Share

MAIN BELAKANG

Setelah Andika menceraikan Mariana, pria itu beserta keluarganya meninggalkan rumah Mariana dengan hati kecewa. Mereka sangat marah karena merasa dipermalukan oleh keluarga Mariana. Perempuan cantik bermata cokelat yang sangat dicintainya itu mengakui kalau selama ini dia sudah menjalin asmara dengan Zian di belakang Andika. Mariana juga mengakui kalau dia dan lelaki itu saling mencintai. 

Bukan hanya itu, Mariana juga dengan tegas mengatakan, kalau dia sudah tidak mencintai Andika dan juga tidak ingin menikah dengan pria itu, tetapi semua anggota keluarga besarnya memaksa Mariana. Kata-kata yang keluar dari mulut Mariana, bagaikan ribuan jarum yang menusuk-nusuk jantung Andika.

Pria itu benar-benar tidak menyangka, kalau gadis yang selama ini dicintainya ternyata memberikan luka yang begitu dalam di hatinya.

Keluarga besar Mariana tetap memaksa Mariana menikah dengan Zian karena mereka tidak mau menanggung malu jika pernikahan itu gagal. Mereka malu pada tetangga dan kerabat mereka yang sudah terlebih dahulu mengetahui kabar tentang pernikahan Mariana dan Andika.

Mendengar pengakuan Mariana, keluarga Andika semakin naik darah. Mereka merasa dipermalukan dan juga dipermainkan oleh keluarga perempuan itu. Bisa-bisanya keluarga itu menganggap pernikahan sebagai permainan. Sekarang menikah dengan Andika, setelah itu bercerai. Kemudian perempuan itu akan menikah dengan Zian, pria yang menjadi selingkuhannya selama ini.

Benar-benar keluarga gila! Beruntung Andika mengetahui kebusukan Mariana dari awal. Kalau tidak, bagaimana nasib pernikahan mereka nantinya?

Meskipun kecewa, Andika mencoba tegar. Mariana adalah perempuan yang pertama kali membuatnya jatuh cinta. Andika sangat mencintai perempuan itu. Namun, rasa cintanya dibalas pengkhianatan oleh Mariana.

Sungguh! Pria itu tidak pernah menyangka kalau Mariana yang dia pikir adalah perempuan lugu, ternyata tidak lebih dari perempuan gampangan yang dengan mudah menjalin hubungan dengan pria lain. Mariana seolah lupa, kalau dia sudah bertunangan dan akan segera menikah.

Andika mengepalkan tangannya. Meskipun dia sudah menghajar pria yang sudah menjadi selingkuhan Mariana sampai pingsan, tetapi hatinya belum puas. Rasanya dia ingin sekali menghabisi pria itu.

'Aku tidak menyangka kalau kelakuanmu ternyata tidak secantik wajahmu, Mariana. Kalau benar kamu sudah tidak mencintaiku, kenapa setiap kali aku meneleponmu, kamu selalu mengatakan kalau kamu mencintaiku dan juga sangat merindukanku?'

'Dua minggu yang lalu sebelum pernikahan kita, kamu bahkan masih mengatakan kalau kamu juga mencintaiku. Tetapi, Kenapa sekarang kamu justru mengatakan sudah tidak mencintai aku lagi?'

Andika menarik napas panjang. Mencoba menekan emosinya saat rasa sakit menjalar ke seluruh ruang hatinya.

***

Beberapa saat setelah ijab kabul ....

Zian Pradipta menatap perempuan pujaannya dengan rasa sakit di hatinya. Laki-laki itu mengepalkan kedua tangannya, saat terdengar suara lantang seorang pria yang mengucapkan ijab kabul dengan menyebut nama Mariana sebagai pengantin perempuannya.

"Sah!"

"Sah!" teriak semua orang yang menyaksikan pernikahan itu.

Seluruh keluarga bernapas lega, mereka semua tersenyum bahagia setelah Mariana akhirnya sah menjadi istri Andika, pria yang sudah setahun menjadi tunangannya.

Zian mengeraskan rahang, saat wanita pujaannya itu meraih dan mencium tangan pria yang kini telah resmi menjadi suaminya. Apalagi, saat Zian melihat pria itu mencium kening Mariana.

'Harusnya aku yang ada di sana, Mar, bukan dia!'

Zian mengeratkan kepalan tangannya, seiring rasa sakit yang mengalir ke relung hatinya.

Pandangan mata Zian tak sengaja bertemu dengan netra cokelat milik Mariana. Perempuan itu menatap sang kekasih dengan sendu. Seandainya bisa, rasanya dia ingin sekali berlari mendekati zian dan memeluknya dengan erat.

Zian adalah pria yang sangat dicintainya. Sementara, Andika yang beberapa menit lalu menjadi suaminya, bukanlah pria yang saat ini dicintainya. Dulu, Mariana memang mencintai Andika. Namun, perasaan cinta itu memudar setelah Mariana bertemu dengan Zian. 

