Share

Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat
Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat
Penulis: Jiriana

Bab 1 Dipaksa Menikah

"Aku tidak mau menikah dengannya!" tolak Aileen dengan tegas. "Aku bahkan tidak mengenalnya. Bagaimana bisa kalian menyuruhku untuk menikahi pria yang belum pernah aku temui?"

Aileen, wanita yang sedang mengenakan dress di bawah lutut melayangkan protesnya kepada 3 orang yang sedang duduk di hadapannya. Ketiga orang itu adalah ayahnya, ibu tiri, dan juga saudara tirinya.

"Aileen, kau tidak memiliki hak untuk menolak. Kau harusnya sadar diri siapa dirimu. Kau hanyalah anak haram yang kami jadikan bagian dari keluarga kami," sahut Nyonya Debora, ibu tiri Aileen yang sedang duduk di sebelah ayah kandungnya.

"Aileen, seharusnya kau merasa beruntung karena bisa menikah dengan keluarga kaya. Hidupmu akan terjamin dan makmur." Cathleen, wanita muda berambut panjang ikut menimpali ucapan ibunya untuk meyakinkan adik tirinya agar mau menerima tawaran mereka. "Semua yang kau inginkan akan dengan mudah kau dapatkan dan juga, kau akan bahagia jika menikah dengannya."

Aileen menggertakan giginya dengan mata memerah. Dia selalu saja menjadi tumbal keluarganya. Selalu saja seperti itu, sejak dulu hingga sekarang. Tidak pernah sekali pun mereka memikirkan bagaimana perasaannya.

"Kalau begitu kenapa tidak kau saja yang menikah dengannya?" tanya Aileen.

"A-aku ... aku ..." Cathleen tergagap sesaat, sebelum akhirnya dia menjawab dengan lancar. "Aku tidak bisa menikah dengannya karena aku sudah memiliki kekasih. Mana mungkin aku mengkhianati kekasihku." Dagunya terangkat ke atas saat mengatakan itu, menambahkan kesan angkuh di wajah cantiknya.

"Bukan cuma kau yang memiliki kekasih di sini, Cathleen. Aku juga memiliki kekasih. Jangan pikirkan dirimu sendiri." Gigi Aileen kembali saling beradu dengan kuat setelah mengatakan itu, tatapannya pun begitu menusuk.

"Kekasihmu itu tidak jelas asal-usulnya, sementara Tuan Muda Li orang yang sangat kaya. Kau tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk menikah dengan keluarga paling tersohor di kota Imperial. Kehidupanmu akan berubah menjadi tuan putri jika kau menikah dengannya nanti," ujar Cathleen meyakinkan.

Aileen mendesis, menarik senyuman miring di wajah cantiknya, kemudian menatap kakak tirinya itu dengan wajah sinis. "Cathleen, kau pikir aku ini bodoh? Aku tahu pria yang akan nikahkan denganku adalah tuan muda pertama dari keluarga Li yang mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan dua tahun lalu."

Kelopak mata Cathleen terlihat melebar. Namun, hanya sesaat, karena detik selanjutnya sudah berubah menjadi normal.

“Kalian bukan ingin menikahkanku, melainkan ingin membuangku dan menjadikanku budak untuk mengurus Tuan Muda Li yang lumpuh itu, bukan?"

Perkataan Aileen membuat mulut semuanya terkatup rapat. Setelah hening selama beberapa saat, Tuan Jonas akhirnya angkat bicara.

"Aileen, sekali ini saja, tolong turuti ayah. Keluarga kita sedang kesulitan dan ayah tidak bisa membayar hutang pada keluarga mereka. Keluarga Li bilang akan menghapuskan semua hutang kita jika kau mau menikah dengan Christian Li."

Aileen menatap penuh kecewa pada pria yang duduk di hadapannya itu. Awalnya, dia mengira ayahnya masih memiliki sedikit hati nurani dan tidak akan memaksanya untuk menikahi pria lumpuh itu. Namun, setelah mendengar ucapan ayahnya barusan, harapannya langsung sirna seketika.

Sejak kecil Aileen tidak pernah diperlakukan dengan baik oleh keluarganya, selalu saja dimanfaatkan untuk membereskan suatu masalah. Dia memang tinggal di keluarga itu. Namun, dia hanya dianggap sebagai orang luar oleh ketiga orang di depannya itu.

