Share

Ancaman

Author: Anna Sahara
last update Last Updated: 2024-01-17 20:56:03

Mengetahui sang kekasih telah bersedia mengunjunginya, Noura tidak bisa membendung rasa sukacitanya. Aura positif, keceriaan terlihat kembali menghiasi wajahnya yang semakin tirus. Kesedihan, kebencian dan kecurigaan yang pernah terlintas juga seketika menghilang.

"Nader datang padaku?" Noura memastikan. Dia tidak sabar untuk memberitahu keadaannya saat ini.

"Cepat keluar, tidak usah banyak drama!" seru sipir dengan suara yang keras.

Sembari berjalan mengikuti sipir tahanan, Noura mengelus perutnya yang rata. 'Dia pasti bahagia mengetahui kehamilanku. Dia pasti akan membantuku,' pikirnya.

"Nader ...!" panggil Noura setelah tiba di ruang kunjungan. Dia segera duduk dengan bersemangat.

Noura hanya melihat punggung Nader yang tengah berbicara dengan seorang pria lainnya. Namun dia yakin jika pria itu akan segera membebaskannya dari segala tuduhan.

'Kenapa dia tidak langsung melihatku?' pikir Noura dan dia mulai bimbang. 'Apa dia tidak merindukanku? Apa dia tidak menginginkanku lagi?'

'Ah ... tidak, Nader pasti hanya sedang sibuk untuk mengeluarkanku dari sini,' gumam Noura yang berusaha menepis pikiran buruknya.

Ketika Nader menoleh ke arahnya, Noura masih menampilkan senyum indahnya. Ingin rasanya memeluk pria itu dan menumpahkan segala keluh kesahnya selama ini.

Akan tetapi, Nader tidak terlihat seperti biasanya. Tidak ada cinta, kasih sayang dan kepedulian lagi yang terlihat di wajah pria itu.

Nader tampak asing bagi Noura, membuat wanita itu bertanya-tanya. Namun demikian, dia masih bersikap lemah lembut. Begitulah perilaku Noura yang berusaha menepis pikiran negatifnya.

"Akhirnya kamu datang," kata Noura dengan senangnya. "Aku tahu kamu pasti datang. Walaupun banyak kesibukan, kamu pasti akan menyempatkan diri untuk datang mengunjungiku."

Nader duduk berhadapan dengan Noura. Dia menatap kekasihnya itu dengan tajam. Eh ... Mantan kekasih. Nader sudah menganggapnya sebagai mantan kekasih yang paling buruk.

Dulu, cinta Nader penuh untuk Noura, tapi kini kebencian lebih mendominasi.

Ketika mulut Nader masih terkatup rapat, Noura masih mengira jika sikap dingin itu hanya bagian dari keterkejutan sang kekasih. Bahkan dengan polosnya, Noura berpikir jika Nader hanya tidak tega melihat keadaannya saat ini.

"Aku baik-baik saja, Nader," kata Noura dengan bersemangat. "Jangan mengkhawatirkanku, aku hanya sedang tidak berselera makan. Mungkin aku terlalu merindukan kamu, makanya nafsu makanku berkurang, dan sekarang aku juga punya berita gembira untukmu ... aku sedang ..."

"Cukup ...!" suara pertama yang keluar dari mulut Nader begitu keras dan tegas. "Berhenti bicara omong kosong. Aku bahkan tidak peduli lagi dengan keadaanmu, jadi percuma kamu bicara panjang lebar!" lanjutnya.

Kata-kata Nader sontak mengejutkan Noura. Nafas wanita hamil itu nyaris berhenti detik itu juga. Ada sesuatu yang terasa mencekik lehernya hingga dia kesulitan mengambil nafas.

Ke manakah sikap lemah lembut itu? Ke mana janji-janji manis itu? Ke mana kepedulian untuk melindungi itu, ke mana semuanya pergi?

Mungkin benar adanya jika janji-janji diucapkan hanya untuk diingkari.

Saat itu, kondisi Noura semakin terpuruk. Tubuhnya membeku dengan kepala yang juga semakin pusing.

