Share

bab. 20 b

Fokus mata Om Zuan kini menjelajahi tubuhku.

“Kamu tak ingin aku ke neraka, Zi?” tanya lelaki itu yang menatapku tajam. Pandangannya kini menerobos ke indraku, seakan mencari tahu ke dalamannya di sana.

“Iya, Om!”

“Kenapa?”

“Karena Om Zuan adalah suamiku. Aku tak ingin imamku ke neraka.”

“Jika aku ke surga apa kamu tak keberatan. Hanum telah menungguku di sana, tak mungkin juga aku mengabaikannya.”

Lelaki itu tersenyum penuh arti. Yang aku sendiri tak mampu memahaminya. Aku terhenyak. Jujur sakit mendengarnya. Namun bagaimanapun aku tak boleh terbawa alur perasaan kepadanya. Sesuai kesepakatan awal tak ada cinta di dalam rumah tangga ini.

“Aku tak keberatan. Bagiku kebahagiaan Om Zuan sudah cukup untukku.”

Aku menahan sesak dalam hatiku, Zi yang terlihat ceria dan selalu baik-baik saja, ternyata turut merasakan sakit ketika hatinya tergores.

“Baiklah, aku tak ingin terseret ke neraka. Ingat, aku berangkat kerja bukan karena kamu, melainkan karena Hanum telah menungguku.”

Aku menganggu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status