Share

MAIN BELAKANG

Author: Nazwatalita
last update Last Updated: 2022-02-19 22:49:39

Setelah Andika menceraikan Mariana, pria itu beserta keluarganya meninggalkan rumah Mariana dengan hati kecewa. Mereka sangat marah karena merasa dipermalukan oleh keluarga Mariana. Perempuan cantik bermata cokelat yang sangat dicintainya itu mengakui kalau selama ini dia sudah menjalin asmara dengan Zian di belakang Andika. Mariana juga mengakui kalau dia dan lelaki itu saling mencintai. 

Bukan hanya itu, Mariana juga dengan tegas mengatakan, kalau dia sudah tidak mencintai Andika dan juga tidak ingin menikah dengan pria itu, tetapi semua anggota keluarga besarnya memaksa Mariana. Kata-kata yang keluar dari mulut Mariana, bagaikan ribuan jarum yang menusuk-nusuk jantung Andika.

Pria itu benar-benar tidak menyangka, kalau gadis yang selama ini dicintainya ternyata memberikan luka yang begitu dalam di hatinya.

Keluarga besar Mariana tetap memaksa Mariana menikah dengan Zian karena mereka tidak mau menanggung malu jika pernikahan itu gagal. Mereka malu pada tetangga dan kerabat mereka yang sudah terlebih dahulu mengetahui kabar tentang pernikahan Mariana dan Andika.

Mendengar pengakuan Mariana, keluarga Andika semakin naik darah. Mereka merasa dipermalukan dan juga dipermainkan oleh keluarga perempuan itu. Bisa-bisanya keluarga itu menganggap pernikahan sebagai permainan. Sekarang menikah dengan Andika, setelah itu bercerai. Kemudian perempuan itu akan menikah dengan Zian, pria yang menjadi selingkuhannya selama ini.

Benar-benar keluarga gila! Beruntung Andika mengetahui kebusukan Mariana dari awal. Kalau tidak, bagaimana nasib pernikahan mereka nantinya?

Meskipun kecewa, Andika mencoba tegar. Mariana adalah perempuan yang pertama kali membuatnya jatuh cinta. Andika sangat mencintai perempuan itu. Namun, rasa cintanya dibalas pengkhianatan oleh Mariana.

Sungguh! Pria itu tidak pernah menyangka kalau Mariana yang dia pikir adalah perempuan lugu, ternyata tidak lebih dari perempuan gampangan yang dengan mudah menjalin hubungan dengan pria lain. Mariana seolah lupa, kalau dia sudah bertunangan dan akan segera menikah.

Andika mengepalkan tangannya. Meskipun dia sudah menghajar pria yang sudah menjadi selingkuhan Mariana sampai pingsan, tetapi hatinya belum puas. Rasanya dia ingin sekali menghabisi pria itu.

'Aku tidak menyangka kalau kelakuanmu ternyata tidak secantik wajahmu, Mariana. Kalau benar kamu sudah tidak mencintaiku, kenapa setiap kali aku meneleponmu, kamu selalu mengatakan kalau kamu mencintaiku dan juga sangat merindukanku?'

'Dua minggu yang lalu sebelum pernikahan kita, kamu bahkan masih mengatakan kalau kamu juga mencintaiku. Tetapi, Kenapa sekarang kamu justru mengatakan sudah tidak mencintai aku lagi?'

Andika menarik napas panjang. Mencoba menekan emosinya saat rasa sakit menjalar ke seluruh ruang hatinya.

***

Beberapa saat setelah ijab kabul ....

Zian Pradipta menatap perempuan pujaannya dengan rasa sakit di hatinya. Laki-laki itu mengepalkan kedua tangannya, saat terdengar suara lantang seorang pria yang mengucapkan ijab kabul dengan menyebut nama Mariana sebagai pengantin perempuannya.

"Sah!"

"Sah!" teriak semua orang yang menyaksikan pernikahan itu.

Seluruh keluarga bernapas lega, mereka semua tersenyum bahagia setelah Mariana akhirnya sah menjadi istri Andika, pria yang sudah setahun menjadi tunangannya.

Zian mengeraskan rahang, saat wanita pujaannya itu meraih dan mencium tangan pria yang kini telah resmi menjadi suaminya. Apalagi, saat Zian melihat pria itu mencium kening Mariana.

