Share

Bab 2 Menjadi Bagian dari Keluarga Li

Tidak ada perayaan, tidak ada kata-kata selamat atas pernikahannya. Semuanya terjadi begitu cepat. Dua hari setelahnya, Aileen sudah resmi menjadi istri dari Christian Li. Segala sesuatunya diurus oleh pihak keluarga Li sampai akhirnya akta nikah berada di tangan Aileen.

Semua terjadi begitu cepat. Bahkan, dia belum melihat mempelai prianya. Namun, dia sudah bersatus sebagai nyonya muda di keluarga Li. Ada satu hal yang membuatnya merasa marah sekaligus sedih, yaitu keluarganya tidak ada satu pun yang datang kantor catatan sipil untuk mendampinginya. Padahal, mereka semua tahu kalau dirinya akan mencatatkan pernikahannya dengan Christian Li hari ini.

Yang membuatnya kecewa adalah mereka semua ada di rumah ketika dia dijemput oleh orang suruhan keluarga Li. Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang menawarkan diri untuk mendampinginya. Padahal, dia harus menikah dengan pria itu juga karena mereka. Seharusnya, mereka mereka ikut ke kantor catatan sipil jika memang mereka masih memiliki hati nurani.

Kalau tahu akan seperti itu, lebih baik dia kabur sejak awal, biarkan saja mereka pusing dengan masalah hutang itu, tapi setelah dipikir-pikir lagi, menyesal pun sudah terlambat. Sekarang, dia harus memikirkan cara, bagaimana bisa segera keluar dari keluarga Li dengan cepat.

"Mari, Nyonya Muda."

Seorang pria yang memakai setelan jas lengkap mengajak Aileen berjalan menuju mobil setelah berada di luar kantor catatan sipil. Pria itu adalah salah satu orang suruhan keluarga Li yang sejak tadi menemaninya mengurus akta nikah.

Siang tadi, keluarga Li mengutus 3 orang untuk menjemputnya di rumah dan membawanya ke kantor catatan sipil. Ketika dijemput, Aileen membawa serta kopernya saat akan ke kantor catatan sipil karena dia akan langsung tinggal di kediaman utama keluarga Li setelah resmi menikah dengan Christian Li.

Karena urusan di kantor catatan sipil sudah selesai. Jadi, Aileen akan langsung dibawa ke kediaman utama keluarga Li, dimana suaminya tinggal. Ini pertama kalinya Aileen akan menginjakkan kakinya kediaman keluarga paling tersohor di kota Imperial.

"Sudah sampai, Nyonya Muda."

Sebelum turun dari mobil, Aileen menatap sejenak pada bangunan besar yang lebih mirip dengan bangunan istana. Dia tidak bisa menyembunyikan kekagumannya pada saat melihat bangunan megah di depannya itu.

Setelah turun dari mobil, pria yang membukakan pintu untuknya itu membimbing Aileen masuk ke dalam. Aileen kembali dibuat takjub dengan interior di dalam rumah tersebut. Meskipun dia sangat kagum, dia berusaha untuk menyembunyikan kekagumannya dengan menampilkan ekspresi biasa.

"Silahkan duduk, Nyonya Muda. Nyonya Besar sebentar lagi akan menemuimu."

Setelah Aileen mengangguk, pria itu berlalu dari sana, meninggalkannya sendiri di ruangan itu. Jantung Aileen berdebar kencang selagi menunggu kedatangan tuan rumah dari kediaman besar itu.

Tidak lama setelahnya, terlihat seorang wanita berumur sekitar 50 tahun yang memiliki aura wanita berkelas, berjalan anggun ke arahnya. Aileen segera menyapa dengan sopan setelah wanita paruh baya itu duduk di depannya.

“Namaku Caisa. Aku ibu tiri dari Christian Li.” Wanita yang terlihat lebih muda dari usianya itu memperkenal diri pada Aileen setelah dirinya selesai menyapanya. “Selamat bergabung di keluarga besar Li.”

Tidak ada keramahan sedikit di wajah wanita di depan Aileen saat mengatakan itu. Wajahnya terlihat datar, terselip aura keangkuhan dalam sorot matanya.

“Terima kasih,” kata Aileen dengan sopan.

“Di kediaman utama ini, selain Christian, ada juga bibinya yang tinggal di sini, tapi dia sedang pergi ke luar negeri. Kemungkinan akan kembali beberapa hari lagi.”

“Nyonya tinggal di sini?”

