.

Aku mengambil dan memakainya, seketika ada wangi samar tercium di hidungku.

Aroma gadis yang menyegarkan memang berbeda.

"Terima kasih, Bu Shella. Kina sangat beruntung memiliki guru yang baik dan ramah sepertimu."

Wajahnya tiba-tiba tersipu gegara ucapanku, dia berkata dengan agak malu, "Nggak apa-apa, ini tugasku..."

Mulutnya yang kecil tampak seperti buah ceri.

Aku ingin sekali menggigitnya, apakah rasanya sangat menyenangkan kalau aku menggigitnya.

Tiba-tiba aku teringat kalau dia belajar menari, tubuhnya pasti sangat lentur di atas ranjang.

Apakah ada banyak gaya berbeda yang bisa dilakukan? Itu pasti sangat menarik!

Aku sungguh ingin mencoba dengannya...

Ide-ide berani segera muncul dalam pikiranku dan aku pun tenggelam di dalamnya.

Dentuman musik lembut menarik kembali pikiranku.

Shella menatapku dengan wajah tersipu.

"Ayah Kina, biar aku menari untukmu."

Aku merasa seperti hendak meledak kegirangan ketika mendengar ini.

Tak kusangka dia akan menawarkan untuk menari.

Kebetulan aku ingin melihat seberapa lembut tubuhnya...

Aku mengangguk tanpa menolak.

Tubuh Shella yang lentur menjerat tiang seperti ular air.

Bokongnya yang kencang dan payudaranya yang montok terlihat sepenuhnya karena tarian tersebut.

Semuanya begitu indah dan menawan.

Dia menggoyangkan tubuhnya pada tiang dengan terampil.

Sepasang kaki seputih salju mengayun di depan mataku.

Kostum tarinya sangat pendek, seperti pakaian renang.

Kain tipis tersebut menutupi rapat area privat tubuh bagian bawah.

Memancarkan aura yang menggoda.

Aku tergoda dan tubuhku langsung bereaksi.

Aku mengepalkan kedua telapak tanganku erat-erat, berusaha menekan panas dalam hatiku.

Seperti yang diduga, penari memang berbeda, tubuhnya sangat fleksibel!

Shella berbeda dengan istriku, yang tubuhnya kaku seperti ikan mati dan tidak menarik sama sekali.

Pada saat ini, tarian Shella telah berakhir. Dia kelelahan hingga wajahnya memerah dan berkeringat.

Dadanya naik turun karena napasnya terengah-engah.

Mataku terbelalak karena adegan tersebut.

Dia mengambil sebotol air dan meneguknya.

Ujung lidahnya yang merah muda menjilati noda air yang tidak sengaja mengalir keluar.

"Ayah Kina, apa kamu mau minum?"

Dia menyerahkan setengah botol air sisanya padaku, aku benar-benar tercengang.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Terjebak Jurang Penyesalan   Bab 6

    Aku tidak tahu bagaimana dia tahu tentang aku dan Shella.Aku tidak tahu bagaimana dia menangkap Shella.Ivy memberitahuku bahwa dia merasa heran kenapa seorang pria tiba-tiba muncul di ranjangnya.Jadi, dia menyelidiki dan menemukan keberadaan Jimmy.Jimmy mengakui semuanya karena takut.Saat itu, Ivy sama sekali tidak percaya, tapi dia mencoba tetap tenang.Kemudian, dia menemukan rekaman CCTV dari studio tari.Ivy tahu tentang perselingkuhanku dan mengetahui kalau aku bersama Shella pada hari putriku meninggal.Baru pada saat itulah Ivy tahu alasan kenapa aku menceraikannya.Dia membenciku dan ingin menggeroyokku.Jadi, dia pun bersiap membalas dendam untuk dirinya dan juga putri kami.Ivy juga menemukan kalau Shella adalah seorang pembohong yang selalu menipu orang dengan wajahnya yang polos.Jadi, dia selalu mengikuti Shella dan menemukan kalau Shella menaiki kapal yang menuju ke luar negeri dan bersiap untuk kabur.Ivy segera menemukan seseorang untuk menangkap Shella.Dia mencen

  • Terjebak Jurang Penyesalan   Bab 5

    Dia langsung setuju.Saat pulang ke rumah, aku menaruh obat tidur ke dalam makanan istriku.Kemudian, membiarkan Jimmy masuk dan naik ke ranjangnya.Melihatnya membuka pakaian istriku dan menyentuhnya.Aku merasa agak tidak nyaman.Namun, sudah terlambat bagiku untuk menyesal.Maafkan aku, Sayang.Aku menyalakan lampu dan berteriak, "Apa yang kalian lakukan!"Istriku tiba-tiba terbangun dan berteriak melihat pria di depannya.Dia menatapku dengan bingung, air mata mengalir di wajahnya.Aku berpura-pura putus asa."Ivy, ayo kita bercerai."Tak peduli seberapa keras dia memohon, aku tetap tak menyerah.Dia sendiri juga tidak tahu apa yang terjadi, tetapi kenyataan bahwa dia berselingkuh tidak dapat diubah.Ivy terdiam dan menandatangani surat perceraian sambil menangis, lalu jatuh lumpuh ke lantai.Aku bertekad untuk pergi.Keesokan harinya, aku dan Ivy pergi ke Biro Urusan Sipil untuk membahas prosedur perceraian.Dia memegang tanganku seakan berusaha menahanku, tetapi aku menepis tanga

