Terpisah Sebab Pariban

Terpisah Sebab Pariban

By:  Bobby  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 ratings
28Chapters
1.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Dimas memiliki hobi bermain DJ yang mencintai Lina, gadis bersuku Batak di Medan. Kisah cinta mereka terpisah karena kedua orang tua Lina tahu, bahwa kedua orang tua Dimas adalah bandar narkoba terbesar di Indonesia. Jalan pemisah cinta Dimas dan Lina yang di pilih kedua orang tua Lina satu-satunya adalah menjodoh kan Lina dengan Paribannya. Perjodohan Lina dengan paribannya membuat Dimas hancur, sehingga Dimas memilih kembali ke Purbalingga, untuk melanjutkan bisnis narkoba kedua orang tuanya yang sama sekali tidak disukai Dimas. Dimas tahu narkoba dapat menghancurkan generasi bangsa, oleh karena itu Dimas tidak meluaskan bisnis narkobanya di Indonesia. Dimas memilih meluaskan bisnis narkobanya ke negara-negara lain, untuk menghancurkan generasi-generasi bangsa negara lain. Sampai akhirnya Dimas tertangkap oleh BNN (Badan Narkotika Nasional) dengan barang bukti 5 ton sabu dan 15 ribu butir pil ekstasi.

View More
Terpisah Sebab Pariban Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
default avatar
Mawarrr24
Suka sama ceritanya. Lanjut... Lanjut... Lanjut....
2021-09-20 17:22:52
0
default avatar
MandaSa02446941
Suka baca cerita panjang. buat yang tidak suka cerita panjang, baca cerpen aja, jangan baca novel. Tapi kalau panjang kali pun tumpur bandar.
2021-09-18 01:35:30
1
user avatar
Santi Lilawati
Suka ceritanya. mau lanjut baca, koin geratisnya sudah habis. hehehhe lanjut besok lagi.
2021-09-16 08:18:51
2
user avatar
Dava
Ngikuti dari awal terbit
2021-09-16 07:52:51
1
user avatar
Dava
Sudah ngikuti dari awal terbit.
2021-09-16 07:52:03
0
28 Chapters
1. Perkenalan
Cinta ku terpisah sebab pariban.    Sebelum aku menceritakan ceritaku, izinkan aku untuk mengenalkan apa itu pariban.    Di dalam budaya Batak ada yang namanya berpariban. Pariban itu sebenarnya saudara sepupu. Yang artinya anak laki-laki dari namboru, dan anak perempuan dari tulang, yang dapat dipasangkan atau dinikahkan. Namboru itu sendiri adalah adik atau kakak dari ayah kita. Biasa mereka menjodohkan anaknya pada paribannya, sebab mereka sudah saling tahu bobot bibitnya bagaimana.   “Jangan pernah datang kerumah ini, dan jangan pernah temui anak saya lagi! “ Ibu Lina mengusirku.   “Tapi Bu kenapa?” Tanya ku.   “Lina akan saya nikahkan dengan
Read more
2. Di dalam angkot
 Di dalam angkot kami duduk bersebelahan, bukannya aku sengaja, tapi emang cuma di sebelah Lina ada bangku kosong. "Ya, Way mau kemana?" Alex menyapaku. Ternyata di dalam angkot itu ada Alex, dia tepat duduk di depanku. Selain lek, kata Way sering digunakan anak muda di Medan untuk menyapa teman. Alex adalah teman setongkrongan ku, rumah Alex lumayan jauh dari kosan ku, tapi Alex sangat sering main ke kosan ku, jadi dia bisa dibilang adalah teman dekatku. "Mau kerja lah Way." "Oh... siapa itu Way, orang rumah?" "Iya Way, calon Way." "Calon apa? Calon tersangka pembunuha
Read more
3. Menuju pulang
 Aku pun sampai di gudang tempat Aku bekerja, Aku bekerja seperti biasa, menyusun barang-barang yang sudah di hitung temanku Denny, untuk dikirim sesuai pesanan toko langganan kami.   “Way nanti malam ada acara?” Denny menanya ku di sela pekerjaan kami   “Nggak ada way, emang kenapa Way?”   “Aku ulang tahun Way, kau bisa main DJ di acara ulang tahun ku nanti malam Way?”   “Jam berapa Way?”   “Jam Delapan aja Way kau datang!”   “Ok Way.”   “Gratis ni kan Way?”   “Ok Denny, bua
Read more
4. Dipesta ulang tahun Denny.
"Tangkap..." Lina mengejutkan ku dengan melemparkan jaket basah yang terletak di lantai ke arahku, yang sedang santai berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka.   "Wih..." Aku sedikit kesal karena jaket yang Lina lempar mengenai muka ku.   "Nggak ada apa tempat lain selain di lantai Kau letak jaketmu yang jelek itu.   "Emmm..." Jawabku sambil melemparkan jaketku ke tempat pakaian kotor dan langsung masuk ke kamar mandi.    Setelah siap mencuci muka, aku keluar dari kamar mandi, Aku melihat Lina sedang berdiri dengan memegang gelasnya sambil melihat beberapa tulisan ku yang berserak di atas meja.   "Nggak mau cuci muka dulu?'' Tanyaku ke Lina yang
Read more
5. Menyelamatkan Lina.
