Share

9. Lanjut direstoran 76

"Sudahlah tidak apa-apa, pokoknya hari minggu kau harus ikut datang ya Lin!" Kata Marta meminta ke Lina untuk ikut acara reunian itu.

"Lah apaan?" Tanya Lina sedikit protes atas ajakan Marta.

"Tidak apa-apa Lin. Teman ku SD (Sekolah dasar) banyak kok teman SMA (sekolah menengah atas) kita juga. Jadi banyak teman SD (sekolah dasar) ku yang kau kenal." Kata Marta.

"Iya datang aja buat nemani Dimas, kasihan kalau dia sendirian." Kata Denny mengajak Lina.

"Maaf Bu, jadi bagaimana ini hari Minggu? jadi Ibu, buat acara bersama teman-teman Ibu?" Tanya manajer kepada Marta yang memotong pembicaraan.

"Iya Pak jadi." Jawab Marta.

"Ya sudah kalau gitu saya permisi dulu ya Bu." Kata manajer permisi ke Marta untuk kembali bekerja.

"Ya Pak, silahkan." Jawab Marta.

"Eh Denny, teman mu dari tadi kok diam aja, macam lukisan sejarah aja dia disini hehehe." Canda Marta.

"Eh, em, ini, oh ini. Aku lagi nikmati makanan yang sangat enak ini." Aku menjawab candaan Marta dengan sedikit kaget. Aku diam dari tadi sebab aku tidak tahu harus bicara apa dengan mereka.

"Oh iya, kita lupa tanya ke Dimas Marta. Gimana Way hari Minggu bisa kan?" Tanya Denny ke aku.

"Aman Denny. Jam berapa acaranya?" Tanya ku ke Denny.

"Nanti hari Kamis aku kabari Way jam nya. Ya Sudah kita pulang yuk, capek kali aku ini hari." Ajak Denny.

"Terserah Den." Jawabku.

"Ya sudah, Marta kami pulang ya?" Kata Denny ke Marta untuk pamitan pulang.

"Ya sudah, nanti aku hubungi lagi kau ya Den." Jawab Marta.

"Ok." Kata Denny singkat sambil berdiri bersiap untuk pulang.

"Makasih ya Marta, aku duluan ya?" Kata ku permisi pada Marta, Lina, dan satu teman mereka yang tidak aku kenal, sebab dari tadi diam saja. Mungkin dia diam karena melihat Marta yang sedang asik bicara, mungkin dia sama dengan aku, bingung harus bicara apa.

"Ok, ok. Hati-hati kalian di jalan ya." Kata Marta.

"Ok." Jawabku dan Denny serentak.

Setelah menjawab kata Marta dengan serentak. Aku, dan Denny langsung berjalan keluar menuju mobil box kami yang terparkir. Tidak butuh waktu lama, kami pun sampai di mobil.

"Eh Way, cewek tadi itu cantik juga ya? apalagi, gas kan lah Way, tanpa rem gas nya kalau bisa, nggak usah pakai-pakai adat pacaran. Langsung aja ajak nikah. Kata Denny membicarakan Lina kepada ku.

"Hehe... iya Way. Cantik kali pun itu cewek, tapi masalahnya dia cewek setengah macan, dia tipe cewek yang jutek gitu Way, jadi aku bingung untuk dekati dia." kata ku ke Denny sambil menghidupkan mesin mobil.

"Ah, kalau masalah itu aman itu Way, dia sepertinya akrab sekali dengan si Marta, nanti aku minta bantuan ke Marta untuk jodoh kan Kau ke cewek itu. Yang paling penting sekarang, antar aja aku ke rumah dengan tenang, nyaman, santai, dan yang paling penting antar aku dengan selamat. Kata Denny padaku.

"Serius kau ini Way, kau mau bantu aku?" Tanya ku ke Denny untuk memastikan perkataan nya tadi.

"Iya loh Way... Tenang aja. Kalau kau nanti pacaran sama cewek itu aku senang kali Way. Kata Denny.

"Kenapa senang pula kau Way?" Tanya ku pada Denny

"Iya lah, kalau kau pacaran, dugaan ku kalau kau homo karena tadi siang kau coba menggoda ku jadi sirna. Jadi aku tidak perlu takut lagi sama kau hehe..." Canda Denny pada ku.

BERSAMBUNG DI HALAMAN SELANJUTNYA.

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA TULISAN KU.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status