Share

Chapter 5

“Vindry, bisakah kita  mengobrol berdua saja?”

Kendrick melirik kedua makeup artist (MUA) yang berada di kamar hotel. Ya, hari ini adalah acara pernikahan Vindry dan Kendrick. Keduanya sepakat untuk menerima perjodohan kedua orangtua masing-masing.

Vindry tersenyum kepada Kendrick yang saat ini sudah menjadi suaminya. Lalu menatap kedua MUA yang ada di samping kanan dan kirinya, mengangguk dan tersenyum. Kedua MUA itu mengerti dan melenggang pergi.

Kendrick hanya memasang wajah tanpa ekspresi, dan mengunci pintu setelah kedua MUA keluar dari kamar hotel.

“Ada apa?” tanya Vindry dengan lembut, memfokuskan atensinya hanya kepada Kendrick yang kini duduk di sofa berwarna biru.

Kendrick menatap Vindry yang tersenyum, dia berdeham, lalu berkata, “Mommy sudah memesankan tiket untuk pergi honeymoon, kau bisa menolaknya dengan alasan kau sedang halangan.”

Vindry menaikkan sebelah alisnya, “Kenapa? Bukankah sama saja, menolak atau tidak, kita tidak akan melakukannya, kan?”

Kendrick duduk bersandar, dan bersidekap dada. Menatap datar Vindry, “Aku tidak bisa meninggalkan pekerjaanku, jadi aku menolaknya.”

Vindry mengangguk mengerti, “Aku mengerti, Tuan. Jika  kau tidak bisa, aku tidak akan memaksakan, dan Mommy pasti mengerti.”

Kendrick beranjak, menatap kedua  bola mata coklat milik Vindry, “Kau tidak mengerti Mommy seperti apa. Aku tidak ingin berdebat, kau hanya perlu mengikuti apa yang aku katakana. Mengerti?”

Vindry mengela nafasnya, mengangguk dan tersenyum kepada Kendrick. Lebih baik mengalah, daripada harus berdebat dengan Kendrick. Setelahnya, Kendrick melenggang pergi. Namun, saat Kendrick membuka pintu kamar, Mommy muncul dihadapannya.

Vindry hanya melihatnya segera  bangkit, dan menghampiri Kendrick. Ia menatap Mommy yang menatap intens  Kendrick yang hanya bergeming.

“Kau tidak berbuat apapun kepada Vindry, kan?” tanya Mommy penuh curiga, kedua matanya menyipit.

Tiga hari yang lalu, pertemuan kedua keluarga untuk membahas perihal  perjodohan dan pernikahan. Semua berjalan dengan lancar, baik Kendrick maupun Vindry, sepakat untuk menerima perjodohan.

Hari ini, tanggal 6 April 2023 dipilih sebagai tanggal pernikahan Kendrick Milo Intezar dan Vindry Yema Yumna. Memang terlalu cepat untuk keduanya, dan cukup mengejurkan untuk sebagian orang yang mendapatkan berita tersebut.

“Mom, ada apa? Bukankah seharusnya mommy di aula?” tanya Vindry dengan lembut, membuat Kendrick otomatis menoleh.

Mommy menatap Vindry, “Kendrick tidak melakukan hal buruk kepadamu, kan?” tanyanya, diangguki oleh Vindry.

“Mommy tenang saja, Kendrick datang untuk bertemu denganku, karena katanya rindu,” jawab Vindry, diakhiri dengan terkekeh. Hal itu tidak membuat Kendrick memberikan ekspresi lainnya, tetap setiaa dengan wajah datar.

“Benar begitu, Kendrick?” tanya Mommy, menatap Kendrick dalam-dalam. Kendrick hanya bergumam sebagai jawaban, hal itu membuat Vindry tersenyum.

“Aku akan segera ke aula,” ujar Vindry, menatap Kendrick dan Mommy silih berganti. Kendrick yang mengerti pun melangkah keluar kamar dan digantikan oleh kedua MUA yang memang menunggu di luar kamar.

Vindry kembali ke meja rias, duduk dengan tenang selama kedua MUA melakukan tugas mereka. Tidak ada obrolan diantara keduanya, karena memang harus segera diselesaikan.

Hanya butuh 15 menit kedua MUA itu melakukan tugas dengan baik. Vindry menatap dirinya pada cermin besar dihadapannnya, kedua sudut bibirnya mengukir sebuah senyuman.

“Cantik. Benar ini aku?” tanya Vindry, memperhatikan hasil makeup kedua MUA yang tersenyum manis.

“Kau memang cantik, Nyonya,” ucap perempuan bersurai sebahu, menatap Vindry pada cermin. Begitu juga dengan Vindry, membalas tatapan melalui pantulan cermin.