 Salah satu dari teman Johan langsung menahan ku, memelukku dengan erat dari belakang, hingga aku tidak bisa bergerak. Sementara salah satu lagi teman Johan memukul tepat di hidungku dengan tangannya, hingga hidungku berdarah, dan dilanjutkan dengan 3 teman Johan yang lain juga ikut memukul, menendang ku dengan membabi buta. Sampai tiba warga sekitar termaksud keluarga Denny datang menarikku, agar aku terbebas dari pembantaian itu. Disaat itu hidung, bibirku berdarah, dan mata sebelah kanan ku lebam parah. Warga berhasil membebaskan ku dari pembantaian yang hampir saja merenggut nyawa ku.    Terbebas dari pembantaian itu, aku langsung menarik Lina yang sedang mabuk parah untuk membawanya pergi dari tempat itu sambil mengacungkan jari tengah ke hadapan teman-teman Johan.  
Read more
6. Kondisi ku
Tidak butuh waktu lama aku pun sampai di kosan ku.   "Alex, Lex, Lex, buka Lex pintunya!" panggil ku sambil mengetuk pintu.   "Iya bentar" Sautan Alex dari balik pintu kosan ku.   "Temani aku berobat yok Lex!" Pinta ku ke Alex usai membuka pintu kos ku.   "Lah... tapi jagoan, kok berobat?" Ledek Alex   "Orang itu beraninya keroyokan Lex, coba satu lawan satu, pasti menang aku" Jawabku.   "Iya Way, Way Dimas kan jagoan, pasti lah menang, menang...gung kekalahan maksudnya hehehe..." Ledek Alex lagi.   "Ya udah yuk berobat." Ajak Alex sambil menutup pintu kost ku.    Kami pun langsung m
Read more
7. Malam di restoran 76
 Sedangkan aku pergi ke kantor untuk mengambil kunci mobil box, yang biasa aku gunakan untuk mengantar barang keliling kota Medan. Sebab kata pengawas perusahan, hari ini barang yang aku antar sangat banyak, dan jauh.   "Sial..." Batin ku. Sebab biasanya kalau sudah dapat antaran seperti itu bakalan pulang malam.    Setelah aku siap mengeluarkan mobil box itu, dan semua pekerja laki-laki mengangkat barang-barang yang akan aku kirim ini hari, aku meminta pada pengawas, untuk meminta Denny jadi temanku mengantar barang.   "Pak Bos..." Sapaan ku pada pengawas.   "Iya ada apa Dimas?"   "Gini pak Bos, perjalanan kan jauh, aku ajak Denny ya?" Pinta ku pada pengawas.   "Oh, ya
Read more
8. Marta
Sedangkan aku hanya diam karena perkataan Marta yang membuat ku melambung tinggi ke angkasa.   "Eh... Den, Dimas, mau pesan apa?" Kata Marta menawarkan menu yang ada di restoran itu.   "Udah Marta, kami kesini cuma mau ambil KTP Dimas aja kok." Jawab Denny.   "We... mana bisa gitu, kalian sudah datang kesini, artinya kalian harus makan bareng kami disini!" Kata Marta.   "Ya sudah, kalau gitu aku pesan nasi goreng saja, sama susu coklat hangat." Pesan ku karena berpikir lumayan lah makanan geratis. maklum anak kos-kosan.   "Ah... gitu dong, masak kalian enggak mau ngerasain menu makanan restoran ku. Kalau kau Den, mau pesan apa?" kata Marta.   "Lah ini restoran kau Marta? ya udah a
Read more
9. Lanjut direstoran 76
"Sudahlah tidak apa-apa, pokoknya hari minggu kau harus ikut datang ya Lin!" Kata Marta meminta ke Lina untuk ikut acara reunian itu.   "Lah apaan?" Tanya Lina sedikit protes atas ajakan Marta.   "Tidak apa-apa Lin. Teman ku SD (Sekolah dasar) banyak kok teman SMA (sekolah menengah atas) kita juga. Jadi banyak teman SD (sekolah dasar) ku yang kau kenal." Kata Marta.   "Iya datang aja buat nemani Dimas, kasihan kalau dia sendirian." Kata Denny mengajak Lina.   "Maaf Bu, jadi bagaimana ini hari Minggu? jadi Ibu, buat acara bersama teman-teman Ibu?" Tanya manajer kepada Marta yang memotong pembicaraan.   "Iya Pak jadi." Jawab Marta.  
Read more
10. Di dalam mobil bersama Denny.
"Hehe... Aku sangka kau yang homo Den, makannya aku goda kau tadi. Sebab kau juga jomblo, padahal kau ganteng." Balas ku terhadap candaan Denny.   "Aku nggak jomblo Way, aku punya pacar, tapi saat ini dia di Jakarta. Sudah hampir dua tahun kami pacaran, tapi semenjak dia di Jakarta kami lebih sering ribut. Sakit kepala ku dibuatnya, dia curiga terus ke aku." Kata Denny yang tiba-tiba curhat ke aku.   "Ini Way ya, aku tidak punya pengalaman tentang LDR (Hubungan jarak jauh) jadi aku cuma bisa mendengarkan curhatan kau aja tanpa aku bisa kasih saran ke kau. Tapi Den, curhatnya jangan sampai nyaman ya, nanti kau jadi suka pula sama aku. Aku normal Den, nggak homo." Kata ku ke Denny mencoba memecahkan suasana yang menyedihkan itu.   "Way-way, lagi-lagi homo yang kau bahas Way. Yaudah lupain aja kisahku tadi." Kata Denny ya
Read more
DMCA.com Protection Status