Share

8. Penjelasan

Aku terdiam. Merasakan getaran hebat yang sulit diartikan. Jika dinding yang mengelilingi kami saat ini terbuat dari kaca, mungkin aku bisa melihat seperti apa merahnya wajah ini. Rasa-rasanya, aku telah kembali tertawan oleh pesonanya, persis seperti tujuh tahun yang lalu. Tanpa mengucap sepatah kata pun, segera aku berlalu menuju jendela dan menutup gorden.

Benar kata Mas Vino, kerlap-kerlip bintang seolah-olah mengintai malu di balik gumpalan awan tipis di malam ini. Apakah mereka benar-benar cemburu? Ah, kenapa aku jadi terjebak kalimat puitisnya. Bibirku melengkung, kembali merasai hangat yang mendesir.

Aku kembali hendak menuju bad penunggu di sebelah suamiku yang masih terduduk menyandar pada bantal.

“Sini, Sayang!” pintanya. Menepuk kasurnya sendiri.

Aku menggeleng pelan. “Di sini aja, Mas. Enggak muat di situ.”

“Muat, kok.” Ia menggeser sedikit tubuhnya.

Aku langsung sigap. “Bisa, Mas?”

“Bisa. Habis nyium pipi kamu aja aku udah ada sedikit kekuatan. Gimana kalau lebih?” godan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Wildatuz Zaqiyyah
wkwkwk, minta gombalin paksu kak :D
goodnovel comment avatar
Fitri Yani Pratama
akuu juga mauu di gombalin ...... meleleh akuuh ......
goodnovel comment avatar
Wildatuz Zaqiyyah
wkwkwk............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status