Share

Digoda Wanita Malam

Setelah merampungkan urusannya dengan Luis dan menyelesaikan masalah perusahaan di Bandung, Raja merasa puas dengan hasil kerjanya. Namun, pikirannya sudah terbang kembali ke Jakarta, dan merindukan istrinya yang padahal baru sehari berpisah.

Pria itu memutuskan untuk pulang ke Jakarta malam itu juga.

Raja berangkat menggunakan mobil pribadi dan menyetir sendiri. Ia lebih suka melakukan perjalanan sendirian, menikmati momen kesendirian dan ketenangan di dalam mobil. Saat mobilnya melaju membelah jalanan, tiba-tiba dari arah depan muncul seorang wanita yang melambaikan tangan ke arah mobil Raja.

Khawatir bahwa wanita tersebut mungkin membutuhkan bantuan, Raja memutuskan untuk menepikan mobilnya dan menyapanya. Dengan senyum ramah, Raja membuka jendela mobil, namun sebelum ia sempat bertanya, wanita itu langsung saja masuk ke dalam mobil dan duduk di samping kursi kemudi.

Raja sempat terkejut, namun sebelum ia bisa menyuarakan kebingungannya, wanita itu meminta Raja untuk kembali melajukan mobilnya. "Ayo jalan!"

Refleks, Raja menuruti arahan wanita tersebut. Mereka melaju hingga berhenti di tempat yang sangat sepi dan gelap. Raja mulai merasa tidak nyaman, dan ia bertanya, "Kenapa kita berhenti di tempat seperti ini? Di mana rumahmu?"

Wanita itu tersenyum misterius, lalu mencondongkan tubuhnya lebih dekat pada Raja. Wanita itu mengenakan pakaian kekurangan bahan, bagian dadanya yang menonjol tampak menyembul dari bajunya. Pahanya yang terekspos sengaja di perlihatkan pada Raja.

"Buat apa kita ke rumah? Main di sini saja juga sudah cukup," jawab wanita tersebut.

Raja mengerutkan keningnya. Sementara wanita itu berusaha menggoda Raja dengan mengelus-elus dadanya, namun Raja langsung menahan tangan nakal wanita itu.

"Maaf sepertinya anda salah paham," kata Raja yang baru mengerti maksud tujuan wanita malam tersebut.

"Sudahlah kamu tidak perlu malu, Sayang. Saya sudah biasa melayani pria-pria seperti kamu yang malu-malu tapi mau," godanya seraya menggigit bibir bawahnya sensual.

"Ayo matikan lampu mobilnya, memangnya kamu mau dilihat orang dari luar." Wanita itu kembali merayu Raja kali ini ia menggerakkan tubuhnya sembari memegangi bukit kembarnya sendiri untuk memancing Raja.

Pria itu tidak tergoda sedikit pun, justru ia merasa geli sendiri melihat tingkah laku perempuan itu.

Tidak ada pergerakan dari Raja membuat wanita itu jengkel. "Tenang saja, Pak. Tarif saya tidak mahal kok. Hanya lima ratus ribu perjam. Bapak pasti sangguplah, kalau dilihat-lihat Bapak ini seperti orang kaya dan saya lihat juga tadi plat mobil Bapak dari Jakarta."

Raja menjadi bingung niat ingin membantu malah terjebak dengan godaan wanita yang sedang mangkal mencari mangsa.

"Maaf, Mbak. Sepertinya mbak salah paham, saya tidak melakukan hal seperti itu," jelas Raja menahan tangan wanita tersebut yang menjalar ke tubuhnya.

Wanita itu menghentikan aktifitasnya lalu menatap wajah Raja dengan raut kebingungan.

"Tadi saya berhenti saya pikir kamu sedang butuh bantuan atau tumpangan, hanya itu saja."

