Home / Romansa / Terjerat Cinta Dosen / Bab.5. Mulai kuliah.

Share

Bab.5. Mulai kuliah.

Author: Arizumi
last update Last Updated: 2021-02-11 21:52:36

     Ningsih  sangat senang anaknya bisa lolos, itu artinya anaknya akan mendapatkan masa depan cerah. Amelia juga sangat bersyukur ini adalah Anugerah yang indah. Saking senangnya orang tua Amelia   mengadakan syukuran kecil- kecilan. Sebenarnya Amelia tak ingin mengadakan itu, tapi mereka  bersihkeras untuk melakukanya. 

 Tak lama kemudian Amelia  packing baju, setelah siap Amelia berpamitan pada orang tuanya. Amelia harus kembali ke kosan, Setelah perjalanan hampir memakan waktu empat jam, akhirnya Amelia sampai di Kosan. Ia menaruh baju di lemari juga perlengkapan dirinya yang lain. 

Amelia kemudian merebahkan di bed. Tapi mengingat dirinya belum sholat isya, ia pun beranjak dan wudhu dan menunaikan Sholat Isya. Kantuk menghinggapi mata Amelia, ia kemudian memeluk guling dan tak lama kemudian menjemput mimpi.  

Adzan subuh mengudara, Amelia terbangun. Ia membuka matanya, walau kantuk masih mengelayut, ia paksakan. Amelia menuju kamar mandi dan berwudhu. Segera ia tunaikan sholat subuh.

Selesai sholat subuh, Amelia membuka korden, orang lalu lalang melakukan aktifitas. Amelia kemudian mandi dan  bersiap ke kampus.

  Pukul delapan Aula kampus sudah mulai rame, Amelia masih merasa asing karena tak ada yang kenal di sana. Seseorang berkaca mata dan berhijab warna peech coba menyapa Amelia.

"Hai, kamu dari dari mana? Namaku Maryam aku dari kota L."

Amelia menyambut tangan Maryam dan tersenyum.

"Kalau aku dari kota p." Ucap Amelia tersenyum ramah pada teman barunya.

Mereka langsung akrab. Tak lama kemudian Ryan masuk. Ia memberitahu beasiswa yang harus di terima. Kampus ini sebenarnya ada Mesnya, tapi Amelia ingin kos saja. Untuk memenuhi kebutuhan serta uang kos, ia mencoba jualan online. 

  Ryan menatap wajah Amelia, tapi ia cuek saja. Tak ingin hatinya tercuri oleh Ryan, dia juga ingin fokus kuliah.

Esok hari. 

Hari pertama Amelia masuk kuliah,  ia duduk di sebelah Maryam, Amelia  sudah akrab dengan Maryam. Karena Maryam orangnya pandai bergaul juga ceria. Jam pertama kuliah di isi oleh dosen Ryan. Amelia membulatkkan matanya. 

Kenapa dirinya selalu melihat dosen tampan ini? Membuatnya jantungku berirama, batin Amelia. Setelah mata pelajaran pertama selesai Dosen Ryan memanggil Amelia untuk masuk ke ruanganya. Kebetulan sekali hanya ada satu mata pelajaran. 

"Amelia  nanti ke ruanganku !" Kata Dosen Ryan. 

"Iya...pak..." Jawab Amelia. Gugup dan grogi menguasai hati Amelia. 

"Maryam, aku di panggil kenapa ya? Tanya Amelia pada Maryam. Ia tahu Amelia binggung tapi sebegai temanya ia hanya bisa menguatkan. 

"Nggak apa- apa. Mungkin penting, aku pulang dulu. Aku tunggu ditempat parkir  depan ya." 

"Iya."  Ucap Amelia sambil menganguk. 

Amelia segera melangkah ke ruangan dosen di lantai dua. Dosen Ryan sudah menunggu sesekali melihat ke arah pintu harap cemas kalau Amelia tak ingin menemuinya. Sesosok gadis tinggi semampai memakai hijab abu- abu tersenyum manis ke dosen Ryan. Ryan lega Amelia mau menemuinya. Amelia duduk di hadapan dosen Ryan.

