Share

Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku
Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku
Penulis: Candramaya

Dicampakkan Ibu Tiri

“Pergi kamu, Olivia!” pekik seorang wanita. Setelah dia menampar gadis itu cukup kerasnya. 

“Aku tidak akan pergi sebelum bertemu ayahku!” timpal Olivia.

Olivia memberanikan dirinya untuk bicara tegas dengan ibu tirinya. Sudah beberapa hari ini dia tidak bertemu dengan ayahnya yang kecewa kepadanya.

“Untuk apa kamu bertemu dengan ayahmu? Bagaimanapun, dia tidak akan percaya dengan perkataanmu, kamu tahu!?” timpal sang ibu tiri. Sembari tersenyum kecut.

“Semua ini kamu yang rencanakan, bukan?” 

“Tepat sekali,” jawab sang ibu tiri.

“Dasar wanita picik! Aku tahu kau hanya akan memanfaatkan ayahku!”

Olivia tak bisa menahan gejolak amarahnya lagi.

Sebelumnya, ayahnya masuk ke rumah sakit karena meminum gelas Miranda, wanita yang sekarang menjadi ibu tiri Olivia, saat makan siang.

Semua itu terjadi karena racun yang ada di dalam minuman Miranda. Saat sang ayah siuman, Miranda langsung berkata jika semua ini pasti salah Olivia. Sebab selama ini mereka berdua selalu bertengkar karena Olivia tidak suka Miranda berada di rumah.

Karena Leon, ayah Olivia lebih memercayai Miranda. Olivia pun langsung diusir keluar dari rumah.

Tentu saja, Olivia tahu ini semua rencana ibu tiri busuknya itu. Dan sekarang, dia tak bisa melakukan apa-apa selain mengumpulkan bukti-bukti untuk membela dirinya.

“Tuduhanmu tak terbukti, Anak Manis! Dan sekarang, pergi dari sini! Satpam, bawa anak durhaka ini keluar!” timpal sang ibu tiri. Tentu saja dengan senyum penuh kebencian.

Olivia mengeraskan rahang. Dia hanya mengepalkan kedua tangannya dan menatap ibu tirinya. Seraya dia tidak peduli. 

"Maaf nona Olivia, ini juga permintaan tuan besar ...."

Dua orang satpam mulai menarik Olivia pergi dari hadapan Miranda.

"Lepaskan aku!"

Namun, Miranda hanya menatap Olivia dengan tatapan sinis sambil berlalu masuk ke dalam rumah.

Kedua satpam itu segera mengeluarkan Olivia dari rumah megah yang belasan tahun telah dia tinggali.

"Aku akan kembali ke sini dan merebut semuanya!"

Olivia menatap pagar rumahnya yang tinggi. Kalau saja dia bisa menghalangi pernikahan antara ayahnya dengan wanita brengsek itu sebelumnya, nasibnya pasti tidak akan seperti ini. Dia sudah sadar jika Miranda hanya mengincar harta ayahnya. Dan sekarang, dia harus menerima akibatnya karena tidak bisa bertindak lebih cepat.

Dia pun menaiki sepeda motornya yang terparkir di luar rumah. Dia menjalankan motornya. Ada sebuah mobil yang sedari tadi mengikutinya. 

“Mengapa kamu tidak membiarkan aku bernapas lega,” gumam Olivia. Dia merasa jika yang mengikutinya adalah suruhan ibu tirinya.

Namun, apa yang di yang dipikirkannya tidak tepat. Karena mobil tersebut melewatinya. Tidak berselang lama motornya mendadak berhenti dan tidak bisa dinyalakan kembali.

“Sial!” 

Pungkasnya saat dia menyadari jika motornya kehabisan bensin. Dia duduk di atas trotoar. Dia mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi teman-temannya. Namun, tidak ada satu pun di antara mereka yang mengangkatnya. Dia hendak menghubungi sahabatnya tetapi ponselnya mati karena kehabisan daya. 

Dia mengambil sebuah roti lapis yang dibelinya sebelumnya dengan sisa uang yang dimilikinya. 

“Kenapa ayah begitu tega padaku? Sungguh menyebalkan mengapa ayah menikah dengan wanita iblis seperti dia.”

Belum sempat dia menghabiskan rotinya, tiba-tiba datang sebuah mobil jeep hitam yang berhenti tepat di depannya. Terlihat empat orang pria yang tidak dikenalnya ke luar dari dalam mobil itu.

Dia langsung bangkit dan dia berlari. Dia berpikir jika mereka memiliki niat buruk kepadanya. Namun, seseorang dari mereka dengan sigap menangkapnya dan memegangi tangannya.

“Siapa kalian? Mau apa denganku?! Apa Miranda yang menyuruh kalian?”

Olivia terus berusaha berontak. Hingga akhirnya di berhasil menggigit tangan orang yang memeganginya.

“Sialan! Perempuan ini berani juga ternyata. Pantas, Tuan Nolan begitu menginginkannya!”

“Nolan? Siapa orang itu?” tanyanya dalam hati. Sembari berniat untuk lari.

Dia berlari dengan sekuat tenaga. Saat ini yang ada di dalam benaknya adalah berlari. Dia tidak boleh tertangkap oleh mereka. Dia dalam benaknya pun mulai bertanya-tanya siapa Nolan itu. 

“Cepat kejar dia!” pungkas seseorang sembari berlari.

Mereka masih terus mengejar Olivia. Malam ini mereka harus membawa wanita itu ke tempat sang tuan. Apabila tugas yang diberikan tuannya gagal maka mereka akan mendapatkan hukuman yang berat.

Olivia pun berlari ke arah sebuah gang sempit dan redup. Dia bersembunyi di balik sebuah tumpukan kardus yang tinggi. 

“Apa aku bisa lolos dari mereka?” gumamnya. 

Dia menunggu beberapa saat di sana. Dia berpikir jika dirinya sudah selamat. Dia pun berjalan perlahan dari gang itu. 

“Sudah cukup berlarinya,” ucap seseorang. Dengan nada pelan dan menekan. 

Olivia terkejut dan dia hendak berlari kembali. Akan tetapi, orang itu berhasil mendekap mulut dan hidungnya dengan sebuah kain. Dia mencium aroma yang sangat tajam dan itu membuatnya tidak nyaman.

“A ... apa yang terjadi?”

Perlahan pandangannya mulai kabur dan akhirnya menggelap. Dia pun terkulai tidak sadarkan diri. 

“Cepat bawa dia!” ucap salah seorang dari pria misterius yang sedari tadi mengejar Olivia. 

Sebuah mobil jeep berhenti di depan mereka, tanpa berpikir lagi mereka memasukkan Olivia ke dalam mobil. Setelah itu mobil pun meninggalkan area tersebut dan langsung menuju ke tempat sang tuan.

Mereka pun tiba di sebuah rumah besar. Di sana begitu banyak orang yang berjaga. Salah satu dari mereka menggendongnya di atas pundaknya dan memasukkannya ke dalam sebuah kamar.

“Katakan pada tuan jika wanita itu sudah ada di dalam kamar,” ucap orang itu pada seorang pelayan wanita. 

Berselang tidak begitu lama, Olivia mengerjapkan matanya. Cahaya lampu berusaha masuk ke dalam kesadarannya. Dia mengerjap-ngerjap tatkala kesadarannya sudah mulai pulih sedikit demi sedikit.

“Di ... di mana ini?”

"Olivia Sanders... Akhirnya aku menemukanmu!"

Sebuah suara bariton segera memecah keheningan ruangan tersebut.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status