Share

Bab 8. Belanja Sama Bos Killer

Duduk tegang di bawah tatapan menyelidik Nenek dan Bu Ana yang melihat kami secara bergantian, tentu saja tidak termasuk dalam agendaku. Aku ke sini hanya untuk memperkenalkan diri, bukan untuk mengalami masa 'horor' karena terciduk melakukan hal yang tidak-tidak macam tadi.

Mau diletakkan di mana mukaku? First impression sebagai menantu bukannya menunjukan itikad baik, ini malah kepergok lagi ... ah, menyebalkan!

Aku melirik gemas pada Pak Al yang duduk di sampingku dan sedang memasang wajah datar. Tampaknya lelaki itu sama sekali tak merasa bersalah, padahal semua ini karena dia. Suruh siapa dia berpura-pura mau menciumku, jika pada akhirnya hanya pemberi harapan palsu dan menyentil dahi.

Nonsense.

"Eheuum! Jadi, kamu staf Althaf di kantor?" Suara Nenek membuat perhatianku teralih menatap Nenek.

"Ehm, iya, Nek," jawabku gugup. Tanganku tanpa sadar meremas rok.

Jujur, suasana di ruang tamu ini sangat menegangkan, apalagi Nenek duduk tepat persis di depanku sedang Pak Al di seberang B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status