Share

Berubah

Penulis: Miss L
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-25 01:17:49

    Malam semakin larut, jarum jam sudah menunjukan pukul 1 dini hari. Seorang wanita tidak bisa tidur menunggu pria yang di cintai pulang. Diandra melihat jam yang ada di nakas samping tempat tidurnya. 

  

  "Kenapa ponsel Mas Andre ga bisa di hubungi yaa." Diandra sibuk menelepon Andre, tapi tidak ada jawaban.

  

  "Aduh Mas, kamu di mana sih. Aku jadi khawatir sendiri."

  

  Diandra turun ke bawah menuju ruang tamu, ka berharap suaminya segera kembali. Sambil menunggu sang suami pulang ia melihat ponselnya membaca novel Miss L yang Selena story of my life. 

  

  "Sialan si Devan itu, kalau aku jadi Selena udah ku kasih racun dia," ujarnya dengan emosi.

  

  "Semoga Mas Andre ga kaya si Devan. Kalau sampai kaya gitu awas aja!"

  

  Tanpa terasa waktu sudah menunjukan jam 2, Diandra makin gelisah suaminya tak kunjung pulang. Ia pun tertidur di sofa ruang tamu menunggu Andre pulang ke rumah.

  

  Andre melihat Selvia yang sedang tidur di atas ranjang, ia tak percaya apa yang telah dilakukannya. Ia bercinta dengan Selvia, rasa amarahnya saat wanita itu diam dipegang-pegang Bobby temannya membuatnya tak bisa mengontrol dirinya sendiri. Andre melihat ponsel ada puluhan panggilan tak terjawab dari Diandra dan ada ratusan chat di aplikasi pesan.

  

  "Aku harus segera pulang, Diandra pasti menungguku," ujar Andre lalu segera pergi dari hotel.

  

  Selvia mendengar suara pintu kamar hotel tertutup menarik selimutnya. Ia menangis sendirian di dalam kamar hotel, ada perasaan bersalah menggelayut di dalam hatinya.

  

  "Maafkan aku Di, maafkan aku," ujarnya lirih.

  

  Suara mobil masuk ke dalam perkarangan rumah membuat Diandra terbangun dari tidurnya. Suami yang ia nantikan akhirnya pulang juga. Andre yang tak membawa kunci rumah menekan bel, ia yakin Diandra belum tidur menunggunya. Diandra membuka pintu rumah dan melihat Andre dengan pandangan marah.

  

  "Kenapa baru pulang jam segini? Ini sudah jam 2 Mas," ujar Diandra dengan kesal.

  

  "Maaf tadi ada makan malam dengan rekan bisnis lalu lanjut menjamu tamu, Di," jawab Andre berbohong.

  

  "Kenapa ga memberitahukan aku dulu? Kenapa ga balas chatku? Kenapa ga angkat teleponku!"

  

  "Aku sudah mengatakannya padamu kalau aku sibuk dan ponselku low batt."

  

  "Biasanya kamu selalu bawa power bank. Baru kali ini kamu seperti ini, Mas."

  

  "Sudahlah, Di."

  

  "Lalu ke mana Pak Budi kok ga nyetirin kamu, 'kan dia supirmu, Mas."

  

  "Sudahlah Di, aku lelah. Besok saja kita bicara lagi." Andre tak berani melihat wajah Diandra, ia menghindari Diandra.

  

  Andre meninggalkan Diandra di ruang tamu sendirian. Andre langsung masuk kamarnya dan langsung menuju ke kamar mandi. Dia ingin membersihkan sisa-sisa percintaannya dengan Selvia yang belum sempat ia lakukan saat di kamar hotel. 

  

  Diandra menghela napasnya, ia sangat kesal. Ia pun masuk ke dalam kamar, ia mencari Andre, tapi menemukan suaminya di dalam kamar. Diandra mendengar suara gemericik air di dalam kamar mandi.

  

  "Ooh, Mas Andre mandi," ujar Diandra sambil naik ke atas ranjang. Ia berpura-pura tidur tak ingin berbicara dengan suaminya.

  

  Andre selesai mandi melihat Diandra sudah tertidur di atas ranjang. Melihat tubuh kecil istrinya ia merasa semakin bersalah. Dulu ia pernah sekali berselingkuh dengan pemandu karaoke, tapi bukan dengan orang yang di kenal Diandra. Hanya perempuan malam yang menjadi selingannya saja saat ia menikmati waktu dengan temannya, Bobby.

  

  Diandra merasakan pergerakan di atas ranjang, posisi tubuhnya yang memunggungi Andre membuatnya hanya bisa menerka-nerka Andre sedang apa. Andre memutuskan untuk tidur, ia ingin istirahat tak ingin memikirkan siapapun baik Diandra ataupun Selvia.

