Beranda / Romansa / Terjerat Cinta Dosen / Bab.6. Ryan Penasaran.

Share

Bab.6. Ryan Penasaran.

Penulis: Arizumi
last update Terakhir Diperbarui: 2021-02-12 21:36:11

   Ryan mengamati gadis di depanya, kenapa begitu mirip dengan mendiang adiknya. Adiknya Ryan meninggal karena sakit komplikasi. Ryan menghela nafas pelan. Apakah di depannya kembaran adiknya? 

"Pak, ada apa aku di panggil kemari?" Tanya Amelia penasaran. 

Ryan tak bergeming, tapi ia masih menatap wajah Amelia. Tapi Akhirnya ia buka suara. 

"Asalmu dari mana?" 

"Saya dari kota P, jawa tengah pak..." Ucap Amelia sopan. 

"Siapa nama orang tuamu?" 

"Ayah saya bernama Papa  Heri dan ibu saya Mama Ning." 

"Huuuh... nama orang tuamu kampungan sekali !" 

"Saya emang dari kampung pak..." ucap Amelia spontan. 

"Ya... maaf..." 

Akhirnya Ryan meminta maaf, sudah menghina Amelia. 

" Kamu  tak penasaran dipanggil kemari?" 

"Iya pak, saya penasaran." 

Amelia menganguk. Ia ingin tau dirinya di panggil. 

"Wajahmu mirip sekali dengan mendiang adiku. Ucap Ryan sedih.  

"Sekarang kamu boleh pergi..." Amelia kemudian beranjak dari duduknya ia mengangukan kepalanya pada Dosen di hadapanya. 

'Huuh, udah Gr aku ! Aku kira dosen tampan  menyukaiku' batin Amelia. 

Karena Amelia berjalan sambil melamun, ia tak sengaja menabrak di depanya sambil memegang es, dan es itu membasahi bajunya. 

"Kamu nggak punya mata ya? Liat bajuku kotor?! 

"Maaf mbak, aku buru- buru."

Clarisa adalah kakak kelas Amelia di kampus ini tapi beda jurusan. Ia sudah lama naksir dengan Ryan.

Amelia seakan ingin berlari dari hadapan mereka,  tapi kaosnya di pegangi oleh Rina. Temen Clarisa.  

Clarisa dan Rina tau Amelia dari ruangan Dosen Ryan, ia memepetkan Amelia ke tembok dan mencengkeram kerah lehernya. 

"Ada urusan apa kamu dari ruangan dosen Ryan?!" Kata Clarisa keras cemburu menguasai hatinya. 

"Nggak ada urusan apa- apa Mbak." Kata Amelia yang terbata- bata karena takut. 

"Lepaskan Clarisa!!" Teriak Ryan dari tangga Atas. 

Ryan kemudian turun dan menghampiri Amelia. 

Clarisa langsung melepaskan cengkeramya. Wajah Clarisa mendadak pucat. Ia tak bisa lagi mencuri perhatian Ryan lagi. Karena perbuatanya Ryan pasti akan membencinya. 

"Tak kusangka kamu yang kuanggap baik, tega aniaya adik kelasmu! " kata Ryan. 

"Dia udah menabrakku dan es yang ku bawa mengenai tubuhku..." 

"Maaf mbak, aku tak sengaja..." Amelia memohon maaf pada Clarisa rasanya Amelia ingin segera pergi dari situ. Tak ingin melihat keributan antara dosen dan mahasiswanya.

"Ya sudah, pergilah..." ucap Ryan. Kemudian Amelia berlalu dari hadapan mereka. Ryan memperhatikan punggung wanita itu. Melihat Ryan memperhatikan wanita itu membuat Clarisa semakin geram. Ia mengepalkan tanganya menahan amarah.

'Awas kau wanita kampung, aku akan membalasmu!' Batin Clarisa geram.

"Sekarang kau pulanglah ! Ganti bajumu! Kata Ryan berlalu pergi dari hadapan Clarisa. 

Kata- kata ganti baju terasa indah di teliga Clarisa.

"Rin, apa aku tadi tak salah dengar. Ryan memperhatikanku!"

"Eehhm, dia cuma kasihan !" Rina menyeret lengan sahabatnya yang mulai halu.

Amelia sampai di tempat parkir, dimana Maryam sudah menunggunya.

"Lama banget Mel?" Tanya Maryam penasaran.

"Iya, tadi ada insiden dengan kakak kelas!" Kata Amelia ngos-ngosan mengatur nafasnya.

"Siapa?

"Aku nggak tau namanya..."

"Hati- hati aja lah ama kakak kelas." Kata Maryam menasehati.

"Iya siap. Aku juga tak ingin bermasalah dengan siapapun..."