Mengabaikan semua hal yang pernah terjadi di antara mereka, Nader mengangkat tangan untuk menunjuk wajah wanita yang pernah menjadi calon istrinya itu. "Dengar kata-kataku ini, mulai saat ini jangan pernah berani menyebut namaku dengan sesuka hati. Kamu tidak pantas untuk memanggilku dengan sebutan itu!"

"Apa maksudmu? Apa kesalahanku?" Noura berpikir sejenak , lalu memberanikan diri untuk bertanya lagi. "Kenapa dengan mudahnya kamu berubah seperti ini?"

Teriakan histeris Aira yang menangis meminta pengampunan kembali menghiasi pikiran Nader. Isi dalam video tersebut telah mengiris hati Nader, membuat pria itu berubah menjadi manusia jelmaan iblis yang tidak berperasaan ketika melihat wajah Noura. Alasan itu juga yang membuat Nader semakin membenci Noura.

"Panggil aku Tuan muda Nader!" Pria berpakaian rapi itu mempertegas. "Bersikap sopanlah padaku!"

"Jadi kamu datang bukan untuk membantuku?" sambil meremas perutnya, Noura memastikan tujuan Nader. Bersamaan dengan itu, air matanya juga mengalir semakin deras.

"Tentu saja bukan," Nader menjawab dengan pasti. "Aku ke sini untuk menanyakan sesuatu padamu."

Nader mencondongkan tubuhnya agar wajah mereka sedikit berdekatan. "Katakan padaku, bagaimana caranya kamu membunuh Aira, apa yang kamu lakukan untuk menghabisi nyawanya, di mana kamu menyembunyikan mayatnya?"

Tidak hanya terkejut, Noura juga shock berat mendengar tuduhan itu. Bagaimana bisa Nader menelan mentah-mentah tuduhan itu tanpa meminta penjelasan darinya?

"Itu fitnah!" bantah Noura. "Harusnya dengar dulu penjelasan dariku!"

"Katakan!" Nader memberi kesempatan, tapi aura yang ditampilkan tidak lebih bagus dari seorang pembenci seakan mereka adalah sepasang musuh yang telah lama menaruh dendam.

"Heba telah mengarang cerita itu ...."

"Berhenti berkata buruk tentang keluargaku!" Nader langsung memotong. "Kamu dan ibumu itu sama saja, sama-sama ingin menjatuhkan ibuku!"

"Tolong jangan percaya padanya! Aira memang datang padaku, tapi bukan aku yang melukainya," Noura masih ingin melanjutkan penjelasannya, akan tetapi, sipir yang menjaga mereka telah datang mendekat.

"Waktu kunjungan telah usai," kata sipir bernama Cupi itu, dan hendak membawa Noura kembali ke tahanan.

"Berikan aku waktu sedikit saja, biarkan aku bicara sebentar lagi!" Noura memohon sambil mencengkram tangan Cupi.

"Tidak perlu!" Suara Nader kembali mengagetkan Noura. Dia telah berdiri dan merapikan pakaian mahalnya. Video pertemuan antara Noura dan Aira telah dilihat jelas oleh Nader. Jadi, dengan bukti itu, dia akan menghancurkan hidup Noura.

"Aku tidak ingin mendengar apapun dari mulutmu lagi. Bersiap-siaplah untuk hukuman yang akan kamu dapatkan. Aku pastikan kamu akan menyesal seumur hidup karena telah berani mengusik ketenangan keluarga dan juga orang-orang terdekatku!"

Mulut Noura tercekat dengan ancaman Nader. Dia tidak bisa berkata apapun lagi. Pembelaan dan alasan yang telah disiapkan selama ini sirna seketika.

"Bahkan kamu tidak ingin minta maaf!" Nader mencibir lagi. Dia semakin dendam dengan mantan kekasihnya itu.

Noura membeku dalam diam. Minta maaf? Orang-orang terdekat? Kalimat demi kalimat itu teramat sangat menyakiti Noura. Rasanya perih seperti luka akibat tersayat benda tajam, kemudian ditaburi air garam. Siapa saja yang selalu dianggap orang terdekat bagi Nader?

Lalu, siapa Noura untuk Nader? Kenapa pria itu lebih peduli pada Aira yang hanya berstatus sebagai sahabat dibanding dirinya yang merupakan calon istri dan bahkan sekarang telah mengandung penerus keluarga Othmani?

