Short
Terlahir Kembali Setelah Dicelakai Suamiku

Terlahir Kembali Setelah Dicelakai Suamiku

Oleh:  ChelseaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Belum ada penilaian
8Bab
102Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Putraku menderita diseksi aorta, keadaan di mana terjadi robekan pada arteri utama tubuhnya. Dia perlu dioperasi sesegera mungkin. Suamiku adalah seorang spesialis jantung. Namun, aku tidak meneleponnya, melainkan langsung melaju ke rumah sakit. Di kehidupan sebelumnya, setelah aku berulang kali memohon, suamiku akhirnya pulang bersama ambulans dan membawa putra kami ke rumah sakit. Dia juga mengaturkan kamar terbaik untuk putra kami. Berhubung suamiku lupa membawa ponselnya, dia tidak menerima telepon dari teman semasa kecilnya yang penyakit jantungnya kambuh. Akhirnya, temannya itu pun meninggal dalam ambulans. Suamiku menghilang selama tiga bulan. Setelah dia kembali, semuanya kembali seperti semula. Bahkan di hari ulang tahun putra kami, dia yang berinisiatif memasak. Ternyata, dia menaruh racun dalam masakannya. “Kamu yang paksa aku pulang untuk jemput Levi. Kalau aku menerima telepon Sophia hari itu, dia nggak akan mati. Kalian sekeluarga adalah pembunuh! Kalian harus membayarnya dengan nyawa kalian!” Ketika membuka mata lagi, aku kembali ke hari putraku tiba-tiba terkena serangan jantung. Kali ini, suamiku menerima telepon dari Sophia. Namun, kenapa dia malah akhirnya berlutut dan meminta maaf padaku?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

“Kak Jessica, aku mengerti perasaan kalian. Tapi, semua kamar benar-benar sudah penuh.”

Pria di hadapanku adalah Thomas, rekan kerja suamiku. Dia juga merupakan dokter yang bertugas hari ini.

Setelah terlahir kembali, aku langsung membawa putraku melaju ke rumah sakit. Namun, Thomas malah langsung menghalangiku di luar poli bedah jantung tanpa melirik putraku.

Pada saat ini, air mata putraku tidak berhenti menetes. Saat di mobil tadi, dia sudah kehilangan tenaga untuk berteriak kesakitan.

Ibuku merasa sangat panik. “Mana mungkin nggak ada kamar kosong? Bukannya ada sebuah kamar kosong di sana? Dokter, memangnya kami nggak boleh pakai kamar itu?”

Thomas menjawab dengan ekspresi datar, “Kamar itu sudah dipesan orang lain.”

Ibuku pun murka. “Memangnya kamar rumah sakit bisa dipesan? Bukankah sistemnya adalah melayani yang duluan tiba? Cucuku sakit parah, tapi kalian malah menolak untuk memberinya kamar, padahal masih ada kamar kosong di rumah sakit. Memangnya kamu termasuk dokter?”

“Buat apa kamu teriak-teriak?”

Thomas berkata dengan dingin, “Kenapa aku merasa dia sama sekali nggak kelihatan kayak anak yang punya penyakit jantung? Lagian, kalian tahu betapa sulitnya untuk dapatkan kamar di rumah sakit ini? Atas dasar apa kami harus langsung aturkan kamar untuk kalian begitu kalian datang?”

Seusai membentak ibuku, Thomas memandangku. “Kak Jessica, aku nggak mau ngomong terlalu kasar. Tapi, kalau kalian lanjut sandiwara, aku akan panggil satpam.”

Ada sedikit amarah yang terpancar dari raut wajah Thomas. Dia sepertinya sangat marah terhadap perilaku kami.

Hanya dalam waktu singkat, sudah ada banyak keluarga pasien yang berkumpul untuk menyaksikan keributan. Begitu mendengar ucapan Thomas, satu per satu orang itu mulai marah.

“Orang yang mau diopname di rumah sakit ini pada dasarnya harus tunggu belasan hari. Memangnya kalian itu orang penting sampai harus langsung dapat kamar begitu tiba?”

“Sudah pura-pura sakit masih nggak malu untuk buat keributan di tempat ini! Kalau begitu pengen tinggal di rumah sakit ini, beli saja langsung rumah sakitnya!”

Orang-orang mulai memaki kami.

Putraku yang terkapar di bahu ibuku memejamkan matanya dengan erat. Badannya sudah dibasahi keringat dan seluruh tubuhnya tidak berhenti gemetar karena sakit. Dia tidak berhenti berkata, “Mama, Nenek, aku sakit banget. Tolong aku.”

Hatiku langsung terasa sakit dan rasa sakit itu menjalar sampai ke kepalaku. Namun, meskipun begitu, Thomas tetap tidak percaya bahwa putraku menderita diseksi aorta, keadaan di mana terjadi robekan pada arteri utama tubuhnya.

Ibuku meminta maaf pada Thomas. “Dokter, aku yang salah bicara. Tolong periksa dulu cucuku. Dia benar-benar kesakitan.”

Thomas menjawab dengan sombong, “Rumah sakit punya peraturan sendiri. Sebelum diopname, penyakitnya nggak bisa ditangani.”

Ibuku sudah nyaris histeris dan hendak langsung memukul orang. Namun, aku segera melangkah maju untuk menghentikannya.

Kemudian, aku mendongak dan berkata pada Thomas, “Thomas, putraku bukan terkena penyakit jantung biasa. Dia menderita diseksi aorta. Kamu seharusnya tahu jelas seberapa seriusnya keadaan ini. Dia harus diopname dan dioperasi sekarang juga.”

Mungkin karena aku bersikap terlalu serius, Thomas baru menyimpan tampang acuh tak acuhnya. Namun, setelah beberapa saat, dia malah tertawa.

“Jessica, sandiwaramu meyakinkan juga. Tapi, waktu kamu cari informasi tentang penyakit ini di internet, memangnya informasi itu nggak menuliskan bahwa anak kecil nggak mungkin terkena penyakit ini?”

“Waktu Kak William bilang kamu akan melakukan apa saja untuk merebut kamar Sophia, aku masih nggak percaya. Ternyata, kamu bahkan bisa manfaatkan anakmu karena merasa cemburu. Kamu benar-benar menjijikkan.”

Ucapan Thomas dipenuhi dengan ejekan.

Aku yang sudah terlahir kembali tahu jelas betapa seriusnya keadaan putraku. Orang dewasa yang mengidap diseksi aorta memiliki peluang hidup tidak sampai 1%, sedangkan angka kematiannya mencapai nyaris 100%.

Anak yang mengidap penyakit ini lebih jarang lagi. Satu-satunya dokter dalam negeri yang mampu mengoperasinya hanyalah direktur departemen kardiologi rumah sakit ini.

Aku tidak bisa marah pada Thomas, juga tidak punya waktu untuk memberi penjelasan kepadanya. Setelah melirik putraku yang bibirnya sudah berwarna keunguan karena kesakitan, rasa putus asa langsung melandaku.

Aku tahu Thomas tidak akan menerima putraku diopname di rumah sakit ini. Oleh karena itu, aku memutuskan untuk langsung pergi ke kantor kepala perawat.
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
8 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status