Share

Mengintai Rumah Zifa

"Sudah selesai memeriksa kamar Zifa, Nak?"

Eh? Kami berdua menoleh ke belakang. Nenek itu sudah menunggu di depan pintu.

"U—udah, Nek."

"Makan, yuk. Nenek udah masak."

"Iya. Ayo, Nay. Beresin itu dulu."

Aku mengangguk. Buru-buru membereskan kotak dan buku yang berserakan. Juga mengantongi foto dan kertas tadi.

Kami sampai di dapur. Aku menelan ludah, melihat makanan yang tersaji. Seperti bubur yang diaduk-aduk saja.

Entah apa rasanya.

"Ayo, Nak. Dicicipi."

Patah-patah aku mengangguk, mengambil sendok. Kemudian memakan bubur itu.

Benar saja. Rasanya aneh, campur aduk. Baunya juga amis sekali. Aku langsung mengambil tisu, pura-pura membersihkan mulut.

Putri menyenggolku. Wajahnya juga tampak aneh.

"Makan-makan aja, telan pakai air. Jangan dibuang, nanti Nenek itu gak suka sama kita," bisik Putri.

Masalahnya, gimana cara menelan makanan ini. Entah rasanya asin, pedas, manis, campur aduk.

Akhirnya, sdiaduk-aduk makan bubur ini setengah hati. Aku menghela napas pelan, rasanya peru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status