Tubuh Noura pun seketika lemas. Seperti kehilangan separuh jiwanya, dia merasa hidupnya tidak memiliki tujuan lagi. Semangatnya yang sempat berkobar menghilang sudah.

Karena tidak sanggup menghadapi tekanan itu, tubuh kurus Noura pun jatuh tak sadarkan diri. Bersamaan dengan itu, darah telah merembes di kaki Noura.

Sementara Nader pergi begitu saja tanpa peduli kondisi Noura saat ini.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nataliaa Putraa
kasian banget
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Mr. Devil   Aku Masih Istrimu

    Moana memang tidak pernah melihat kejahatan yang dilakukan Nader di masa lalu, tapi dia telah menyaksikan sendiri bagaimana pengorbanan Nader terhadap Noura di kala wanita itu dalam kesulitan.Kini, Moana bersedia untuk membantu Nader. Dia akan berada di pihak pria itu hingga bisa kembali bersama dengan Noura."Noura ...." ucap Moana sembari menggenggam tangan sahabatnya. "Aku akan beritahu kamu bahwa Bu Rafeeqa yang pernah kamu ceritakan itu adalah ibu kandungnya Nader, dia disingkirkan oleh Heba belasan tahun yang lalu. Aku rasa kamu sudah paham maksudku." "Dari mana kamu tahu?" Noura bertanya pelan.Moana tidak menjawab, tapi dia mengajak Noura. "Ayo ikut aku, akan aku tunjukkan sesuatu padamu!"Melihat Noura menurut saja, Mike kemudian protes. "Noura, kamu mau ke mana? Tidak bisakah kamu mengikutsertakan aku dalam masalahmu, kita sudah berjanji untuk segera menikah, tolong jangan perlakukan aku seperti ini!"Noura menatap Mike dengan dalam. Tak lama, dia pun menggelengkan kepala.

  • Terjerat Cinta Mr. Devil   Kecewa Lagi

    "Ayah, kenapa belum ada kabar?" Noura mendesak Reghab dan itu sudah terjadi berulang kali. "Aku bahkan belum pernah menggendong anakku, bagaimana kalau terjadi hal buruk dengan Angel? Aku tidak ingin hidup lagi jika Angel ku tidak bisa ditemukan.""Angel pasti baik-baik saja. Tidak akan terjadi hal buruk padanya."Diam-diam Reghab juga telah mendapatkan kabar dari Imtiyaz jika Angel dalam keadaan sehat dan sudah lama bersama dengan mereka. Kronologi penculikan juga sudah dijelaskan, membuat Reghab terlihat tenang."Ayah, dari mana kamu menyimpulkan itu?" Noura gusar melihat ayahnya yang tampak santai. "Aku curiga ayah tidak mengambil tindakan apapun, aku lihat ayah lebih sering mengurus pekerjaan daripada mencari anakku. Apa kamu juga tidak peduli dengan keselamatan cucu kandungmu sendiri?"Dituduh demikian membuat Reghab tercengang. Sejak menghilangnya Angel, Noura akan lebih sensitif pada orang yang tidak aktif membicarakan keselamatan putrinya."Tentu saja aku peduli, Noura." Regha

  • Terjerat Cinta Mr. Devil   Membuat Rencana

    "Sebenarnya Angel diculik, Bu, dan aku belum mendapatkan kabar apapun sampai saat ini," jelas Mike dengan jujur. "Itu sebabnya aku tidak bisa membawa Angel bersama saat ini, aku terpaksa berbohong pada kalian semua.""Bagaimana bisa, Mike?" Meta juga panik mendengarnya. "Siapa yang melakukannya? Apa itu keluarga Nader?" "Bukan dia, Bu, aku masih berusaha sampai sekarang, tolong jangan beritahu Noura dulu, aku takut dia ikut panik!" pinta Mike yang belum siap untuk menghadapi Noura. "Aku di sini, Mike." Suara Noura tiba-tiba terdengar dari balik pintu, membuat Mike terkejut. "Noura ...." Mike tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi. Noura segera masuk dan mendekati teman baiknya itu. "Kenapa kamu tidak jujur saja, Mike, apa yang kamu pikirkan? Angel itu anakku, aku bahkan belum pernah bertemu dengannya, dan dia belum ditemukan sampai hari ini, tapi kamu malah berniat ingin menyembunyikannya dariku.""Aku hanya tidak ingin melihatmu khawatir, Noura," kata Mike dengan bersungguh-su