“Terimakasih. Aku harus segera ke aula,” ujar Vindry dengan lembut. Ia beranjak, dan dibantu oleh kedua MUA. Mereka melangkah keluar kamar hotel dan menuju ke tempat acara resepsi digelar, Aula Hotel.

 Saat tiba di pelaminan, Kendrick  menghampiri Vindry dan membantu istrinya  untuk menaiki beberapa anak tangga. Vindry menggenggam tangan Kendrick dan  melangkah dengan anggun ke tengah pelaminan.

“Terimakasih,” ucap Vindry, tersenyum dan menatap Kendrick yang hanya bergumam saja.

Para tamu menatap kagum Vindry dan Kendrick yang terlihat serasi. Kendrick merangkul pinggang Vindry dan menariknya untuk lebih mendekat. Sedangkan Vindry hanya tersenyum manis, kedua matanya menatap para tamu undangan.

“Kau cantik.”

Vindry mendengarnya, satu kalimat singkat dari Kendrick yang memujinya. Ia menatap Kendrick yang sedang menatapnya, hal itu tidak disia-siakan oleh Vindry, senyum manis semakin membuatnya cantik.

“Terimakasih, kau juga tampan.”

Kendrick mengalihkan atensinya, menatap kedua orangtuanya yang duduk di meja dekat pelaminan. Tidak hanya ada Mommy dan Daddy, tetapi kedua orangtua Vindry bergabung dimeja yang sama.

“Lakukan seperti yang aku katakan tadi malam.”

***

“Tuan, bisa tolong aku? Aku kesulitan untuk menurunkan resleting gaun ini.”

Vindry duduk di meja rias, tangannya mencoba untuk menurunkan resleting pada gaun putih yang ia kenakan. Kendrick yang duduk di  ranjang pun menaikkann sebelah alisnya, dan tanpa banyak berbicara, Kendrick menghampiri Vindry.

“Macet. Sewaan atau milik kau pribadi?” tanya Kendrick, menatap Vindry dari pantulan cermin.

Vindry yang merasa diremehkan pun mendelik, “Punyaku pribadi.”

“Tunggu sebentar.”

Kedua mata Vindry melebar saat mendengar suara yang cukup keras, seperti sesuatu yang sobek. Kendrick melangkah mundur, dan berbalik badan.

“Kau bisa segera mengganti pakaian,” titah Kendrick tanpa menatap  Vindry yang sudah beranjak dari duduk.

Vindry memperhatikan bagian belakang gaunnya pada pantulan cermin, “GAUNKU ….”

Kendrick menoleh, dan mendapatkan tatapan tajam dari Vindry, tetapi dirinya tidak merasa bersalah, “Tinggal dijahit ulang, kalau tidak seperti itu, kau akan tidur mengenakan gaun tersebut?”

Vindry bergeming, segera melangkahkan kaki memasuki kamar mandi dengan perasaan yang kesal. Sedangkan Kendrick kembali menaiki ranjang dan berkutat dengan laptopnya.

Acara selesai 30 menit yang lalu, semua para tamu sudah pulang, termasuk kedua orangtua Vindry dan orangtua Kendrick.

“Aku akan tidur di kamar  sebelah,” ucap Vindry dengan mengenakan piyama satin berwarna putih dengan corak bunga-bunga. Ia menjauhi kamar  mandi dan menghampiri ranjang untuk melipat gaunnya.

“Kau jangan gila, kita sudah menikah, apa yang akan difikirkan para staff hotel?” tanya Kendrick penuh penekanan tanpa menatap Vindry.

“Kau menginginkan kita tidak tidur satu ranjang, kan?  Aku tidak bisa kalau harus tidur di sofa,” ucap Vindry dengan lembut, menatap Kendrick yang menghentikan aktifitas mmengetik.

Kendrick menoleh dengan tatapan dingin, “Kau fikir aku sejahat itu? Aku akan tidur di sofa, kau tidurlah di sini.”

“Tetapi kau?”

Kendrick menghela nafas, “Aku tidak akan menyentuhmu, Vindry. Kau tidurlah.”

Vindry tidak percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan oleh Kendrick, “Apa aku bisa mempercayaimu, Tuan?”

Kendrick hanya bergumam, dan kembali fokus menatap layar laptopnya yang menyala. Sedangkan Vindry memasukkan gaunnya ke dalam paperbag berwarna putih dan menyimpannya di nakas.

Tanpa berbicara terlalu banyak, Vindry membaringkan tubuhnya  di sisi kiri Kendrick dan  membelakangi suaminya. Ia memejamkan kedua matanya, sembari memeluk guling. Sedangkan Kendrick menoleh sekilas.

“Besok pagi kita check-out, dan akan pergi ke rumahku. Selamat malam, Vindry.”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status