Share

Kemarahan Gilang

"Good Night," ujar Gilang setelah ciuman mereka terlepas.

"Aku kira ... Kakak ...."

"Aku tahu kamu belum siap, lagi pula aku tidak ingin melewati malam bersejarah dalam hidupku dengan keterpaksaan." Gilang bangkit dari ranjang dan mengecup kening Risa sekilas. "Tidurlah. Aku masih banyak pekerjaan."

Risa merasa lega karena Gilang tidak menuntut haknya. Dia memang belum siap untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang istri.

"Malam bersejarah? Bukankah ini bukan yang pertama bagi Kak Gilang? Kenapa dia bilang malam bersejarah? Apa itu artinya Kak Gilang menganggap aku hal yang paling bersejarah di hidupnya?" Risa bertanya di dalam hati. Dia sedikit untuk memastikan Gilang sudah menutup pintu dengan rapat.

"Bodoh. Mungkin saja Kak Gilang menganggap kalau malam dia merenggut kesucianku adalah malam bersejarah," umpat Risa pada dirinya sendiri.

Sementara itu, Gilang yang kembali duduk di meja kerja segera membuka laci meja kerjanya dan mengambil sebuah figura putih dengan Poto seorang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Diajheng Widia
Amiraa kenpaa kamu tiba2 panass... ya olohh Gilang kok kamu ngomong gitu ke risaaa.. .pasti Risa sakit bangett kamu ngomong gitu. Risa kan hanya ingin menghibur mu biar ga terlalu panik dan khawatir
goodnovel comment avatar
Dwi Handhayanii
duchh bagai disambar petir pasti risa sakit hati banget denger gilang bicara seperti itu, nggak seharusnya kamu ngomong seperti itu ke risa lang, dia cuma mau menghibur kamu ehh mlh dibegituin
goodnovel comment avatar
Inon Poenya
ihh siapa sih Mega?? ada apa dengan masalalu Gilang??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status