Home / Romansa / Terjerat Cinta TKW Indonesia / 6. Rendy Menghamili Temanku

Share

6. Rendy Menghamili Temanku

Author: Roesaline
last update Last Updated: 2022-02-19 22:06:13

Aku memasak untuk makan malam hanya dengan memanfaatkan bahan yang tersisa di kulkas. Bobo dan Lay Ka bercengkerama dengan akrab, mereka lama tak berjumpa.

"Kamu memasak apa, Alien?" tanyanya tiba-tiba muncul di belakangku.

"Cah kailan sama daging sapi, tim ikan sama soupnya ayam hitam lobak wortel," jawabku asal nyeplos.

"Lain kali daging sapinya di marinasi dulu dengan kecap asin dan maizena!"  saran Lay Ka sok pintar.

"Baik, Lay Ka Koko," jawabku dingin.

"Kamu masih marah sama aku?" tanyanya setelah mendengar jawabanku yang dingin.

"Nggak kok, yang dikatakan koko semua benar, tidak seharusnya aku bersikap seperti itu. Aku harus tahu diri," jawabku datar.

"Aku terlalu kasar ya? Maaf ya, benar apa katamu aku tidak pernah mengerti wanita. Aku tidak pernah di besarkan oleh mamaku," jawabnya sedih.

Aku terperanjat mendengar jawaban Lay Ka, pasti sulit juga hidupnya tanpa seorang mama.

"Biarkan aku yang memasak, kamu bantu aku menyiapkan saja," usul Lay Ka.

Dia mulai melinting lengan kemejanya, kemudian mengenakan clemek untuk masak. Wajahnya yang tampan dan gagah perkasa sangat sexi menggunakan clemek. Lincah tangannya saat bermain dengan spatula, benar-benar membuatku terkagum-kagum.

"Koko sering memasak ya?" tanyaku memecah kebisuan diantara kami.

"Saat aku kuliah sudah biasa masak sendiri," jawabnya asal.

Aku membantu menata makanan di meja makan dan memanggil bobo yang sedang duduk di depan televisi.

"Bobo, makanan sudah siap!" teriakku.

"Iya, aku datang," jawab bobo.

Lay Ka melepas clemek dan duduk di samping bobo. Kita bertiga makan bersama menikmati hasil masakan Lay Ka. Masakan sangat lezat semua serba pas, seperti chef hotel.

Dengan keras dering ponselku berbunyi, Lay Ka segera bangkit dan mengangkat.

"Bahasa Indonesia aku tidak mengerti. Nih, tapi nanti tolong dikembalikan kepadaku!" pesan Lay Ka sambil memberikan ponselku.

"Halo?" sapaku setelah telepon kuangkat.

"Ini mama, Nduk," jawab mamaku.

"Mama!" panggilku berteriak.

"Alien, lama sekali kamu tidak menelepon mama," kata mamaku.

"Aku sering menelepon Mas Rendy, Ma. Setiap aku minta bicara  sama mama, Mas Rendy selalu bilang mama tidak di rumah," ujarku menjelaskan.

"Kebetulan mama belanja di warung ketemu  temanmu Eviv. Dia menawarkan mama untuk menelepon kamu," kata mama.

"Bagaimana kabarmu, Ma?" 

"Mama dan Berlian baik-baik saja, Nduk. Kamu yang hati-hati ya, Alien! Jangan kirim uang lagi kepada suamimu! Rumah peninggalan papamu sudah masuk lelang bank. Suamimu tidak pernah mengangsur," ungkapnya sambil terisak. "Dan lagi Nduk, aku dengar dari eviv barusan, suamimu menghamili Ika, temanmu SMA," kata mama sambil menangis.

"Apa?" pekikku, tiba-tiba aku terjatuh lunglai.

"Halo?" tiba-tiba suara berganti eviv yang bicara.

"Eviv, katakan kepadaku apa benar Mas Rendy menghamili Ika?" kataku meyakinkan.

"Benar, Alien. Hari Sabtu ini dia menikah," jawabnya pelan.

Aku menangis, tiba-tiba dunia seperti berputar, dadaku terasa dihantam sebongkah batu dan mendadak sesak. Aku tidak ingat lagi apa yang terjadi.

***

Saat mataku terbuka aku terbaring di kamarku. Lay Ka duduk di dekatku sambil bermain ponselku.

"Aku dimana? Kenapa kamu periksa ponselku?" tanyaku heran.

"Kamu sudah sadar? Kamu bikin khawatir kita semua tahu? Ada apa sih?" tanya Lay Ka mendesak.

"Alien, kamu sudah sadar? Ceritakan apa yang terjadi, Alien!" tanya bobo sambil menghampiriku.

Aku segera merangkul bobo dan menangis sejadi-jadinya. Bobo mengelus-elus rambutku penuh sayang.

"Rumahku mau disita bank, Bobo. Mas Rendy tidak pernah mengangsurnya. Itu rumah peninggalan papaku," ujarku sambil menangis.

"Dia suami yang tidak baik buatmu, Alien," sahut bobo.

