Jawabannya menjawab pertanyaan Bella tanpa menyerang kepercayaan diri Bella.Bella pernah mendengar rumor tentang Andreas.Rumor kalau dia memperlakukan semua orang dengan dingin.Namun tidak apa-apa, dia akan membuat Andreas jadi ramah.Sifat kompetitifnya pun terangsang. Sebelum Inez mengungkitnya, Bella sudah lebih dulu menyarankan batas waktu. "Bibi, satu bulan. Nggak, setengah bulan, aku hanya perlu setengah bulan untuk membuat tuan muda Keluarga Jayadi ini nggak bisa hidup tanpaku!"Bella yang sangat percaya diri tepat seperti keinginan Inez."Oke, oke. Bella, kamu pasti bisa. Kalau begitu, aku tunggu kabar baik darimu." Inez pun semakin menanti-nantikan hal ini.Mereka berdua mengakhiri panggilan setelah basa-basi sejenak.Dari awal sampai akhir, asisten Bella yang ada di samping sangat tegang. Teringat dengan kehebohan yang sedang terjadi di internet, asisten itu sangat tegang, jadi dia tidak mendengar Bella memanggilnya.Ketika asisten itu sadar kembali, dia melihat Bella yang
"Siapa katamu?" Bella tiba-tiba maju mencengkeram asistennya.Asistennya langsung terkejut.Siapa?Orang yang dia ungkit tadi hanya satu ...."Tuan ... Tuan Andreas?" Apa dia maksudnya?Setelah itu, asisten itu jelas melihat mata Bella langsung bersinar."Tuan Andreas, Tuan Andreas ...." Bella seketika menyingkirkan amarahnya tadi lalu tiba-tiba teringat sesuatu dan berkata, "Baguslah! Ini kesempatan yang sudah tersedia!"Dia kebetulan bisa menggunakan kesempatan ini untuk mencari penanggung jawab barunya menyelesaikan masalah ini.Asalkan bisa bertemu Tuan Andreas .... Bukan, asalkan Tuan Andreas melihatnya, dia yakin bisa menundukkannya.Bella bertekad untuk mendapatkan Andreas.Setelah itu, dia berpesan pada asistennya."Kamu unggah sebuah pernyataan pakai akun media sosialku, bilang aku hanya fokus pada karyanya, nggak tahu-menahu soal skandal apa pun. Beri tahu semua orang kalau aku merasa pemeran wanita yang sebelumnya lebih cocok dengan drama itu, jadi aku mengundurkan diri dan
Saat ini, dia berada di salah satu kamar di lantai dua, kebetulan bisa melihat situasi di luar dinding kediaman.Di luar,di bawah sinar lampu jalanan, bayangan sosok yang tinggi itu semakin panjang karena sinar lampu yang menyinarinya. Meski jarak mereka lumayan jauh, Celine tetap bisa mengenali orang itu dengan mudah, orang itu adalah Andreas.Kenapa dia ada di sini?Apa dari semalam dia tidak pergi dan terus menunggu di luar?Setelah menyadari hal ini, hati Celine seakan-akan dipukul kuat oleh sesuatu. Sebuah perasaan yang tidak bisa dideskripsikan memenuhi hatinya.Saat dia tertegun, tiba-tiba angin yang dingin berembus, Celine pun refleks gemetar.Sementara sosok yang ada di bawah lampu jalan itu juga gemetar lalu melipat lengannya.Celine mengernyit.Melihat embusan angin yang tidak berhenti, malah semakin kencang sampai-sampai daun-daun saling bergesekan,Celine berpikir sejenak lalu menutup jendela dan turun ke bawah dengan terburu-buru.Dia memikirkan orang yang ada di bawah l
Kenyataan yang ada di hadapannya ini membuat sikap Celine yang datar bagaikan sebuah pisau yang menusuk hatinya.Dia akhirnya tidak bisa menahan rasa irinya, Carla berjalan maju ingin menampar wajah Celine yang tersenyum.Carla mengangkat tangannya dan mengayunkannya ke wajah Celine, tapi saat hampir mendarat di wajah Celine, pergelangan tangannya digenggam erat oleh Celine.Setelah tidur, tenaga Celine sudah pulih sedikit.Celine sama sekali tidak mengasihani Carla, Carla sama sekali tidak bisa melepaskan dirinya dari genggaman Celine.Dia memelototi Celine dan berkata, "Celine, lepaskan tanganku!"Celine mencibir.Melepaskan tanganmu dan membiarkanmu memukulku?Tenaga di tangan Celine sama sekali tidak berkurang.Carla kembali mengancamnya. "Di sini rumah Keluarga Nadine, kalau kamu nggak lepas, aku panggil orang!""Coba saja!"Muncul ekspresi kebencian di wajah Celine yang dingin.Karena sekarang mereka sudah mengungkapkan sikap masing-masing, Celine juga tidak perlu mempertimbangka