"Siapa yang menyuruhmu duduk !" Amelia langsung berdiri. 

"Maaf pak.." Ucap Amelia mengigit bibir bawahnya. Dosen Ryan merasa senang mengerjai mahasiswanya. 

"Duduklah !" Amelia geram ingin rasanya nimpuk dosenya pakai sepatu yang ia kenakan. 

"Ya, makasih pak." 

Amelia kemudian duduk di hadapan dosen Ryan. 

"Ada apa Bapak memanggil saya?" 

"Kau memanggilku bapak? Sedangkan umurku saja baru 25 tahun. 

'Nggak nanya' batin Amelia. 

 Ryan masih terus memandangi Amelia, membuat Amelia merasa tak nyaman. Apalagi netra coklatnya berhasil menembus jantungnya. Tapi segera Amelia tenangkan batinya. Tak ingin larut dalam pesonanya. 

Bersambung..

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
alanasyifa11
suka banget sama cerita yang kayak giniiiii ga sabar baca lanjutannya btw author ada sosmed ngga? aku pingin follow dong
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 68. Pernikahan Tania.

    Tania dan Arnold pulang dari kantor. Perasaan lega menyelimuti hati. Sejatinya tak ada manusia yang sempurna yang ada hanya saling memaafkan. Minggu depan Tania dan Arnold menikah. Kebetulan Ayah Arnold adalah temen bisnis Ryan di Singapore. Ini sekaligus sebagai silaturahmi bisnis. Ryan pulang ke rumah, di depan pintu bau masakan menguar menusuk hidung. Ryan Membuka pintu, karena pintu juga tidak di kunci. Terlihat Amelia sedang sibuk di dapur. Bau masakan semakin mengaduk perut yang keroncongan. "Masak apa sayang," tanya Ryan memeluk pinggang istrinya. Amelia kaget, suaminya sudah memeluk erat pingangnya. "Masak yang gampang aja, Cumi saos tiram sama capcay bakso kesukaan Mas Ryan," "Sayang, ada kabar baik." ucap Ryan mengecup pipi istrinya. "Apa tuh?" tanya Amelia semangat. "Tania dan Arnold mau menikah." Amelia kaget sekaligus senang. Sikap tegas Ryan

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 67. Permintaan maaf.

    Arnold dan Tania, membicarakan rencana pernikahan. Tiba-tiba ia teringat perbuatanya pada Ryan. Ia ingin meminta maaf. "Tania, sebelum kita menikah aku ingin minta maaf sama Ryan," ucap Arnold sembari memegang jemari Tania. Tania terdiam sesaat, ia teringat kejadian itu atas perintah dirinya. Yang harus meminta maaf adalah dirinya. "Aku yang harus minta maaf sama Ryan, itu kan karena atas perintah ku," Kata Tania menatap kosong di depanya. Tania kini menyadari kesalahanya. Membiarkan dendam menguasai hatinya. Arnold seneng mendengar ucapan Tania. Itu artinya Tania ingin berubah menjadi lebih baik. Tak ingin menaruh dendam berlarut pada Ryan. Karena sejati hukum tabur tuai berlaku di dunia ini. Tania memperoleh hukumanya, di campakan oleh Ryan. Ia Lebih Memilih istrinya. Ingin menghancurkan hidup Ryan, tapi dirinya yang hancur. Untung cinta Arnold menyelamatkan dirinya, hi

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 66. Tania dilamar.

