Share

Ternyata Suamiku Dua Orang
Ternyata Suamiku Dua Orang
Author: Ihataara

1 - Kepergok Suami

"Berani-beraninya kamu mencuri istriku di malam pertama pernikahanku!"

Suara itu samar-samar terdengar di telingaku namun aku mengabaikannya.

Bug.

Tiba-tiba aku merasakan pergerakan di ranjang dan suara pukulan. Dengan cepat aku segera membuka mataku dan terperanjat saat melihat wajah Hans –kekasihku, yang sudah lebam.

Jantungku berdetak kencang saat melihat Dante, suami kontrakku, berada tepat di hadapanku dengan wajah memerah dan mata yang terlihat siap membunuhku sekarang juga.

Kenapa dia bisa ada di sini? Kenapa dia terlihat sangat marah? Bukankah kita menikah hanya karena kontrak saja?

Sebelumnya kita sudah sepakat untuk hidup masing-masing setelah menikah. Lalu kenapa sekarang dia seperti ini?

Mata Dante teralih ke arah Hans dan dia mengangkat tinggi tangannya siap melayangkan satu pukulan lagi ke arah Hans.

Melihat itu tentu aku tak bisa tinggal diam. Dengan cepat aku beranjak dari ranjang lalu berlari ke hadapan Hans dan merentangkan kedua tanganku.

“Berhenti, Dante! Jangan lukai dia!” ucapku menatap Dante tajam. 

Mata Dante teralih ke arahku. Dia menatapku tajam dan mengambil langkah mendekatiku.

Refleks kakiku melangkah mundur melihat ekspresi menyeramkan Dante. Terlihat Dante menggertakkan gigi dengan tatapan tajam layaknya laser yang akan menembus tubuhku.

“Jangan lukai dia, katamu? Aku ini suami sahmu, Alice,” ucap Dante, dengan manik yang mulai melemah. 

Meskipun Dante tak terlihat tegang seperti sebelumnya, tak bisa dipungkiri, bahwa aku tetap merasa takut, terutama setelah melihat apa yang baru saja dilakukannya pada Hans. 

“Tapi, ki-kita hanya menikah kontrak,” ucapku tergagap karena gugup sekaligus gemetar.

Mendengar jawabanku, aku bisa melihat pria itu menyeringai, sebelum manik coklatnya kembali menatapku dengan tajam. 

“Kontrak pernikahan kita tak membolehkan kamu untuk memiliki hubungan spesial dengan pria lain, Alice, apakah kamu lupa?” tanya Dante, tersenyum mengejek ke arahku.

Jujur saja, aku sama sekali tidak sadar. Bahkan, aku sangat yakin bagian itu tidak ada dalam kontrak yang aku tanda tangani. Namun, melihat kondisi suami kontrakku sekarang, aku tidak cukup berani untuk melawannya.

Bugh!

Belum sempat aku menjawab pertanyaan Dante, sebuah suara pukulan kembali mengejutkanku.

Aku mendongak dan melihat Hans melayangkan satu pukulan pada wajah Dante.

“Dasar pria gila!” bentak Hans.

Tak bisa dihindari, perkelahian antara mereka pun terjadi. Sedangkan aku, jujur saja kakiku terasa ngilu dan tidak mampu menopang tubuhku.

“Sebenarnya apa yang kamu inginkan, Dante?” tanyaku mencoba memberanikan diri.

Dante menghentikan serangannya pada Hans dan memberi kode kepada dua anak buahnya untuk menahan Hans. Dia bahkan membawa anak buah kemari. Sebenarnya untuk apa?

Mendengar pertanyaanku, Dante menyeringai dan berkacak pinggang. Dia berjalan ke arahku sementara kakiku terasa berat dan aku berakhir duduk di lantai.

Dante menertawakanku melihat ekspresi ketakutanku. Namun, bukannya pria itu menjawab pertanyaanku, Dante justru semakin memperpendek jarak antara wajahnya dengan wajahku.

Hingga tiba-tiba … bibir hangat Dante menyentuh bibirku dan itu terjadi dengan waktu yang sangat singkat.

“Apa yang kamu–” 

Seketika mataku terbelalak dan degup jantungku berdetak kencang. Bukannya menjauh, Dante justru semakin menghisap bibirku lebih kuat. 

Tak bisa melawan, aku pun mengarahkan pandanganku ke arah Hans. Wajah pria itu memerah, dengan napas yang terus memburu. Aku tahu, Hans pasti marah.

Hans yang melihat apa yang dilakukan Dante memberontak dan mencoba melepaskan diri. Namun anak buah Dante justru memukulnya.

“Ayo pulang, karena kamu tak bisa pergi dariku, Alice,” ucap Dante meraih pergelangan tanganku dan menariknya.

Akal sehatku masih berfungsi. Jadi aku menghempaskan tangan Dante dan berlari ke arah anak buah Dante untuk menghentikan penyerangan pada Hans.

Aku menarik lengan salah satu anak buah Dante agar dia berhenti melayangkan pukulan kepada Hans namun sayangnya satu hempasan darinya membuatku terjerembab ke lantai.

Sudut mataku melihat Dante yang berjalan mendekatiku.

Tak ingin pria itu kembali melakukan hal aneh padaku, aku pun tergerak untuk berlari ke arah balkon. 

“Menjauh dariku, Dante! Jika kamu memang menginginkanku, berhentilah bersikap posesif dan menakutkan seperti ini!” ucapku, memutar tubuhku hingga bagian belakang tubuhku bersentuhan dengan dinginnya besi balkon.

Namun Dante masih tetap melangkah mendekat ke arahku tanpa peduli apapun. 

“Dante, aku mohon, lepaskan Hans. Dia tidak memiliki niat buruk,” mohonku.

“Aku hanya memberinya pelajaran,” jawab Dante tanpa ekspresi.

Aku menunduk, seketika, pikiranku melayang ke kejadian-kejadian sebelum aku berada di genggaman Dante, pria posesif, arogan, dan juga kejam.

Pernikahan kontrak dengan iblis bernama Dante itu terjadi demi membebaskan ayahku yang masuk penjara karena fitnah. Bahkan, aku baru sadar, bahwa suami kontrakku, adalah sepupu dari Hans, kekasihku.

“Alice!” Teriakan dari Hans, seketika membuyarkanku dari lamunan. Karena terkejut, aku tak sadar dengan lantai balkon yang licin, sehingga aku tergelincir ke belakang.

“Alice!” Teriangan Dante adalah hal terakhir yang kudengar, bersamaan dengan suara angin yang memenuhi telingaku.

**

“Argh!”

Aku terduduk dengan nafas tersengal-sengal. Aku meraba tubuhku dan sepertinya aku masih hidup, karena hal terakhir yang aku ingat adalah aku jatuh dari balkon lantai tiga tempat aku bertemu dengan kekasihku, Hans. 

‘Minumlah ini, Nona.”

Aku menoleh ke arah sumber suara dan ada perempuan paruh baya di sampingku.

Perempuan paruh baya itu menyodorkan sendok berisi cairan hitam ke arahku.

“Apa yang terjadi?” tanyaku sembari mencoba meraih cairan tersebut, sebelum perempuan paruh baya tersebut langsung memasukkannya ke dalam mulutku, dan memaksaku menelan cairan pahit tersebut.

“Nona terjatuh ke kolam yang cukup dalam, untungnya, kembaran Tuan Daren, Tuan Dante, menyelamatkan Nona sebelum kehilangan kesadaran.” 

‘Daren? Kembaran Dante? Sejak kapan pria itu memiliki kembaran bernama Daren?’

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status