Home / Romansa / Terjerat Hasrat Dunia Gelap / Bab 12. Menjadi Teman

Share

Bab 12. Menjadi Teman

Author: Shenna
last update Last Updated: 2025-06-11 13:30:54

Tanpa rasa malu, Alexander membuka ikat pinggang serta kancing dan resleting celananya sendiri. Membuat Ella melebarkan mata, tercengang dengan apa yang dilakukan pria di depannya. Dia memang pria gila.

Ella berniat melarikan diri, namun, Alexander lebih cepat menarik lengannya, lalu membawa Ella duduk di sofa.

"Kau tidak boleh lari sebelum memenuhi perkataanmu sendiri!" protes Alexander.

"Sudah kubilang aku sedang datang bulan. Dasar gila."

"Tenang saja, Nona. Aku tidak akan memasukkan ke dalam milikmu. Tapi ..." Jari Alexander bergerak membuka mulut Ella. "Tapi memasukkannya ke dalam mulutmu."

Ella diam membeku, melihat Alexander mulai membuka celana dalamnya. Sekarang benda panjang itu terpampang jelas di mata Ella.

Alexander menyentuh kepala Ella. "Masuklah, tunggu apa lagi?"

"Jangan melakukan hal gila kepadaku!"

"Berhenti mengumpat, lakukan saja tugasmu."

Ella terus diam, membuang muka dari benda yang sudah tegang di hadapannya. Namun, itu yang membuat Alexander menjadi sedikit
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 14. Tidur dalam Dekapannya

    Alexander mendongak, menatap sang ayah dengan tatapan yang sulit dibaca. Kemudian, menarik napas panjang sebelum menjawab, "Dia masih terlalu muda.""Umurnya sudah 20 tahun, sudah cukup untuk menikah.""Aku bukan pedofil," tolak Alexander lagi."Wanita itu sendiri yang sudah setuju dengan rencana pernikahan ini, jadi kau tidak akan dianggap orang jahat oleh masyarakat.""Dia mengatakan itu karena masih kecil. Belum memikirkan kehidupan pernikahan setelahnya.""Kau bisa membimbingnya. Umurmu juga sudah kepala tiga.""Aku bukan seorang guru.""Kau terlalu banyak alasan, Alexander. Perjodohan ini sangat menguntungkan bagi kita. Pernikahan bukan hal yang sulit. Kau hanya perlu tidur bersama agar mempunyai keturunan, dan memberinya banyak kemewahan. Wanita akan suka saat diberi hadiah. Hanya itu yang perlu kau lakukan selama masa pernikahan, tidak perlu melibatkan cinta.""Walau tidak harus melibatkan perasaan, tapi tetap harus melibatkan komitmen. Aku tidak suka menjalin hubungan serius d

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 13. Penjualan Kotor

    "Ah jangan membahas itu," ucap Chloe."Kenapa? Itu 'kan kabar luar biasa. Ella juga pasti senang mendengar beritanya.""Benar. Aku terkejut dan senang bisa bertemu langsung dengan keluarga pendiri kampus. Apalagi di sini aku mendapatkan beasiswa penuh," kata Ella."Benarkah? Memang awalnya kamu kuliah di mana?" tanya Teresa."Aku kuliah di kotaku, Melbourne. Di Lynwoosh University.""Jadi kamu anak baru ya?" tanya Chloe dengan mata yang berbinar dan senyum lebar."Iya. Aku baru masuk.""Yee akhirnya ada anak baru juga." Chloe memeluk Ella sebentar. "Aku juga anak baru. Aku senang mendapatkan teman yang sama.""Iya. Kuharap kita terus berteman baik," balas Ella. Wajahnya tidak kalah ramah. "Tapi ... kenapa kamu pindah?" Chloe menggaruk tengkuk yang tak gatal. Pipinya juga tiba-tiba memerah malu. "Aku ... hanya ingin.""Dia berbohong. Chloe itu sebenarnya sudah bertunangan dengan pengusaha Italia, dan alasan dia ke kampus ini adalah karena pria itu. Lihat saja cincin di jarinya, sangat

