Share

[5]

"Sial! Aku menyesal mengikutinya sampai disini." Jose mengalihkan pandangannya ke arah lain. Bukan ini yang dia inginkan, dia ingin Giselle ke tempat seseorang yang selalu berada dibelakangnya dan membantu setiap langkah perempuan itu.

Walaupun, sejauh ini Giselle belum melakukan apapun yang bisa membahayakannya. Namun, gadis itu selalu hadir dimana Jose akan melangsungkan rencananya. Seolah Giselle tahu semua tentang dirinya.

"Bagaimana?" Jose melayangkan pertanyaannya saat asisten yang bersamanya malam ini kembali ke dalam mobil setelah mengecek mobil Giselle di depan sana.

"Dia mabuk," jawab Drake.

"kita balik sekarang, aku tidak ingin terkena masalah dengan keluarga Barclay," titah Jose pada Drake.

Drake segera melajukan mobilnya menuju pusat kota. Dia melewati mobil GIselle yang masih terparkir di tepi jalan dengan si empunya yang sudah mabuk.

Sepanjang perjalanan, hati Jose tidak pernah tenang. Otaknya terus memaksanya untuk memikirkan Giselle.

"Shit!" umpatnya. "Putar balik, aku akan membawa dia bersamaku." Kalimat itu akhirnya lolos dari mulut.

Drake kembali memutar arah mobilnya menuju tempat dimana mobil Giselle terparkir di tepi jalan. Entahlah, dia tidak tahu apa yang ada di kepala Jose.

Jose keluar dari mobilnya. Dia berkata, "Pergilah, aku akan pulang bersamanya."

Drake mengangguk dan pergi meninggalkan Jose. Mobil Rolls Royce itu pergi menjauhinya.

Jose menarik napasnya dalam dan membuangnya kasar. Hanya pencahayaan remang-remang dari lampu jalan yang meneranginya. Dia memejamkan matanya sejenak sebelum membuka pintu mobil Giselle.

Pintu mobil terbuka, menampakkan Giselle yang sudah tertidur karena mabuk. Jose langsung membopongnya dan memindahkannya ke kursi di samping kemudi. Setelah itu, Jose langsung mengendarai mobil sport Giselle menuju pusat kota.

Jose tidak peduli betapa lelahnya dia. Setelah pesta berakhir, dia bahkan belum istirahat dan sebentar lagi matahari akan terbit. Mungkin, dia akan mengambil cuti untuk beristirahat.

~o0o~

Giselle terbangun karena suara berisik dari luar. Dia memegang kepalnya yang terasa sangat berat. Bahkan, matanya sulit untuk dibuka pagi ini.

Saat Giselle membuka matanya, semua terlihat asing di pandangannya. Dia merasa di tempat yang asing sekarang. Dia menggeser tubuhnya untuk bangun dari tidurnya.

"Sial!" Dia mengumpat saat melihat tubuhnya hanya dibalut oleh pakaian dalam, kebiasaan buruk saat dirinya sedang mabuk. Sungguh, dia sama sekali tidak ingat apa yang terjadi sampai malam. Dia hanya ingat, terakhir kali Felix memberitahunya tentang Jose yang terus mengikutinya.

Segera, Giselle mengemasi pakaiannya dan mengenakannya dalam hitungan detik saja. Dia tidak mempedulikan penampilannya yang acak-acakan.

Giselle keluar dari kamar hendak langsung pergi ke kantor. Namun, suara seseorang dari arah pantry menghentikan langkahnya.

"Begitukah caramu berpamitan, Nona Barclay," sapa Jose.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Giselle to the point. Dia tidak ingin berlama-lama disini dan menghabiskan waktu berharganya untuk lelaki di depannya ini.

Jose menyunggingkan senyumannya. Sikap Giselle benar-benar ajaib. Entah apa yang membuat perempuan itu begitu angkuh, bahkan hanya untuk sekedar mengucapkan 'terima kasih'. Padahal jika bukan dirinya, siapa lagi yang akan menolongnya. Jose juga tidak bisa memastikan jika seorang penjahat yang menemukan Giselle malam tadi.

"Duduklah, aku membuatkan sup untukmu." Jose menunjuk mangkok berisi sup di depannya.

"Aku tidak menambahkan racun ataupun sedang membujukmu untuk berdamai denganku," tambahnya.

Giselle tersenyum sinis dan membuang muka ke arah lain. Dia berkata, "Katakan saja, apa maumu? Aku tidak punya banyak waktu dan harus segera berangkat kerja. Kamu mau uang? Katakan, berapa yang kau inginkan?"

Jose menarik napasnya, dia menghentikan aktivitas makannya. Apa Giselle sekeras ini? Bahkan, hanya untuk sekedar makan. Pikir Jose.

"Duduk dan makan, hanya itu. Setelah makan, kau boleh pergi," pinta Jose, dia menaikkan pandangannya menatap wajah Giselle yang terlihat masih berpikir.

setelah berpikir cukup lama, Gisele memutuskan untuk ikut makan bersama Jose. dia duduk di depan Jose, memakan sup yang ada di depan pria itu dengan sangat lahap. Sudah sangat lama dia tidak menikmati makanan rumahan. Lebih tepatnya, setelah dia menyadari diperlakukan dengan tidak adil dengan Natalie.

Jose tersenyum tipis saat melihat Giselle makan layaknya anak kecil yang kelaparan.

"Aku selesai. Thanks for breakfast." Giselle langsung beranjak dari tempatnya duduk. Ia langsung pergi dari hadapan Jose. Masih ada urusan penting lain yang harus dilakukan, dibandingkan harus berbicara dengan pria pembohong seperi Jose.

"Oke," balas Jose sembari tersenyum.

Giselle keluar dari ruang apartment itu. Dia mengambil ponselnya dan menekan nomor Felix, lalu menempelkan benda persegi panjang itu ke telinganya.

"Pastikan semua berjalan dengan lancar."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status