Share

Bab 198

Penulis: Citra Lestari
"Tapi, aku ingin kamu temani," kata Lilian.

Arjuna tidak menunggu lebih lama. Begitu Nindia tiba, dia segera bangkit dan berjalan pergi.

Ketika sedang menaiki kuda, Arjuna kebetulan melihat Eliska dan Ayuna memasuki kereta. Gadis itu jelas melihatnya, tetapi berpura-pura tidak melihat.

Arjuna terdiam sebentar, lalu memacu kudanya kembali ke Kediaman Raja.

Perang di Surtara hampir berakhir, Banyu harus melakukan perjalanan ke sana. Keduanya membahas beberapa masalah penting, lalu Banyu tiba-tiba berkata, "Aku bertemu Nona Eliska di Kediaman Bramantya beberapa hari lalu."

Kalimat sederhana ini membangkitkan ribuan emosi. Hanya Banyu sendiri yang mengerti bagaimana rasanya.

Arjuna bersikap seolah-olah tidak mendengar ucapannya. Banyu juga tidak mengatakan apa pun lagi.

Perbekalan untuk Surtara belum tiba, Arjuna juga belum sempat beristirahat dengan baik selama beberapa hari. Hari ini, akhirnya dia punya waktu untuk tidur.

Dalam mimpinya, Arjuna melihat Eliska dan Pradipta sedang berkelil
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Rifda Nafisha
galau kn lu arjuna....mkana cepat sadarrrrr
goodnovel comment avatar
Merciful
Hmm thor bikin kepastian dong kemana hati eliska sebenarnya.
goodnovel comment avatar
Mee
lanjuut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 210

    Meskipun Raynar berparas tampan, dia sejatinya adalah seorang jenderal yang sesungguhnya. Ditambah lagi saat ini sedang sangat marah, kekuatan pukulannya tentu tidak bisa dianggap enteng.Arjuna memang sempat bereaksi tepat waktu dan sedikit menghindar ke belakang, tetapi tinju itu tetap mengenai sudut bibirnya. Darah langsung terlihat mengalir."Kakak!""Kak Arjuna!"Eliska dan Nindia hampir berseru bersamaan. Wajah Eliska langsung pucat pasi. Dia buru-buru berdiri di antara kedua orang itu untuk mencegah pertikaian.Raynar berbicara dengan ekspresi dingin, "Eli, menyingkirlah. Ini urusan antara aku dan dia. Orang seperti dia ....""Kak, jangan sembarangan bicara!" Eliska cepat-cepat memotong ucapannya sebelum dia sempat mengeluarkan ucapan yang bisa mencemarkan nama baik Arjuna. Dia juga menoleh sambil menatap Arjuna dengan tatapan memohon.Jika hanya bertengkar secara fisik, masih ada ruang untuk diselesaikan dengan damai. Namun kalau sampai perkataan kasar keluar, itu sama saja den

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 209

    Dalam setengah tahun terakhir, tubuh Arjuna menjadi makin tegap. Dia pun makin menunjukkan aura seorang laki-laki dewasa yang matang. Sikapnya juga jauh lebih tenang. Semua ketajaman dirinya tersembunyi dengan baik, tetapi justru ketenangan itulah yang membuat wajah banyak gadis memerah."Kak Arjuna," panggil Nindia.Eliska mengangkat kepala dan pandangannya langsung bertemu dengan mata laki-laki itu. Hari ini, sepertinya dia baru pulang dari bertugas. Arjuna masih mengenakan seragam resmi istana yang membuatnya terlihat lebih dingin dan berwibawa dibanding biasanya.Hari itu, Eliska tidak sempat membuka topeng Uraga. Meskipun sudah menebak bahwa Uraga adalah Arjuna, dia belum pernah benar-benar membuktikannya. Kini saat berhadapan langsung, rasanya pun tak sama seperti waktu mereka berdua begitu dekat."Ayo pergi," kata Arjuna sambil mengalihkan pandangannya dari Eliska."Kak Arjuna, Kak Eliska nggak bisa mengerjakan satu soal. Apa Kakak bisa bantu lihat?" tanya Nindia, tentu dengan m