'Harusnya aku yang ada di sana, Mar, bukan dia!'

Zian mengeratkan kepalan tangannya, seiring rasa sakit yang mengalir ke relung hatinya.

Pandangan mata Zian tak sengaja bertemu dengan netra cokelat milik Mariana. Perempuan itu menatap sang kekasih dengan sendu. Seandainya bisa, rasanya dia ingin sekali berlari mendekati zian dan memeluknya dengan erat.

Zian adalah pria yang sangat dicintainya. Sementara, Andika yang beberapa menit lalu menjadi suaminya, bukanlah pria yang saat ini dicintainya. Dulu, Mariana memang mencintai Andika. Namun, perasaan cinta itu memudar setelah Mariana bertemu dengan Zian. 

Perempuan itu terpaksa menikah dengan Andika karena ia sudah terlebih dahulu bersama Andika dibandingkan dengan Zian. Andika adalah tunangannya sebelum dia mengenal Zian.

Mariana sudah berusaha memohon pada keluarganya agar membatalkan pernikahannya dengan Andika, tetapi pihak pihak keluarga melarang. Mereka tidak mau menanggung malu seandainya pernikahan itu sampai dibatalkan.

Zian menyelinap ke dalam rumah Mariana yang penuh sesak dengan para tamu undangan. Pesta pernikahan itu berjalan dengan lancar dan sangat meriah. Meskipun pestanya hanya dilaksanakan di halaman rumah Mariana.

Iringan musik dangdut terdengar begitu memekakkan telinga. Beberapa penyanyi orkes yang disewa keluarga Mariana mulai tampil memeriahkan suasana pesta pernikahan itu.

Mariana melangkah meninggalkan kursi pelaminannya dengan susah payah. Perempuan itu menaikkan sedikit baju pengantinnya yang sangat panjang. Setelah itu bergegas menuju kamar di sebelah kamar pengantinnya. Mariana pergi ke sana karena ada seseorang yang menyuruhnya masuk ke dalam kamar itu.

Perlahan, Mariana membuka pintu kamar. Saat pintu kamar belum terbuka sempurna, seseorang menarik tangan perempuan berbaju pengantin itu, hingga tubuh perempuan itu langsung menabrak dada bidangnya. Belum sempat Mariana melayangkan protes, mulutnya sudah dibungkam terlebih dahulu oleh bibir yang terasa tidak asing baginya.

Mariana menatap kaget, sebelum akhirnya tersenyum tipis saat mengetahui siapa yang telah menciumnya. 

"Aku menunggumu dari tadi." Zian menatap wanita pujaannya itu penuh hasrat.

"Apa kau sudah gila? Kau datang ke pernikahanku dan nekad menemuiku di kamar-" Ucapan Mariana terhenti saat pria itu kembali membungkam mulutnya dengan ciuman.

"Mas-"

"Berhenti bicara, Mar, aku hanya ingin menikmati hari ini sebelum kau benar-benar menjadi milik pria brengsek itu!" Zian kembali meraih bibir Mariana. 

Bayangan saat perempuan itu mencium tangan Andika saat ijab kabul tadi membuat amarahnya seketika naik. Api cemburu menguasai hatinya membuat pria itu lupa diri. 

Zian meluapkan emosinya pada Mariana. Pria itu mulai merayu tubuh perempuan berbaju pengantin itu tanpa melepaskan tautan bibirnya. Mariana yang awalnya memberontak akhirnya luluh saat Zian semakin memperdalam ciumannya.

Mereka berdua kemudian larut dalam buaian asmara sampai tidak menyadari kalau seseorang yang baru beberapa menit lalu sah menjadi suami Mariana sudah berada di depan mereka berdua. 

"Mariana!"

Andika berteriak lantang, mengagetkan dua insan yang sedang bercumbu di depannya.

"Dasar brengsek! Berani-beraninya kau bermain di belakangku!" 

"Ma-Mas An-dika ...." Mariana mendorong tubuh Zian yang berada di atas tubuhnya. Perempuan itu merapikan bajunya yang tersingkap sampai ke pangkal pahanya. Kedua tangannya menutup dadanya yang terbuka. 

Sementara Zian, pria itu dengan cepat merapikan kancing kemejanya yang terbuka.