"Bahkan dia menghamili temanku sekolah. Hari Sabtu ini dia akan menikah. Kenapa dia tega kepadaku ... apakah karena aku tidak cantik sehingga dia tega mencari penggantiku," ujarku sambil terus menangis.

"Sabarlah dia bukan suami yang baik buat kamu, mungkin Tuhanmu akan mengganti suamimu dengan orang yang lebih baik," ujar nenek menenangkan aku.

Aku tidak sengaja melihat Lay Ka terpaku dengan tatapan penuh iba.

"Koko, mana ponselku aku mau menelpon suamiku!" pintaku.

"Kenapa kamu masih mau menghubungi dia? Mau sakit hati lagi?" tanya Lay Ka kesal.

"Aku ingin tanya kenapa dia tidak mengangsur pinjaman bank, aku tidak mau rumah peninggalan papaku disita bank.

Lay Ka menyerahkan ponselku, dan aku segera memencet nomor telepon Mas Rendy.

"Kenapa kamu masih telepon ke Mas Rendy, apa belum mendengar tiga hari lagi dia mau menikah denganku?" tanya Ika begitu teleponku diangkat.

"Ambil saja dia buat kamu! Aku ingin bertanya sesuatu yang penting, tolong berikan teleponnya!" pintaku.

Ternyata justru Ika mengalihkan panggilan video.

"Hei, Alien?" sapa mereka berdua sambil melambaikan tangannya dan tertawa gembira.

Mas Rendy merangkul pundaknya bahkan mencium pipi Ika dipamerkan di depanku.

"Gila sekali ya mereka!" umpat Lay Ka geram.

"Mereka berdua tidak punya otak!" sahut bobo.

"Ucapin selamat dong kepada kita!" canda Rendy.

"Kamu tega menggadaikan rumah peninggalan papaku, bahkan kamu tidak mengangsurnya. Padahal setiap bulan aku mengirimi kamu uang. Aku tidak rela Mas, aku berdoa semoga jerih payahku yang masuk di perutmu tidak berkah. Akan menjadi penyakit yang menggerogoti tubuhmu!" kutukku sambil menangis.

"Wow takut!" ejeknya sambil tertawa.

"Pengacaraku akan segera mengurus perceraian kita, tunggu saja!" ujarku menahan tangis dan emosi.

Setelah telepon kututup, aku menghamburkan tangisku pada bobo. Aku menangis sejadi-jadinya di pelukannya seolah menangis di pelukan mamaku.

Bagimana dengan Berlian, anakku semata wayang?

Bersambung ...

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   31. Tersangka utama diracun

    Aku harus bisa menepis keinginanku yang melambung tinggi. Jangankan untuk memiliki, mendekati saja resikonya seperti ini. Aku berani bersu'udzon ini pasti ulah dari keluarga besar Hanna tunangan Lay Ka Shing. Tidak habis pikir bagaimana hanya demi menghancurkan aku yang hanya seorang babu dari Indonesia mereka melakukan pengorbanan yang begitu besar. Narkoba sebagai barang bukti itu bernilai milyaran harus hilang di sita pemerintah Hong Kong hanya untuk menjebakku. "Alien, aku berjanji akan membantumu, ini hanya jebakan belaka untuk menjauhkan kamu dari Bos Lay Ka," janji Devis. "Terima kasih, Devis, kamu melakukan banyak pengorbanan buat aku juga mama dan anakku. Bagaimana cara aku membalasmu, Devis?" gumamku pelan. "Jangan bilang kamu menerima cintaku karena ingin membalas budi, Zhee? Andai memang demikian tak apalah, aku akan membuatmu benar-benar mencintaiku tanpa syarat," kata Devis yakin. "Beri aku kesempatan untuk jatuh cinta lagi, aku butuh waktu, Devis. Apalagi mengingat a

  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   30. Menerima Cinta Devis

    Sudah dua hari wanita penyebab aku mendekam di terali besi itu bungkam tanpa mengungkap pernyataan apapun. Ini membuat aku masih terkatung-katung di tahanan. Geram rasanya, ingin menghampiri nya dan menjambak rambutnya. "Kenapa sih sulit mengakuinya, takut hukuman mati menantimu ya? Tapi kenapa harus aku, coba? Apa salahku padamu?" monologku dengan geram. "Ada apa?" tanya polisi penjaga kepadaku. Aku mengoceh sendiri dalam bahasa Indonesia kayak orang gila. Sehingga membuat polisi Hong Kong merasa terganggu. "Pengacaramu ingin bertemu," kata seorang polisi yang lain yang tiba-tiba muncul. Apakah dia bersama Lay Ka? Kenapa aku merindukannya? Harusnya Devis yang kuharapkan, karena selain Lay Ka dia banyak membantuku juga. Bahkan dia dengan terus terang sudah menyampaikan perasaannya kepadaku. Polisi membuka gembok terali dan mengikutiku saat aku melangkah ke suatu ruangan. Telah duduk pengacara ku Andy Cheong sambil membuka-buka berlembar-lembar kertas fail. "Selamat siang, Tua

  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   29. Menginap di Hotel Prodeo