  • Terjebak Jurang Penyesalan   Bab 4

    Aku merasa mual melihat mukanya yang penuh jerawat.Aku menolaknya dengan alasan aku sedang tidak enak badan.Namun, dia tiba-tiba menangis dan memelukku erat.Dia ingin membuka kancing celanaku seperti orang kerasukan.Aku mendorongnya dan berteriak, "Cukup! Kina sedang melihat kita!"Foto Kina diletakkan di kepala ranjang, menghadap kami berdua.Wajah imutnya tampak seolah belum mati.Istriku tertegun dan menyeka air mata dari wajahnya."Aku... aku hanya ingin Kina kembali ke perutku lagi."Aku tercengang ketika mendengar ini.Ternyata itulah yang dibicarakan Yulia padanya siang tadi.Tak heran dia begitu senang saat itu, kupikir dia sudah bisa menerima kenyataan itu.Ternyata karena ini.Meskipun aku sangat merindukan Kina, aku sangat enggan melakukan hal seperti itu padanya yang sedang bertambah gemuk.Aku menekan rasa jijik untuk memeluk dan menepuk pundaknya."Hal ini tidak bisa terburu-buru, kita lakukan saja saat tubuhku kembali pulih."Dia tampaknya percaya dengan ucapanku, me

  • Terjebak Jurang Penyesalan   Bab 3

    Deringan ponsel merusak kebahagiaan kami berdua.Aku melirik Shella dan memberi isyarat agar dia tidak mengeluarkan suara.Dia mengangguk seolah mengerti.Saat menjawab telepon, aku mendengar istriku menangis, nadanya agak cemas."Sayang, Kina demam. Bisakah kamu pulang dan antar kami ke rumah sakit?"Aku merasa kesal saat mendengar suaranya.Kina hanya demam, kenapa meneleponku?Sambil memandangi si cantik dalam pelukanku, aku memijat dahiku dan berkata dengan sabar, "Aku sedang bekerja, kamu urus saja sendiri."Mendengar ini, tangisannya pun berhenti, "Aku mengerti, Sayang, lanjutkan saja pekerjaanmu."Setelah mengatakan itu, telepon ditutup.Shella menggeliat dalam pelukanku dan tanpa sengaja menyentuh...Aku melupakan panggilan telepon istriku dan memeluk erat pinggangnya.Bibirnya mengusap jakunku, "Kak, ayo kita lanjutkan."Dorongannya mengembalikan kejantananku, aku pun membungkuk dan menciumnya.Aku buru-buru merobek pakaiannya, perasaan ambigu di udara muncul lagi.Aku menggen

  • Terjebak Jurang Penyesalan   Bab 2

    Kata-katanya bertindak bagai sihir, memikatku untuk maju.Aku ingin mengambil air itu, tetapi Shella tiba-tiba menghabiskan semuanya.Dia terkekeh-kekeh, "Aku hanya bercanda. Aku ambilkan botol baru untukmu."Dia membuatku merasa gatal di sekujur tubuh, perut bagian bawahku terasa tidak nyaman, mulutku kering."Bu Shella, kamu menari dengan sangat baik..."Shella tersipu dan menyerahkan sebotol air padaku. Entah itu sengaja atau tanpa sengaja, saat aku mengambil air, ujung jarinya yang hangat mengenai telapak tanganku.Sentuhan itu membuat hatiku bergetar dan lemas, aku ingin segera mendekapnya di bawahku..."Ah!" Shella tiba-tiba menjerit dan jatuh ke lantai sambil memegangi kakinya.Aku terkejut dan membuang air di tanganku, lalu menatapnya dengan cemas, "Ada apa?""Kakiku kram. Ayah Kina, bisakah kamu bantu memijatnya?" Dia menatapku dengan polos.Ini kesempatan bagus untuk bisa mendekatinya.Aku tidak menolak, tanganku yang besar menyentuh betisnya dan mulai meremasnya.Kulitnya be

  • Terjebak Jurang Penyesalan   Bab 1

    Hari ini hujan deras, embusan angin kencang membuat pintu studio tari tertutup.Di studio tari yang besar hanya sisa aku dan guru tari putriku.Hari ini aku lembur dan datang terlambat. Saat aku tiba, putriku sudah dijemput oleh istriku.Dikarenakan sudah terlalu malam, semua orang di kelas pelatihan tari sudah pulang.Tidak ada seorang pun yang bisa bukakan pintu untuk kami.Shella tidak membawa ponselnya.Ponselku kehabisan baterai karena dipinjam olehnya untuk bertelepon tadi, jadi dia meletakkannya di luar untuk mengisi daya.Serangkaian kebetulan menyebabkan kami terkunci di sini.Sepasang pria dan wanita berada di dalam sebuah ruangan.Shella duduk di lantai dengan frustrasi, payudaranya yang montok terbungkus erat dalam kostum tarinya.Seolah-olah akan melambung keluar kapan saja.Rambutnya diikat sanggul dan wajahnya tanpa riasan.Dia terlihat polos seperti siswa SMA.Biasanya aku tidak terlalu memperhatikan Shella, tak kusangka dia begitu cantik dan memiliki bentuk tubuh yang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status