"Jadi begini kelakuanmu di belakangku?" teriak Andika. Pria itu menatap tak percaya pada Mariana. Dia benar-benar tidak menyangka kalau perempuan yang dicintainya itu ternyata mengkhianatinya.

Andika mengeraskan rahang saat melihat perempuan itu kesusahan merapikan baju pengantinnya yang terbuka, hingga menampakkan tubuh bagian atasnya. Kedua matanya berkilat marah.

Dengan penuh amarah, pria itu langsung menyeret Mariana dan Andika ke depan keluarga besar mereka. Dadanya bergemuruh menahan emosi yang siap meledak. 

Detik berikutnya, Andika dengan lantang mengucapkan kata talak untuk Mariana di depan seluruh keluarga dan tamu undangan pernikahannya. Mariana, perempuan yang belum genap satu jam menjadi istrinya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terjerat Belenggu Perselingkuhan   SAKIT HATI

    Zian meninggalkan Mariana yang masih menangis. Bukan hanya Mariana yang menangis, Devan pun ikut menangis karena kaget saat mendengar suara bunyi yang cukup keras. Zian membanting ponsel Mariana, hingga ponsel itu jatuh berkeping-keping, sesaat setelah dia memaki Reno yang ternyata kembali menelepon.Pria itu sudah menunggu Mariana di tempat yang sudah mereka sepakati bersama. Zian sangat marah, laki-laki itu pergi dari rumah tanpa mengatakan sepatah kata pun. Zian pergi untuk menenangkan diri. Awalnya, ia ingin sekali pergi menemui Reno dan menghajar pria itu habis-habisan karena sudah berani menggoda istrinya. Namun, setelah dipikir-pikir, percuma saja ia menghabiskan tenaga untuk menghajar Reno. Toh! Bukan hanya pria itu saja yang salah. Mariana pun salah. Seandainya perempuan itu bisa menjaga diri sebagai seorang wanita yang sudah mempunyai suami, Zian yakin, Reno pun tidak akan memaksa Mariana untuk berhubungan dengan dia.Namun, karena Mariana mudah tergoda dan langsung jatuh k

  • Terjerat Belenggu Perselingkuhan   MAAFKAN AKU

    "Mas, maafkan aku. Aku bisa jelasin semuanya." Mariana menangis melihat kemarahan Zian.Dalam hati, perempuan itu merutuki diri sendiri yang tidak hati-hati saat menyimpan ponsel pemberian Reno itu. Kekasih gelapnya itu memang sengaja membelikan ponsel untuknya agar mereka gampang jika ingin saling menghubungi.Reno sering mengingatkan Mariana agar dia berhati-hati menyimpan ponsel itu agar tidak sampai ketahuan oleh Zian. Namun, gara-gara keteledorannya, pria itu kini menemukan ponselnya dan mengetahui rahasia yang selama bertahun-tahun ini di sembunyikan olehnya juga Reno."Aku benar-benar tidak menyangka kalau kamu tega melakukan ini padaku, Mar. Aku pikir, kamu sudah berubah setelah menikah denganku, tapi ternyata ...." Zian menatap Mariana dengan kedua mata berkaca-kaca. Jantungnya serasa diremas-remas."Mas Zian-""Aku benar-benar kecewa sama kamu, Mar." Zian memegangi dadanya yang terasa sesak. "Maafkan aku, Mas, aku khilaf! Aku janji, aku tidak akan berhubungan dengan dia l

  • Terjerat Belenggu Perselingkuhan   AKU TIDAK AKAN MEMAAFKANMU!

    Zian menatap wajah cantik Mariana dengan rasa sakit di hatinya.Pria itu sadar, istrinya itu memang masih terlihat cantik. Mariana juga pandai merawat tubuhnya, hingga meskipun dia sudah mempunyai anak dua, bentuk tubuhnya juga wajahnya tidak kalah dengan gadis muda yang belum menikah.Zian juga seringkali cemburu jika melihat teman-teman prianya seringkali menatap istrinya penuh minat. Namun, Mariana selalu bisa membujuknya dengan mengatakan kalau dia hanya mencintainya dan tidak akan pernah mengkhianatinya.Namun, sekarang Mariana justru mengingkari janjinya. Mengingkari janji untuk setia sampai kapanpun terhadapnya."Kenapa, Mariana? Memangnya apa kesalahanku sampai kau tega berbuat seperti ini padaku?""Ma-Mas ...." Mariana menatap Zian dengan kedua mata berkaca-kaca. Ia sungguh tidak mengira kalau Zian akan mengetahui perselingkuhannya dengan Reno."Kenapa, Mar? Kenapa harus dia? Apa kau tidak sadar kalau Reno itu adalah suami dari sahabatmu sendiri?""Aku tidak menyangka kalau k