Angin sejuk berembus, Andreas pun gemetar lagi lalu bersin beberapa kali.Begitu Celine keluar, dia mendengar suara bersin itu.Ketika dia berhenti melangkah, Andreas kebetulan mendongak. Begitu melihat Celine, mata Andreas seakan-akan tiba-tiba bersinar.Dia sama sekali tidak menunggu Celine berjalan ke arahnya, sebaliknya, malah dia yang berlari kecil menghampiri Celine."Celine ...."Melihat Celine hanya memakai baju yang tipis, Andreas langsung melepas jaketnya.Sampai ketika jaket itu membungkus tubuh Celine, Celine baru sadar kembali.Melihat ujung hidung Andreas yang memerah karena dingin, dia merasa sedikit kasihan. Namun, kata-kata yang dia ucapkan malah terdengar menyalahkan Andreas. "Kamu sudah nggak ada tempat yang bisa dituju?"Andreas terdiam.Sebelum Andreas sempat bereaksi, Celine menggenggam pergelangan tangan Andreas dan berkata, "Ikut aku!"Andreas merasakan suhu tubuh Celine dari pergelangan tangannya, seakan-akan langsung mengusir kedinginan di seluruh tubuhnya.An
"Aku sewa kamu selama semalam, harganya terserah kamu."Di Bar Artemis, Celine Maira meminum minuman yang diberi obat!Seluruh tubuhnya terasa panas. Sebelum dia mempermalukan diri sendiri di depan semua orang, dia memilih pria yang ada di depannya ini.Bar Artemis adalah bar terkenal di Kota Binara yang menyediakan gigolo. Para pria di sini berusaha keras untuk menyenangkan hati tamu-tamu wanita yang ada di sisinya. Hanya pria ini yang duduk sendirian di meja sudut.Pria ini memakai kemeja satin berwarna hitam, wajahnya tampan dan terlihat berwibawa, auranya sangat tidak cocok dengan bar ini.Hanya saja, tatapannya melihat Celine terlihat kesal.Apa pria ini khawatir dia tidak sanggup bayar?"Kamu tenang saja, aku ini kaya banget." Celine ingin mengeluarkan kartu di tasnya untuk membuktikan kekayaannya.Namun, tiba-tiba kakinya lemas dan dia pun jatuh menimpa pria itu.Langsung terlihat kegusaran di mata Andreas Jayadi. Dia menganggap Celine seperti para wanita yang sebelumnya mempers
Satu jam kemudian, Andreas bangun.Di bawah selimut, tidak ada apa-apa selain pakaian dalam.Tidak hanya itu, wanita itu bahkan mencuri bajunya!Wajah Andreas langsung gusar.Begitu masuk, James Rianto langsung melihat Andreas yang berbaring di kasur berantakan dengan wajah gusar. Kemudian, dia melihat ada gaun merah yang sudah robek di lantai dan langsung sadar apa yang terjadi."Kamu ini ... sudah berubah?"Semua orang tahu Tuan Muda Ketiga Keluarga Jayadi ini tidak suka wanita. Meski begitu, tetap ada banyak wanita yang ingin tidur dengannya.Selama ini, Andreas selalu bersikap dingin dan tidak berperasaan pada wanita. Tidak pernah ada wanita yang berhasil tidur seranjang dengannya.Namun, jelas terlihat semalam olahraganya sangat ekstrem!Kemarin malam, ketika James mendapat panggilan dari Andreas, dia sedang mabuk. Sampai tadi pagi sudah sadar, dia baru ingat Andreas menyuruhnya mengirimkan dokter pribadi.Satu bulan sebelumnya, Andreas membersihkan para keluarga-keluarga cabang d
Foto semalam di bar!Siapa yang foto?Kepala Celine berdengung."Ayah, jangan marah, nggak bagus untuk kesehatan. Ini pasti cuma kesalahan sesaat. Untungnya Kak Reza sudah membeli foto-foto ini. Kalau sampai foto ini tersebar, pasti bakal memengaruhi harga saham Perusahaan Perhiasan Aurora," ujar Lily dengan lembut, tapi sebenarnya dalam hati dia tertawa senang.Semalam dia menyuruh Irina membujuk Celine ke Bar Artemis dan bahkan menyiapkan beberapa lelaki kekar. Awalnya, dia ingin memotret Celine yang mempermalukan dirinya di depan publik.Namun, di luar dugaan mereka, ketika Irina kembali dari toilet, Celine sudah dibawa pergi oleh seorang pria.Irina pun hanya bisa segera memotret beberapa foto.Namun, beberapa foto ini juga sudah cukup untuk membuat Reza membatalkan pernikahannya dengan Celine.Lily menatap Celine dengan wajah yang sangat polos. Tiba-tiba dia melihat kemeja pria yang dipakai Celine. "Kak, bajumu ini ... aneh sekali! Kenapa kelihatannya seperti kemeja pria?"Tidak h