"Baguslah..."

"Yuk pulang..."

Amelia kemudian mengikuti langkah temennya meninggalkan tempat parkir. Mereka menuju kos masing- masing. Amelia dan Maryam kosan  letaknya berdekatan.  

****

Malam tak berbintang, mendung mengelayuti langit seakan ingin memuntahkan airnya. Ia menutup jendela kamarnya. Amelia merebahkan di bed sambil memeluk guling. Wajah dosen Ryan bermain di pelupuk matanya. Ia bangkit dan segera mencuci mukanya di wastafel, dirinya takut jatuh cinta dengan dosen Ryan. Merasa tak pantas walau sekedar mencintainya. 

Amelia melafalkan doa sebelum tidur, tak lama kemudian terlelap. Baru beberapa menit tertidur ia bermimpi di kecup Bibirnya oleh Ryan. Amelia tergelak kaget. Menepuk pipinya perlahan. 

"Astaghfirullah ini cuma mimpi..." gumam Amelia. Mengatur nafasnya yang naik turun. Dadanya bergemuruh membayangkan mimpinya. Ia turun dari Bednya menuju dispenser, meneguk air membasahi tengorokanya yang kering. 

   Amelia melanjutkan tidur kembali, tapi berharap mimpi tadi tak kembali hadir. Ia takut tak bisa tidur karena terbayang mimpi tadi. 

Azan subuh mengumandang memanggil untuk menyembah Sang Ilahi. Amelia mengeliat dan memandang jam di dinding. Pukul setengah lima. Hawa dingin air kran menghilangkan kantuk di mata Amelia. Sholat subuh pun di tunaikan. Tak lupa menyelipkan doa keluarga juga kelancaran studinya. 

Selesai sholat Amelia menelpon Maryam mengajak lari pagi. Kebetulan Maryam juga habis sholat subuh. Ia pun tak bisa menolak ajakan Amelia. Amelia menunggu di gang. Tak lama kemudian yang di tunggu tiba. Mereka kemudian lari sambil menghirup udara segar. 

Dosen Ryan lewat bersama sepupunya. Tersenyum kearah Amelia dan mengajaknya berlari. Hati Amelia berdenyut 'Dasar cowok tak puas dengan satu wanita.' Batin Amelia. Menurut Amelia Clarisa itu pacarnya Ryan, padahal Ryan hanya mengangap mahasiswanya seperti yang lain. 

Bersambung...

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 68. Pernikahan Tania.

    Tania dan Arnold pulang dari kantor. Perasaan lega menyelimuti hati. Sejatinya tak ada manusia yang sempurna yang ada hanya saling memaafkan. Minggu depan Tania dan Arnold menikah. Kebetulan Ayah Arnold adalah temen bisnis Ryan di Singapore. Ini sekaligus sebagai silaturahmi bisnis. Ryan pulang ke rumah, di depan pintu bau masakan menguar menusuk hidung. Ryan Membuka pintu, karena pintu juga tidak di kunci. Terlihat Amelia sedang sibuk di dapur. Bau masakan semakin mengaduk perut yang keroncongan. "Masak apa sayang," tanya Ryan memeluk pinggang istrinya. Amelia kaget, suaminya sudah memeluk erat pingangnya. "Masak yang gampang aja, Cumi saos tiram sama capcay bakso kesukaan Mas Ryan," "Sayang, ada kabar baik." ucap Ryan mengecup pipi istrinya. "Apa tuh?" tanya Amelia semangat. "Tania dan Arnold mau menikah." Amelia kaget sekaligus senang. Sikap tegas Ryan

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 67. Permintaan maaf.

    Arnold dan Tania, membicarakan rencana pernikahan. Tiba-tiba ia teringat perbuatanya pada Ryan. Ia ingin meminta maaf. "Tania, sebelum kita menikah aku ingin minta maaf sama Ryan," ucap Arnold sembari memegang jemari Tania. Tania terdiam sesaat, ia teringat kejadian itu atas perintah dirinya. Yang harus meminta maaf adalah dirinya. "Aku yang harus minta maaf sama Ryan, itu kan karena atas perintah ku," Kata Tania menatap kosong di depanya. Tania kini menyadari kesalahanya. Membiarkan dendam menguasai hatinya. Arnold seneng mendengar ucapan Tania. Itu artinya Tania ingin berubah menjadi lebih baik. Tak ingin menaruh dendam berlarut pada Ryan. Karena sejati hukum tabur tuai berlaku di dunia ini. Tania memperoleh hukumanya, di campakan oleh Ryan. Ia Lebih Memilih istrinya. Ingin menghancurkan hidup Ryan, tapi dirinya yang hancur. Untung cinta Arnold menyelamatkan dirinya, hi

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 66. Tania dilamar.

