Share

Hadiah Misterius

Terpaksa Menjadi Wanita Malam

Part 15

"Tunggu di sini bulek ambilkan sarapan. Terus minum obat. Biar cepat sembuh." Ia melangkah keluar untuk mengambil makanan untukku.

Air mataku kembali menetes. Ibu saja tak pernah memperlakukanku seperti ini. Sedang bulek Nur, yang hanya adik dari almarhum bapak, sangat menyayangiku bahkan tahu jika kini aku sedang tak baik-baik saja.

Tak lama bulek datang, membawa semangkuk bubur. Ternyata ia menyempatkan diri untuk membuatkanku bubuk, agar bisa minum obat.

"Terima kasih ya, Bulek," ujarku padanya.

"Wes, ndang di maem. Nanti setelah itu makan obatnya," omel bulek Nur.

"Ibu, ibu ...." Teriak Naina dari luar kamar. Lalu ia masuk dengan membawa sebuah boneka sama seperti yang tempo hari di kirim untuknya.

"Kenapa, nduk Nai?" Tanya bulek.

"Ada tamu nyariin ibuk. Dia baik deh, kasih boneka ini untuk Naina," celetuk Naina.

"Tamu?" Kataku serentak berbarengan dengan Bulek Nur. Kami saling beradu pandang.

"Apa dia yang mengirim boneka dan makanan kemari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status