Share

Papa Penghancur Segalanya

"Repot sekali sampai kalian datang kesini."

"Enggak, Nek. Kebetulan ada yang mau kami bicarakan."

Putri menyenggol lenganku. Dia melotot, menyuruh untuk menyampaikan tujuan kami kesini.

Tapi bukankah Nenek tadi bilang dia sudah tahu tujuan kami?

"Nenek sudah tahu mengenai Zifa yang sudah—"

"Sudah tahu, Nak." Nenek itu memotong perkataan Putri. "Zifa meninggal."

Ah, mungkin Nenek ini tahu, karena dia memang keluarganya.

"Tujuan kami mau menanyakan soal teriakan Zifa setiap malam, Nek. Siapa tahu Nenek punya alasannya."

Nenek itu tertawa, terdengar menyeramkan. Beberapa detik, dia mengambil pena dan kertas. Menuliskan sesuatu di sana.

"Ini alamat rumah papa tirinya Zifa, Nak. Kalian berdua bisa cari tau di sana."

"Tapi, Nek—"

"Kalau kalian mau tahu, hanya itu solusinya."

"Di sini ada kamar Zifa, Nek?" tanyaku beberapa detik setelahnya.

"Ada. Mau kesana?"

Aku menganggukkan kepala. Nenek itu menunjukkan jalan ke kamar Zifa.

"Kamu sendiri kesana, ya. Nenek mau melanjutkan memasak mak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status