Share

17. Ini Bukan Cerita Dongeng

“Apa yang harus kulakukan?” bisik Angelina yang sedang tertegun di depan lemari pendingin sekarang.

Pikiran Angelina kembali membawanya mengenang tentang hari-hari yang dia lalui bersama Adam. Dia benci mengakuinya, tetapi dia memang merindukan pria itu. Makhluk arogan yang sukses memorak-porandakan dunianya. Andai saja sang CEO itu...

“Sudahlah. Lupakan manusia sombong itu,” gerutu Angelina lagi.

Angelina mulai menyibukkan diri pada barang-barang yang baru dibelinya tadi—memisahkan dan menyusun bahan makanan—ke dalam rak pantri, lantas duduk di dekat jendela yang langsung mengarah ke halaman belakang. Ada taman mini yang dilengkapi oleh kolam air mancur serta sejumlah tanaman pionir berukuran sedang berordo

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status