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 208

    Raynar paling tidak suka ketika Kendhis bersikap seolah-olah dia bisa digoda layaknya para gadis. Dia hanya diam dengan ekspresi datar, lalu akhirnya menunjuk beberapa hidangan. Setelah memberi perintah ke dapur belakang, Kendhis pun duduk di hadapan mereka."Nona Kendhis, sebaiknya kita tetap jaga jarak," ucap Raynar. Bukan karena dia tidak menyukainya, hanya saja ibu dan keluarga mereka mungkin tidak akan bisa menerima gadis seperti Kendhis.Raynar sendiri pun tidak bisa menjamin tidak akan membuatnya menderita. Maka dari itu, lebih baik dia tidak menyeretnya terlalu jauh sejak awal. Kalau mereka benar-benar bersama, jurang di antara mereka terlalu dalam dan sulit dilintasi.Meskipun Kendhis bersedia menemaninya langkah demi langkah, dia tetap akan mengalami banyak kesulitan. Lebih baik dia menemukan seseorang yang bisa membuatnya hidup nyaman tanpa harus berkorban apa pun.Kendhis tertawa lepas sebelum membalas, "Tuan Raynar, jangan-jangan kamu salah paham? Aku ini seorang pedagang.

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 207

    Eliska dengan tenang mulai merapikan riasannya. Nanti saat kembali ke kediaman, dia tidak boleh sampai terlihat berbeda dari biasanya. Entah bagaimana keadaan Ayuna sekarang.Uraga tidak lagi bersuara. Alhasil, Eliska pun tidak tahu harus mengatakan apa. Suasana di dalam kereta kuda menjadi kikuk dan membuat orang merasa tak nyaman.Hingga akhirnya kereta kuda berhenti di depan Kediaman Adipati Madaharsa. Dalam hati, Eliska sudah memikirkan berbagai kemungkinan bagaimana cara menghadapi ibunya.Namun, Uraga justru mendekat dan membantunya merapikan hiasan kepala. Eliska lalu menunduk sambil berkata pelan, "Makasih."Uraga berujar dengan tenang, "Aku nggak berniat memaksamu. Aku juga menghormati keputusanmu. Aku akan menunggumu datang mencariku sendiri. Setelah pulang, mandilah lalu istirahatlah lebih awal. Ayuna sudah dikirim kembali ke Kediaman Adipati Madaharsa oleh orang-orang dari Kediaman Raja Kawiswara. Kamu nggak perlu khawatir."Hati Eliska terasa makin berat. Bagi seorang laki

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 206

    Ketika menemukan orang itu, Yanuar hampir mengira dirinya salah lihat. Laki-laki itu memang agak mungil, tetapi tidak terlihat seperti seorang gadis.Uraga memberi tahu, "Kekuasaan di dalam Paviliun Mekar sangat rumit. Pangeran Yanuar sebaiknya jangan berlama-lama." Usai berkata demikian, dia langsung menggendong orang itu pergi.Saat Yanuar melihat dia berjalan ke arah pintu, dia menarik jubahnya lebih tinggi, seolah-olah tidak rela memperlihatkan sedikit pun tubuh orang yang digendong Uraga. Itu terlihat seperti rasa sayang yang sangat mendalam.Uraga tak kuasa tersenyum. Mana ada laki-laki yang benar-benar tulus dan jujur? Pada dasarnya, semua hanya soal selera yang tinggi. Jika bertemu dengan seseorang yang benar-benar luar biasa cantik, mana mungkin seorang laki-laki tidak bereaksi?Hanya saja, Arjuna memang pandai menjaga citranya di depan umum sehingga semua orang menganggapnya sebagai laki-laki yang sungguh bermoral.Pada saat ini, pakaian yang dikenakan Eliska sangat tipis. Ba

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 205

    Bahkan jika Eliska tidak memahami laki-laki, dia juga tahu bahwa Uraga sedang kesal. Dia tersenyum kian lebar dan berkata, "Boleh saja kalau kamu mau. Tapi, karena kamu bekerja untuk Kediaman Raja Kawiswara, kamu nggak mungkin bersedia menyerahkanku. Hanya saja, aku rasa kamu nggak semata bekerja untuk Kediaman Raja Kawiswara."Eliska mengucapkan kalimat terakhir itu untuk menguji Uraga. Namun, kata-katanya juga merupakan sebuah penegasan."Ganti pakaianmu," ujar Uraga. Entah dari mana dia mendapatkan pakaian wanita.Sebelum Eliska mengatakan apa pun, Uraga sudah berbalik, tidak lagi menatapnya.Eliska juga tidak ragu-ragu. Lagi pula, ada penghalau pandangan dari tirai di tempat tidur. Dia segera mengganti pakaiannya dalam waktu singkat, lalu berkata, "Aku sudah selesai."Uraga tidak menyahut, hanya menyampirkan jubahnya ke bahu gadis itu. Ternyata dia berencana membawanya pergi.Tepat saat Eliska hendak bangun dari tempat tidur, tubuhnya sudah digendong. Pemuda itu menggendongnya deng

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status