Meskipun darah ayahnya mengalir dalam tubuhnya, tapi tidak lantas membuatnya menjadi bagian dari keluarga bahagia ayahnya. Ibunya hanya orang ketiga dalam rumah tangga ayahnya dan Ibu Cathleen. Mana mungkin dia dianggap sebagai keluarga.

Sebutan anak haram, sudah sering dia dengar sejak kecil. Meskipun ayahnya secara hukum memasukkannya ke dalam kartu keluarga sebagai anak kedua dari keluarga Kinsey. Nyatanya, ayahnya melakukan itu hanya untuk menyelamatkan reputasinya setelah kasus perselingkuhannya terbongkar.

"Ayah, tidak bisakah kali ini bukan aku yang kau korbankan?" Sorot mata Aileen terlihat meredup dan wajah terlihat kecewa. "Bagaimanapun, aku juga anakmu."

Nyonya Debora berdecih dengan wajah mencemooh, kemudian berkata, "Kau tidak berhak bernegoisasi dengan kami. Kau hanya anak dari wanita penggoda. Ibumu menggoda suamiku hingga melahirkan anak haram sepertimu."

Tatapan Aileen memerah, dia kembali menggertakkan giginya dengan rahang yang mengeras. Dia bisa menerima hinaan apa pun dari ibu tirinya. Namun, dia tidak bisa menerima kalau ibunya yang dihina.

"Ibuku bukan penggoda. Suamimulah yang sudah membohonginya!"

Nyonya Debora mendengkus, lalu mencibir dengan wajah angkuh, "Ibumu yang salah. Dia menggoda suamiku di saat kami sudah menikah. Dia hampir saja merusak rumah tangga kami."

Tidak ingin suasana semakin memanas, Tuan Jonas akhirnya angkat bicara, "Debora, sudahlah. Jangan mengungkit masa lalu lagi. Apa kau tidak lelah mengungkit masalah itu terus?"

Tidak senang dengan ucapan suaminya, Nyonya Debora pun langsung menoleh dan menatap nyalang Tuan Jonas. "Sampai kapan pun, aku akan terus mengungkitnya. Kau dan ibunya sudah mengkhianatiku. Aku tidak akan pernah melupakan pengkhianatan kalian yang sampai membuahkan anak haram sepertinya.”

Melihat kemarahan istrinya, Tuan Jonas hanya bisa menghela napas panjang tanpa bisa membalas ucapan istrinya. Tidak ingin memperpanjang masalah, dia memilih untuk beralih pada putri keduanya.

"Aileen, ayah mohon. Menikahlah dengan Christian Li. Kau tidak akan kesulitan lagi jika menikah dengannya. Anggap saja ini permohonan ayah yang terakhir. Ayah tidak akan pernah meminta bantuanmu lagi setelah ini. Tolonglah ayah sekali ini saja."

Aileen mengepalkan tangannya sambil menggertakkan giginya kembali.

Alih-alih meminta putri pertamanya untuk menikahi pria lumpuh itu, ayahnya justru lebih memilih mengorbankan dirinya. Padahal, dia juga darah dagingnya, meskipun selama ini tidak pernah dianggap. Demi hutang keluarga mereka, ayahnya mengorbankan dirinya. Padahal Aileen saja tidak tahu untuk apa ayahnya berhutang begitu banyak pada keluarga Li.

Melihat Aileen diam saja, Nyonya Debora tidak tahan untuk bersuara, "Aileen, kami sudah menampungmu dan membesarkanmu, kau masih tidak mau membalas budi kepada kami?"

Cathleen ikut menimpali ucapan ibunya untuk meyakinkan adiknya tirinya agar mau menerima pernikahan itu. "Aileen, kau bisa bercerai dengannya jika dia sudah sembuh. Kau bisa jadi orang kaya dengan uang tunjangan perceraian. Ambillah sisi baiknya, itu juga demi masa depanmu."

Aileen menunduk dengan ekspresi mengejek, dua detik kemudian, dia mengangkat kembali kepalanya dan menatap ke arah Cathleen dan berkata, "Bercerai katamu?" Aileen mendesis dengan senyuman mengejek. "Sebelum aku bisa bercerai, mungkin saja aku sudah mati duluan di tangannya. Apa kau tidak pernah dengar berapa banyak wanita yang hilang tanpa jejak setelah menolak menikah dengannya?"