    Aku berusaha menghubungi Lay Ka. Sepertinya dia masih di lokasi syuting karena saat dia mengangkat teleponnya suaranya sangat ramai. Lay Ka kesulitan mendengarkan suaraku. "Lay Ka, tolong aku ... sekarang aku di kantor polisi Central, aku tidak bersalah!" itu yang aku katakan. Tapi kiranya Lay Ka tidak mendengarnya. Dia berusaha untuk bertanya berkali-kali memperjelas, tapi tetap saja tidak bisa mendengar. "Alien ...halo?" Tidak jelas, Alien!" kata Lay Ka berteriak. "Kirimlah pesan!" lanjut Lay Ka meminta. Padahal aku bisa mendengar dengan jelas suara Lay Ka meskipun berisik. Akhirnya aku menulis pesan dalam bahasa Inggris. Karena aku tidak bisa menulis bahasa kantonis. Padahal aku juga tidak pandai berbahasa Inggris. "Help me, please!, I"m in trouble! Now, I am in police office in Central," itu yang aku tulis entah itu benar atau salah, aku yakin ini cukup dimengerti Lay Ka. Polisi Hongkong mempersilahkan aku duduk di suatu ruangan dan ponselku disita untuk diperiksa juga. Mer

  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   28. Korban Skenario

    Setelah mendengar ungkapan Lay Ka aku tidak tahu harus senang ataukah bersedih. Sejenak aku tersanjung mendengar pengakuan Lay Ka tentang perasaannya. Apalagi di depan publik, juga di depan Hanna yang selama ini selalu merendahkanku. Tapi juga sedih karena aku terjebak dengan sandiwaraku sendiri. Lay Ka dan publik menganggap aku dan Devis benar-benar pacaran. Tapi Devis benar-benar mencintaiku, haruskah aku menyakitinya? Dia orang yang selama ini tulus mencintai dan begitu baik kepadaku dan mamaku. "Sejak kapan perasaan itu datang, Lay Ka?" tanya salah satu fansnya. "Saya tidak sadar kapan datangnya, yang jelas kebersamaan kami selama ini menumbuhkan perasaan itu yang aku sendiri tidak menyadarinya," ungkap Lay Ka. Aku melambankan langkahku demi mendengar lagi pengakuan Lay Ka. "Terus bagaimana dengan Nona Hanna? Kapan dia hadir dalam hidup anda, Lay Ka?" tanya yang lain. "Mereka hadir di waktu yang berbeda, juga di tempat yang berbeda di hatiku," jawab Lay Ka mengambang. "Alien

  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   27. Talk show di Jourdan

    Rendy mengirim pesan yang intinya dia minta ganti rugi uang untuk biaya pengobatan Berlian. Seluruh biaya selama dia di rumah sakit dan biaya ini itu aku harus menggantinya. "Aku sudah mentransfernya sesuai dengan permintaanmu," kataku lewat telepon pagi harinya. "Benarkah? Oke nanti aku cek!" jawab Rendy singkat. "Ya sudah aku tutup dulu, satu pesanku, "jangan sia-siakan anakku Berlian!" "Ya tidak mungkinlah, dia adalah kartu As ku. Oh ya, kamu nggak jadi pulang ke Indonesia? Tidak ingin nih ketemu Berlian? Kayaknya dia sedang menahan rindu padamu, Alien," ujarnya sedikit merendah. "Kamu akan sangat menyesal bila pulang nanti dia tidak mengenali kamu sebagai ibunya," bisiknya mengancam dan mengolok. Aku jadi berpikir, aku sendiri juga sedang menahan rindu. Benar apa kata Rendy bagaimana kalau Berlian lebih mengenal Ika daripada aku? Betapa hancurnya hatiku. Apalagi Rendy tidak pernah memberi kesempatan kepadaku untuk video call.

  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   26. Keputusan Lay Ka Berkencan

    Lay Ka tiba-tiba merasa canggung, dia belum siap dengan jawaban tanpa konsep. "Bukan begitu Om, ini terlalu tergesa-gesa. Saya masih ingin menikmati kebersamaan ini, toh usia kita juga masih muda," jawab Lay Ka sekenanya. "Jawab saya dengan jujur, Lay Ka! Apakah kamu mencintai anakku?" tanya papanya Hanna tegas. "Sebenarnya yang kita lakukan selama ini adalah tuntutan peran, Om. Kalau ada chemistry diantara kita itu karena profesional kita berdua. Untuk ke jenjang yang lebih serius saya belum kepikiran kesana sama sekali." "Oke, om mengerti apa maksud jawaban kamu. Maksudmu kamu menolak Hanna kan? Apa itu karena ada wanita lain?" tanya papanya Hanna dengan tegas karena kecewa. "Usia kita masih sama-sama muda, Om. Masih banyak yang bisa kita lakukan. Kemungkinan Hanna bisa menemukan pria yang jauh lebih baik dari saya" kata Lay Ka pelan. "Kamu sedang menolak saya, Lay Ka? Jangan bilang kamu sedang jatuh cinta pada pembantumu itu,"

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status