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 12. Menjadi Teman

    Tanpa rasa malu, Alexander membuka ikat pinggang serta kancing dan resleting celananya sendiri. Membuat Ella melebarkan mata, tercengang dengan apa yang dilakukan pria di depannya. Dia memang pria gila. Ella berniat melarikan diri, namun, Alexander lebih cepat menarik lengannya, lalu membawa Ella duduk di sofa. "Kau tidak boleh lari sebelum memenuhi perkataanmu sendiri!" protes Alexander."Sudah kubilang aku sedang datang bulan. Dasar gila.""Tenang saja, Nona. Aku tidak akan memasukkan ke dalam milikmu. Tapi ..." Jari Alexander bergerak membuka mulut Ella. "Tapi memasukkannya ke dalam mulutmu."Ella diam membeku, melihat Alexander mulai membuka celana dalamnya. Sekarang benda panjang itu terpampang jelas di mata Ella.Alexander menyentuh kepala Ella. "Masuklah, tunggu apa lagi?""Jangan melakukan hal gila kepadaku!""Berhenti mengumpat, lakukan saja tugasmu."Ella terus diam, membuang muka dari benda yang sudah tegang di hadapannya. Namun, itu yang membuat Alexander menjadi sedikit

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 11. Permainan Billiard

    "Baru saja. Silakan lanjutkan permainanmu," balas Alexander menutup pintu ruangan tersebut.Chloe mengambil Cue/Tongkat biliard berwarna merah kepada Alexander. "Ayo bermain biliard bersama.""Tentu." Alexander mengarahkan tongkat ke bola biliard yang berada di meja biliard. Dalam sekali memukul, dua bola masuk ke dalam lubang meja biliard."Woah! kamu memang hebat," puji Chloe bertepuk tangan."Ini biasa saja.""Bagi orang hebat sepertimu pasti biasa saja, tapi bagi orang yang payah sepertiku, ini luar biasa. Aku baru berhasil memasukkan satu bola padahal sudah bermain sebelum kamu datang.""Kamu tidak payah, hanya perlu berlatih.""Emm jadi ... bisakah kamu mengajariku ... secara dekat? Maksudku mengajariku dengan detail agar aku lebih mudah mengerti.""Ya, tentu," jawab Alexander setelah berpikir sejenak.Alexander memposisikan dirinya di belakang Chloe, membuat tubuh mereka saling bersentuhan. Tongkat digenggam oleh tangan keduanya, mengarah ke lubang meja biliard."Kamu harus fo

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 10. Tunangan

    "Tidak! Dasar mesum!" tolak Ella cepat. Seketika wajahnya memerah, mengingat malem itu. Memalukan, menyakitkan, dan menyenangkan. "Sepertinya kau sering tidur dengan jalang," ujar Ella tiba-tiba. "Siapa yang bilang?" "Aku. Buktinya barusan wanita yang kau bilang bernama Alice itu mengatakan aku jalang dan kemarin, wanita yang kamu bunuh adalah wanita panggilan, bukan?" "Pertama, aku tidur dengan mereka hanya jika ingin. Tapi kamu tidak bisa menganggapku pria brengsek hanya karena sering meniduri jalang. Aku membantu mereka mendapatkan uang. Kedua, aku tidak membunuh wanita itu. Sayangnya ikan Piranha hanya melukai beberapa bagian tubuhnya." "Itu sama saja, kau melakukan tindakan kriminal. Apa kau tidak takut pada hukum?" "Tidak, jika hukum berlaku padaku, pasti aku sudah di dalam penjara sejak lama." "Kau benar-benar pria mengerikan. Apa kau seorang buronan? Seperti ... mafia?" "Terserah padamu menganggapku seperti apa. Yang pasti pekerjaanku membuat diriku kaya raya." "Jangan

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 9. Takluk dalam diam

    Selimut menutupi tubuh Ella dari ujung kaki sampai leher. Ini sudah tengah malam dan dirinya mulai mengantuk tapi matanya tidak bisa terpejam. Kejadian di kolam piranha terus terbayang jelas di otaknya. Bagaimana teriakan wanita itu sampai bau darahnya masih membekas, ia ingat jelas. Apa lagi saat dia meminta tolong kepada dirinya tapi Ella tidak bisa melakukan apa pun. Ia hanya diam membeku seperti orang bodoh. Walau tidak menyentuh korban tapi orang yang melihat pembunuhan tanpa membantu tetaplah pembunuh, ia sama saja dengan pria brengsek itu. Siapa sebenarnya Alexander? Dia sangat menakutkan. Ella juga tidak tahu sampai kapan dirinya akan hidup sebab bisa kapan saja Alexander melakukan hal serupa pada dirinya. Bahkan mungkin lebih kejam. Rencana awal Ella yang ingin melakukan pendidikan lebih lanjut di Italia agar bisa menjadi seorang Ballerina profesional, telah hangus. Ia hanya ingin membuat kedua orangnya dapat melihat putri satu-satunya tampil sempurna di panggung Ball

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status