    Arnold menyodorkan cincin di hadapan Tania. Netra Tania menatap lurus cincin berlian di hadapanya. "Menikahlah denganku Tania, aku tak bisa berjanji bahwa aku akan selalu membahagiakan mu tapi aku ingin bersama sampai menutup mata." Tania mengejap matanya berulang kali, ia tak menyangkaa akan di cintai seperti ini. 'Apa ucapan kakak harus aku turuti?' Batin Tania. Arnold masih menatap penuh harap agar menerima dirinya. "Tania ...." panggil Arnold parau. "I-ya," jawab Tania sambil terbata- bata. "Apa kau menolakku?" tanya Arnold sedih. Ia berpikir sejenak. Lalu dengan memejamkan matanya ia menjawab lamaran Arnold. "Iya Arnold, aku mau menikah denganmu" walau hati ragu. Tapi ia ingin menghilangkan bayangan tentang Ryan di kepalanya. Hati Arnold sangat bahagia mendengar ucapan Tania. Arnold membuka kotak berisi cincin berlian. Menyematkan di jemari Tania. Cincin

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab.65

    Selama hampir sebulan Arnold mendekati Tania. Melakukan apa saja demi mendapatkan cinta Tania. Menyuruh Tania melupakan dendam pada Ryan. Mencoba berdamai dengan kehidupan. Bahwa semua terjadi adalah kuasaNya. Tapi Tania masih terdiam semua perkataan Arnold. Ia sangat sabar menghadapi Tania. Juga berdoa semoga Tania segera sadar. Arnold memakai jas Navy. Menyemprotkan aroma maskulin di tubuhnya. Jack sudah menunggu di belakang kemudi. Ia masuk mobil sudah tak sabar menemui Tania. Gugup menguasai hati Arnold. Jack melajukan mobilnya ke Apartemen Tania. Arnold membuka cincin berlian mata satu yang berkilau Indah. 'Ya Tuhan, semoga Tania menerimaku' batin Arnold. Tania baru bangun tidur saat mentari sudah naik. Ia mengeliat. Membuka selimutanya. Ada perasaan bahagia menyelinap ke dalam kalbu. Ia tak tau kenapa. Lebih baik mandi. Air pagi menyegarkan tubuh Tania. Rambut basah Tania telah di bungkus dengan handuk. Tania

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 64.

    Amelia melanjutkan makannya. Ucapan mertuanya yang menohok membuat selera makanya terhenti. 'Kapan Mama akan menerimaku?' Batin Amelia sambil menunduk. Ryan mengerti istrinya sedih. "Mas, ayo kita periksa ke dokter," rajuk Amelia dengan tatapan memohon. "Iya ... sayang, besok kita periksa. Kebetulan tak ada jadwal penting di kantor," Mata Amelia menyiratkan bahagia. Keinginan memiliki zuriat begitu besar baginya. Bukan sekedar menghindari ocehan mertuanya. Tapi ada kebahagiaan tersendiri di saat bayi mungil tumbuh besar di rahimnya. Melahirkan dan membesarkan dengan penuh cinta kasih. Untungnya suaminya sangat pengertian. Tak menuntutnya memiliki keturunan segera. Tapi anak adalah rejeki dan harus berusaha meraihnya. Juga doa yang tak pernah putus. Amelia mengeliat dalam pelukan suaminya. Hangat mengaliri darah Amelia. Ia mengejap dan mengedarkan pandanganya. Masih gelap jam berapa ini?

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 63.

    Kembali ke Amelia. Amelia mengejap matanya berulangkali. Ia melihat jam di beker di nakas. Jam 3 sore. Ia bangkit dan melangkah ke kamar mandi tak jauh dari kamarnya. Ritual mandi dilakukan dengan cepat. Selesai mandi segera ke dapur. Memasak untuk nanti makan nanti malam. Aroma masakan menyeruak menyebar di seluruh ruangan rumah ini. Jam lima sore Ryan pulang. Pintu rumah tak di kunci. Ia langsung masuk saja. "Ceklek" "Assalamualaikum," "Walaikum salam Mas Ryan," Senyum mengembang dari kedua sudut mulut Amelia. Ia menyambut suaminya dan mencium tanganya. "Masak apa sayang?" Tanya Ryan sembari mencium kening istrinya. "Masak kesukaan Mas Ryan," ucap Amelia sembari menaruh Ayam goreng di meja. "Mas mandi dulu, nanti kita malam bareng," "Iya sayang," Ryan melangkah ke kamar. Mandi juga berganti pakaian. Ryan terlihat segar. Waj

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status