Perempuan itu terpaksa menikah dengan Andika karena ia sudah terlebih dahulu bersama Andika dibandingkan dengan Zian. Andika adalah tunangannya sebelum dia mengenal Zian.

Mariana sudah berusaha memohon pada keluarganya agar membatalkan pernikahannya dengan Andika, tetapi pihak pihak keluarga melarang. Mereka tidak mau menanggung malu seandainya pernikahan itu sampai dibatalkan.

Zian menyelinap ke dalam rumah Mariana yang penuh sesak dengan para tamu undangan. Pesta pernikahan itu berjalan dengan lancar dan sangat meriah. Meskipun pestanya hanya dilaksanakan di halaman rumah Mariana.

Iringan musik dangdut terdengar begitu memekakkan telinga. Beberapa penyanyi orkes yang disewa keluarga Mariana mulai tampil memeriahkan suasana pesta pernikahan itu.

Mariana melangkah meninggalkan kursi pelaminannya dengan susah payah. Perempuan itu menaikkan sedikit baju pengantinnya yang sangat panjang. Setelah itu bergegas menuju kamar di sebelah kamar pengantinnya. Mariana pergi ke sana karena ada seseorang yang menyuruhnya masuk ke dalam kamar itu.

Perlahan, Mariana membuka pintu kamar. Saat pintu kamar belum terbuka sempurna, seseorang menarik tangan perempuan berbaju pengantin itu, hingga tubuh perempuan itu langsung menabrak dada bidangnya. Belum sempat Mariana melayangkan protes, mulutnya sudah dibungkam terlebih dahulu oleh bibir yang terasa tidak asing baginya.

Mariana menatap kaget, sebelum akhirnya tersenyum tipis saat mengetahui siapa yang telah menciumnya. 

"Aku menunggumu dari tadi." Zian menatap wanita pujaannya itu penuh hasrat.

"Apa kau sudah gila? Kau datang ke pernikahanku dan nekad menemuiku di kamar-" Ucapan Mariana terhenti saat pria itu kembali membungkam mulutnya dengan ciuman.

"Mas-"

"Berhenti bicara, Mar, aku hanya ingin menikmati hari ini sebelum kau benar-benar menjadi milik pria brengsek itu!" Zian kembali meraih bibir Mariana. 

Bayangan saat perempuan itu mencium tangan Andika saat ijab kabul tadi membuat amarahnya seketika naik. Api cemburu menguasai hatinya membuat pria itu lupa diri. 

Zian meluapkan emosinya pada Mariana. Pria itu mulai merayu tubuh perempuan berbaju pengantin itu tanpa melepaskan tautan bibirnya. Mariana yang awalnya memberontak akhirnya luluh saat Zian semakin memperdalam ciumannya.

Mereka berdua kemudian larut dalam buaian asmara sampai tidak menyadari kalau seseorang yang baru beberapa menit lalu sah menjadi suami Mariana sudah berada di depan mereka berdua. 

"Mariana!"

Andika berteriak lantang, mengagetkan dua insan yang sedang bercumbu di depannya.

"Dasar brengsek! Berani-beraninya kau bermain di belakangku!" 

"Ma-Mas An-dika ...." Mariana mendorong tubuh Zian yang berada di atas tubuhnya. Perempuan itu merapikan bajunya yang tersingkap sampai ke pangkal pahanya. Kedua tangannya menutup dadanya yang terbuka. 

Sementara Zian, pria itu dengan cepat merapikan kancing kemejanya yang terbuka.

"Jadi begini kelakuanmu di belakangku?" teriak Andika. Pria itu menatap tak percaya pada Mariana. Dia benar-benar tidak menyangka kalau perempuan yang dicintainya itu ternyata mengkhianatinya.

Andika mengeraskan rahang saat melihat perempuan itu kesusahan merapikan baju pengantinnya yang terbuka, hingga menampakkan tubuh bagian atasnya. Kedua matanya berkilat marah.

Dengan penuh amarah, pria itu langsung menyeret Mariana dan Andika ke depan keluarga besar mereka. Dadanya bergemuruh menahan emosi yang siap meledak. 

Detik berikutnya, Andika dengan lantang mengucapkan kata talak untuk Mariana di depan seluruh keluarga dan tamu undangan pernikahannya. Mariana, perempuan yang belum genap satu jam menjadi istrinya.

Comments (12)
goodnovel comment avatar
Mommy Bii
Nggak jadi nyesek karena status janda kembangmu, Mariana ...
goodnovel comment avatar
Yenny Sandra
Sini Andhika sama aku aja, jan sakit hati sama cewek ya. aku ngga bgtu kok, aku setiaahhh
goodnovel comment avatar
yeni resmiati
Semoga Andika tidak trauma dengan wanita dan pernikahan...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status