  • Terjerat Belenggu Perselingkuhan   KENAPA HARUS DIA?

    "Anak kita?" gumam Zian lirih. Pria itu masih belum sadar sepenuhnya. Buru-buru Zian membaringkan tubuh mungil Devan yang tertidur ke atas ranjang. Kemudian, dengan serius Zian mendengarkan suara Reno di ujung telepon."Halo, Sayang, Kenapa kamu diam saja? Aku tunggu kamu di tempat biasa, jangan lupa bawa anak kita. Aku jemput kamu di tengah jalan, ya, biar Zian nggak curiga. Suami kamu lagi di rumah kan?" Tangan Zian yang memegang ponsel bergetar mendengar suara laki-laki di seberang sana."Aku kangen sama kamu, Mar, sampai ketemu di penginapan ya?" Zian hampir saja menjatuhkan ponselnya. Kata-kata yang diucapkan oleh pria itu bak palu yang menghantam dadanya.Rasa sakit mengalir ke ruang hatinya. Zian benar-benar tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari mulut pria itu. Pria yang selama ini sudah ia anggap sebagai sahabat baiknya.'Reno ....'Zian memegangi dadanya, yang terasa sesak.'Tidak mungkin ... aku pasti salah dengar. Tidak mungkin Mariana dan Reno ....'"Sayang ... ada

  • Terjerat Belenggu Perselingkuhan   ANAK KITA

    Reno baru saja turun dari mobilnya. Pria itu berhenti sejenak saat seorang perempuan cantik dengan perut buncit lewat di depannya.Wajahnya menyunggingkan senyuman tatkala melihat perempuan itu tersenyum malu-malu melihatnya.Rasanya, Reno ingin sekali langsung mendekap perempuan itu saking gemasnya.Semenjak hamil, wajah Mariana terlihat bertambah memikat. Entah mengapa, perempuan itu terlihat lebih cantik dari biasanya.Reno mengambil ponsel dari saku bajunya.'Sayang, kamu mau kemana cantik banget?'Mariana melihat ke arah ponselnya yang ia pegang sedari tadi. Bibirnya tersenyum saat melihat siapa yang menghubungkannya.'Aku ingin ketemu kamu. Makanya sengaja lewat depan rumah kamu.''Sepertinya dia ingin ibunya melihat kamu." Mariana mengusap perutnya yang sudah terlihat membuncit di usia kehamilannya yang ke enam bulan.Semenjak dia tahu kalau Reno saat itu mengidam, Mariana semakin yakin kalau ana

  • Terjerat Belenggu Perselingkuhan   MENGIDAM

    'Aku hamil.'Sebuah chat dari perempuan yang dicintainya membuat kening Reno berkerut.'Apa kau sedang membuat aku cemburu dengan mengatakan kehamilanmu?'Reno membalas pesan itu dengan perasaan kesal.'Bukan begitu. Aku hanya penasaran, kenapa setelah sekian lama aku tiba-tiba hamil?''Apa maksudmu?'Reno kembali membalas pesan Mariana.'Sudah bertahun-tahun aku tidak hamil. Tapi setelah beberapa kali berhubungan dengan kamu, aku tiba-tiba hamil.''Jadi maksud kamu, kamu curiga kalau anak itu adalah anak kita? Darah dagingku?''Entahlah! Kau seorang dokter, harusnya kau lebih tahu bukan?''Baiklah! Kita akan tes DNA saat anak itu lahir.''Seandainya benar itu adalah anakku, aku pasti sangat bahagia sekali.'Tulis Reno lagi.'Aku juga sangat bahagia, seandainya itu benar anak kita.''Aku bahagia karena aku mempunyai anak dari orang yang aku cintai.'

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status