Share

Kemana Ponselku?

"Helen itu ...."

Brak!

Ucapan mas Rendi tertelan kembali. Mbak Helen tiba-tiba nongol di depan pintu, membanting pintu. Sorot matanya menyiratkan ketidak sukaan. Ku lirik mas Rendi sepertinya terkejut. Mungkin dia takut mbak Helen mendengar perkataannya yang menyebut nama wanita tersebut.

"He-Helen ...." ucapnya gugup.

Ajaib, mbak Helen malah melengos. Tatapannya beralih ke arahku.

"Heh! Makanannya sudah kamu siapin belum? Aku lama amat," ketusnya.

"Makanan? Maksudnya, kamu yang nyuruh Via buat masak sendiri?" sambar mas Rendi. Nada suaranya menyiratkan ketidak sukaan. Mbak Helen tetap melengos.

"Kamu disuruh mereka ngapain aja, Vi? Apa mereka menyuruhmu mengerjakan semua pekerjaan rumah?" tanya mas Rendi menatapku. Aku melirik sekilas ke arah mbak Helen. Tidak langsung menjawab.

"Jawab, Vi? Apa selama aku pergi, mereka memperlakukanmu tidak baik?" ulangnya lagi.

"Halah! Gak usah sok ikut campur kamu, Mas," Mbak Helen menyahut ketus.

"Jadi benar, kalian memperbudak Via?" kali ini into
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status