Share

Nestapa Cinta

Mona merasa kasihan. Dia menarik suami dan anaknya pergi dari situ. Tidak mau membuat Mentari bertambah hancur.

“Lho, Mama kenapa, sih? Tadi padahal semangat sekali, mau kasih dia pelajaran. Kita harus bawa dia ke kantor polisi, sekarang juga. Biar dia kapok."

Mona membekap paksa mulut suaminya. “Sstt, Pa. Coba lihat tangannya, perhatikan baik-baik."

Dua … tiga … lima … goresan luka, yang sengaja dibuat di pergelangan tangan Mentari.

“Maaf … aku janji tidak akan membuatmu marah lagi. Aku janji akan pura-pura tidak tahu kamu bermain di belakangku. Aku janji .…" ceracau Mentari tak karuan membuat Mona semakin merasa iba.

“Pa. Sudahlah, kita pergi saja dari sini."

“Kenapa, Ma? Anak kita berdarah, lho––“ Belum selesai suaminya berkata, tangannya sudah ditarik paksa.

Saat Mona dan suaminya sudah tidak ada, Mentari masuk kamar dan menangis. Terkadang ingatannya sadar terkadang juga tak dapat terkontrol.

Hari itu … dia akan bunuh diri. Dalam keadaan hancur dan sakit ….

Bukannya ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status