  • Terjerat Cinta Mr. Devil   Mike Berkata Jujur

    Saat melihat atasan mereka dipermalukan, Kandar dan Omar segera mengambil tindakan. Dengan gerakan cepat, keduanya membubarkan semua orang agar tidak lagi menyaksikan pertengkaran itu."Ayo keluar semua!" seru Kandar dengan brutal. Dia bahkan menarik ponsel orang-orang yang berani merekam kejadian tersebut."Tarik semua yang kamu berikan itu, Nader, setetes pun aku tidak membutuhkannya," gertak Noura. Wajah yang tadinya ayu berubah beringas membuat semua orang terkejut dan bertanya-tanya.Nader sontak berdiri dan bertanya. "Apa yang kamu lakukan, Noura?" Dia bingung. Sebelumnya, hubungan mereka sudah terlihat sedikit akrab, kenapa Noura mendadak berubah arogan."Menolakmu dan membuktikan bahwa aku tidak seperti yang kamu tuduhkan dua tahun yang lalu," ucap Noura dengan marah."Aku tahu, Noura, dan aku juga sudah menyadari semua itu." Nader kembali berlutut dan matanya mulai basah. "Aku mohon, maafkan aku, Noura, aku memang sangat bodoh, aku sangat menyesal telah menyia-nyiakanmu, Nour

  • Terjerat Cinta Mr. Devil   Berlutut

    Noura masih diam di tempatnya. Dia tersenyum tipis ketika menyaksikan tingkah Malini yang begitu agresif."Aku sudah tidak sabar lagi," gumam Malini dengan senangnya. Meski Nader terkesan menghindar, namun Malini tetap saja menempel seakan dia adalah wanita yang dimaksud oleh Nader."Malam ini, aku ingin mengatakan yang sebenarnya jika aku telah menikahi wanita yang aku cintai," ucap Nader dengan tegas. "Dan sebagai bentuk rasa cintaku, semua properti yang aku miliki akan aku serahkan padanya."Semua tamu yang hadir terkesan takjub dengan ketulusan Nader pada wanita yang dicintainya. Bagaimana bisa seorang pria dingin seperti Nader menyerahkan seluruh harta benda miliknya pada seorang wanita?Akan tetapi tidak untuk Malini. Kejujuran Nader terdengar asing baginya. Nader sudah menikahi wanita yang dicintainya, itu berarti bukan Malini."Apa maksudmu, Nader?" Malini tidak terima. Dengan kasar, dia mendorong pundak pria di depannya. "Kamu sudah berjanji akan menikahi aku, bahkan kita su

  • Terjerat Cinta Mr. Devil   Menjadi Pusat Perhatian

    Sebuah nama yang diucapkan Noura sontak mengagetkan Nader. Pria itu refleks menginjak rem hingga mobil berhenti seketika."Nader, apa yang kamu lakukan?" tegur Noura yang sempat panik dengan keadaan tersebut. "Apa kamu sengaja ingin membuat kita semua mati?"Dari belakang, Moana juga merasakan hal yang sama. Kaget dan panik. "Ya ampun, untung nyawaku tidak melayang."Beruntung mereka semua menggunakan sabuk pengaman dan lalu lalang kendaraan juga tidak terlalu ramai."Maaf ...!" Nader merasa bersalah. "Aku hanya mengingat seseorang yang berarti dalam hidupku," ucapnya pelan."Mengingat seseorang tapi melupakan orang di sekelilingmu," Noura mengoceh kesal. "Sebaiknya fokus pada tujuan kita, jangan memikirkan orang lain dulu!" kata Noura dengan tegas.Nader masih penasaran. Jadi dia bertanya dengan cepat. " Noura, aku ingin tahu tentang wanita yang kamu bicarakan tadi, bisa kamu jelaskan lagi atau bawa aku untuk menemuinya!"Karena Noura masih kesal, dia tidak begitu paham maksud pertan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status