  

  

  *****

  

  Keesokan paginya

  

  Diandra menjalani pagi seperti biasanya, menyiapkan semua keperluan Andre, keperluan anak-anaknya untuk sekolah, dan sarapan. Semua berjalan normal seperti hari-hari biasanya, tapi ada berbeda. Suara ocehan Richie dan Keira menghiasi sarapan mereka, Andre turun untuk sarapan bersama keluarganya dengan berpakaian rapi seperti hendak pergi ke kantor.

  

  Tumben Mas Andra jam segini mau ke kantor. Diandra berkata dalam batinnya.

  

  "Selamat pagi anak-anak kesayangan Papa," sapa Andre sambil mencium kening Keira dan Richie.

  

  "Selamat pagi Papa," sahut Richie dan Keira bersamaan.

  

  "Selamat pagi sayang." Andre hendak mencium kening Diandra, tapi istrinya itu menggerakkan badannya mengambil teh menghindarinya.

  

  Melihat penolakan yang dilakukan Diandra membuat Andre menjadi salah tingkah sendiri. Ia mencoba bersikap biasa-biasa saja agar Diandra tidak curiga. Ia tahu Diandra pasti masih marah padanya.

  

  "Papa kok udah rapi? Mau ke kantor yaa," ucap Keira yang heran melihat Andre sudah berpakaian rapi tidak seperti biasanya.

  

  "Papa mau ke kantor, Nak."

  

  "Kan ini masih pagi Pa. Papa ga pernah ke kantor jam 6 pagi."

  

  Andre tak bisa menjawab perkataan Keira, tak mungkin ia mengatakan kalau mau menemui Selvia di hotel.

  

  Anak pintar, tanya terus Kei mau kemana Papamu itu. Tumben banget masih jam 6 pagi udah mau ke kantor. Diandra berucap lagi di dalam batinnya.

  

  "Sudahlah kalian makan dulu, jam 7 udah masuk sekolah," ucap Andre mengalihkan pertanyaan putrinya yang memang lebih kritis.

  

  Mereka pun makan pagi seperti biasanya, Diandra memperhatikan interaksi Andre dengan Keira dan Richie. Tak ada yang berbeda dengan hari-hari biasanya, Andre masih seperti dirinya yang dulu.

  

  "Papa, mau antar aku dan Kakak sekolah lagi ga?" tanya Keira.

  

  "Maaf banget sayang. Papa sebenarnya sangat ingin mengantarkan Kakak dan adek sekolah, tapi Papa masih banyak pekerjaan sayang. Menumpuk setinggi gunung di meja kerja Papa," ujar Andre sambil menggerakan tangan ke atas seperti banyaknya tumpukan berkas-berkas kerjanya.

  

  "Yaah Papa," ujar Keira dan Richie bersamaan dengan wajah kecewa.

  

  "Richie, Keira jangan seperti itu dong, Nak, nanti Pak Budi yang antar kalian yaa sama Mama."

  

  "Memang Pak Budi ga nyetirin kamu, Mas?" tanya Diandra dengan penasaran. Ia terpaksa berbicara dengan Andre walau sebenarnya tak ingin.

  

  "Anak-anak dan kamu lebih butuh Pak Budi di bandingkan aku. Sebelum Pak Agus pulang dari kampungnya untuk sementara kamu di antar Pak Budi yaa, Di."

  

  Diandra hanya diam saja tak menjawab perkataan Andre. Ia nanti akan bertanya pada Pak Budi ke mana Andre semalam. Diandra tak mengantarkan Andre keluar rumah, ia sengaja berpura-pura ke kamar mandi. 

  

  Andre pergi dengan mobilnya meninggalkan rumah yang membuatnya tak tenang. Wajah marah dan perkataan Diandra semakin membuatnya tak nyaman. Ia segera menuju hotel tempat Selvia berada.

  

  Diandra menanyai di mana keberadaan Andre semalam pada Pak Budi, tapi Pak Budi sendiri tidak mengetahuinya. Pak Budi sudah di suruh pulang duluan sebelum Andre pergi bersama temannya, Bobby. Diandra semakin curiga pada Andre, ia mengenal Bobby. Bobby suka bermain wanita bahkan sudah 3 kali kawin cerai. Ia takut Andre melakukan kesalahan yang sama. 

  

  

  

  

  

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • The Mistress   Awal Yang Baru

    Kebahagiaan seorang ibu terletak pada anaknya, bahkan seorang ibu akan mengorbankan dirinya sendiri demi sang buah hati. Seperti Diandra, ia tak akan menyerah untuk menjadi seorang single parents demi Richie dan Keira. Ia akan berjuang membesarkan putra putrinya demi kehidupan yang lebih baik. Hari ini Diandra sangat bahagia. Richie akhirnya bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya yang baru bahkan sekarang putranya lulus Elementary School atau sekolah dasar di London. Tidak terasa juga ternyata sudah setahun berlalu semenjak pernikahannya kandas dengan Andre. "Selamat yaa sayang sudah lulus Elementary School sebentar lagi Kakak akan jadi siswa Junior High School," ucap Diandra memberikan semangat pada Richie. "Kakak malah inginnya langsung Senior High School atau masu

  • The Mistress   Inikah Karma?