“Tidak. Aku tinggal di mansion suamiku dengan anakku, tapi biasanya aku akan menginap seminggu 4 kali di sini. Bibi Christianlah yang menetap di sini.”

Aileen mengangguk tanda mengerti.

“Sebenarnya, banyak yang ingin aku bicarakan denganmu, tapi karena kau baru saja datang, kita bisa bicara nanti malam. Kau bisa beristirahat dulu di kamarmu setelah ini, tapi sebelum itu, kau akan diantar pelayan untuk berkeliling agar kau tidak tersesat.”

Setelah Nyonya Caisa selesai bicara dengan Aileen, dia menoleh pada pelayan, lalu memintanya untuk membawa Aileen untuk berkeliling di kediaman keluarga Li sebelum dia dibawa ke kamar pribadi Christian.

Aileen harus tahu seluk-beluk kediaman utama keluarga Li lebih dulu, agar kedepannya dia tidak salah masuk ruangan. Apalagi, kediaman Li sangat besar serta terdapat banyak ruangan di sana, kemungkinan bisa tersesat jika baru pertama kali berkunjung ke sana.

Setelah selesai berkeliling di seluruh kediaman kekuarga Li, Bibi Nian kembali mengantar Aileen untuk bertemu dengan Nyonya Caisa.

“Bibi Nian, antar Aileen ke kamar Christian.”

“Tapi Nyonya, tuan muda tidak suka kala—”

Nyonya Caisa langsung menyela ucapan pelayannya saat tahu apa yang akan disampaikan olehnya. “Bibi Nian, Aileen sudah menjadi istri Christian. Jadi, sudah seharusnya mereka tidur di kamar yang sama.”

Wajah Bibi Nian terlihat ragu. Namun, dia tidak berani membantah perintah Nyonya Caisa. Dia tidak mau kehilangan pekerjaan hanya karena membantahnya.

Bibi Nian akhirnya mengajak Aileen menuju lantai dua. Setelah menginjakkan kaki di lantai 2, Aileen menarik koper sendiri miliknya dan berjalan mengikuti Bibi Nian, hingga berhenti di depan kamar letaknya berada di ujung.

“Nyonya Muda, silahkan masuk. Aku hanya bisa mengantarmu sampai di sini. Tuan muda tidak suka jika orang lain masuk ke dalam kamarnya tanpa seijinnya."

“Tidak apa-apa, Bibi Nian. Aku akan masuk sendiri,” ucap Aileen dengan ramah. “Terima kasih sudah mengantarku sampai di sini.”

Bibi Nian membungkuk sejenak, lalu berkata, “Nyonya Muda bisa memanggilku jika memerlukan sesuatu.”

Aileen tersenyum sambil mengangguk ringan. Saat Aileen akan meraih handle pintu, Bibi Nian kembali berkata, “Nyonya Muda, hati-hati.”

Ucapan Bibi Nian membuat Aileen merasa sedikit takut. Tiba-tiba saja dia merasa sesuatu yang buruk akan menimpanya.

Rumor yang mengatakan Christian Li adalah pria yang kasar dan kejam, kembali terlintas di benaknya. Meskipun merasa takut, dia sudah tidak bisa mundur lagi. Mau tidak mau, dia harus masuk ke dalam.

Sebelum membuka pintu, dia menarik napas panjang dan menghembuskannya secara kasar. Usai mempersiapkan mentalnya, Aileen meraih handle, lalu membuka pintu.

Gelaaap....

Dia tidak bisa melihat apa pun di dalam kamar tersebut karena lampunya tidak menyala. Baru saja akan melangkah masuk, sebuah benda melayang tepat ke arah kanannya hingga menimbulkan suara nyaring.

Craaaaang!

Tubuh Aileen seketika membeku. Dia tidak bisa mengggerakkan tubuhnya sama sekali selama beberapa detik karena terlampau terkejut. Selanjutnya, dia merasakan tubuhnya dialiri oleh hawa dingin yang membuat tubuhnya menggigil ketika melihat bayangan hitam dari dalam kamar.

Belum sempat bereaksi, sebuah benda kembali melayang ke arahnya tanpa bisa dia hindari, hingga akhirnya mengenai dahi kanannya.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Monika Berti
lanjut ceritanya
goodnovel comment avatar
Meria helenaria Sihombing
sadis sangat tuan muda Li sm istrinya
goodnovel comment avatar
Uci Lurum
Tanda-tanda buruk nih.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status