Share

17. Seranjang Bertiga

Pov Aini

Aku berhenti di pinggir tempat tidur, manatap lama ke arah ranjang yang di atasnya Bang Sattar berselimut tebal sambil memejamkan mata. Lalu ragu, kududukkan tubuh di paling sudut. Bisa dikatakan aku bukan duduk, karena nyatanya kakiku yang menahan berat tubuh.

"Lho, kenapa duduk. Tidur aja sini."

Lagi-lagi Bang Sattar membuat keringat dingin mengalir di pelipis. Aku mencoba menelan saliva. Gugup!

Entah, padahal ini yang selalu kunanti, tapi ketika sudah dihadapkan pada kenyataan, kenapa rasanya nggak karuan.

"Gerah Bang, mau mandi dulu," ucapku semakin gugup.

Bang Sattar tersenyum. "Abang juga belum mandi."

Aku menggosok-gosok tangan mendengar jawabannya. Kubalikkan badan hingga berhasil menatap mata lelaki itu.

"Nggak pengen tidur bersama kami?"

'Huhhuhu... Siapa yang nggak pingin, dari dulu tauk! Tapi kan nggak begini ....'

"Udah Abang mana mau ngapa-ngapain, ini lagi meluk Fikri."

'Huhuhu ....'

Jantungku komat kamit nggak karuan. Dua puluh delapan tahun hidup, baru kali i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Movica Kapoor
Lanjut bab baru kak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status