    Arnold menyodorkan cincin di hadapan Tania. Netra Tania menatap lurus cincin berlian di hadapanya. "Menikahlah denganku Tania, aku tak bisa berjanji bahwa aku akan selalu membahagiakan mu tapi aku ingin bersama sampai menutup mata." Tania mengejap matanya berulang kali, ia tak menyangkaa akan di cintai seperti ini. 'Apa ucapan kakak harus aku turuti?' Batin Tania. Arnold masih menatap penuh harap agar menerima dirinya. "Tania ...." panggil Arnold parau. "I-ya," jawab Tania sambil terbata- bata. "Apa kau menolakku?" tanya Arnold sedih. Ia berpikir sejenak. Lalu dengan memejamkan matanya ia menjawab lamaran Arnold. "Iya Arnold, aku mau menikah denganmu" walau hati ragu. Tapi ia ingin menghilangkan bayangan tentang Ryan di kepalanya. Hati Arnold sangat bahagia mendengar ucapan Tania. Arnold membuka kotak berisi cincin berlian. Menyematkan di jemari Tania. Cincin

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab.65

    Selama hampir sebulan Arnold mendekati Tania. Melakukan apa saja demi mendapatkan cinta Tania. Menyuruh Tania melupakan dendam pada Ryan. Mencoba berdamai dengan kehidupan. Bahwa semua terjadi adalah kuasaNya. Tapi Tania masih terdiam semua perkataan Arnold. Ia sangat sabar menghadapi Tania. Juga berdoa semoga Tania segera sadar. Arnold memakai jas Navy. Menyemprotkan aroma maskulin di tubuhnya. Jack sudah menunggu di belakang kemudi. Ia masuk mobil sudah tak sabar menemui Tania. Gugup menguasai hati Arnold. Jack melajukan mobilnya ke Apartemen Tania. Arnold membuka cincin berlian mata satu yang berkilau Indah. 'Ya Tuhan, semoga Tania menerimaku' batin Arnold. Tania baru bangun tidur saat mentari sudah naik. Ia mengeliat. Membuka selimutanya. Ada perasaan bahagia menyelinap ke dalam kalbu. Ia tak tau kenapa. Lebih baik mandi. Air pagi menyegarkan tubuh Tania. Rambut basah Tania telah di bungkus dengan handuk. Tania

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 64.

    Amelia melanjutkan makannya. Ucapan mertuanya yang menohok membuat selera makanya terhenti. 'Kapan Mama akan menerimaku?' Batin Amelia sambil menunduk. Ryan mengerti istrinya sedih. "Mas, ayo kita periksa ke dokter," rajuk Amelia dengan tatapan memohon. "Iya ... sayang, besok kita periksa. Kebetulan tak ada jadwal penting di kantor," Mata Amelia menyiratkan bahagia. Keinginan memiliki zuriat begitu besar baginya. Bukan sekedar menghindari ocehan mertuanya. Tapi ada kebahagiaan tersendiri di saat bayi mungil tumbuh besar di rahimnya. Melahirkan dan membesarkan dengan penuh cinta kasih. Untungnya suaminya sangat pengertian. Tak menuntutnya memiliki keturunan segera. Tapi anak adalah rejeki dan harus berusaha meraihnya. Juga doa yang tak pernah putus. Amelia mengeliat dalam pelukan suaminya. Hangat mengaliri darah Amelia. Ia mengejap dan mengedarkan pandanganya. Masih gelap jam berapa ini?

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 63.

    Kembali ke Amelia. Amelia mengejap matanya berulangkali. Ia melihat jam di beker di nakas. Jam 3 sore. Ia bangkit dan melangkah ke kamar mandi tak jauh dari kamarnya. Ritual mandi dilakukan dengan cepat. Selesai mandi segera ke dapur. Memasak untuk nanti makan nanti malam. Aroma masakan menyeruak menyebar di seluruh ruangan rumah ini. Jam lima sore Ryan pulang. Pintu rumah tak di kunci. Ia langsung masuk saja. "Ceklek" "Assalamualaikum," "Walaikum salam Mas Ryan," Senyum mengembang dari kedua sudut mulut Amelia. Ia menyambut suaminya dan mencium tanganya. "Masak apa sayang?" Tanya Ryan sembari mencium kening istrinya. "Masak kesukaan Mas Ryan," ucap Amelia sembari menaruh Ayam goreng di meja. "Mas mandi dulu, nanti kita malam bareng," "Iya sayang," Ryan melangkah ke kamar. Mandi juga berganti pakaian. Ryan terlihat segar. Waj

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status