    Dengan tatapan marah Bobby memandang Selvia. Wanita yang tidak tahu diri tersebut berani - beraninya mengganggu segala aktivitasnya yang sedang melakukan hubungan intim dengan Tyas. "Mas, aku harus bagaimana?" tanya Tyas. "Pakailah bajumu, nanti kita bicara lagi yaa sayang," ucap Bobby dengan lembut pada Tyas. Mendengar ucapan Bobby yang lembut pada Tyas membuat Selvia makin marah. Laki - laki yang menjadi kekasihnya itu sudah berani berselingkuh darinya. "Dasar perempuan murahan!" teriak Selvia. "Mas, aku takut," ujar Tyas. "Tenanglah sayang, ada Mas di sini yang akan selalu melindungimu dan calon anak kita." Tyas mengangguk

  • The Mistress   Bersama Dengan Yang Lain

    Satu tahun kemudian Hari demi hari telah berganti, waktu terus berlalu, dan kehidupan Selvia juga berbeda. Pagi Selvia terbangun dalam perlukan seorang pria. Dengan senyuman bahagia ia menatap pria berbadan atletis yang mendekapnya. "Bang, kapan janjimu untuk membelikan aku rumah? Aku 'kan pengen punya rumah," ujar Selvia dengan suara manja. "Nanti yaa ... sabar dulu sebentar saja. Setelah proyekku ini tembus kamu mau minta apapun yang kamu inginkan akan aku belikan," ucap Bobby membelai buah dada Selvia yang membusung menantang saat ia menjamahnya. "Hanya satu rumah saja Bang. Please berikanlah aku sebuah rumah." "Jika proyek kerjasama ku dengan perusahaan asing berhasil kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan. Jangan

  • The Mistress   Kehilangan Segalanya- 2

    Tiga hari kemudian Andre menuju kantor Bobby dengan khawatir dan putus asa. Ia sudah tidak memiliki apapun lagi, mobilnya sudah ia gadaikan untuk membayar uang kos dan biaya makan. Ia juga membeli sebuah motor bekas agar ia bisa ke sana sini salah satu menuju ke perusahaan Bobby. Ia sudah mencari tahu tentang Necotech yang ada di Jerman, tapi ternyata perusahaan tersebut sudah lama gulung tikar. Betapa bodohnya ia langsung percaya dan tidak menyelidiki dulu tentang Necotech. Selama tiga hari juga Bobby tidak dapat ditemuinya. Kali ini ia sengaja menunggu dari subuh kedatangan sahabatnya itu ke kantor dengan berbekal nasi bungkus untuk mengganjal perutnya yang lapar. Ia harus berhemat, tidak bisa makan seperti dulu lagi, kehidupannya jauh berbeda dibandingkan dulu. Tak sengaja Andre melihat seorang anak yang sedang disuapi bapaknya. Matanya berkaca - kaca teringat pada Richie dan Keira.

  • The Mistress   Kehilangan Segalanya -1

    Keesokan harinya Selvia terbangun dengan merasakan sakit disekujur tubuhnya. Sangat sakit hingga ia tak mampu untuk bangkit dari lantai. Ia menangis sendirian di apartemennya, tak menyangka hidupnya akan seperti ini. Dulu ia sering di pukulin oleh Yulius, mantan suaminya sekarang Andre pun melakukan hal yang sama. "Kenapa ini semua terjadi padaku? Ini semua tidak adil. Aku hanya ingin bahagia, aku hanya ingin sedikit saja dilindungi bukan untuk disakiti seperti ini," ujar Selvia dengan air mata menetes dipipinya. Sakit. Sakit sekali hati dan tubuhnya. Dengan tertatih - tatih ia mengambil ponselnya menghubungi pria yang ada di dalam benaknya. "Hallo Rido," sapa Selvia. "Siapa ini?" tanya Rido. "Aku Selvia Kirana." "Wow, s

  • The Mistress   Kamu Juga Pengkhianat

    Hari sudah menjelang pagi, matahari sudah terbit di ufuk timur memancarkan cahaya yang menyilaukan mata seorang pria yang tertidur di sofa ruang tamu menunggu wanitanya yang tak kunjung kembali. Andre terbangun melirik jam diponselnya yang sudah menujukkan pukul 7 pagi. Ia pun menatap pintu apartemen berharap Selvia pulang, tapi ternyata itu hanyalah harapan semu. Selvia tak kunjung pulang. "Sepertinya dia memang berselingkuh," ujar Andre dengan kecewa. Dering ponsel membuat Andre terkejut. Ia berharap Selvia yang menghubunginya, tapi ternyata Bobby. "Hallo Bob," ujar Andre. "Jangan lupa pagi ini kita ada rapat membahas kelanjutan yang kemarin," ucap Bobby. "Ok Bro." Waktu s

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status