Cathleen langsung bungkam. Bukannya dia tidak tahu mengenai hal itu, tapi dia berusaha untuk menyembunyikan dari Aileen karena takut adik tirinya itu akan menolak menikah dengan Christian Li jika dia tahu hal itu. Rumor itu memang sudah santer terdengar di kota Imperial, tidak hanya di kota itu, tapi juga sudah tersebar di seluruh negeri.

Semua wanita menghilang setelah menolak menikah dengan Christian Li. Bahkan, perawat yang ditugaskan untuk merawatnya, tidak ada yang betah menghadapi sikap kasarnya. Beberapa rumor yang tersebar mengatakan kalau pria lumpuh itu membuat beberapa perawatnya terluka parah, hingga harus dilarikan ke rumah sakit, bahkan sampai ada yang cacat.

"Jika kalian mengirimkanku ke sana, itu sama saja kalian ingin melenyapkanku dengan bantuan orang lain," tambah Aileen lagi. "Apa sebenarnya memang itu tujuan kalian?"

Wajah ketiga orang yang di depan Aileen seketika berubah menegang setelah mendengar itu.

"Aileen, itu hanyalah rumor belaka. Tuan muda Li tidak mungkin membunuhmu," sanggah Tuan Jonas. "Keluarga Li juga tidak akan membiarkan itu terjadi. Lagi pula, Christian Li tidak mungkin melukai istrinya sendiri. Dia pasti memperlakukanmu dengan baik jika kau mau menikah dengannya. Ayah mohon, kali ini saja, turuti permintaan ayah, menikahlah dengannya."

Aileen tidak bisa berkata-kata lagi saat melihat ayahnya begitu gigih melemparnya kepada keluarga Li. Setelah berpikir selama beberapa saat, Aileen mengangkat kepalanya, lalu berkata dengan tegas, "Baiklah. Aku akan menikah dengannya. Anggap saja ini sebagai balas budiku karena kalian sudah menampungku dan merawatku selama ini."

Ketiga orang yang ada di depannya seketika tersenyum setelah mendengar keputusan Aileen. Mereka tampak senang sekaligus merasa lega karena Aileen mau menikah dengan Christian Li. Tadinya, mereka sempat takut kalau Aileen tidak akan menyetujui pernikahan itu.

Wajah mereka pun terlihat sudah tidak setegang tadi, karena Aileen sudah setuju menikah dengan tuan muda Li. Setidaknya, mereka sudah bisa bernapas lega dan tidak perlu lagi khawatir lagi mengenai masalah hutang.

"Jangan berkata seperti itu, kita adalah keluarga," kata Tuan Jonas.

"Tidak lagi." Aileen menatap ayahnya dengan wajah dingin. "Setelah ini, kita bukan lagi keluarga. Aku akan memutuskan hubungan dengan kalian semua. Hutang budiku pada kalian selama ini, aku bayar dengan cara menikahinya."

Nyonya Debora langsung berdecih dengan tatapan mengejek. "Siapa juga yang mau memiliki hubungan keluarga denganmu. Kau hanyalah beban dan aib bagi keluarga kami. Kami tidak rugi sama sekali kehilanganmu."

Mendengar hinaan ibu tirinya itu, Aileen tersenyum getir, setelah itu berdiri. Cukup sudah selama ini dia berkorban untuk keluarganya. Sejak dulu, apa pun yang dia lakukan untuk keluarga itu, tidak pernah dianggap sama sekali.

"Baiklah, karena kau sudah mengatakan itu, setelah ini, jangan pernah meminta bantuan apa pun lagi dariku. Aku tidak akan pernah mau menjadi tameng Cathleen lagi. Setelah aku resmi menikah dengan Christian Li, berarti hubungan kita juga berakhir. Aku tidak mau memiliki hubungan apa pun lagi dengan kalian. Jangan pernah mencariku lagi di masa depan."

Selesai mengatakan itu, Aileen melangkah menuju kamarnya. Dia harus mengemas barang-barangnya secepat mungkin. Bagaimana pun setelah menikah, dia akan tinggal di keluarga Li. Jadi, dia harus memilah pakaian mana yang akan dia bawa nantinya.

"Ciih, anak itu, belum juga menikah dengan Tuan Muda Li, tapi kesombongannya itu sudah melebihi langit," ucap Nyonya Debora dengan wajah mencemooh.

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Monika Berti
sedih bener alur ceritanya
goodnovel comment avatar
Meria helenaria Sihombing
sedih jg jalur ceritanya
goodnovel comment avatar
Sena
Iya. Kasihan. Hidupnya menderita terus.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status