Wanita itu berdecak kesal, ternyata dirinya ditolak mentah-mentah. Gagal ia mendapatkan uang malam ini. Perempuan itu pun menarik diri bersandar pada jok yang dudukinya.

"Hemm, kenapa anda tidak bilang dari tadi. Kalau seperti ini sama saja membuang waktu saya untuk mendapatkan pelanggan," ucapnya kesal seraya merapihkan lagi pakaian dan penampilannya.

Tiba-tiba, di pikiran Raja terlintas tentang keinginan istrinya untuk mencari wanita yang bersedia diajak nikah kontrak.

"Tunggu!" Raja menahan wanita itu yang ingin keluar dari mobilnya.

"Anda berubah pikiran?" Wanita itu menoleh seraya mendelik.

"Bukan! Tapi ada yang ingin saya ceritakan padamu." Kening wanita itu semakin mengerut.

"Ck! Kamu pikir Mama Dedeh tempat curhat. Waktu bagi saya adalah uang."

Raja mengambil dompetnya lantas mengeluarkan uang lembaran merah sebanyak sepuluh lembar.

Mata wanita itu langsung berbinar menatap uang yang diberikan Raja padanya.

"Bagaimana cukup?" tanya Raja.

Wanita mengangguk puas seraya mengibaskan lembaran uang itu ke wajahnya.

"Baiklah, saya akan mendengarkan curhatanmu."

'Gila! Cuma dengerin curhatan saja aku bisa dapat satu juta, besok-besok lebih baik aku buka jasa biro curhat saja tidak perlu ngangkang lagi,' sahutnya senang dalam hati. 

Raja menarik napas lebih dulu sebelum memulai ceritanya.

"Jadi begini, temanku membutuhkan seorang wanita untuk tinggal bersamanya selama satu tahun kurang lebih. Dia akan membayar berapa pun yang wanita itu mau."

"Hah? Satu tahun, apa laki-laki itu hyperseks," celetuknya asal, membuat Raja membolakan matanya dan menelan udahnya.

Raja langsung mengibaskan tangannya cepat. "Bu-bukan seperti itu. Pria itu sudah menikah dan dia juga tidak hyperseks," bantah Raja.

Wanita itu tersenyum melihat wajah Raja yang terlihat gelisah.

"Ah, ini pasti cerita anda ya, bukan teman anda, ya kan?" tebaknya, membuat Raja malu dan mengangguk pelan.

"Tapi maaf, Tuan. Saya sepertinya tidak bisa membantu anda. Sebenarnya saya sudah memiliki anak dan anak saya masih kecil, makanya setiap malam saya harus bekerja mencari uang untuk kehidupan anak saya. Saya tidak bisa meninggalkannya."

Raja termenung, ternyata tak mudah mencari sosok wanita yang mau menjadi istri kontrak.

Wanita itu juga tampak berpikir sejenak, sejurus kemudian. "Saya tahu, Pak. Saya punya teman dia pasti bisa membantu anda," katanya sedikit mengagetkan Raja dari lamunannya.

"Dimana saya bisa menemuinya?" tanya Raja antusias.

"Biasanya kalau malam dia ada di Klub sedang bekerja, temuilah dia sana nanti saya akan meneleponnya dari sini."

"Baiklah terima kasih."

Raja kembali mengeluarkan uang seperti pertama, lalu memberikannya lagi pada wanita itu.

"Ini ambillah."

"Hah? Tidak perlu, Pak. Anda menyentuh saya saja tidak dan ini juga sudah lebih dari cukup," tolaknya halus.

"Tidak apa ambil saja, ini untuk anakmu."

"Baiklah jika anda memaksa apa boleh buat," katanya seraya mencubit gemas pipi Raja.

Pria itu terbelalak lantas menggelengkan kepala.

"Bye handsome!"

Raja bernapas lega setelah wanita itu pergi, akhirnya ia bisa mendapatkan titik terang untuk masalahnya.

~~~~~ooOOoo~~~~~

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status